Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara sadar
dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang
bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara (Musaheri, 2005:20).
Dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU
Sisdiknas, 2003).
Sesuai fungsi pendidikan nasional tersebut terletak juga tanggung jawab guru untuk
mampu mewujudkannya melalui pelaksanaan proses pembelajaran yang mampu bermutu
dan berkualitas.
Dalam hal ini, guru perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dimana siswa dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan
pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada
lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Keberhasilan
dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berkaitan dengan diri siswa, diantaranya adalah
kemampuan, minat, motivasi, keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor dari luar diri siswa, diantaranya adalah model pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan
model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan
tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif
bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan
optimal.
pg. 1
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai beberapa model pembelajaran, yaitu
Model Pengajaran Langsung, Pembelajaran Kooperatif, Pengajaran Berbasis masalah dan
Pembelajaran Kontekstual.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran ?
2. Bagaimana penjelasan tentang model pembelajaran langsung yang ditinjau dari
berbagai aspek?
3. Bagaimana penjelasan tentang pembelajaran kooperatif yang ditinjau dari berbagai
aspek?
4. Bagaimana penjelasan tentang pengajaran berbasis masalah yang ditinjau dari berbagai
aspek?
5. Bagaimana penjelasan tentang pembelajaran kontekstual yang ditinjau dari berbagai
aspek?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan dari
pembahasan ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dan jenis jenis dari model pembelajaran
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang model pembelajaran langsung berdasarkan
pengertian, ciri ciri serta keuntungan dan kerugian model pembelajaran tersebut.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif berdasarkan
pengertian, ciri ciri serta keuntungan dan kerugian model pembelajaran tersebut.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pembelajaran kontekstual berdasarkan
pengertian, ciri ciri serta keuntungan dan kerugian model pembelajaran tersebut.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengajaran berbasis masalah berdasarkan
pengertian, ciri ciri serta keuntungan dan kerugian model pembelajaran tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran berasal dari kata Model dan Pembelajaran. Model diartikan
sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan (Nur, 1996 : 78). Hakikat pembelajaran atau hakikat mengajar adalah
pg. 2
membentuk siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterapilan, nilai, cara berfikir, sarana
untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar (Joyce dan Weil dalam
Nur, 1996 : 79). Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan
dapat berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pendidik dalam
merencanakan dan melaksanakan aktifitas proses belajar mengajar.
B. MODEL PENGAJARAN LANGSUNG
1. Pengertian Model Pengajaran Langsung
Menurut Gagne (dalam Nur 2000 : 4 - 5), Model Direct Instruction terdapat dua
macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan
prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Namun, kedua
pengetahuan tersebut tidak terlepas antara satu sama lain, sering kali penggunaan
prosedural memerlukan pengetahuan deklaratif yang merupakan pengetahuan prasyarat.
Model Direct Instruction dirancang untuk mengembangkan cara belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah.
Fokus utama dari pembelajaran ini adalah pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan
dari keadaan nyata yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Pengajaran langsung
berpusat pada guru, tetapi harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Disini guru
menyampaikan isi akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para
siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan
arahan guru. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas
yang diberikan pada siswa.
2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung
a) Adanya tujuan pembelajaran
Pembelajaran langsung ini menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorientasi
kepada siswa, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi
evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan (kriteria
keberhasilan).
b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Ada 5 tahapan pembelajaran langsung, yaitu :
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Tahap 2: Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan.
pg. 3
pg. 4
a) Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar,
atau ketertarikan siswa.
b) Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit
bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
c) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan,
teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
d) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru.
Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula
dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan
banyak perilaku komunikasi positif
e) Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan
kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi
materi yang disampaikan.
5. Tahap tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
Tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran langsung sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta
memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu. Penyampaian tujuan
kepada siswa dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencara pembelajaran dengan
cara menuliskannya di papan tulis atau menempelkan informasi tertulis pada papan
bulletin, yang berisi tahap-tahap dan isinya, serta alokasi waktu yang disediakan
untuk setiap tahap. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,
memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali
pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan
yang akan dipelajari.
b) Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar atau menyampaikan informasi
tahap demi tahap. Kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas
mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. Pada fase ini
guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun
keterampilan.
c) Membimbing Pelatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai
tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. Pada fase ini guru
pg. 5
dan
memberikan
bimbingan
jika
diperlukan.
Agar
dapat
b)
Johnson & Johnson (1987) dalam Isjoni (2009:17) menyatakan bahwa pengertian
model pembelajaran kooperatif yaitu mengelompokkan siswa di dalam kelas ke
dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan
maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok
tersebut.
c)
d)
e)
ide
atau
gagasan
dengan
kata-kata
secara
kemampuan,
verbal
dan
c)
d)
prestasi
akademik
sekaligus
kemampuan
sosial,
termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan orang
lain, mengembangkan keterampilan, dan sikap positif terhadap sekolah.
f) Model pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat
pg. 7
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat
adalah tanggung jawab kelompoknya.
g) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan berfikir. Hal ini berguna untuk pendidikan jangka panjang.
4. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Selain kelebihan tersebut, model pembelajaran kooperatif juga memiliki kekurangan
yaitu sebagai berikut :
Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan
a)
d)
menjadi pasif.
e) Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip. Hal ini terjadi jika anggota kelompok
tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, seperti datang terlambat, mengobrol
atau bergosip membuat waktu berlalu begitu saja sehingga tujuan untuk belajar
menjadi sia-sia.
5. Tahap tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran kooperatif
Terdapat 6 langkah dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu :
a) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi
dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
b) Guru menyajikan informasi kepada siswa.
c) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok - kelompok belajar
d) Membimbing kelompok belajar
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok kelompok belajar.
e) Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
f) Memberikan penghargaan
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
pg. 8
b) Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia sebenarnya yang mungkin akan
dihadapi oleh siswa dalam kerja profesional mereka di masa depan.
c) Pengetahuan yang diharapkan dicapai oleh siswa saat proses pembelajaran disusun
d)
e)
f)
g)
h)
i)
berdasarkan masalah.
Para siswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri.
Siswa aktif dengan proses bersama.
Pengetahuan menyokong pengetahuan yang baru.
Pengetahuan diperoleh dalam konteks yang bermakna.
Siswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan pengetahuan.
Kebanyakan pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok kecil.
PERILAKU
Fase 1:
Memberikan
orientasi
Fase 2:
Mengorganisasikan
untuk meneliti
peserta
pg. 10
Fase 3:
informasi
yang
kelompok
melaksanakan
eksperimen,
dan
Fase 4:
Mengembangkan
untuk
tepat,
mencari
didik
dalam
Fase 5:
melakukan
Menganalisis dan mengefaluasi proses refleksi terhadap investigasinya dan prosesmengatasi masalah
E. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Ada tiga ahli pendidikan yang mendefinisikan pembelajaran kontekstual (CTL),
definisi tersebut antara lain :
a) Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning (CTL) atau disebut secara
lengkap dengan Sistem Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah
proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna didalam
materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek
akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan
konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.
b) Akhmad Sudrajat:
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang
holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran
yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki
pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari
satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
c) Diknas:
Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong
pg. 11
pg. 12
b) Kegiatan Inti
- Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan
-
c. Kegiatan Akhir
- Guru dan siswa membuat kesimpulan cara menyelesaikan soal cerita perkalian
-
bilangan.
Siswa mengerjakan lembar tugas (LTS: soal cerita perkalian terlampir),
Siswa menukarkan lembar tugas satu dengan yang lain, kemudian, guru
bersama siswa membahas penyelesaian lembar tugas dan sekaligus dapat
memberi nilai pada lembar tugas sesuai kesepakatan yang telah diambil (ini
dapat dilakukan apabila waktu masih tersedia
pg. 13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan pengertian dari beberapa model pembelajaran yang bersangkutan, yaitu
sebagai berikut :
1. Model pengajaran Langsung adalah pembelajaran langsung yang berpusat pada guru
tetapi harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Guru menyampaikan isi
akademik dalam format yang terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa dan
menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan
guru. Model yang juga dikenal sebagai Model Direct Instruction ini terdapat dua
macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
2. Model pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa lain dalam
mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim
3. Pengajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa sebagai suatu konteks bagi siswa
pg. 14
untuk belajar tentang berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
4. Pembelajaran Kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia
nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang
terbatas, dan sedikit demi sedikit dari proses mengonstruksi sendiri dapat digunakan
sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
Dari setiap model pembelajaran yang telah dibahas memiliki kekurangan dan
kelebihan yang berbeda beda. Selain itu, langkah langkah pelaksanaannya juga
berbeda beda dari setiap model pembelajaran.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah :
1. Diharapkan kepada para pembaca khususnya guru ataupun calon guru dapat
menjadikan model model pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif dalam
proses pembelajaran.
2. Metode dan kreativitas guru perlu ditingkatkan dalam menyajikan materi pelajaran
3.
pg. 15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-berbasis-masalah.html
http://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajarankontekstual/
http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-kontekstual-ctl.html
http://www.academia.edu/5934154/MAKALAH_MODEL_PEMBELAJARAN_BERBAS
IS_MASALAH
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/
http://ekorubiyanto84.wordpress.com/2013/01/18/model-pembelajaran-langsung/
http://denis-boyolali.blogspot.com/2011/12/makalah-pembelajaran-langsung.html
http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-model-pembelajaran-kooperatif.html
http://abazariant.blogspot.com/2012/10/makalah-model-pembelajaran-kooperatif.html
http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/model-pembelajaran-kooperatifcooperative-learning/
http://pinasari.blogspot.com/2012/12/strategi-pembelajaran-kontekstual.html
http://3bkelompok2matematika.blogspot.com/
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasis-masalah/
pg. 16
https://docs.google.com/document/edit?id=1vryuUFR3AfAcHtQqB2NBBvA2ImsD02rU_tnMh4zJiY&hl=in&authkey=COG3w4kO&pli
=1
http://bismillah36.wordpress.com/2010/05/30/pembelajaran-berbasis-masalah/
pg. 17