KONSEP FARMAKOLOGI
Ardi Panggayuh, S.Kp, M.Kes
MODUL 1
150 Menit
4
5
6
7
8
9
10
11
Jenis Obat
Obat-obatan :
Roborantia
Vaksin
Syock Anafilaktik :
Adrenalin 1 : 1000
Antihistamin
Hidrokortison
Aminophilin 240 mg/10 ml
Dopamin
Sedativa
Antibiotika
Uterotonika
Antipiretika
Koagulantia
Anti kejang
Glyserin
Cairan infus
Jumlah
5 ampul
2 ampul
5 ampul
2 ampul
5 ampul
Jenis Obat
12 Obat luka
13 Cairan disinfektan (termasuk Chlorine)
14 Obat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir
Jumlah
d.
e.
f.
g.
Kerja oksitoksin yang meliputi : kontraksi tuba uterine (fallopi) untuk membantu
pengangkutan sperma dan luteolisis (involusi korpus luteum), peran
neurotransmitter yang lain dalam sistem saraf pusat. Oksitosin disintesis didalam
hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus. Mulai dari usia kehamilan 32
minggu dan selanjutnya, konsentrasi oksitosin dan aktivitas uterus akan lebih
tinggi pada malam hari.
Efek samping penggunaan oksitosin
Efek samping (maternal) :
Stimulasi uterus berlebihan
Emboli cairan amnion
Solusio plasenta
Trauma
Perdarahan postpartum
Hematom pelvis, ruptur uterus
Kolaps kardiovaskuler
Hipotensi
Stroke
Mual dan muntah
Retensi cairan
Intoksikasi air
Hipertensi
Efek samping (Fetal / Neonatal) :
Asidosis, distrimia jantung , asfiksia, hipoksia, trauma lahir, ikterus neonatal
Indikasi
Induksi partus aterm
Pemberian harus hati hati pada pasien dengan :
Penyakit jantung
Paru paru
Ginjal
Hati
Asma
Anemia
Epilepsi
Kontraindikasi :
Penyakit radang pelvis
Terdapat jaringan perut pada uterus
Hipersensitif terhadap obat
3) Prostaglandin
Hormon yang disekresikan oleh berbagai jaringan tubuh, misalnya otot uterus.
a. Nama generik : Gemeprost, Dinoproston
b. Nama paten :
Gemesprost
Prostin E2 (pharmacia)
5. Zat Besi
1) Nama generik
: Senyawa FE sorbitol
2) Nama paten
: Jectofer (Astra Zeneca)
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh.
Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin,
produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
produksi adenosine trifosfat (ATP) yang terlibat dalam respirasi sel.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh. Selain itu,
kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Kekurangan zat besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan
gangguan penyembuhan luka.
Mengapa banyak ibu hamil kekurangan zat besi? Sebab, memasuki trimester kedua dan
ketiga ibu mengalami "hemodilusi" (pengenceran). Hal ini terjadi karena ibu hamil
memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan sel darah merahnya juga
bertambah.
Jadi tak perlu heran bila banyak ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga
membutuhkan lebih banyak zat besi. Banyak wanita di Indonesia mengalami kekurangan
zat besi, sehingga kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini tentu berpengaruh pada kualitas
kesehatan ibu dan janin.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan selama masa kehamilan berbeda per trimesternya. Pada
trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan. Kondisi ini
menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah karena
mengkonsumsi zat besi biasanya dapat memperparah kondisi mual dan muntah.
Namun memasuki trimester II, kebutuhan akan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat
badan (sama dengan mengkonsumsi segenggam kacang hijau, atau setengah genggam
daun ubi). Kemudian bertambah menjadi 39 mikrogram per hari per berat badan pada
trimester ketiga (sama dengan mengkonsumsi 1 potong tempe). Untuk memenuhi
kebutuhan itu makanlah bahan makanan yang kaya akan zat besi, seperti, daging, hati,
telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, dan sayuran hijau
6. Asam Folat
1) Nama generik
: Asam Folat
2) Nama paten
: Preconceive
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD
(Neural Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Disarankan dikonsumsi
semenjak masa persiapan atau sebelum kehamilan karena pembentukan susunan saraf
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Tak perlu khawatir, karena kelebihan asupan ini
akan dibuang secara otomatis. Jumlah asam folat yang dibutuhkan selama kehamilan
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes
Nama Paten
Anvormer B6
Nama Generik
Piratiasina 8 B6 30 mg
Primperon
Metaklopramida
Novabevit
Thiamin ( B1)
Folavit
Asam folat
5
6
Fitolac
Herbalacta
Osteocal
Premania
Premaston
Fungsi
Untuk mengatasi mual dan muntah
pada trimester 1
untuk mual dan muntah pada ibu
hamil
Vitamin untuk menambah stamina
pada ibu hamil
Untuk pertumbuhan janin & menjaga
kesehatan tubuh
Untuk meperlancar ASI
Untuk memperpanjang masa
reproduksi ASI
Untuk membantu kekurangan kalsium
pada ibu hamil
EVALUASI DIRI
1. Definisi farmakologi:
A. Ilmu yang mempelajari obat (zat kimia) yang merubah fungsi organisme hidup
B. Ilmu yang mempelajari penggunaan obat
C. Ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan jumlah obat pada tempat kerja
D. Ilmu yang mempelajari pencegahan atau pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit
atau infeksi organisme
E. Ilmu yang mempelajari persiapan, pencampuran dan pengeluaran bahan kimia selama
terapeutik
2. Bidang ilmu farmakologi yang mempelajari tempat kerja dan mekanisme kerja obat adalah:
1. Farmakodinamik
2. Farmakokinetik
3. Farmakoterapeutik
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes
SKOR
<20
Kurang
21-40
Cukup
41-60
INDIKATOR KINERJA
Paper memuat daftar obat tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor. 900/MENKES/SK/VII/2002
Tanggal. 25 Juli 2002
Paper memuat sebagian daftar obat yang sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002
Paper memuat daftar obat sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor. 900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25
10
Sangat baik
SKOR
61-80
>81
INDIKATOR KINERJA
Juli 2002
Paper memuat daftar obat yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002, yang
ditemukan di BPS.
Paper memuat daftar obat yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002, yang
ditemukan di BPS dan menjelaskan alasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brass, E. P. (2001). Changing the status of drugs from prescription to over-the-counter availability.
New England Journal of Medicine, 345(11), 810816.
Lipsky, M. S., & Sharp, L. K. (2001). From idea to market: The drug approval process. Journal of
the American Board of Family Practice, 14(5), 362367.
Schwartz, J. B. (2000). Geriatric clinical pharmacology. In H. D. Humes (Ed.), Kelleys textbook of
internal medicine (4th ed., pp. 30953107). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
U.S. Food and Drug Administration. Frequently asked questions. [On-line.] Available:
http://www.fda.gov/opacom/faqs/faqs.html. Accessed 31 March 2000.
11