Angka pemakaian air yang diperoleh dengan metode ini biasanya
digunakan untuk menetapkan volume tangki bawah, tangki atap, pompa dan sebagainya. Sedangkan ukuran pipa yang diperoleh dengan metode ini hanyalah pipa penyediaan air (misalnya, pipa dinas) dan bukan untuk menentukan ukuran pipa-pipa dalam seluruh jaringan. (Noerbambang dan Morimura, 2005) Kalau jumlah penghuni tidak diketahui, dapat diperkirakan berdasarkan luas lantai efektif, serta menetapkan kepadatan hunian, misalnya 5 sampai 10 m2 per orang. Dengan memilih standar pemakaian air per orang sehari berdasarkan jenis penggunaan gedung, jumlah pemakaian air per hari seluruh gedung dapat dihitung. Pemakaian air rata-rata dapat pula dihitung, dengan membaginya untuk 24 jam. Pada waktu-waktu tertentu pemakaian air ini akan melebihi pemakaian air rata-rata, dan yang tertinggi dinamakan pemakaian air jam puncak; laju aliran air pada jam puncak inilah yang digunakan untuk menentukan ukuran pipa dinas ataupun pipa utama (dari tangki atap), pompa penyediaan air (Noerbambang dan Morimura, 2005) Qh = Qd / T
. (2.3)
Dimana :
Qh : Pemkaian air rata-rata (m3/jam)
Qd : Pemakaian air rata-rata sehari (m3) T
: Jangka waktu pemakaian (jam)
Pemkaian air jam puncak dinyatakan sebagai berikut :