Anda di halaman 1dari 1

UNHAS BERSATU TOLAK

UKT
TUNTUTAN AKSI
Berdasarkan amanat UUD 1945 yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa, maka negara
mempunyai tanggung jawab penuh dalam mewujudkan pendidikan yang bebas diskriminasi dan
dapat diakses oleh semua kalangan. Sebab pendidikan bukanlah lahan strategis untuk mengeruk
keuntungan. Pendidikan ialah suatu upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Malangnya,
Peraturan Kementerian Pendidikan nomor 73 tahun 2014 yang mengatur tentang pemberlakuan
system uang kuliah tunggal (UKT) dan biaya kuliah tunggal (BKT) tak lagi sejalan dengan
tujuan UUD 1945. Dengan menerapkan sistem UKT dan tidak adanya landasan jelas dalam
penentuan nominal yang harus dibayar tiap golongannya, serta memberikan kebebasan kepada
tiap universitas untuk mengatur pembiayaan UKT setiap golongannya, maka tiap universitas bisa
saja menjadikan system ini sebagai jalan untuk mengeruk keuntungan. Slogan pemberlakuan
sistem UKT yang dibungkus dengan subsidi silang membuktikan bahwa negara mencoba
melepas tanggung jawabnya. secara perlahan-lahan dalam hal pembiayaan institusi pendidikan.
Pemberlakuan system UKT yang membeda-bedakan pembayaran setiap golongan sama saja
semakin memperjelas perbedaan antara si kaya dan si miskin. Sistem ini, secara tidak langsung,
membentuk kastanisasi dalam perguruan tinggi. Semangat pemberlakuan sistem UKT dengan
jalan memangkas uang pangkal tiap mahasiswa dan pembiyaan operasional tiap universitas yang
terkesan mahal seharusnya menjadikan sistem ini sedikit lebih baik. Namun, fakta dilapangan
berkata sebaliknya. Biaya yang dibayar bagi mahasiswa baru justru menjadi semakin lebih
mahal. Ditambah lagi tidak adanya landasan jelas yang mengatur penetapan mahasiswa masuk
kedalam golongan berapa. Juga alasan penetapan mahasiswa penerima bidik misi yang tergolong
tidak mampu kedalam golongan UKT IV dengan potongan sebesar Rp 2.400.000, ditengah
situasi harga bahan baku yang semakin mahal ditambah biaya laboratorium dan buku cetak.
Sebagai bentuk penolakan atas komersialisasi pendidikan di perguruan tinggi maka kami selaku
mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu menuntut :
-

Agar pihak Universitas mencabut pemberlakuan Uang Kuliah Tunggal di Universitas

Hasanuddin
Transparansi anggaran penerimaan dan pengelolaan anggaran Universitas Hasanuddin

Apabila tuntukan kami tidak dipenuhi maka kami akan melakukan aksi dengan jumlah massa
yang lebih besar lagi!

Anda mungkin juga menyukai