DOKUMENTASI KEBIDANAN
PERSALINAN PADA GRANDE MULTIPARA
A. Prinsip Dasar Grande Multipara Menurut www.grandemultipara.com
1. Grande multipara adalah kehamilan lebih dari 4 kali
2. Grande multipara termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi
3. Ibu hamil dengan resiko tinggi memiliki bahaya yang lebih besar pada waktu
kehamilan maupun persalinan bila di bandingkan dengan ibu hamil normal.
4. Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin
sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
5. Grande multipara memiliki komplikasi dalam kehamilan dan persalinan, antara lan :
Dalam kehamilan :
a.
b. Solusio plasenta
c.
Plasenta previa
d. Abortus
Dalam persalinan :
e. Atonia uteri
f. Ruptur uteri
d. laserasi 4%-5%
e.
Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan secara
obstetric (menyatakan kelima ujung jari) melalui introitus kedalam vagina ibu.
b.
Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kovum uteri
mungkin hal ini menyebabkan uterus tidak dapt berkonraksi secara penuh.
c.
Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan dinding anterior uterus
kearah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan
sehingga uterus ditekan dari ara depan dan belakang.
d. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uteru sini memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga
merangsang miometrium untuk berkonraksi.
e.
Evaluasi keberhasilan :
1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit,
kemudian perlahan keluarkan tangan dan pantau ibu secara melekat selama kala IV.
2) Jika uterus berkontraksi tapi perdaraan masih berlangsung, periksa ulang perineum, vagina
dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika demikian, segera lakukan penjahitan untuk
menghentikan.
3)
Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan
kompresi bimanual eksternal, kemudian lakukan langkah-langkah penatalaksanaan atonia
uteri selanjutnya, kemudian untuk mulai menyiapkan rujukan.
2.
Berikan 0,2 mg ergometris IM atau misoprostol 600-1000 per rectal, jangan berikan ergo
metrium kepada ibu dengan hipertensi karena ergometrin dapat menaikkan tekanan darah.
3.
Gunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang infuse dan berikan 500 cc
larutan RL yang mengandung 20 unit oksitoxin (guyur dalam 10 menit)
4. Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan ulangi KBI
5. Jika uterus tidak berkonraksi dalam waktu (sampai 2 menit, segera rujuk ibu karena hal ini
bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan tindakan gawat darurat difasilitasi kesehatan
rujukan yang mampu melakukan tindakan operasi dan tranfusi darah.
6. Sambil membawa ibu ketempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan infuse cairan hingga ibu
tiba di tempat rujukan
a.
b. Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba ditempat rujukan atau hingga jumlah cairan yang
diinfuskan mencapai 1,5 L dan kemudian lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam
c.
Jika cairan infuse tidak cukup, infuskan 500 ml (botol kedua) cairan infuse dengan tetesan
sedang dan ditambah pemberian cairan secara oral untuk rehidrasi.
: Ny. Julianti
Umur
: 33 tahun
Umur
Pendidikan : SLTA
Pendidikan
: 35 tahun
: SLTA
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Tani
Suku
: Lampung
Suku
: Lampung
Alamat
Alamat
Bandar Lampung
Bandar Lampung
2. Data Subjektif
Keluhan utama
Ibu hamil anak ke enam, usia kehamilan 9 bulan, mengeluh nyeri pinggang dan terkadang
mulas, pada pukul 10.00 WIB keluar lendir.
3. Riwayat kebidanan
a.
Riwayat haid
1) Menarche
: 15 tahun
2) Lama haid
: 7 hari
3) Siklus
: 30 hari
4) Banyak darah
5) Sifat darah
: encer
6) Keluhan
: tidak ada
Umur
10 thn
8 thn
6 thn
4 thn
2 thn
JK
L
P
P
L
P
Persalinan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
BB/TB
2900/45
3000/45
3100/43
2800/42
3000/46
Penolong
Bidan
Bidan
Bidan
Bidan
Bidan
Penyulit
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Keadaan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
c.
Riwayat kehamilan
1) HPHT : 01-05-2007
2) TP : 08-02-2008
3) Imunisasi
TT1 usia kehamilan 16 minggu, di bidan
TT2 usia kehamilan 20 minggu, di bidan
4) ANC :
TM I
: 2 x dibidan
Keluhan
: mual, muntah
TM II
: 3 x di bidan
Keluhan
: tidak ada
TM III
: 2 x di bidan
Keluhan
: tidak ada
Kesehatan ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular dan penyakit keturunan, serta tidak pernah
mengkonsumsi alkohol.
b. Kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada riwayat anak kembar, tidak ada yang menderita penyakit yang
dapat mempengaruhi kehamilan.
5. Pola hidup sehari-hari
a.
Nutrisi
Makan 3 x sehari porsi cukup : nasi, lauk, sayur, buah kadang-kadang dan susu 2 x 1 gelas
b. Eliminasi
BAB 1 x sehari, BAK 3-4 x sehari
c.
d. Personal hygiene
Mandi 2 x sehari dan ganti pakaian setiap habis mandi
ut
men
mitas
lia
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD
: 110/70 mmHg
Pols
: 34 x/mnt
RR
: 22 x/mnt
Temp
: 36,50C
Sebelum hamil : 45 kg
: 55 kg
: Keadaan bersih, tidak ada caries, lidah bersih, tidak ada stomatis
: Tidak ada oedema, simetris kanan dan kiri, tidak ada varices, reflek patella (+)
: Tidak ada oedema dan varices pada vulva dan vagina, perineum elastis tidak ada pengeluaran
lendir pada saat kontraksi, ada bekas luka perineum dari persalinan yang lalu.
: Tidak ada hemoroid
8. Palpasi
. Donald
: 30 cm
opold I
: TFU pertengahan Px-pusat, pada fundus teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting yang
berarti bokong
opold II
: Perut sebelah kanan ibu teraba paparan panjang dan luar yang berarti punggung. Pada perut
sebelah kiri ibu teraba bagian kecil janin yang berarti ekstermitas.
opold III
: Bagian terendah janin teraba bagian bulat keras dan melenting yang berarti kepala.
Leopold IV
9. Auskultasi
Dada : paru-paru tidak terdengar ronchi dan wheezing, jantung tidak teraba mur-mur DJJ
terdengar teratur dan kuat dengan frekuensi 140 x/mnt.
10. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pukul 11.00 WIB dengan hasil :
a.
Portio lunak
d. Pembukaan 2 cm
e.
Ketuban (-)
f.
Do
: a. HPHT : 01-05-2007
b. TP : 08-02-2008
c. Pemeriksaan
Leopold I
: Perut sebelah kanan ibu teraba paparan panjang dan yang berarti
punggung. Pada perut sebelah kiri ibu bagian kecil janin yang berarti ekstermitas.
Leopold III
kepala.
Leopold IV
Masalah
Kebutuhan
b. Dukungan psikologis
c.
Anjurkan ibu untuk berjalan dan kembali bila kontraksi terasa lebih kuat
f.
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis pada saat proses persalinan
c.
d.
Siapkan ruangan bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis ibu serta persiapkan bidan
dengan memperhatikan teknik aseptic dan antiseptic
a.
a.
VI. IMPLEMENTASI
1. a.
Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini telah memasuki kala I
Melakukan observasi kala I dengan tabel pemantauan kala I persalinan dan partograf.
d. Persiapan persalinan :
1) Mempersiapkan ruangan persalinan
2) Menyiapkan alat-alat persalinan :
Partus set, heacting set, air DTT dan klorin, pakaian bayi, handuk, tempat sampah kering dan
basah.
3) Mempersiapkan alat resusitasi :
Slym zounger, penghisap dele, tabung, sungkup, stop watch, sarung tangan, kain, handuk,
selimut.
4) Mempersiapkan pakaian bayi.
5) Melakukan PD setiap 4 jam 1 x atau indikasi inpartu
6) Menyiapkan alat penanganan perdarahan :
Sarung tangan, infuse RL, oksitoxin 20 unit
7) Memenuhi kebutuhan fisik ibu :
Makan, minum, BAK dan BAB
8) Memenuhi kebutuhan psykologis ibu dengan memberikan dukungan persalinan
9) Menyiapkan alat (pelindung diri) untuk bidan :
Mitela, masker, barwkort, kacamata, hand scone, sepatu boot
10) Melakukan penyuluhan mengenai cara mengejan yang efektif pada ibu, apabila ibu mengejan
dengan baik akan membantu mempercepat penurunan kepala dan pengeluaran bayi.
Mengajarkan cara mengejan yang efektif. Mengejan dilakukan pada saat datang his dan telah
memasuki kala II persalinan (kepala membuka pintu) sehingga diafragma berfungsi dengan
baik, posisi mengejan: badan ibu dilengkungkan dengan dagu menempel di dada dan mata
melihat perut, ibu tidak mengeluarkan suara, kaki di tarik ke ara badan/perut dengan kedua
tangan menarik pangkal paha dan bokong tidak diangat, sehingga posisi lithotomi dapat
mempercepat penurunan kepala.
11) Mengobservasi cara mengejan ibu
2. Melakukan penyuluhan cara mengatasi rasa nyeri yang disebabkan oleh his yang
adekuat.
a.
Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri, nyeri disebabkan karena adanya uterus yang akan
membantu mendorong janin untuk keluar.
b.
Mengajarkan cara mengatasi rasa nyeri, anjurkan ibu untuk jalan-jalan dengan bantuan
keluarga jika masih bisa. Atau ajarkan ibu untuk tidur dengan posisi miring ke kiri agar
pembukaan serviks lebih cepat.
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2. Ruangan dan peralatan persalinan sudah dipersiapkan
3. Ibu bersedia miring ke kiri
4. Kemajuan persalinan baik
5. Hasil pengawasan kala I dengan partograf
DJJ : 140 x/mnt
TTV : TD : 110/70 mmHg
Pols
: 75 x/mnt
Temp : 370C
RR : 22 x/mnt
6. Kandung kemih kosong
Pengawasan Kala I
Kondisi ibu
Tg
l
3208
Waktu
Pembukaan
serviks
TD
Pols
RR
11.00
2 cm
110/70
74
22
11.30
75
12.00
74
12.30
74
Cairan obat
Temp
yang
His
diberikan
36,50C
2x 10
mnt
< 20
detik
2x 10
mnt
< 20
detik
3x 10
mnt
< 20
detik
3x 10
mnt
20-40
Kondisi ibu
DJJ
Penurunan
Ketuban
penyusupan
146
x/mnt
4/5
145
x/mnt
145
x/mnt
146
x/mnt
13.00
75
13.30
75
14.00
74
14.30
76
15.00
6 cm
110/70
75
22
22
370C
370C
detik
3x 10
mnt
20-40
detik
3x 10
mnt
20-40
detik
3x 10
mnt
20-40
detik
3x 10
mnt
20-40
detik
3x 10
mnt
20-40
detik
145
x/mnt
145
x/mnt
146
x/mnt
146
x/mnt
146
x/mnt
2/5
Jernih
KALA II
Pengumpulan Data Tanggal 13 Februari 2008 Pukul 19.00 WIB
S
: a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
TD
: 120/70 mmHg
RR
: 24 x/mnt
Pols
Temp
: 80 x/mnt
: 370C
3) pembukaan 10 cm
4) ketuban (-)
5) presentasi : kepala
6) penurunan kepala di hodge III IV
A
: 1. Diagnosa
G6P5A0, hamil 40 minggu, jenis tunggal, hidup, letak memanjang, puka, presentasi kepala,
inpartu kala II fase aktif
Dasar :
a.
PD didapat pembukaan 10 cm, ketuban sudah pecah, penurunan kepala di hodge III IV
2. Masalah
Nyeri adanya his
Dasar : Ibu mengatakan nyeri yang semakin kuat
3. Kebutuhan
a. Dukungan keluarga dalam proses persalinan
b. Penatalaksanaan nyeri his
c. Berikan rangsangan taktil pada payudara dan injeksi oksitosin bila kontraksi belum membaik
d. Beri dukungan psikologis
e. Bimbing ibu untuk mengejan hanya saat ada his dan diselangi nafas panjang mengejan seperti
ingin BAB keras
f. Pastikan kandung kemih ibu tetap kosong.
g. Anjurkan ibu untuk minum disaat tidak ada his
h. Pimpin ibu mengejan selama ada his
i. Observasi DJJ saat his berkurang
j. Meminta ibu bernafas selagi kontraksi ketika kepala akan lahir
k. Lahirkan bayi dengan menolong kelahiran kepala
l. Bayi lahir spontan pukul 19.30 WIB, jenis kelamin perempuan, BB : 2800 gram, PB : 45 cm.
m. Setelah bayi lahir, keringkan bayi, potong dan ikat tali pusat.
KALA III
Pengumpulan Data Tanggal 13 Februari 2008 Pukul 19.00 WIB
S
: a. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 19.30 WIB, jenis kelamin perempuan, BB : 2800 gram,
PB : 45 cm, Anus ada, tidak cacat.
b. Apgar score menit pertama
c. Tanda-tanda vital
TD
: 110/70 mmHg
RR
: 20 x/mnt
Pols
: 90 x/mnt
Temp
: 37,20C
: 1. Diagnosa
Perdarahan 150 cc
2. Masalah
Bila ditemukan masalah segera dirujuk dan dikolaborasikan dengan dokter
3. Kebutuhan
a. Manajemen aktif kala III
b. Lahirkan placenta
c. Pemenuhan kebutuhan cairan
P
a) Pindahkan klem kedua yang menjepit tali pusat sekitar 5-10 cm didepan vulva.
b) Letakkan tangan pada abdomen ibu diatas tulang pubis dengan mendorong kearah dorso
kranial, sedangkan tangan yang lainnya melakukan PTT.
c) Jika sudah terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta; plasenta berhenti berdenyut tali plasenta
bertambah panjang, maka anjurkan ibu meneran untuk membantu lahirnya plasenta
d) Saat plasenta sudah terlihat pada introitus vagina, tangkap plasenta dengan kedua tangan.
Lahirkan plasenta dengan kedua tangan memutar plasenta seperti orang mengemudi.
c. Lahirkan plasenta dengan hati-hati
Plasenta lahir spontan dan lengkap pukul 19.45 WIB
1) Kotiledon dan selaput utuh
2) Panjang tali pusat
: 45 cm
3) Lebar plasenta
: 14 cm
4) Berat plasenta
: 1500 gr
5) Laserasi
: marginal
d. Jika plasenta sudah lengkap, lakukan massase fundus selama 15 unit merangsang kontraksi.
Lalu ajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan massase.
e. Periksa adakah robekan perineum, heacting bila ditemukan laserasi, ternyata tidak ditemukan
laserasi jalan lahir.
f. Observasi konraksi uterus dan perdarahan kala III, ternyata uterus tidak berkontraksi.
g. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu
KALA IV
Pengumpulan Data Tanggal 13 Februari 2008 Pukul 20.00 WIB
S
: 110/70 mmHg
RR
: 24 x/mnt
Pols
Temp
: 90 x/mnt
: 37,20C
: 1. Diagnosa
d. Perdarahan 150 cc
Diagnosa potensial
Perdarahan PP dan syok hemoragik
Dasar : Pengeluaran darah 150 cc
2. Masalah
Uterus tidak berkontraksi
Dasar :
a. Uterus teraba lembek, kontraksi tidak ada
b. Ada pengeluaran darah yang terus mengalir di uterus
c. Perdarahan 150 cc
3. Kebutuhan
a. Pengentian perdarahan dengan KBI dan KBE
b. penggantian cairan tubuh yang hilang
c. Kolaborasi dan rujukan
d. Pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh
e. Pemantuan kala IV
P
: a. Atur posisi ibu; yaitu trendenburg posisi kepala lebih rendah dari kaki, kepala jangan diberi
ganjalan
b. Hentikan perdarahan dengan KBI
c. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dan pantau ibu secara melekat selama kala IV
d. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan masih berlangsung, periksa ulang perineum, vagina
dan serviks apakah terjadi laserasi, jika demikian, segera lakukan penjahitan untuk
menghentikan perdarahan.
e. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan KBE.
f. Berikan 0,2 mg ergometrin IM/ muoprostol 600-1000 meg/rectal, jangan berikan orgemetrin
pada bumil dengan hipertensi.
g. Pasang infuse RL 500 yang mengandung 20 unit oksitosin, guyur dalam waktu 20 menit
h. Bila masih diperlukan, ulangi KBI
i. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1-2 menit, segera rujuk ibu karena hal ini bukan
atonia sederahan.
j. Sambil membawa ibu ketempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan infuse cairan hingga ibu
tiba di tempat tujuan
DAFTAR PUSATA
Oxorn Harry, 1990, Ilmu Kebidanan, Patologi dan Fisiologi Persalinan, Jakarta : Yayasan Essentia
medica
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Asuhan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka
Winkjosastro, H., 2005, Ilmu Kandungan Edisi 2 Cetakan Ke-4, YBP-SP, Jakarta
www.google.com/grandemultipara