Anda di halaman 1dari 10

Makalah Fisika Lingkungan

Pencemaran Bunyi

Oleh:
1.

Stefanus Thaal

(161 12 001)

2.

Martina Suri

(161 12 009)

3.

Yandry Udju Dima

(161 12 028)

4.

Isadora Nahi

(161 12 033)

5.

Jeraldo Lulan

(161 12 041)

6.

Selviana Paula Luruk

(161 12 045)

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
mata kuliah Fisika Lingkungan

yang tepat pada waktunya dengan judul Pencemaran

Bunyi.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan pencemaran bunyi. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada para pembaca umumnya khususnya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, disampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga keberhasilan selalu berpihak
pada kita semua.

Kupang, 9 Juni 2015


Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ii

DAFTAR ISI................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang .................................................................................

II.

Rumusan Masalah ...........................................................................

III.

Tujuan Penulisan .............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
I.

Pengertian Pencemaran Bunyi .....................................................

II.

Sumber-sumber Pencemaran Bunyi .............................................

III.

Manfaat Bunyi...............................................................................

IV.

Intensitas Bunyi.............................................................................

V.

Dampak Pencemaran Bunyi ..........................................................

VI.

Cara Mengatasi (Pencegahan) .....................................................

BAB III PENUTUP


I.

Kesimpulan....................................................................................

II.

Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kita semua tahu, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak
bunyi lebih dari masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi
perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian
meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga
mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu dan musik yang dibunyikan orang lain.
Sekitar 16,8 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan
pendengaran pada 1996. Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia terhadap 20.000 orang di
tujuh provinsi itu mencatat bahwa sekitar 38 juta penduduk Indonesia terganggu
pendengarannya.
Melihat hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam kehidupan
seharihari tentang dampak kebisingan atau pencemaran bunyi inilah seharusnya
diambil langkah langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu polusi yang
dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah dan udara yang
sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita seharihari.
Dalam makalah ini penulis ingin menyajikan tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan pencemaran bunyi. Selain itu, penulis juga akan menguraikan
bagaimana cara untuk menanggulangi pencemaran bunyi yang efeknya secara tidak
sadar telah menggangu kehidupan manusia.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas maka masalah dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran bunyi?
2. Apa yang menyebabkan pencemaran bunyi?
3. Apa manfaat bunyi bagi kehidupan?
1

4. Bagaimana taraf intensitas sebuah bunyi?


5. Apa saja dampak dari pencemaran bunyi?
6. Bagaimana menanggulangi dampak pencemaran bunyi?

III.

Tujuan Penulisan
Dalam makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi pencemaran bunyi.
2. Mengetahui sebab-sebab pencemaran bunyi.
3. Mengetahui manfaat bunyi bagi kehidupan.
4. Mengetahui taraf intensitas bunyi.
5. Mengetahui dampak dari pencemaran bunyi.
6. Mengetahui cara menanggulangi dampak pencemaran bunyi.

BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Pencemaran Bunyi
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu
bara, atau udara. Kebanyakan bunyi adalah merupakan gabungan berbagai sinyal,
tetapi bunyi murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi
dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang
bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia.
Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz
sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya.
Jadi, pencemaran bunyi adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya. Pencemaran bunyi diakibatkan bunyi-bunyi bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
II. Sumber-sumber Pencemaran Bunyi
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.

2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat
gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada
roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam
kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa,
gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.
III. Manfaat Bunyi
Berikut beberapa manfaat gelombang bunyi dalam penerapan di berbagai
bidang diantaranya:
1. Komunikasi manusia dan beberapa jenis makhluk lainnya.
2. Mendeteksi adanya penyakit tumor.
3. Penyelidikan otak.
4. Penyelidikan Hati dan liver
5. Menghancurkan batu ginjal.
6. Mendeteksi janin, jenis kelamin dan perkembangannya.
7. Mengukur kedalaman laut.
8. Mendeteksi keberadaan ranjau.
9. Mencari kapal tenggelam.
10. Mendeteksi letak palung laut
11. Mengukur panjang gua.
12. Memperkirakan jarak antara dua tempat.
13. Kacamata orang tunanetra.
14. Mendeteksi adanya kelompok ikan di laut.
15. Mendeteksi kandungan minyak bumi.
16. Mendeteksi keretakan pada logam.
17. Membersihkan permata, komponen elektronika dan bagian-bagian mesin yang
halus.
IV. Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi merupakan energi yang dipindahkan per satuan luas per satuan waktu
atau daya persatuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang bunyi
Alexander Graham Bell adalah ilmuwan yang menemukan Taraf Intensitas bunyi.
Yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang
pendengaran manusia.

= 10 log

Taraf intensias bunyi dirumuskan :

dimana :
TI : taraf intesitas bunyi (desi Bell = dB)
I
: Intensitas bunyi (W/m2)
Io
: Intensitas ambang (10-12 W/m2)
Berikut contoh beberapa bunyi yang menyebabkan kebisingan yang taraf
intensitasnya diukur dengan dB atau desibel
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
V. Dampak Pencemaran Bunyi
1. Dampak Positif Pencemaran Suara :
a. Kesehatan Manusia
Dampak positif bagi kesehatan manusia yaitu bisa digunakan sebagai terapi
kesehatan.
b. Sosial Ekonomi
Dampak positif bagi sosial ekonomi yaitu memberikan lapangan kerja bagi
orang yang ahli dibidangnya.
c. Lingkungan
Dampak positif bagi lingkungan kita yaitu bisa menjadi sarana pengobatan
yang sering kali disebut sebagai terapi musik terhadap kita.
2. Dampak Negatif Pencemaran Suara :
a. Kesehatan Manusia
Dampak negatif bagi kesehatan manusia yaitu stress, gila, perubahan denyut
nadi, tekanan darah berubah, gangguan fungsi jantung, kontraksi perut, sulit
tidur, jantung berdebar-debar, dan naiknya tekanan darah.
b. Sosial Ekonomi
Dampak negatif bagi sosial ekonomi ada dua yaitu :
i. Menurunya ekonomi karena banyak orang yang sakit / gila karena
menghadapi suasana yang tidak tenang akibat polusi suara.
ii. Penjualan alat-alat seperti earphone berkurang.

c. Lingkungan
Dampak negatif bagi lingkungan kita yaitu bisa mengganggu kita pada saat
tidur ataupun pada saat belajar.
VI. Cara Mengatasi (Pencegahan)
Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah atau mengtasi adanya
pencemaran bunyi:
1. memasang peredam suara dalam setiap produknya sehingga kebisingan dapat
diminimalisir.
2. Kelompokkan ruangan dengan potensi keramaian agar tidak mengganggu
ruangan yang membutuhkan ketenangan
3. Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan
(terutama jalan)
4. Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara (parket,busa
dilapis dengan kain, gipsum)
5. Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda)
6. Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang berhadapan
dengan jalan yang ramai
7. Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara
8. Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise masuk
ke dalam bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman)

BAB III
PENUTUP
I. Kesimulan
Pencemaran Suara merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dikaji karena
dampaknya kian hari kian terlihat. Bahkan dampak yang ditimbulkan tidak kalah
berbahaya dengan pencemaran-pencemaran yang lain. Untuk itu perlu adanya
penanggulangan dari pemerintah, lingkungan sekitar dan juga diri sendiri.
Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk
melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Dimanapun kita berada, kita selalu
mendengar kebisingan yang secara tidak sadar juga mengganggu kinerja tubuh kita.
Walaupun tidak begitu mendapat begitu perhatian seperti 3 pencemaran lain,
pencemaran suara merupakan suatu yang sangat penting untuk di kaji karena
dampaknya kian hari kian terlihat.
Banyak gangguan yang di akibatkan oleh pencemaran suara diantaranya mulai
dari konsentrasi yang kurang, sampai meninggal akibat kebisingan yang diterima
dalam jangka waktu yang lama dan secara tidak langsung mengajak otak untuk
mengubah cara kerja organ tubuh.
II. SARAN
Untuk meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan
yaitu dengan meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang
menenangkan, pembangunan bangunan peredam bising, meminimalisir penggunaan
kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh pabrik
untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang batas
pendengaran manusia

Anda mungkin juga menyukai