Anda di halaman 1dari 18

KENAKALAN REMAJA PADA ERA

GLOBALISASI

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester IV
Mata Kuliah Sistem Budaya dan Perspektif Global
Dosen : Sarnely Uge, S. Pd. , M. Pd.

Disusun Oleh :
Nama

: Tri Handayani

NIM

: 34301300428

Kelas

: IV E

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SULTAN AGUNG
1

SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirabbilalamin,

banyak

nikmat

yang

Allah

berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya
layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
KENAKALAN

REMAJA

PADA

ERA

GLOBALISASI.

Dalam

penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada semua pihak, tidak bisa disebutkan satu-satu
yang telah memberikan dukungan, ilmu yang bermanfaat.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih
baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Semarang, 19 April 2015


Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah.................................................................1


2. Rumusan Masalah..........................................................................1
3. Tujuan Penulisan.............................................................................2
4. Manfaat penulisan...........................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kenakalan Remaja.......................................................3


2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja.................................................4
3. Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja.......................................6
4. Mengatasi Kenakalan Remaja........................................................10

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan......................................................................................13
2. Saran...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Masa remaja pada umumnya berkisar antara 13th-18th, di
tandai dengan beberapa perubahan pada bentuk tubuh mulai dari
ujung kaki sampai ke ujung rambut dan perubahan pada sifat dan
tingkah lakunya.

Masa remaja adalah masa penentu untuk masa depan atau


penentu untuk masa yang akan datang, sehingga banyak melakukan
suatu hal yang bertujuan untuk menumukan jati dirinya, seperti
mencoba membentuk sebuah grup band, sepak bola, dll.
Oleh sebab itu tidak sedikit remaja yang salah jalan dalam
penetuan hidupnya seperti menjadi pecandu dan pengedar narkoba,
free sex, yang diawali dengan coba-coba dan lama kelamaan menjadi
ketergantungan.
Hal itu terjadi karena tidak menghiraukan ketentuan-ketentuan
agama, selain itu peranan orang tua, keluarga, lingkungan sekitar, dan
lingkungan

bergaul

juga

sangat

penting

untuk

meminimalkan

kenakalan remaja tersebut, serta dengan penyediaan pasilitas-pasilitas


yang mendukung untuk menempatkan minat dan bakat remaja saat ini
seperti penyediaan sarana olaraga bola voly, sepak bola, road race,
cross, dll.
Semoga dimasa yang akan datang pihak-pihak terkait dapat
menemukan cara untuk mengurangi/meminimalkan kenakala-kenakala
remaja yang terus meningkat seperti saat ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1) Apakah kenakalan remaja itu?
2) Bentuk-bentuk kenakalan remaja
3) Apa penyebab kenakalan remaja?
4) Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman

kepada

mahasiswa

diantaranya:

tentang

kenakalan

remaja,

1) Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja.


2) Mahasiswa mengetahui Bentuk-bentuk kenakalan remaja
3) Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
4) Mahasiswa mengetahui bagaiamana solusi dalam mengatasi

kenakalan remaja.

4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan wawasan kepada pembaca mengenai
1) pengertian kenakalan remaja,
2) bentuk-bentuk kenakalan remaja,
3) faktor penyebab kenakalan remaja, dan
4) bagaimana solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.

1.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kenakalan Remaja

Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca


tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini.
Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian
antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman
keras dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini.
Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut
usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah
remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang
sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi
dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatanperbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat
secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan

remaja

(juvenile

delinquency)

adalah

suatu

perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam


masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anakanak dan dewasa.

Sedangkan

Pengertian

kenakalan

remaja

Menurut

Paul

Moedikdo,SH adalah :
1) Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu

kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang


dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
2) Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu
untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3) Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi
sosial.
2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja

Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum


kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan
dengan norma-norma hukum yaitu :
1) Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar

dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan


sebagai pelanggaran hikum.
2) Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian
sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama
dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan
remaja kedalam tiga tingkatan ;
1) Kenakalan

biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran,


membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit .
2) Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa
izin.
3) Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan
seks diluar nikah, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan
ukuran kenakalan remaja dalam penelitian.

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar


norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya
dari uraian di atasi dapat penulis simpulkan bahwa yang dinamakan
kenakalan remaja adalah perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat oleh para remaja.
Ada banyak contoh kenakalan remaja terutama saat ini dimana
kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor faktor

eksternal.

Beberapa

ahli

Kenakalan

remaja

(juvenile

delinquency) didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar


norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Menurut

Paul

Moedikdo,SH kenakalan

remaja

adalah :
1) Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu

kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang


dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
2) Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu
untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3) Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi
sosial.
Berikut ini adalah beberapa contoh atau Jenis - jenis Kenakalan
remaja yang sering timbul belakangan ini :
a) Membolos sekolah
b) Kebut-kebutan di jalanan
c) Geng motor
d) Penyalahgunaan narkotika
e) Perilaku seksual pranikah

f) Perkelahian antar pelajar


g) Melawan orang tua dan guru
h) Malas beribadah
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
q)

Berbohong kepada semua orang


Merusak fasilitas umum
Tawuran
Suka Terlambat
berkelahi dengan teman
Nonton majalah atau video porno
Main game berlebihan
Judi besar dan kecil-kecilan
Menghabiskan uang sekolah
Secara garis besar, penulis mengelompokokan kenkalan remaja

pada era globalisasi yang saat ini sedang marak yakni ada tiga jenis
diantaranya
a) Penyalahgunaan narkoba
b) Seks bebas
c) Tawuran antar pelajar

3. Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari


remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
a. Faktor internal:

1) Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri


remaja

memungkinkan

terjadinya

dua

bentuk

integrasi.

Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam


kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan
ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
2) Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan
yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal.

10

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua


tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol

diri

untuk

bertingkah

laku

sesuai

dengan

pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal (Luar)
Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari
luar anak tersebut, antara lain :
a. Keluarga

Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan


penting dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan
masa

depannya.

Mayoritas

remaja

yang

terlibat

dalam

kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya berasal


dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di
mana pertengkaran ayah dan ibu menjadi santapan sehari-hari
remaja.
Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau
ibu yang acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam atri
kata tidak tegas menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit
keluarga, kurangnya nilai-nilai agama yang diamalkan dll
semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan
tindak kekerasan dan kenakalan.
b. Lingkungan Sekolah yang Tidak Menguntungkan

Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak


berfungsi sebagai sekolah dengar daripada memberikan
kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan
inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun
dinamisme anak, dan tidak merangsang kegairahan belajar
anak.
Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak
harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif

11

mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan


apatis.
Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering
mengalami frustasi dan tekanan batin, merasa seperti dihukum
atau terbelenggu oleh peraturan yang tidak adil. Di satu pihak
pada dirinya anak ada dorongan naluriah untuk bergiat, aktif
dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di pihak lain anak
dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta sistem
sekolah dengar.
Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki de
dikasi pada profesi, dan tidak menguasai metodik mengajar.
Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan pe ngajar
hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran
belaka. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak
diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan
dengan

masalah mengajar atau mengoperkan informasi

belaka.
c. Media Elektronik

Tv, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan


merusak mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang sibuk
menyuruh anaknya menonton tv sebagai upaya menghindari
tuntutan anak yang tak ada habisnya. Sebuah penelitian
lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan
bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat
berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering
menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan
ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya yang
jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan
bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi
ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-

12

adegan film yang ditontonnya. Ternyata anak meniru dan


mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.
d. Pengaruh Pergaulan

Di usia remaja, anak mulai meluaskan

pergaulan

sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah


berbicara berjam jam melalui telepon. Topik pembicaraan
biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan cowok /
cewek yang ditaksir dsb.
Hubungan sosial di masa remaja ini dinilai positif karena
bisa

mengembangkan

orientasi

remaja

memperluas

visi

pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari


hubungan sosial ini remaja menyerap nilai-nilai sosial yang ada
di sekelilingnya. Semua faktor ini menjadi penyokong dalam
pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa percaya diri
karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja,
maka hubungan remaja dengan teman sebayanya menentukan
kualitas remaja itu. Kalau ini disadari oleh remaja, maka dengan
sadar remaja akan menyeleksi teman pergaulannya.
e. Media social di internet

Munculnya situs-situs pertemanan (social media) yang


kian digandrungi jutaan penduduk dunia ternyata juga mampu
memicu

pergeseran

nilai-nilai

sosial

dalam

masyarakat,

khususnya di kalangan remaja. Baru-baru ini sebuah studi


menemukan bahwa situs-situs pertemanan seperti facebook,
twitter,

myspace

lebih

mungkin

membuat

para

remaja

mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.


Remaja memandang bahwa yang keren adalah yang baik.
Maka ketika mereka melihat koleksi foto teman-teman mereka
sedang merokok atau mengonsumsi minuman keras yang
diunggah di facebook, twitter, dan lainnya, mereka akan

13

cenderung menganggapnya sebagai sesuatu yang keren dan


wajib dicoba.
Seperti dilansir laman Dailymail oleh duniafitnes.com, Dr
Thomas Valente profesor kedokteran preventif di University of
Southern California mengatakan, Penelitian kami menunjukkan
bahwa remaja bisa terpengaruh merokok dan minum alkohol
oleh foto teman dunia maya.
Pada dasarnya berapa banyak teman yang dimiliki dalam
situs-situs tersebut tidak mempengaruhi perilaku untuk merokok
atau mengonsumsi minuman beralkohol. Namun, ketika fotofoto tersebut diunggah keinginan untuk mencoba sesuatu yang
keren tersebut akan muncul.
Dari uraian di atas banyak faktor yang menyebabkan
timbulnya kenakalan remaja baik dari segi internal maupun
eksternal. Dimana semua hal tersebut dapat diatasi maupun
dicegah oleh adanya peran orang tua yang wajib memberikan
pendidikan karakter kepada anak-anak mereka. Terutama bagi
anak-anak yang menginjak usia remaja. Dengan langkah ini
diharapkan anak-anak tetap bisa memiliki kehidupan sosialnya
dan terhindar dari pengaruh negatif pergaulannya

4. Mengatasi Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang


gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik
pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanakkanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara
sosiologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik
yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun
remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam
masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari

14

lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti


kondisi

ekonomi yang membuatnya

merasa rendah diri, dan

sebagainya.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi
remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak
karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun
lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa
remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan,
konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan
mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan
sebelumnya.
Memberikan

lingkungan

yang

baik

sejak

dini,

disertai

pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan


banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak
menambah jumlah kasus yang ada.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan
remaja :
1) Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa

2)
3)

4)

5)

dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa


mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang
berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga
tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi
remaja.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta
orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana
remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh
jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.

15

6)

16

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan

Kenakalan remaja adalah suatu outcome dari suatu proses yang


menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran terhadap
norma-norma yang ada. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai
faktor baik faktor internal (reaksi frustasi diri; gangguan pengamatan
dan tanggapan pada anak remaja; gangguan berfikir dan intelgensia
pada diri remaja; gangguan perasaan pada anak remaja), maupun
faktor

eksternal

(keluarga,

lingkungan

sekolah

yang

kurang

menguntungkan, media elektronik, pengaruh pergaulan) yang secara


potensial dapat membentuk perilaku seorang anak.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi
remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak
karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman,
maupun

lingkungannya

sejak

kecil,

dan

gagalnya

proses

perkembangan jiwa remaja tersebut.

2. Saran
a. Dengan mempelajari ini, kita dapat lebih mengetahui apa saja

bentuk-bentuk dan faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan


remaja.
b. Sebagai seorang remaja, kita seharusnya bisa bertanggung jawab
atas apa yang terjadi pada perkembangan kenakalan remaja yang
sudah memprihatinkan saat ini. Oleh karena itu sebagai salah satu
bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap
kenakalan remaja adalah dengan berusaha semaksimal mungkin
menjadi remaja yang baik.

17

DAFTAR PUSTAKA
Gumarso, Singgih D.. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Rajawali, Jakarta.
http://dela-test.blogspot.sg/. Diunduh tanggal 19 April 2015. Pukul 16.15
WIB.
http://rianayuliandi.blogspot.sg/2011/02/pendahuluan-makalah-kenakalanremaja.html. Diunduh tanggal 19 April 2015. Pukul 16.04 WIB.
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/13/09/13/mt242qtwitter-akan-go-public. Diunduh tanggal 19 April 2015. Pukul 16.08
WIB.
Mulyono, B. 1995. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan
Penanggulangannya. Kanisius, Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai