Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan

Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Secara administratif Kawasan Pakualaman berada di Kecamatan Pakualaman

Kota Yogyakarta. Dalam wilayah Kecamatan Pakualaman sendiri terdapat dua


Kalurahan

yaitu

kalurahan

Gunung

Ketur

dan

Kelurahan

Purwokinanthi.

Perkembangan kawasan didukung oleh posisinya yang berada di tengah kota


dimana kawasan dilintasi jalan protokol kota dan ditambah keberadaan komplek
Puro Pakualaman sebagai komplek bangunan istana Kadipaten yang memiliki
komplek terluas kedua setelah Kraton Ngayogyokarto. Keberadaan komplek Puro
telah memberikan kontribusi sangat besar terhadap kawasan sekitarnya, baik
secara fisik maupun social ekonomi dan budaya. Keberadaanya pada kurun waktu
tertentu telah memberikan pengaruh terhadap rona maupun tata ruang kaawasan,
baik secara internal maupun eksternal
Terlepas dari hal tersebut di atas jika ditinjau dari konteks kawasan
Pakualaman sebagai Kawasan Cagar Budaya yang memiliki potensi dan daya tarik
wisaata budaya, maka pengembangan objek dan atraksi wisata baru untuk
menambah

variasi

pengalaman

wisatawan

dilakukan

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan arus dan lama tinggal para wisatawan terutama di kawasan


Pakualaman. Pembangunan ataupun pengembangan objek atau atraksi wisata pada
saat ini dituntut tidak hanya mengutamakan kepentingan dan keinginan para
wisatawan

dalam

mencari

pengalaman.

mempertimbangkan pula kepentingan dan

Hal

tersebut

juga

harus

kebutuhan penduduk setempat (di

lingkunga Pakualaman) dalam usaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya serta


perlu

melihat

kepentingan

lingkungan

baik

mempertahankan kelestarian.
BAB 1 -- 1

budaya

ataupun

alam

dalam

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam hal ini

di Kecamatan Pakualaman,

Kota Yogyakarta, dengan mengacu pada intensitas kegiatan perekonomian yang


banyak menunjang dalam proses pengembangan kegiatan pariwisata di suatu
daerah, maka upaya Penataan Kawasan Pakualaman sangat diperlukan agar objek
wisata budaya ini dapat meningkatkan daya tariknya dan menjadi layak untuk
dikunjungi, yang untuk selanjutnya dapat memberikan dampak pada peningkatan
gairah masyarakat di sekitarnya untuk mengembangkan usaha di tempat tersebut
seiring dengan meningkatnya minat pengunjung/wisatawan untuk datang ke Puro
Pakualaman sebagai tujuan utama wisatawan di kawasan Pakualaman.
Dengan ditetapkannya Kawasan Pakualaman sebagai Kawasan Cagar Budaya
Pakualaman dengan gaya arsitektur tradisional Jawa dan Indis dalam Peraturan
Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pelestarian Warisan Budaya Dan Cagar
Budaya, kawasan Pakualaman telah memegang peranan penting pada sektor
budaya di DIY. Penataan kawasan ini membuka peluang dalam peningkatan
kegiatan pariwisata, sehingga potensinya mampu diserap secara maksimal oleh
masyarakat sekitar setempat, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Daya tarik Puro Pakualaman sebagai
salah satu objek wisata budaya di DIY, selain keindahan dan keunikan filosofi serta
kekayaan budaya luhur yang terkandung di dalamnya, tentu saja harus ditunjang
dengan fasilitas-fasiitas yang mencukupi agar objek wisata tersebut layak
Objek Wisata Puro Pakualaman, yang untuk sementara ini dapat dikatakan
belum semenonjol peranannya dibandingkan Keraton Yogyakarta dalam bidang
kepariwisataan, memerlukan penanganan lebih lanjut yang berasal dari Pemerintah,
di samping masyarakat dan swasta, untuk membangun dan mengembangkannya,
merupakan inti yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai titik tolak bagi ide
pegembangan dan pemberdayaan potensi kawasan wisata ini, baik dari sisi objek
wisata budaya itu sendiri maupun potensi ekonomis yang mampu digali oleh
masyarakat sekitar untuk mendapatkan mata pencaharian dari sektor ini, di
samping secara umum meningkatkan Penerimaan/ Pendapatan Asli Daerah Kota
Yogyakarta.
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan
mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata,
berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan

BAB 1 -- 2

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

masyarakat. Oleh karenanya penyusunan dokumen Rencana Tata Bangunan Dan


Lingkungan (RTBL), selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai
produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan
pada kawasan terpilih, juga sebagai dokumen panduan/ pengendali pembangunan
dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih
supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan meliputi :
1. pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan,
2. peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan
dan ruang publik,
3. perwujudan pelindungan lingkungan, serta
4. peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.
Selain hal tersebut, RTBL mempunyai manfaat pula untuk :
1. mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini,
2. mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat
dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah,
3. melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung,
4. mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung
dan lingkungan/ kawasan,
5. mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/ kawasan,
6. menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/ kawasan yang
berkelanjutan,
7. menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena
adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Oleh karena itu adanya dokumen RTBL Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta, di
Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta, DIY

diperlukan sebagai perangkat

pengendali laju pertumbuhan dan penataan lahan peruntukan, serta memberikan


panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan yang
BAB 1 -- 3

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

memiliki kekuatan hukum tetap. Produk dokumen RTBL yang diharapkan adalah
yang mengacu dan mendukung kebijakan kebijakan di tingkat wilayah maupun
nasional.
RTBL adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan atau kawasan yang
dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan
lingkungan, rencana umum, dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan
pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanan pengembangan
lingkungan

dan

kawasan.

Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor

06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan )


1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan acuan bagi para pihak/ pelaksana dalam
melaksanakan kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Kawasan

Pakualaman,

Kota

Yogyakarta

di

Kecamatan

Pakualaman,

Kota

Yogyakarta.
b. Tujuan Kegiatan
Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kawasan
Pakualaman, Kota Yogyakarta, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan tata bangunan dan lingkungan layak huni,
berjati diri, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang
Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
1.3.

SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah :


a. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan
Pakualaman, Kota Yogyakarta sesuai dengan Pedoman Umum Penyusunan RTBL
yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang
dapat digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung
dan lingkungan di kawasan tersebut; dan

BAB 1 -- 4

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

b. Tersusunnya naskah/ draft/ konsep Peraturan Bupati/ Walikota tentang penetapan


Dokumen RTBL pada Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta di Kecamatan
Pakualaman, Kota Yogyakarta sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan
tersebut.
1.4. MANFAAT
a. Bagi Warga, Komunitas Setempat, dan Pengusaha

Mencipatakan kawasan rencana sebagai kawasan yang memiliki karakter

kuat khususnya untuk kawasan Pakualaman sebagai kawasan Cagar Budaya


Menciptakan ruang publik yang manusiawi dan rekreatif bagi seluruh
masyarakat khususnya bagi komunitas setempat untuk mengekspresikan

kegiatan dan atraksinya secara positif.


Menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik melalui penataan kawasan

yang memuat fungsi ruang hijau sebagai elemen utama perencanaan.


Menciptakan kawasan permukiman yang lebih tertata khususnya dalam
kawasan rencana dan terintegrasi dengan ruang publik hijau di dalam radius
permukiman.

b. Bagi Pemerintah Daerah

Melalui

dokumen

RTBL

yang

disusun

secara

komprehensif

dengan

mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan maka Pemerintah Kota


Yogyakarta memiliki pedoman untuk mengarahkan jalannya pembangunan

sejak dini.
Mewujudkan kawasan Pakualaman

sebagai kawasan Konservasi Budaya di masa yang akan datang.


Mengendalikan pertumbuhan fisik kawasan. Mewujudkan kesatuan karakter
dan

meningkatkan

kualitas

sebagai kawasan berkarakter kuat

bangunan

mengembangkan potensi kawasan


Menjamin implementasi pembangunan

gedung
agar

dan

sesuai

lingkungan,
dengan

dan

aspirasi

kebutuhan masyarakat dalam pembangunan lingkungan kawasan yang

berkelanjutan.
Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan paska pelakasanaan.

1.5. LOKASI KEGIATAN

BAB 1 -- 5

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

Gambaran umum kawasan perencanaan studi penyusunan RTBL ini adalah terletak
pada Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta di Kecamatan Pakualaman, Kota
Yogyakarta, DIY

Kecamatan

Sumber : Peta RTRW Kota Yogyakarta 2010 - 2029

Gambar 1.1. Peta administrasi Kota Yogyakarta

BAB 1 -- 6

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

Gambar 1.2. Peta Kecamatan Pakualaman


PETA DELINIASI KAWASAN
PERENCANAAN

Gambar 1.3. Peta Deliniasi Kawasan Perencanaan


1.6. REFERENSI HUKUM
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan pada :
a. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta
BAB 1 -- 7

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Kawasan Permukiman;
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
d. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
e. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
f. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
g. Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
h. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
i. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
j. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
k. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk Dan Tata Cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang
m.

Peraturan

Pemerintah

Republik

Indonesia

No.

15

Tahun

2010

tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang


n.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

11

Tahun

2010

tentang

Penertiban

Dan

Pendayagunaan Tanah Terlantar


o. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan
p. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
q. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
r. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
s. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah (beserta perubahannya);
t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman
Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagian Bagian Jalan
u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan

BAB 1 -- 8

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman


Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau Di Wilayah Kota/ Kawasan
Perkotaan
w. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
x. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyedian Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan
y. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
z. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan
aa. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
bb. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/SE/M/2009 tentang Modul
Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
cc. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan;
dd. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009 perihal Modul
Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
ee. Peraturan Daerah di lingkup wilayah DIY :
1. Peraturan Daerah DIY Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan
Budaya dan Cagar Budaya
2. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah DIY Tahun 2009 2029
3. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah 2005 - 2025
ff. Peraturan Daerah di lingkup wilayah Kota Yogyakarta :
1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah
2. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2012 2016

BAB 1 -- 9

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

3. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan


Gedung
4. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
5. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010 2029
6. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perparkiran
1.7. LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN
A. Lingkup Kegiatan
Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yang harus dilaksanakan :
1. Survey Lokasi dan Pendataan
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk
melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil pendataan ini
akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan ekonomi,
serta identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya yang berpengaruh pada
kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta regional, peta kota,
dan peta kawasan perencanaan dengan skala 1 : 1.000 serta memperlihatkan
kondisi topografis/ garis kontur), foto-foto (foto udara/ citra satelit dan foto-foto
kondisi kawasan perencanaan, peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah
dan

signifikansi

pertumbuhan

historis

ekonomi,

kawasan,
kondisi

fisik

kondisi
dan

sosial-budaya,
lingkungan,

kependudukan,

kepemilikan

lahan,

prasarana dan fasilitas, dan data lain yang relevan.


2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah dikumpulkan.
Analisis dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat wilayah, sampai
pada tingkat kawasan. Komponen analisis yang diperlukan antara lain analisis
sosial kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan
lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan, daya dukung prasarana dan fasilitas,
kajian aspek historis.

BAB 1 -- 10

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan atas
permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap pendataan.
3. Penyusunan Dokumen RTBL, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan, mencakup materi pokok yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a) Program Bangunan dan Lingkungan
Tahap ini merupakan tahap analisis kawasan perencanaan. Tahap ini
merupakan pula penjabaran lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan
lahan yang telah ditetapkan unutk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis,
jumlah, besaran dan luasan :
1) bangunan gedung,
2) kebutuhan ideal Ruang Terbuka Hijau,
3) fasilitas umum/ publik/ sosial,
4) prasarana aksesibilitas,
5) sarana pencahayaan dan penyehatan lingkungan;
baik berupa penataan prasarana dan sarana yang telah ada maupun yang
baru.
Penyusunan program ini dilakukan melalui Analisis Kawasan Dan Wilayah
Perencanaan (termasuk di dalamnya mengenai Pengendalian Dampak
Lingkungan), dan Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Peran
Masyarakat, yang kemudian menghasilkan Konsep Dasar Perancangan Tata
Bangunan Dan Lingkungan
b) Rencana Umum Dan Panduan Rancangan
Pada dasarnya tahap ini merupakan tahap perumusan dan pengembangan
perancangan.
Tahap Rencana Umum merupakan ketentuan ketentuan tata bangunan dan
lingkungan pada suatu kawasan yang memuat :
1) rencana peruntukan lahan makro dan mikro
2) rencana perpetakan
3) rencana tapak

BAB 1 -- 11

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

4) rencana sistem pergerakan (sirkulasi) dan rencana aksesibiltas lingkungan


5) rencana prasarana dan sarana lingkungan
6) rencana wujud visual bangunan, dan
7) ruang terbuka hijau
Tahap Panduan Rancangan berperan dalam melengkapi dan menjelaskan
secara lebih rinci Rencana Umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi :
1) ketentuan dasar implementasi rancangan dan
2) prinsip prinsip pengembangan rancangan kawasan
c) Rencana Investasi
Pada hakikatnya tahap ini (dan dua tahap setelahnya) merupakan tahap
pengembangan

dukungan

pelaksanaan.

Rencana

Investasi

disusun

berdasarkan Dokumen RTBL yang memperhitungkan kebutuhan nyata para


pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan
dalam penataan lingkungan/ kawasan. Rencana ini merupakan rujukan bagi
para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan
pembiyaan suatu penataan ataupun menghitung tolok ukur keberhasilan
investasi,

sehingga

tercapai

kesinambungan

pentahapan

pelaksanaan

pembangunan.
Rencana Investasi menjadi alat mobilisasi dana investasi masing masing
pemangku kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan
kapasitas dan perannya dalam suatu sistem wilayah yang disepakati bersama,
sehingga dapat tercapai kerja sama unutk mengurangi berbagai konflik
kepentingan skema investasi/ pembiyaan. Rencana ini juga mengatur upaya
percepatan penyediaan dan peningkatan kuaitas pelayanan prasarna/ sarana
dari suatu lingkungan/ kawasan.
d) Ketentuan Pengendalian Rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk :
1)

mengendalikan

berbagai

rencana

kerja,

program

kerja

maupun

kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan aturan dalam RTBL dan


pelaksanan penataan suatu kawasan, dan
BAB 1 -- 12

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

2)

mengatur

pertanggungjawaban

semua

pihak

yang

terlibat

dalam

mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan


lingkungan.
Ketentuan tersebut disusun sebagai bagian proses penyusunan RTBL yang
melibatkan masyarakat, baik secara langsung (individu) maupun secara tidak
langsung melalui pihak (-pihak) yang dianggap dapat mewakili perorangan
(misal : Dewan Kelurahan, Badan Keswadayaan Masyarakat/ BKM atau Forum
Rembug, maupun dalam hal ini pihak Puro Pakualaman).
Ketentuan ini menjadi alat mobilisasi peran dari setiap pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan regulasi RTBL
sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu sistem yang telah disepakati
bersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kesinambunagn pentahapan pelaksanaan
pembangunan.
e) Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Pedoman ini dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudkan pelaksanaan
penataan bangunan dan lingkungan/ kawasan yang mengacu Dokumen RTBL,
dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas, meningkat dan
berkelanjutan.
Dengan adanya Pedoman Pengendalian Pelaksanaan diharapkan :
1) menjamin proses pelaksanaan kegiatan tetap berdasarkan Dokumen RTBL
2) menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi
3) menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai
akibat investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya
4) menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa
pascakonstruksi
Pedoman pengendalian ini dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit
pengelola teknis (UPT)/ badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan
oleh kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan
kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan. Pedoman
Pengendalian Pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa dokumen terpisah dari

BAB 1 -- 13

Laporan Pendahuluan Pelaksanaan KegiatanPenyusunan Dokumen Rencana tata Bangunan dan


Lingkungan Kawasan Pakualaman Kota Yogyakarta 2014

Dokumen RTBL namun pada hakikatnya tetap merupakan satu kesatuan


dengan Dokumen RTBL, berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan
setelah mempertimbangkan kebutuhan tingkat kompleksitasnya.
4. Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Walikota tentang Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta

BAB 1 -- 14

Anda mungkin juga menyukai