in 9 Agt 2011
Kelainan pada setiap faktor yang terlibat dalam proses hemostasis baik
kelainan kwantitatif maupun kwalitatif dapat mengakibatkan gangguan
hemostasis. Derajat gangguan hemostasis sesuai dengan derajat kelainan
faktor hemostasis sendiri. Pada beberapa kasus, tidak disadari adanya
kelainan bahkan baru diketahui setelah secara kebetulan dilakukan
pengujian hemostasis untuk keperluan lain, misalnya sebagai pemeriksaan
prabedah, tindakan obstetrik, dan lain-lain. Gejala yang membawa seorang
penderita memeriksakan diri biasanya perdarahan tidak wajar atau adanya
perdarahan bawah kulit yang timbul berulang kali secara spontan. Saat
mulainya gejala perdarahan sering memberikan petunjuk kearah diagnosis.
Perdarahan yang berulang-ulang sejak kecil menunjukkan kemungkinan
kelainan kongenital, sedangkan bila terjadi mendadak atau pada orang
dewasa biasanya kelainan sekunder atau didapat.
Kelainan hemostasis biasanya digolongkan sesuai patogenesis, yaitu:
1. kelainan vaskuler
2. kelainan trombosit
3. kelainan sistem pembekuan darah
Pendekatan diagnostik gangguan perdarahan
Sebagaimana diketahui gangguan perdarahan dapat disebabkan oleh
kelainan vaskuler, trombosit atau sistem pembekuan darah. Tanda-tanda
tertentu yang spesifik dapat membantu menentukan penyebab gangguan
perdarahan.
Kelainan vaskuler atau trombosit sering disebut kelainan purpura karena
gejala perdarahan pada kulit dan mukosa. Petechiae merupakan tanda
spesifik untuk kelainan vaskuler atau trombosit dan jarang dijumpai pada
DOWNLOAD:hemostasis.doc