Anda di halaman 1dari 11

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN

KONSEP FARMAKOLOGI
Ardi Panggayuh, S.Kp, M.Kes

KEMAMPUAN AKHIR YANG


DIHARAPKAN
Mahasiswa dapat memahami konsep
farmakologi.
INDIKATOR
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian farmakologi.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
beberapa istilah penting dalam
farmakologi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang
lingkup farmakologi.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
macam-macam obat.

MODUL 1
150 Menit

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat (zat


kimia) yang merubah fungsi organisme hidup.
Terapi obat, juga disebut sebagai farmakoterapi,
adalah penggunaan obat untuk mencegah,
mendiagnosa, atau mengobati tanda, gejala, dan
proses penyakit. Obat yang diberikan untuk tujuan
terapeutik
biasanya
disebut
pengobatan
(medication).

Pengobatan mungkin diberikan untuk berbagai


alasan. Pada beberapa contoh, tujuan terapi obat
adalah untuk mengurangi proses penyakit daripada
mengobatinya. Untuk mendapatkan tujuan ini, maka
obat mungkin diberikan untuk efek lokal atau
sistemik. Obat dengan efek lokal, seperti sunscreen
lotion dan anesthesia lokal, bekerja terutama pada
tempat pemberian. Sedangkan pada efek sistemik diberikan kedalam tubuh, bersirkulasi melalui
aliran darah ke tempat kerja (site of action) mereka dalam berbagai jaringan tubuh, dan pada
akhirnya di eliminasi dari tubuh. Kebanyakan obat diberikan untuk memberikan efek sistemik. Obat
mungkin juga diberikan untuk mendapatkan efek yang relatif segera (misal, pada masalah akut
seperti nyeri atau infeksi) atau efek jangka panjang (misal, untuk mengurangi tanda dan gejala dari
penyakit kronik).
PENGERTIAN
Farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan interaksi antara sebuah sistem
dalam makhluk yang hidup dan zat-zat kimia dari luar yang masuk kedalam sistem tersebut.
Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara zat kimia dengan bahanbahan dari sistem kehidupan. Ini adalah definisi yang luas, yang diinterpretasikan sebagai setiap zat
kimia pada setiap sistem kehidupan.
Zat kimia, ketika diberikan pada sistem hidup, disebut obat. Obat dapat diartikan sebagai setiap
molekul kecil yang ketika masuk kedalam tubuh, akan mengubah fungsi tubuh melalui berbagai
interaksi di tingkat molekuler.
BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM FARMAKOLOGI
Farmakodinamik. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana zat kimia (obat)
menghasilkan efek biologikal; yang meliputi tempat kerja (site of action), mekanisme kerja
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


(mechanisms of action), dan efek biologikal dari obat. Secara sederhana, farmakodinamik
mempelajari kerja obat pada tubuh.
Farmakokinetik. Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan
jumlah obat pada tempat kerja (site of action) dan hubungannya dengan waktu setelah pemberian.
Faktor-faktor yang dipelajari meliputi: dosis dan rute pemberian; absorpsi; distribusi; metabolisme
dan ekskresi. Secara sederhana, farmakokinetik didefinisikan sebagai aksi tubuh pada obat.
Farmakoterapeutik atau Terapeutik. Farmakoterapeutik, atau secara sederhana disebut
terapeutik, adalah penggunaan obat untuk mencegah, meringankan, mengobati, atau mendiagnosis
penyakit. Farmakoterapeutik juga meliputi penggunaan obat yang dengan sengaja untuk merubah
fungsi normal dalam rangka untuk menghindari atau mengeliminasi kondisi yang tidak diinginkan
seperti kehamilan atau kesadaran selama prosedur pembedahan.
Kemoterapi. Kemoterapi adalah subdisiplin dari farmakoterapi dan merupakan aplikasi dari obat
untuk pencegahan atau pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit atau infeksi organisme.
Profilaksis. Profilaksis adalah pemberian obat secara individual dalam rangka untuk mencegah
perkembangan penyakit atau kondisi yang tidak diinginkan.
Toksikologi. Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang efek toksik atau membahayakan
dari bahan kimia serta mekanisme dari efek tersebut. Toksikologi memperhatikan gejala dan
pengobatan akibat keracunan serta mengidentifikasi racun. Semua bahan kimia adalah toksik bila
overdosis.
Farmasi. Farmasi mempelajari persiapan, pencampuran dan pengeluaran bahan kimia selama
terapeutik.
RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI
Farmakologi berasal dari bahasa Yunani pharmacon (=obat) dan logos (=ilmu pengetahuan),
sehingga berarti ilmu pengetahuan tentang segala sesuatu mengenai obat. Dahulu farmakologi
didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari sejarah, sumber obat, sifat-sifat fisik dan
kimiawi, cara pembuatan atau pencampuran obat, efek terhadap fungsi biokimia dan faal tubuh serta
mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi, penggunaan untuk penyakit, efek
samping dan intoksikasi obat. Dan, yang termasuk obat (dalam arti luas) ialah semua zat kimia yang
dapat mempengaruhi proses hidup. Oleh karena itu farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang
sangat luas, dan berhubungan erat dengan berbagai disiplin ilmu lain seperti: ilmu botani, ilmu
kimia (berhubungan farmakodinamik dan farmakokinetik obat), bakteriologi (berhubungan dengan
antibiotik dan kemoterapeutik), farmasi, farmakokognisi, posologi, terapeutik, toksikologi dan
lain-lain.
Beberapa bagian dari cabang ilmu ini telah ada yang merupakan ilmu tersendiri dengan ruang
lingkup pengetahuan yang lebih sempit, tetapi tidak dapat terlepas sama sekali dari farmakologi,
misalnya farmasi dan toksikologi.

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


MACAM-MACAM OBAT
Obat dalam bahasa Inggris disebut drug yang berasal dari bahasa Perancis droque yang berarti
rempah kering. Dari segi farmakologi obat didefinisikan sebagai substansi yang digunakan untuk
pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit pada manusia maupun binatang. Menurut SK
MenKes No. 125/Kaab/B.VII/71 tgl. 9 Juni 1971, yang dimaksud dengan obat ialah suatu bahan
atau paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.
Obat dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu obat tradisional dan obat jadi.
Obat tradisional atau obat asli Indonesia ialah ramuan-ramuan yang diperoleh langsung secara
alamiah di Indonesa baik berasal dari binatang, tumbuhan atau mineral, diolah secara sederhana atas
dasar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisional (menurut UU No. 9 Tahun 1960
tentang Pokok-Pokok Kesehatan dan UU No. 7 Tahun 1963 tentang Farmasi). Obat tradisional
Indonesia yang telah diramu dan siap untuk dipasarkan lazim juga disebut sebagai jamu (Jawa).
Obat jadi ialah obat-obat paten yang telah tersedia di pasaran, dikemas dalam berbagai bentuk
sesuai dengan kegunaannya.
Menurut SK MenKes No. 193/Kab/B.VII/71 tgl. 21 Agustus 1972 obat paten dirumuskan sebagai
obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakannya dan
dijual dalam bungkus asli dari pabrik. Batasan obat paten menurut Permenkes Republik Indonesia
No. 085/Menkes/Perl.1989 adalah obat dengan nama dagang dan menggunakan nama yang
merupakan milik produsen yang bersangkutan.
Pembuatan, penyimpanan dan pengedaran obat di Indonesia diawasi oleh Dirjen POM (Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan).
Di pasaran juga dikenal obat resmi dan obat tidak resmi, obat bebas, obat keras dan obat bius.
Yang dimaksud dengan obat resmi ialah obat atau bahan baku yang dimuat dalam farmakope, yaitu
buku yang memuat pembakuan bahan kimia dan disahkan berdasarkan undang-undang. Obat yang
tidak dimuat dalam farmakope adalah obat tidak resmi, tetapi boleh dipasarkan dengan izin dari
Departemen Kesehatan.
Yang dimaksud dengan obat bebas ialah obat yang bebas dibeli di pasaran (toko obat atau di
apotik). Obat keras ialah obat-obat yang hanya dapat dibeli dari apotik dengan menggunakan resep
dokter. Obat bius hanya dapat diperoleh dari apotik dengan resep dokter dan penjualannya harus
disertai dengan pelaporan kepada Menteri Kesehatan.
Obat esensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan kesehatan bagi masyarakat
banyak yang meliputi obat untuk diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi (Doen 1980/1981).
Penerapan gagasan Daftar Obat Esensial dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan, keamanan,
rasionalisasi; penggunaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang
tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


pada masyarakat oleh pemerintah, maka disusun Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) oleh Tim
Penyusun dan Revisi Daftar Obat Esensial yang ditetapkan dengan SK Menkes No.
74/Men.Kes/S.K./II/1980, tgl. 26 Februari 1980.
Suatu obat dikategorikan sebagai obat esensial bila kemanjuran dan keamanannya telah dengan
jelas diketahui (melalui uji klinik dan penelitian epidemiologik yang sahih) dan memenuhi
keperluan pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit yang sering dijumpai, dengan harga yang
murah dan mudah didapat (tersedia bila diperlukan) dengan sifat-sifat farmakokinetik yang
menguntungkan.
Obat generik adalah obat yang digunakan dalam Program Obat Terpadu (DOPB) meliputi obat
esensial yang paling banyak dibutuhkan masyarakat dengan mutu terjamin diproduksi oleh
perusahaan dengan persyaratan cara produksi obat yang baik (COPB). Obat umumnya diproduksi
dan dipasarkan dengan menggunakan nama dagang, yaitu nama yang menjadi milik produsen obat
yang bersangkutan. Disamping produksi dengan nama dagang, obat dapat pula diproduksi dan
dipasarkan dengan nama generik yaitu nama yang dapat digunakan oleh setiap produsen yang
memproduksi obat tersebut. Nama generik adalah nama berdasarkan International Non-Propierty
Names yang ditetapkan oleh WHO atau berdasarkan nama yang ditetapkan dalam farmakope untuk
zat berkhasiat yang dikandung.
1. Jenis obat dalam praktik kebidanan
Dalam praktek kebidanan terdapat standarisasi pengobatan oleh pemerintahan dan digunakan
oleh seorang bidan. Sesuai kebijakan pemerintah, bidan dapat memberikan perawatan termasuk
pertolongan atau pengobatan diare; petunjuk pemberian makanan; memberikan obat-obatan
(roborantia; pengobatan tertentu dalam bidang kebidanan, sepanjang hak itu tidak melalui
suntikan, kecuali uterotonika); pemberian imunisasi dasar dan ulang (BCG, Polio, DPT dan
Campak).
Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor. 900/MENKES/SK/VII/2002
Tanggal. 25 Juli 2002
No
A
1
2
3

4
5
6
7
8
9
10
11

Jenis Obat
Obat-obatan :
Roborantia
Vaksin
Syock Anafilaktik :
Adrenalin 1 : 1000
Antihistamin
Hidrokortison
Aminophilin 240 mg/10 ml
Dopamin
Sedativa
Antibiotika
Uterotonika
Antipiretika
Koagulantia
Anti kejang
Glyserin
Cairan infus

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

Jumlah

5 ampul
2 ampul
5 ampul
2 ampul
5 ampul

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


No

Jenis Obat
12 Obat luka
13 Cairan disinfektan (termasuk Chlorine)
14 Obat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir

Jumlah

MENTERI KESEHATAN RI,

Dr. ACHMAD SUJUDI

2. Obat-obatan yang berhubungan dengan kebidanan


1. Uterotonika
Obat yang kerjanya mempengaruhi kontraksi rahim.
Obat obat uterus tonika :
1) Methylergometrine
a. Nama generik : Methylergometrine
b. Nama dagang :
Methergin (Sandoz)
Metilat (Metiska Farme)
Methovin (Kimia Farma)
c. Indikasi (Sebagai stimulan uterus) pada :
Perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca abortus
2) Oksitosin
Oksitosin adalah golongan obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot polos
uterus dalam membantu proses persalinan, pencegahan perdarahan pasca persalinan (P3)
serta penguatan persalinan.
a. Nama generik : Oxytocin (Pitocin, Syntocinon) 10 Unit/ampul
b. Nama Paten :
Piton S.
Syntocinon
Hypophysin
Piroglandol
c. Kerja oksitoksin
Bersama dengan faktor-faktor lainnya, oksitoksin memainkan peranan yang sangat
penting dalam persalinan dan injeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosin
untuk menyebabkan :
Kontraksi uterus kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot
polos maupun lewat peningkatan produksi prostaglandin
Konstriksi pembuluh darah umbilikus
Kontraksi sel-sel miopitel (refleks ejeksi ASI)
Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH), untuk menyebakan
peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah (khususnya
diastolik) karena terjadinya vasodilatasi.
Retensi air

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN

d.

e.
f.

g.

Kerja oksitoksin yang meliputi : kontraksi tuba uterine (fallopi) untuk membantu
pengangkutan sperma dan luteolisis (involusi korpus luteum), peran
neurotransmitter yang lain dalam sistem saraf pusat. Oksitosin disintesis didalam
hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus. Mulai dari usia kehamilan 32
minggu dan selanjutnya, konsentrasi oksitosin dan aktivitas uterus akan lebih
tinggi pada malam hari.
Efek samping penggunaan oksitosin
Efek samping (maternal) :
Stimulasi uterus berlebihan
Emboli cairan amnion
Solusio plasenta
Trauma
Perdarahan postpartum
Hematom pelvis, ruptur uterus
Kolaps kardiovaskuler
Hipotensi
Stroke
Mual dan muntah
Retensi cairan
Intoksikasi air
Hipertensi
Efek samping (Fetal / Neonatal) :
Asidosis, distrimia jantung , asfiksia, hipoksia, trauma lahir, ikterus neonatal
Indikasi
Induksi partus aterm
Pemberian harus hati hati pada pasien dengan :
Penyakit jantung
Paru paru
Ginjal
Hati
Asma
Anemia
Epilepsi
Kontraindikasi :
Penyakit radang pelvis
Terdapat jaringan perut pada uterus
Hipersensitif terhadap obat

3) Prostaglandin
Hormon yang disekresikan oleh berbagai jaringan tubuh, misalnya otot uterus.
a. Nama generik : Gemeprost, Dinoproston
b. Nama paten :
Gemesprost
Prostin E2 (pharmacia)

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


c. Indikasi :
Prostaglandin digunakan untuk mematangkan serviks uterus dan menyebabkan
kontraksi selama induksi persalinan
2. Obat Hemostatid (Koagulantia/ Anti-perdarahan)
1) Vitamin K
Vitamin K adalah senyawa yang larut dalam lemak, terutama ditemukan dalam sayuran
berwarna hijau. Kebutuhan diet sangat rendah, karena vitamin K dapat disintetis oleh
bakteri yang mengkontaminasi usus manusia. Ada dua bentuk yaitu, vitamin K1 yang
ditemukan dalam makanan (fitonodion), dan Vit K2 yang ditemukan dalam jaringan
manusia yang disintesis oleh bakteri usus (menakuinan).
a. Nama generik : Vit K; Fitomenadion
b. Nama paten : Autoplex 2 peba (aktivasi factor VIII dan IX) Kaywan, Kavitin
c. Indikasi
: Sewaktu aktivitas protrombin terdepresi oleh kelebihan warfarin
atau defisiensi Vit K.
3. Obat-obat Imunologi
Dalam bidang imunologi, kuman dan racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Antigen
merupakan bagian protein kuman atau protein racun. Bila antigen masuk kedalam tubuh
manusia, maka sebagai reaksi tubuh akan membentuk zat anti. Zat anti dalam tubuh disebut
antibodi. Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat.
Antigen yang kuat adalah jenis kuman ganas / virulen. Karena itu anak akan menjadi sakit
bila terjangkit kuman ganas.
1) Vaksin
Vaksin adalah bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang
telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin merangsang tubuh anak membuat
antibodi. Adapun jenis penyakit yang pencegahannya dapat dilakukan dengan imunisasi:
TBC
Difteri
Tetanus
Polio
Campak
Hepatitis
4. Obat anastesi lokal
Obat-obat anastesi local di kembangkan dari kokain yang digunakan untuk pertama kalinya
dalam kedokteran gigi dan oftalmologi pada abad ke-19. Kini kokain sudah digantikan
dengan lignokain (lidokain), bupivakain (marcain), perilokain dan ropivakain. Prilokain
terutama digunakan dalam preparat tropical.
1) Penggunaan anastesi lokal
Obat-obat anastesi local memiliki peranan yang penting dalam meredakan rasa nyeri
untuk jangka waktu yang singkat. Dalam kebidanan, obat-obat tersebut diberikan lewat
beberapa cara:
Topical, misalnya pada pemasangan infus
Subkutan/intradermal pada penjahitan luka
Infiltrasi di sekeliling serabut saraf yang tunggal, misalnya blok anastesi pudendus
Epidural, pada permukaan durameter bagi persalinan atau seksio caesarea
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN

Spinal (intratekal), kedalam cairan serebrospinal


Pada ruangan subaraknoid (intratekal) bagi persalinan atau seksio caesarea.

5. Zat Besi
1) Nama generik
: Senyawa FE sorbitol
2) Nama paten
: Jectofer (Astra Zeneca)
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh.
Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin,
produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
produksi adenosine trifosfat (ATP) yang terlibat dalam respirasi sel.
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh. Selain itu,
kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Kekurangan zat besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing,
kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan
gangguan penyembuhan luka.
Mengapa banyak ibu hamil kekurangan zat besi? Sebab, memasuki trimester kedua dan
ketiga ibu mengalami "hemodilusi" (pengenceran). Hal ini terjadi karena ibu hamil
memproduksi cairan lebih banyak sehingga kebutuhan akan sel darah merahnya juga
bertambah.
Jadi tak perlu heran bila banyak ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga
membutuhkan lebih banyak zat besi. Banyak wanita di Indonesia mengalami kekurangan
zat besi, sehingga kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini tentu berpengaruh pada kualitas
kesehatan ibu dan janin.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan selama masa kehamilan berbeda per trimesternya. Pada
trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan. Kondisi ini
menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah karena
mengkonsumsi zat besi biasanya dapat memperparah kondisi mual dan muntah.
Namun memasuki trimester II, kebutuhan akan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat
badan (sama dengan mengkonsumsi segenggam kacang hijau, atau setengah genggam
daun ubi). Kemudian bertambah menjadi 39 mikrogram per hari per berat badan pada
trimester ketiga (sama dengan mengkonsumsi 1 potong tempe). Untuk memenuhi
kebutuhan itu makanlah bahan makanan yang kaya akan zat besi, seperti, daging, hati,
telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, dan sayuran hijau
6. Asam Folat
1) Nama generik
: Asam Folat
2) Nama paten
: Preconceive
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD
(Neural Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Disarankan dikonsumsi
semenjak masa persiapan atau sebelum kehamilan karena pembentukan susunan saraf
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Tak perlu khawatir, karena kelebihan asupan ini
akan dibuang secara otomatis. Jumlah asam folat yang dibutuhkan selama kehamilan
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


adalah 600 mikrogram per hari per orang. Jadi ada tambahan sebanyak 200 mikrogram
per hari per orang dibanding manusia dewasa yang tidak hamil. Sumber asam folat
antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk, stroberi, dan bayam. Namun,
karena mengkonsumsi makanan tersebut belum menjamin terpenuhinya kebutuhan ini
maka ibu hamil tetap dianjurkan mendapat asupan suplemen asam folat.
Sumber alami asam folat
Sayuran berwarna hijau, seperti : bayam dan brokoli.
Buah-buahan, seperti : jeruk, semangka, nanas, dan avokad.
Daging sapi
2. Macam-macam obat kebidanan lainnya
No
1

Nama Paten
Anvormer B6

Nama Generik
Piratiasina 8 B6 30 mg

Primperon

Metaklopramida

Novabevit

Thiamin ( B1)

Folavit

Asam folat

5
6

Fitolac
Herbalacta

Osteocal

Premania

Premaston

Ekstrak daun katuk


1. Vitex trifolia fructus
akstrak
2. Vitex agnus costus fructus
1. Kalsiun karbonat
2. Amylum maydis
3. Avicel
4. Povidon
1. Ferrofumarat 360 mg
2. Asam folat 1,5 mg
3. Vitamin B12
4. Ca karbonat 250 mg
Allilestrenol 5 mg

Fungsi
Untuk mengatasi mual dan muntah
pada trimester 1
untuk mual dan muntah pada ibu
hamil
Vitamin untuk menambah stamina
pada ibu hamil
Untuk pertumbuhan janin & menjaga
kesehatan tubuh
Untuk meperlancar ASI
Untuk memperpanjang masa
reproduksi ASI
Untuk membantu kekurangan kalsium
pada ibu hamil

Suplemen vitamin dan mineral untuk


anemia, misalnya anemia pada masa
kehamilan dan laktasi
Untuk menguatkan kandungan

EVALUASI DIRI
1. Definisi farmakologi:
A. Ilmu yang mempelajari obat (zat kimia) yang merubah fungsi organisme hidup
B. Ilmu yang mempelajari penggunaan obat
C. Ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan jumlah obat pada tempat kerja
D. Ilmu yang mempelajari pencegahan atau pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit
atau infeksi organisme
E. Ilmu yang mempelajari persiapan, pencampuran dan pengeluaran bahan kimia selama
terapeutik
2. Bidang ilmu farmakologi yang mempelajari tempat kerja dan mekanisme kerja obat adalah:
1. Farmakodinamik
2. Farmakokinetik
3. Farmakoterapeutik
COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


4. Farmasi
5. Toksikologi
3. Farmakologi berhubungan erat dengan disiplin ilmu:
1. Ilmu botani
2. Ilmu kimia
3. Bakteriologi
4. Farmakokognisi
4. Obat-obatan yang harus tersedia pada praktek klinik kebidanan:
1. Oksitosin
2. Vaksin
3. Tablet besi (Fe)
4. Vitamin K
5. Obat merek dagang yang memiliki fungsi sebagai uterus tonika dan memiliki nama generik
methylergometrine:
1. Methergin
2. Metilat
2. Methovin
3. Syntocinon
PENUGASAN
1. Tujuan Tugas :
Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam obat yang umum tersedia pada Praktek
Klinik Kebidanan (BPS).
2. Uraian Tugas :
a. Obyek garapan :
Macam obat yang tersedia pada Bidan Praktek Swasta (BPS)
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :
Mengidentifikasi klasifikasi obat berdasarkan pada kegunaan terapeutik, nama generik dan
nama dagang, indikasi dan kontraindikasi, efek samping, rute (cara) pemberian, bentuk
sediaan, dosis, interaksi, mekanisme kerja, perhatian khusus (bila ada).
c. Metode/ cara pengerjaan tugas :
Berupa daftar obat-obatan yang tersedia pada Bidan Praktek Swasta (BPS).
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan :
Hasil studi tersaji dalam bentuk paper, dengan ukuran kertas kuarto, diketik dengan huruf
Times New Roman, ukuran huruf 12 pt, 1 spasi.
3. Kriteria penilaian :
GRADE
Sangat kurang

SKOR
<20

Kurang

21-40

Cukup

41-60

INDIKATOR KINERJA
Paper memuat daftar obat tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor. 900/MENKES/SK/VII/2002
Tanggal. 25 Juli 2002
Paper memuat sebagian daftar obat yang sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002
Paper memuat daftar obat sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor. 900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

10

MODUL PEMBELAJARAN : FARMAKOLOGI KEBIDANAN


GRADE
Baik

Sangat baik

SKOR
61-80

>81

INDIKATOR KINERJA
Juli 2002
Paper memuat daftar obat yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002, yang
ditemukan di BPS.
Paper memuat daftar obat yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.
900/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal. 25 Juli 2002, yang
ditemukan di BPS dan menjelaskan alasannya.

DAFTAR PUSTAKA
Brass, E. P. (2001). Changing the status of drugs from prescription to over-the-counter availability.
New England Journal of Medicine, 345(11), 810816.
Lipsky, M. S., & Sharp, L. K. (2001). From idea to market: The drug approval process. Journal of
the American Board of Family Practice, 14(5), 362367.
Schwartz, J. B. (2000). Geriatric clinical pharmacology. In H. D. Humes (Ed.), Kelleys textbook of
internal medicine (4th ed., pp. 30953107). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
U.S. Food and Drug Administration. Frequently asked questions. [On-line.] Available:
http://www.fda.gov/opacom/faqs/faqs.html. Accessed 31 March 2000.

COPYRIGHTARDI PANGGAYUH, S.Kp, M.Kes

11

Anda mungkin juga menyukai