Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
PENYUSUNAN RENCANA SISTEM JARINGAN DRAINASE TERSIER DI
POLITEKNIK NEGERI MALANG

1. LATAR BELAKANG
Sistem Jaringan Air Pembuangan dilingkungan Politeknik Negeri Malang sebagai
bagian layout struktur fasilitas kampus yang tak dapat dipisahkan dari jaringan utilitas
penting lainya dilingkungan kampus selain Jaringan Air Bersih dan Jaringan utilitas
lainya.
Upaya pembangunan jaringan peningkatan drainase dilingkungan kampus Politeknik
Negeri Malang, belum pernah dilakukan bahkan oleh berbagai pihak dalam kurun
waktu beberapa tahun terakhir ini. Penyediaan prasarana pematusan baru,
peningkatan dan pemeliharaan prasarana yang telah ada, dan upaya-upaya yang
lain, ternyata jauh tertinggal dari kebutuhan prasarana yang sebenarnya sebagai
konsekwensi bagi kota yang berkembang dengan pesat.
Hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan sistem pematusan yang terfungsi
secara terpadu, mulai dari jaringan utama, primer, sekunder sampai dengan Sistem
Jaringan Drainase Tersier (SJDT), sebagai upaya mengatasi banjir/genangan secara
bertahap. Penanganan masalah saluran/drainase diperlukan suatu upaya yang
menyeluruh terpadu, tidak saja dilihat secara teknis dari aspek spasial tata ruang,
dan sistem jaringan drainasenya saja, tetapi juga aspek sosial ekonomi dan peran
serta masyarakat dalam menetapkan kebijakan serta kegiatan pengelolaannya.
Mengingat wilayah Malang Pusat merupakan pusat kegiatan utama dan merupakan
pusat pemerintahan sehingga perlu adanya upaya agar aktivitas di wilayah tersebut
tidak terganggu.
Perencanaan Sistem Jaringan Drainase Tersier ini terutama mengacu pada hasil
studi Malang Drainage Master Plan dengan tidak menutup kemungkinan berbagai
penyempurnaan berkenaan paradigma paradigma baru yang ada di masyarakat
sehingga seluruh sistem drainase bisa memberikan pelayanan secara optimal.
2. TUJUAN dan SASARAN
Penyusunan sistem jaringan drainase tersier dimaksudkan untuk mempersiapkan
suatu pedoman bagi Pemerintah Politeknik Negeri Malang dalam mengatur,
mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan sistem jaringan drainase tersier

dalam rangka mengatasi permasalahan saluran dan banjir di wilayah Malang Pusat.
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain :
a. Menyusun rencana jaringan drainase yang sistematis sehingga dapat mewujudkan
suatu keterpaduan sistem jaringan drainase mulai dari saluran primer, sekunder,
sampai dengan saluran tersier yang mempunyai luas catchment area 5,0 Ha.
b. Menyusun pedoman penanganan sistem jaringan drainase tersier di wilayah
Sistim Pematusan dimaksud, secara terpadu, efisien dan efektif dalam hal
pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengawasan, serta pengelolaannya.
c. Memperoleh suatu pedoman dalam rangka menetapkan strategi/prioritas
pengelolaan sistem jaringan drainase tersier untuk mengatasi permasalahan
saluran/drainase di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang.
Sedangkan sasaran kegiatan ini penyusunan Rencana Sistem Jaringan
Drainase Tersier di Sistem Pematusan dimaksud diatas adalah :
a. Tersusunnya buku perencanaan Sistim Jaringan Drainase Tersier yang dapat
diterapkan dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat serta sebagai
model pembinaan partisipasi warga atau pemberdayaan masyarakat;
b. Perencanaan keterpaduan sistem jaringan drainase mulai dari saluran
primer, sekunder, sampai dengan saluran tersier yang mempunyai luas catchment
area 5,0 Ha mempunyai dimensi waktu perencanaan 10 tahun (sepuluh) yang
dituangkan dalam kegiatan skala prioritas setiap tahun dan kebutuhan biaya
disesuaikan dengan kemampuan alokasi anggaran Kampus Politeknik Negeri
Malang ;
c. Untuk meminimalisasi genangan yang terjadi selama ini serta pedoman
pelaksanaan pembangunan saluran tersier Dinas/Instansi serta kegiatan yang dapat
dikelola oleh warga atau pemberdayaan masyarakat.

3. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kegiatan ini selain didahului dengan identifikasi masalah di wilayah perencanaan
juga terkait dengan lokasi dan dimensi waktu perencanaan, sbb :
a. Wilayah Perencanaan
Penyelenggaraan kegiatan penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier
ini akan dilakukan pada daerah di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang yaitu
b. Dimensi Waktu Perencanaan
Penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier ini mempunyai
dimensi waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan minimal dalam jangka

waktu lima tahun sistem pematusan yang terfungsi secara terpadu, mulai dari
jaringan utama, primer, sekunder sampai dengan Sistem Jaringan Drainase Tersier
(SJDT) ini dapat dievaluasi.
c. Pengertian Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier
Pengertian Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier (RSJDT) adalah
sebagai berikut :
1) RSJDT adalah penjabaran SDMP (Sistem
secara

teknis

merupakan

pedoman

bagi

Drainage Master Plan) sehingga


pelaksanaan

pembangunan

dan

pengendalian sistem jaringan drainase tersier di lapangan, dan menjadi instrument


dalam pengelolaan saluran bagi Pemerintah Daerah, Swasta maupun Masyarakat.
2) RSJDT adalah rencana yang berisi arahan teknis sistem saluran drainase tersier
dalam bentuk gambar rencana jaringan, yang disusun untuk perwujudan sistem
jaringan drainase tersier di wilayah Sub Sistem Pematusan di wilayah Kampus
Politeknik Negeri Malang.
3) RSJDT

memuat

strategi,

kebijakan,

dan arahan-arahan

dalam rangka

mewujudkan suatu pola pengelolaan sistem jaringan drainase tersier yang terpadu
untuk mengatasi permasalah saluran dan banjir di Kota Malang ,
khususnya di wilayah Sub Sistem Pematusan di wilayah Kampus Politeknik Negeri
Malang.
d. Pengumpulan Data
Kegiatan penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier (SJDT)
pada Sub Sistem di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang, meliputi antara lain :
identifikasi daerah perencanaan, pengumpulan data, analisa data teknis maupun
data sosial ekonomi, menetapkan standart bentuk saluran, penggunaan rumusrumus disesuaikan dengan kondisi topografi daerah perencanaan dan kebijakankebijakan yang ditempuh berdasarkan peraturan yang berlaku, untuk memperoleh
data dimaksud ada beberapa cara antara lain dengan uraian sebagai berikut :
1) Data Primer
- Survei lapangan
- Wawancara
2) Data Sekunder
Data/informasi dari Dinas/Instansi serta dari Kecamatan dan Kelurahan serta
penjaringan informasi dari masyarakat.

3) Data-data teknis dan sosial ekonomi terkait dengan jaringan pematusann dan juga
data saluran tepi jalan yang diperlukan, serta peta lokasi banjir/genangan terbaru,
setelah adanya program pembangunan saluran di lokasi perencanaan.
4) Melakukan evaluasi serta analisa terhadap pembangunan dan/atau peningkatan
sarana prasarana drainase yang telah dilaksanakan.

4. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Penyusunan Rencana SJDT terdiri atas beberapa tahapan yaitu :
4.1. Tahap Pendahuluan
A. Persiapan
Pokok pekerjaan yang dilakukan adalah berupa :
a. Persiapan dasar berupa penyusunan metode pelaksanaan, studi literature dan
penelaahan materi yang tertuang di dalam kebijaksanaan pembangunan antara lain
yaitu Rencana Program Jangka Panjang (RPJP), Rencana Program Jangka
Menengah (RPJM), Arah Kebijakan Umum, Strategi & Prioritas serta studi-studi
terkait, rencana tata ruang (RTRW Malang , RDTRK, RTRK, dll), dan rencana
jaringan drainase (SDMP, dan studi-studi terkait dengan saluran) di sekitar wilayah
perencanaan serta dalam lingkup yang lebih luas.
b. Persiapan teknis dan administrasi yang berupa penyiapan surat untuk survey,
penyiapan peta dasar, daftar pertanyaan, peralatan survey dan lain-lain yang akan
digunakan untuk tahap pekerjaan persiapan.
B. Tahap Survey dan Pendataan Lapangan
Pokok pekerjaan yang dilakukan meliputi kegiatan :
a. Observasi, pengenalan lapangan, dan sosialisasi kepada masyarakat di
wilayah perencanaan serta aparat Pemerintah yang terkait.
b. Survey dan pendataan lapangan dan instansional, berupa pengumpulan data
lapangan dan dari instansi-instansi terkait dengan sistem saluran, kondisi wilayah,
dan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada wilayah perencanaan.
c. Pendataan situasi lapangan terbaru untuk mendapatkan data-data teknis yang
diperlukan antara lain :
- Kontur, kemiringan, dan ketinggian tanah.
- Kondisi saluran dan bangunan eksisting termasuk saluran tepi jalan.
- Dimensi saluran, kapasitas, daya tampung.
- Karakteristik curah hujan.
- Profil topografi yang diperlukan.

- Up dating data-data yang diperlukan dalam perencanaan sistim saluran sesuai


dengan

perkembangan

pembangunan/pemeliharaan

fisik

terbaru

diwilayah

perencanaan
- Data luas, tinggi dan lama genangan banjir terbaru
- Penyebab terjadinya genangan
- Penyebab kerusakan/tidak berfungsinya saluran/bangunan drainase danbrandgang
- Kondisi sempadan saluran drainase dan brandgang
- Ketinggian/elevasi dasar saluran dan tanggul (kiri dan kanan) pada setiap
pertemuan saluran
- Kondisi sedimentasi atau sampah di saluran
d. Identifikasi tata ruang dan pemanfaatan lahan di sekitar wilayah perencanaan
e. Identifikasi kondisi sosial-ekonomi penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, struktur umur, struktur pendidikan,
struktur agama, struktur pekerjaan, kepadatan penduduk dan penduduk miskin serta
tingkat pendapatan & partisipasi disusun dalam bentuk tabel, diagram dan lain-lain
yang dapat dibaca langsung serta mudah dianalisa.
Keseluruhan identifikasi tersebut harus tampak secara jelas baik dalam peta dengan
skala 1 : 5.000, foto-foto, ataupun dalam deskripsi lain yang mudah terbaca,
sehingga dapat dijadikan landasan bagi pekerjaan selanjutnya. Penggambaran
dalam peta dengan menggunakan CAD system, sehingga dapat memberikan
informasi yang informatif yang dapat dicetakpada saat apapun sesuai dengan
kebutuhan serta dapat pula dijadikanlandasan bagi pekerjaan selanjutnya.
4.2. Tahap Fakta dan Analisa
Pada dasarnya pekerjaan analisa meliputi kompilasi data hasil survey dan identifikasi
yang dilakukan pada tahap pendahuluan. Selanjutnya kompilasi data ini akan dikaji
berdasarkan aspek-aspek teknis, maupun non teknis meliputi kondisi sosial ekonomi
masyarakat sehingga memperoleh gambaran dan konsep rencana sistem jaringan
drainase tersier. Secara umum pekerjaan analisa meliputi analisa tentang :
a. Gambaran umum, situasi, dan kondisi eksisting wilayah perencanaan, meliputi
kondisi fisik, tata ruang dan tata guna lahan, sistem saluran yang ada, genangan
banjir serta kondisi sosial ekonomi, masyarakat, untuk mengetahui potensi yang ada
permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sekitar wilayah perencanaan.
b. Sistem dan pola aliran air sistem drainase tersier untuk mengetahui kebutuhan
akan fasilitas, kapasitas daya tampung, sarana dan prasarana penunjang yang
diperlukan untuk mewujudkan suatu sistem jaringan yang terpadu.

c. Pola kehidupan sosial kemasyarakatan untuk mengetahui tingkat keterlibatan,


peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan saluran di wilayah
perencanaan.
d. Pekerjaan analisis pada tahap ini selanjutnya diintegrasikan dengan hasil kajian
secara teoritis untuk kemudian menjadi masukan dalam proses penyusunan
rancangan rencana.
4.3. Tahapan Penyusunan Rencana
Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan draft/konsep Rencana Sistem Jaringan
Drainase Tersier yang memuat rencana geometris, arahan teknis dalam bentuk
gambar

rencana

jaringan,

kebijaksanaan

dan

strategi

upaya

penanganan

permasalahan yang disusun untuk pedoman pembangunan sistem jaringan drainase


tersier di Kota Malang , dalam hal :
a. Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier, arah aliran, dan distribusi air yang
dilengkapi dengan dimensi, sarana dan prasarana penunjang sistem jaringan
drainase tersier ini.
b. Rencana ketinggian tanah/kontur/peil saluran untuk mengarahkan arah aliran
air menuju saluran sekunder dan primer sehingga air dapat mengalir dengan
lancar.
c. Rencana pengelolaan (operasional dan pemeliharaan), pengendalian, dan
pengawasan sistem jaringan drainase tersier.
d. Rencana penatagunaan dan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan
aspek sistem jaringan drainase tersier
e. Rencana Pelaksanaan Jangka Pendek (action plan) dan rencana pembiayaan
pertahunnya.
f. Indikasi kegiatan/proyek dan bagaimana mengimplementasikan perwujudan
unsur-unsur rencana sebagaimana disebut pada butir a, b, dan c, di atas.
g. Rencana kegiatan berdasarkan skala prioritas disesuaikan dengan Tupoksi
Dinas/Instansi yang menangani serta kegiatan yang dapat dikerjakan/dikelola
oleh warga atau sebagai pemberdayaan masyarakat.
h. Disamping berdasarkan skala prioritas juga ditetapkan pilot project pada
setiap sistem yang dilengkapi dengan peta saluran mulai dari saluran tersier,
sekunder dan primer. Lokasi pilot project dimaksud diambil sebagai percontohan
pada lokasi yang genangan/banjir terparah pada sistem pematusan dimaksud.
Draft/konsep

rencana

ini

kemudian

dibahas/didiskusikan

dengan

maksud

mensosialisasikan dan mendapat masukan terhadap hasil konsep rencana secara

langsung dari masyarakat maupun instansi terkait.


Setelah draft/konsep ini mendapat tanggapan dan persetujuan, akan
dilakukan perbaikan atau penyempurnaan, sehingga dapat dijadikan pedoman
untuk :
a. Pelaksanaan pembangunan, mekanisme pengelolaan, pengendalian, dan
pengawasan sistem jaringan drainase tersier di wilayah Malang Pusat.
b. Arah kebijaksanaan dan program-program pembangunan sistem jaringan
drainase tersier pada wilayah perencanaan.
c.

Arahan teknis pembinaan lingkungan,

dilengkapi kajian tentang upaya

pengelolaan lingkungan, sesuai konteks lingkungan perencanaan.


d. Implementasi terhadap rencana yang disusun.
Penyusunan rencana ini juga dilengkapi dengan album pada skala 1:5000,
gambar ilustrasi, skema, maupun foto yang ditampilkan dengan warna.
5. INPUT KEGIATAN SJDT
a) Dana
Kegiatan penyusunan Rencana SJDT di wilayah Sub Sistem Pematusan di wilayah
Kampus Politeknik Negeri Malang, dibiayai bersumber dari APBN di Kampus
Politeknik Negeri Malang Tahun Anggaran 2014.
b) Tenaga ahli
Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase
Tersier, harus tersedia minimal tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman, meliputi
berbagai bidang keahlian terkait dengan pekerjaan dimaksud yaitu :
1. Team Leader (Ahli Teknik Sipil Hidrologi), Minimal S1 berpengalaman
minimal 5 tahun, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Perencana Teknik SipilHidrologi;
2. Tenaga Ahli Teknik Sipil (Ahli Teknik Sipil Hidrologi, minimal S1 berpengalaman
minimal 3 tahun, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Perencana Teknik Sipil Hidrologi;
3. Tenaga Asisten Ahli Sosial, minimal STM/D1/D2 berpengalaman minimal 1
tahun (1 orang);
4. Tenaga Asisten Ahli Ekonomi, minimal D4/D3 berpengalaman minimal 1
tahun, atau STM/D1/D2 berpengalaman minimal 3 tahun (1 orang);
5. Tenaga Asisten Ahli Planologi, minimal D4/D3 berpengalaman minimal 1
tahun, atau STM/D1/D2 berpengalaman minimal 3 tahun (1 orang);
6. Tenaga Asisten Ahli Geodesi, minimal STM/D1/D2 berpengalaman minimal

1 tahun (1 orang);
Setiap tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan ini harus benar-benar memahami
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang keahliannya.
Sebagai suatu tim, masing-masing tenaga ahli juga harus dapat saling
bekerjasama dan berkoordinasi agar dapat menghasilkan suatu konsepkonsep
perencanaan yang komprehensif.
Adapun tugas dan tanggung jawab tenaga ahli adalah:
1) Team Leader
Berlatar belakang pendidikan teknik sipil Hidrologi dengan jenjang minimal S1
berpengalaman minimal 5 tahun. Tugas dan tanggung jawab Team Leader
pekerjaan ini adalah :
Mengkoordinasi personil yang terlibat dalam kegiatan penyusunan Sistem
Jaringan Drainase Tersier sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
Mengkoordinasi kegiatan pengumpulan data, bahan, dan kajian dalam rangka
penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier.
Mengkoordinasi kegiatan kajian dan telaah terhadap materi RTRW Kota Malang
dan Malang

Drainage Master Plan (SDMP) serta mengkaji terkait dengan

pematusan dan saluran tepi jalan.


Mengkoordinasi kajian dan telaah terhadap rencana pembangunan dan
pengembangan Politeknik Negeri Malang terutama yang terkait dengan sistem
jaringan drainase di wilayah perencanaan.
Mengkoordinasi review terhadap program pembangunan Kota Malang
yang terkait dengan sistem jaringan drainase.
Mengkoordinasi analisa dan evaluasi konsistensi, kesesuaian dan kebutuhan kota
akan sistem jaringan drainase dalam upaya penanganan masalah saluran dan banjir
di Kota Malang , terutama di sekitar wilayah perencanaan.
Melakukan evaluasi kapasitas saluran eksisting dan menganalisa debit rencana di
wilayah perencanaan
Mengkoordinasi perumusan serta program pembangunan SJDT sampai dengan 10
tahun mendatang/(PJM) dalam rangka mewujudkan sistem jaringan drainase yang
terpadu.
2) Ahli Drainase
Berlatar belakang pendidikan Teknik Sipil Hidrologi dengan jenjang minimal S1
berpengalaman minimal 5 tahun. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli drainase ini
antara lain :

Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting serta


permasalahan-permasalahan yang terkait dengan sistem jaringan drainase di
wilayah perencanaan
Melakukan review dan telaah terhadap rencana pembangunan dan pengembangan
sistem saluran drainase di wilayah Perencanaan.
Melakukan review dan telaah terhadap program-program pembangunan sistem
drainase di wilayah Perencanaan.
Melakukan analisa evaluative derivative terhadap kegiatan pembangunan saluran
drainase di wilayah Perencanaan.
Melakukan analisa evaluasi konsistensi, kesesuaian dan kebutuhan sistem jaringan
drainase di wilayah perencanaan, maupun di sekitar wilayah perencanaan.
Melakukan kajian dan analisa evaluative derivative terhadap materi Malang
Drainage master Plan dan RDTRK, RTRK di wilayahperencanaan yang mengatur
tentang kebijaksanaan sistem drainase di wilayah perencanaan.
3) Asisten Ahli geodesi
Berlatar belakang pendidikan Teknik Geodesi dengan jenjang minimal STM/D1/D2
berpengalaman minimal 1 tahun. Tenaga ahli geodesi diperlukan mengingat sistem
jaringan drainase tersier di Politeknik Negeri Malang terkait erat dengan topografi.
Tugas dan tanggung jawab ahli transportasi antara lain :
Melakukan inventarisasi dan kajian terhadap profil topografi di wilayah perencanaan
Melakukan identifikasi elevasi/ketinggian saluran dan tanah.
Melakukan analisa terhadap kondisi fasilitas sistem drainase.
4) Asisten Ahli Sosial
Berlatar

belakang

pendidikan

Sosial

dengan

jenjang

minimal

STM/D1/D2

berpengalaman minimal 1 tahun. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Sosial
antara lain :
Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting demografi,
kependudukan, social kemasyarakatan, di sekitar wilayah perencanaan.
Melakukan review dan telaah terhadap rencana pembangunan dan studistudi yang
berkaitan dengan aspek social kemasyarakatan di sekitar wilayah perencanaan.
Melakukan penjaringan aspirasi masyarakat terhadap pembangunan dan
pemeliharaan saluran yang dapat dilakukan oleh warga serta bagaimana cara
pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah perencanaan.
Mempelajari pola hidup dan perilaku masyarakat terkait dengan kondisi
lingkungan dan pengelolaan sistem jaringan drainase disekitar wilayah perencanaan.

Mengidentifikasi motivasi, partisipasi, dan tingkat kepedulian masyarakat untuk


mengetahui keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan sistem
jaringan drainase di sekitar wilayah perencanaan.
Mengidentifikasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat terhadap sarana prasarana
lingkungan terutama sistem jaringan drainase di sekitar wilayah perencanaan.
Pemberdayaan warga masyarakat dalam penanganan banjir di lingkungannya yang
diwujudkan dalam partisipasi pengelolahan/pembersihan secara rutin.
Melakukan kajian terhadap kewenangan, tupoksi Dinas terkait dan lembaga
pengelolahan saluran tersier melalui pemberdayaan masyarakat.
Melakukan analisa evaluative derivative dan evaluative terhadap berbagai rencana
pengembangan, kebutuhan, dan upaya penanganan permasalahan lingkungan dan
sistem jaringan drainase di sekitar wilayah perencanaan.
Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi tentang bentuk peran serta
dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan sistem jaringan
drainase di sekitar wilayah perencanaan.
5) Asisten Ahli Ekonomi
Berlatar

belakang

pendidikan

Ekonomi

dengan

jenjang

minimal

D4/D3

berpengalaman minimal 1 tahun, atau STM/D1/D2 berpengalaman minimal 3 tahun.


Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Ekonomi antara lain :
Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting ekonomi masyarakat
di wilayah perencanaan.
Melakukan review dan telaah terhadap rencana pembangunan dan studistudi yang
berkaitan dengan aspek ekonomi kemasyarakatan di sekitar wilayah perencanaan.
Melakukan analisa evaluative derivative dan evaluative terhadap ekonomi
kemasyarakatan terkait berbagai rencana pengembangan, kebutuhan, dan upaya
penanganan permasalahan lingkungan dan sistem jaringan drainase di sekitar
wilayah perencanaan.
Merumuskan hasil analisa dan menyusun rekomendasi ditinjau dari aspek ekonomi
kemasyarakatan terkait sistem jaringan drainase di sekitar wilayah perencanaan.
6) Asisten Ahli Planologi
Berlatar

belakang

pendidikan

Planologi

dengan

jenjang

minimal

D4/D3

berpengalaman minimal 1 tahun, atau STM/D1/D2 berpengalaman minimal 3 tahun.


Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Planologi antara lain :
Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting pemanfaatan lahan di
kawasan sistem jaringan drainase tersier

Melakukan

analisa

potensi

tataguna

dan

pemanfaatan

lahan

dengan

memperhatikan sistem jaringan drainase tersier


Melakukan kajian, evaluasi dan analisa terhadap program pembangunan Politeknik
Negeri Malang yang terkait dengan sistem jaringan drainase tersier
6. OUT PUT KEGIATAN SJDT
6.1. Hasil Laporan
Hasil akhir dari kegiatan penyusunan Rencana Sistem Jaringan Drainase
Tersier adalah buku Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier dilengkapi
dengan gambar peta sistem jaringan, dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan.
Untuk setiap tahapan kegiatan akan disusun buku laporan meliputi : Laporan
Pendahuluan, Laporan Akhir dan Executive Summary, dengan rincian, sbb:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini terdiri dari :
Pendahuluan, yang berisikan latar belakang, pengertian RSJDT, tujuan dan
sasaran, lingkup pekerjaan, dimensi perencanaan dan peraturan perundangundangan.
Gambaran umum dan permasalahan wilayah perencanaan, yang berisikan letak
geografis, kondisi topografi, curah hujan, jaringan pematusan yang ada beserta arah
aliranya, penggunaan lahan, sosial ekonomi, informasi pembangunan saluran & jalan
serta potensi dan permasalahan terkait dengan sistem jaringan drainase.
Metode pendekatan, yang meliputi proses pengambilan data penyusunan,
pelaksanaan pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep.
Program kerja, yang meliputi struktur organisasi, uraian tugas personil/tenaga ahli,
jadwal pelaksanaan, penyajian produk perencanaan dan daftar tenaga ahli.
Blangko-blangko survey lapangan dan instansional (jumlah penyebaran questioner
kepada responden disesuaikan dengan kebutuhan terkait dengan jumlah penduduk
dan luas wilayah perencanaan)
b. Laporan Akhir
Merupakan laporan kemajuan hasil analisa, evaluasi dan rekomendasi terhadap
sistem jaringan drainase tersier Kampus Politeknik Negeri Malang. Laporan ditulis
secara sistematis dalam bentuk uraiandeskripsi, tabel-tabel dan grafik-grafik yang
dilengkapi dengan peta dangambar, menguraikan tentang :
Metode perencanaan
Kebijakan dan Program Pembangunan terkait dengan jaringan pematusan
Kondisi Sistem Jaringan Drainase Tersier (landscape, topografi, penyebab

genangan, sistem dan pola aliran, kapasitas saluran, kebutuhan fasilitas sarana dan
prasarana.
Kondisi Tata Ruang dan Tata Guna Lahan
Kondisi Sarana dan Prasarana Transportasi (jalan dan saluran tepi dan dijalan)
Kondisi Sistem Jaringan Saluran dan Permasalahan Saluran dan Banjir Perumahan
dan Permukiman/kampong
Kondisi Kependudukan dan Sosial
Kondisi Ekonomi dan Keuangan
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hukum dan Kelembagaan
Data hasil survey dan pengukuran di lapangan
Hasil pendataan dan penjaringan aspirasi masyarakat di sekitar wilayah
perencanaan.
Data/informasi laporan tentang aspek-aspek, tata ruang dan tata guna lahan
(penggunaan tanah, kondisi social ekonomi masyarakat, transportasi, interaksi
lingkungan) dan sistem jaringan drainase yang ada.
Kebijaksanaan dan program-program pembangunan yang telah dilakukan pada
kawasan tersebut, terutama yang terkait dengan sistem jaringan drainase di wilayah
perencanaan.
Data/informasi lainnya yang mendukung (tabel, diagram, skema/bagan, foto,
gambar, peta dan daftar pertanyaan)
Analisa kualitas lingkungan, pola kehidupan social ekonomi kemasyarakatan, di
dalam kawasan yang menyangkut:
_ Pemanfaatan tanah, tata ruang, tata guna lahan, dan kemampuan tanah sebagai
resapan air disekitar wilayah perencanaan
_ Kebutuhan fasilitas/ruang sarana prasarana lingkungan terutama sistem jaringan
drainase
_ Analisa permasalahan, potensi, dan kondisi lingkungan terkait dengan sistem
jaringan drainase di sekitar wilayah perencanaan
Analisa unsur-unsur perencanaan sistem jaringan drainase tersier yang meliputi :
_ Analisa landscape, topografi, contour dan kondisi jalan dan saluran Tepi
_ Analisa terhadap lokasi genangan, tinggi dan lama genangan serta kemampuan
dan daya tampung saluran dalam mengatasi permasalah saluran/banjir.
Pengkajian terhadap program Pemerintah pada kawasan tersebut dalam kaitannya
dengan pengembangan sistem jaringan drainase tersier di wilayah perencanaan.

Konsep kebijaksanaan dan strategi dalam rangka mewujudkan suatu sistem


jaringan drainase tersier yang terpadu sebagai upaya mengatasi
permasalahan saluran/banjir di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang.
Konsep Sistem jaringan drainase tersier yang akan diterapkan pada wilayah
perencanaan dengan memperhatikan potensi dan karakteristik lingkungan
dan masyarakat di wilayah sistem pematusan dimaksud.
Konsep rencana pembangunan, pengendalian, pengelolaan, dan
pengawasan sistem jaringan drainase tersier dengan melibatkan segenap
unsur yang terkait seperti masyarakat, swasta, dan Pemerintah, sesuai
dengan kewenangan dan kemampuan masyarakat dan swasta.
Konsep pengadaan sarana prasarana penunjang dalam rangka
mewujudkan suatu sistem jaringan drainase tersier yang terpadu di wilayah
sistem pematusan dimaksud.
Konsep pilot project yang ditetapkan pada Kampus Politeknik Negeri Malang
sebagai wujud percontohan untuk mengatasi banjir.
Konsep pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta
perawatan saluran.
Penyusunan laporan akhir dilengkapi dengan album peta rencana skala
1:5.000 (CAD system) dengan out line album Peta yang terdiri atas :
Peta kondisi eksisting Wilayah Perencanaan, yang meliputi kondisi
pemanfaatan lahan, sarana prasarana lingkungan, dan sistem jaringan
drainase yang ada.
Peta rencana penggunaan lahan berikut sarana prasarana lingkungan.
Peta rencana sistem jaringan drainase tersier, pola distribusi air berikut
penyediaan sarana prasarana penunjangnya, yang memperlihatkan
keterkaitan dengan jaringan drainase primer dan sekunder di wilayah
perencanaan.
Gambar potongan yang memperlihatkan level ketinggian dan kemiringan
saluran, yang dilengkapi dengan pola distribusi air.
Gambar-gambar lain yang dapat memberikan informasi atau
mengilustrasikan bekerjanya sistem jaringan drainase tersier di wilayah
perencanaan.
Compact Disk yang berisi laporan pendahuluan, disket laporan fakta &

analisa, laporan rencana serta peta skala 1:5.000 (CAD sistem) dengan
jenis peta seperti tersebut diatas.
Gambar Peta Rencana skala 1:5.000 (CAD sistem).
6.2 Teknik Penyajian Laporan
A. Laporan Pendahuluan
Format penulisan Laporan Pendahuluan adalah :
o Judul buku : LAPORAN PENDAHULUAN
o Warna cover-tulisan : Biru muda-hitam (insert peta lokasi)
o Ukuran kertas : A4 (draft/final)
o Gambar/Peta : A3
o Spasi ketikan : 1,5 spasi (draft/final)
o Jumlah kolom : tunggal
o Penjilidan : cover tebal delaminating (tidak di flakban)
o Jumlah buku : 3 buku
B. Laporan Akhir
Format penulisan Fakta dan Analisa ini adalah :
o Judul Buku : Laporan Akhir Sistem Jaringan Drainase Tersier Pada Sub Sistem Di
Wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang
o Warna cover-tulisan : Biru muda-hitam (insert peta lokasi)
o Ukuran kertas : A4 (draft/final)
o Gambar/Peta : A3
o Spasi ketikan : 1,5 spasi
o Jumlah Kolom : Ganda
o Penjilidan : cover tebal delaminating (tidak di flakban)
o Jumlah buku : 3 buku
Sebelum disusunnya laporan akhir sebaiknya didahului dengan penyusunan draft
laporan akhir, sebanyak 9 buku dengan ketentuan format seperti penulisan buku
laporan akhir.
Buku laporan akhir ini dilengkapi dengan :
EXECUTIVE SUMMARY
Substansi Buku Executive Summary Rencana SJDT merupakan summary dari hasil
final rencana sistem jaringan drainase tersier, buku ini digunakan untuk diskusi
terbatas dengan spesifikasi Buku Executive Summary ini adalah sbb :

o Judul buku : Executive Summary Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier Pada
Sub Sistem Pematusan di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang.
o Warna cover-tulisan : Biru muda-hitam (insert peta lokasi)
o Ukuran kertas : A4
o Gambar/peta : A3
o Spasi ketikan : 1-2 spasi
o Jumlah kolom : Tunggal
o Penjilidan : cover tebal delaminating (tidak di flakban)
o Jumlah buku : 3 buku
ALBUM PETA
Substansi album ini meliputi peta peta dan gambar situasi dan potongan memanjang
dan melintang saluran serta elevasi saluran, gambar dimaksud untuk kemudahan
pelaksanaan program pembangunan saluran tersier yang telah direkomendasi pada
sistem pematusan dimaksud. Pembuatan peta dilakukan dengan AutoCad sistem.
Spesifikasi teknis buku Album Peta :
o Judul album : Album Peta Rencana Sistem Jaringan Drainase Tersier
Pada Sub Sistem di wilayah Kampus Politeknik Negeri Malang
o Warna cover-tulisan : Biru muda-hitam (insert peta lokasi)
o Ukuran kertas : A2
o Penjilidan : cover tebal (tidak flakban)
o Jumlah album : 5 buah
COMPACT DISC (CD)
Substansi CD tersebut merupakan file yang berisikan materi-materi RSJDT mulai
dari laporan pendahuluan, fakta analisa, dan buku rencana, gambar-gambar album
peta,skema, dokumentasi foto pelaksanaan kegiatan. CD ini berjumlah 8 buah.
DOKUMENTASI
Berisi dokumentasi (foto atau film) pelaksanaan kegiatan penyusunan SJDT dari
awal kegiatan s/d akhir kegiatan.
7. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan di atas diselesaikan seluruhnya dalam waktu
6 (enam) bulan atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasilrapat penjelasan
umum terhitung sejak penandatanganan kontrak.

8. REFERENSI
Beberapa referensi/literature yang dapat dijadikan pedoman dalam
penyusunan sistem jaringan drainase tersier ini adalah :
1) Peraturan-peraturan
a. Undang-undang nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan
pemukiman
b. Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
c. Undang-undang nomor 07 tahun 2004 tentang sumber daya air
d. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
e. Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup
f. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2011 tentang sungai
g. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
h. Peraturan Pemerintah nomor 20 Tahun 2006 tentang irigasi
i. Permendagri nomor 9 tahun 1998 tentang tata cara peran serta
masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang di daerah
j. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
k. Peraturan Daerah Politeknik Negeri Malang No. 3 Tahun 2007 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Malang
l. Peraturan perundangan lain yang terkait
2) Hasil studi/penyusunan rencana
a. Malang Drainage Master Plan (SDMP)
b. Rencana tata ruang dan wilayah Politeknik Negeri Malang (RTRW) 2013
c. Rencana detail tata ruang kota (RDTRK) dan RTRK pada wilayah Studi

Anda mungkin juga menyukai