Anda di halaman 1dari 8

Peluang Munculnya Produk Baru

Kegiatan seleksi, pencarian manfaat, dan desain produk terjadi secara terus
menerus karena adanya peluang hadirnya produk baru.
Ada 5 faktor yang mempengaruhi peluang pasar, yaitu:
1. Perubahan ekonomi (resesi, pendapatan naik)
2. Perubahan sosiologi dan demografi (turunnya jumlah anak)
3. Perubahan teknologi ( komputer, Hp)
4. Perubahan politik (pajak, peraturan-peraturan baru)
5. Perubahan lain seperti pemasok, penyalur, dinamika pasar

MANAJEMEN INDUSTRI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri
Dosen : Muhammad Ali, MT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
A. Pendahuluan
Pada saat ini supply chain management menjadi sorotan dalam dunia industri.Problem
pemilihan supplier merupakan salah satu isu penting, karena pemilihan supplier menjadi bagian
dari sebuah supply chain maka hubungan tersebut akan memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kelangsungan produksi. Inti utama dariSCM adalah proses distribusi. Distribusi adalah
proses untuk memindahkan danmenyimpan barang mulai dari tingkat supplier sampai ke tingkat
pelanggan dalamrantai pasok. Distribusi yang optimal akan menjadi kunci dari keberhasilan
perusahaandalam menjalankan bisnisnya, karena secara langsung proses distribusi akan
berdampak pada biaya supply chain dan customer experince. Pihak yang terlibat dalam rantai
pasok ini tidak hanya produsen dan
supplier saja, tetapi juga termasuk transportasi, warehouse,retailer, dan pelanggan. Sehingga
perusahaan dalam hal ini produsen, jugaharus mempertimbangkan keberadaan dan pemilihan
setiap entitas yang ada dalamrantai pasok ini.Dalam SCM ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan terkait dengan berbagaialiran dalam rantai pasok. Ada tiga tahapan yang
digunakan dalam menyusun SCMyaitu, membuat desain jaringan rantai pasok, perencanaan
rantai pasok, danmengendalikan operasi dalam rantai pasok tersebut (Chopra dan Meindl, 2001).
Dariketiga tahapan tersebut desain jaringan rantai pasok atau sering disebut supply chain
network merupakan keputusan yang cukup penting, karena keputusan ini merupakankeputusan
strategis jangka panjang yang cukup sulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk
melakukan perubahan di dalamnya. Hal-hal yang terkait dalam tahap inidiantaranya adalah

penentuan lokasi produksi, penentuan lokasi warehouse, pemilihan supplier , dsb. Keputusan
memilih supplier bukanlah sebuah hal yang mudah, padakenyataannya ada banyak hal yang
harus dipertimbangkan dalam memilih supplier yang berkualitas. Dahulu, pembelian barang
cenderung dilakukan hanya untuk mendapatkan harga serendah mungkin, yaitu dengan
menggunakan banyak supplier dengan perjanjian jangka pendek. Seiring dengan berkembangnya
sistem produksi, misalnya denganadanya just in time (JIT), kecenderungan tersebut sekarang
berubah dengan memberikanpenekanan lebih pada beberapa kriteria, daripada hanya
menggunakan atribut harga supply_chain_management_istu_nugroho 3 Ada banyak kriteria yang
muncul dalam masalah pemilihan supplier , namun dari sekianbanyak kriteria, ternyata harga
yang ditawarkan olehsupplier , kualitassupplier , dan waktu pengiriman selalu muncul dalam
masalah ini. Selain itu, resiko dapat menjadifaktor utama yang mempengaruhi pemilihan
supplier . Resiko disini dapat berupa resikopenolakan barang pesanan, maupun resiko
keterlambatan pengiriman barang. Sementaraharga yang ditawarkan oleh tiap-tiap supplier juga
sering kali berubah-ubah secarafluktuatif akibat dari kebijakan supplier sendiri maupun dari
perubahan harga bahanbaku di pasar global.
B. Pembahasan
1. Pengertian SCM
SCM diakui sebagai strategi kompetitif dalam sebuah industri maupunorganisasi. Organisasi
terus berusaha untuk menyediakan produk dan layanan kepadapelanggan yang lebih cepat,
murah, dan lebih baik daripada pesaing. Dalam mencapaikesuksesan, mereka harus bekerja atas
dasar kerja sama dengan organisasi-organisasiyang berkaitan dengan penyediaan rantai agar
dapat berhasil. Sebuah rantai suplaiterdiri dari semua pihak yang terlibat, langsung atau tidak
langsung, dalam memenuhipermintaan pelanggan. SCM tidak hanya meliputi produsen dan
pemasok, tetapi jugagudang, pengecer dan bahkan pelanggan sendiri. Dalam sebuah pabrik,
SCM meliputisemua fungsi yang terlibat dalam menerima dan mengisi permintaan pelanggan.
Fungsi-fungsi ini meliputi pengembangan produk baru, pemasaran, operasi, distribusi,keuangan,
dan layanan pelanggan. Sebuah rantai pasok bersifat dinamis dan terus-menerus melibatkan arus
informasi, produk, dan dana antara tahapan yang berbeda.
Pengertian supply menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah sejumlah material yangdisimpan
dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selaludalam keadaan siap
pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan.
Pengertian supply chain Menurut Schroeder adalah sebuah proses bisnis dan informasi
yangberulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui prosespembuatan
dan pendistribusian kepada konsumen. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto supply
chain adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barangproduksi dan jasanya kepada
para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringandari berbagai organisasi yang saling
berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama,

supply_chain_management_istu_nugroho 5
2. Tujuan SCM
Berdasarkan dari definisi-definisi diatas maka tujuan dari SCM antara lain adalah:1) Supply
chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitasyang memiliki
dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan
pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang danpendistribusiannya ke sentra
penjualan.2) Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem
daritransportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.3) Untuk
memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi
permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan ataukekurangan.4) untuk
menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai padapersediaan yang meliputi
banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebihsederhana lagi dapat diartikan bahwa
tujuan dari management supply chain adalahuntuk memastikan seluruh item barang berada pada
tempat dan waktu yang tepat agardapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada
customer.5) Memaksimalkan keseluruhan nilai dari organisasi organisasi pendukung
industriyang berdampak pada kenaikan profit dan hubungan baik antar organisasi.
3. Komponen dasar SCM
Sistem informasi memiliki peranan penting dalam kesuksesan SCM yangdilakukan. Sistem
informasi tersebut harus dapat menyediakan semua informasi yangdibutuhkan, antara lain
mengenai:
Informasi pendukung seperti data permintaan, peramalan, kolaborasi potensial,
Supplier bahan baku,
Inventory bahan baku dan produk jadi,
Proses produksi,
Jaringan distribusi,
Pihak ke-3 penyedia layanan,

Finansial,
Konsumen.
Sistem informasi yang dibutuhkan hendaknya berbasis aplikasi web yang dapatmenyediakan
informasi secara real-time, sehingga proses pengambilan keputusan dalamSCM dapat berjalan
dengan baik.5 komponen dasar SCM adalah (Worthen & Wailgum, 2008):
supply_chain_management_istu_nugroho 7
a. Plan (Perencanaan)
Awal kesuksesan SCM adalah pada proses penentuan strategi SCM. Tujuanutama dari proses
perumusan strategi adalah agar tercapainya efisiensi dan efektivitasbiaya dan terjaminnya
kualitas produk yang dihasilkan hingga sampai ke konsumen.
b. Source (Sumber Barang)
Perusahaan harus memilih supplier bahan baku yang kredibel dan senggup untuk mendukung
proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu manejer SCM harusdapat menetapkan
harga, mengelola pengiriman dan pembayaran bahan baku, sertamenjaga dan meningkatkan
hubungan bisnis terhadap supplier.
c. Make (Manufacturing)
Komponen ini adalah tahap manufacturing. Manejer SCM melakukanpenyusunan jadwal
aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba produk,pengemasan dan persiapan
pengiriman produk. Tahap ini merupkan tahap yang palingpenting dalam SCM. Perusahaan juga
harus mampu melakukan pengukuran kualitas,output produksi, dan produktivitas pekerja.
d. Deliver (Pengiriman)
Perusahaan memenuhi order dari permintaan konsumen, mengelola jarigangudang penyimpanan,
memilih distributor untuk menyerahkan produk ke konsumen,dan mengatur sistem pembayaran.
e. Return (Pengembalian)
Perencana SCM harus membuat jaringan yang fleksibel dan responsif untuk produk cacat dari
konsumen dan membentuk layanan aduan konsumen yang memilikimasalah dengan produk yang
dikirimkan.Dengan demikian, hendaknya perusahaan selalu membuat laporan performansibisnis
mereka secara rutin. Sehingga pimpinan perusahaan dapat mengetahui perubahanperforma bisnis
yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan awal dari SCM yang telahditetapkan.
4. Tahapan dalam SCM
Untuk mencapai supply chain yang terintregasi terdapat beberapa tahapan,diantaranya yaitu :

a. Tahap 1:
Baseline (Dasar)
Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnisseperti
produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri danterpisah dari
fungsi bisnis yang lain.
b.Tahap 2:
Integrasi FungsionalPerusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan
antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi
danmanajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
c.Tahap 3:
Integrasi secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja endto-end.
d.Tahap 4:
Integrasi secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep
menghubungkan dan koordinasiyang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian
supplier dan pelanggan.
5. Keuntungan menerapkan SCM
Keuntungan dari menerapkan SCM menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah:

Mengurangi inventori barang.Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisar antara


30%-40% sedangkanbiaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang
disimpan.

Menjamin kelancaran arus barang.Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi
barang jadi dan diterimaoleh pemakai/pelanggan merupakan suatu mata rantai yang
panjang (chain) yangperlu dikelola dengan baik.

Menjamin mutu.Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang
harusdikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya
oleh prosesproduksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan
dalampengirimannya.

supply_chain_management_istu_nugroho 9
6. Fungsi SCM

Ada dua fungsi SCM, yaitu:a. SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi
danmenghantarkannya ke pemakai akhir. Fungsi pertama ini berkaitan dengan ongkos-ongkos
fisik, yaitu ongkos material, ongkos penyimpanan, ongkos produksi, ongkostransportasi dan
sebagainya.b. SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang di suplai oleh
SCMmencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. Fungsi kedua iniberkaitan
dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan produk, serta biaya-biayaakibat tidak
terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh sebuahSCM. Ongkos-ongkos
ini bisa berupa ongkos markdown, yakni penurunan harga produk yang tidak laku dijual dengan
harga normal, atau ongkos kekurangan supply yang dinamakan dengan stockout cost.
7. Prinsip-prinsip SCM
Menurut Anderson, Britt dan Favre (1997) ada 7 prinsip dalam SCM yangdiperuntukkan bagi
manajer dalam merumuskan keputusan strategis, yaitu:1) Segmentasi pelanggan berdasarkan
kebutuhannya.2) Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang
berbeda.3) Dengarkan sinyal pasar dan jadikan sinyal tersebut sebagai dasar dalam
perencanaankebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten
danalokasi sumberdaya yang optimal.4) Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan
konsumen dan percepatkonversinya di sepanjang SCM.5) Kelola sumber-sumber suplai secara
strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikandari material maupun jasa.6) Kembangkan
strategi teknologi untuk keseluruhan SCM yang mendukungpengambilan keputusan berhirarki
serta berikan gambaran yang jelasdari aliran prouk, jasa maupun informasi.7) Adopsi
pengukuran kinerja untuk sebuah SCM secara keseluruhan dengan maksuduntuk meningkatkan
pelayanan kepada konsumen akhir.
8. Supply Chain Management dan Teknologi Informasi
Konsep SCM tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi(TI). Bahkan kalau
dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan TI inilah yang melahirkanprinsip-prinsip dasar supply
chain. Alasannya adalah karena pengintegrasian berbagaiproses dan entitas bisnis di dalam
manajamen supply chain adalah melakukanpenggunaan bersama-sama terhadap informasi yang
dimiliki dan dihasilkan olehberbagai pihak. Secara umum, peranan TI di dalam manajemen
supply chain dapatdilihat dari dua perspektif besar, yaitu perspektif teknis dan perspektif
manajerial[Indrajit dan Djokopranoto, p137].1. Perspektif TeknisDilihat dari sisi teknis, ada dua
fungsi dari teknologi informasi yang harusdipenuhi, yaitu:a) Fungsi penciptaanAspek-aspek yang
harus dapat dilakukan oleh TI adalah sebagai berikut:

TI harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta ataukejadiankejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalamformat data
kuantitatif.

Teknoligi harus mampu mengubah data mentah yang telah dikumpulkannyatersebut


menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya, yaitumanajemen, staf,
konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Hasil dari pengambilan keputusan akan memberikan berbagai dampak langsungmaupun


tidak langsung terhadap kinerja bisnis perusahaan. TI mengolahinformasi yang diperoleh
dengan berbagai konteks organisasi yang ada menjadisebuah knowledge yang dapat
diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.

Kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaanberoperasi


akan menjadi bekal suatu kebijakan yang tidak ternilai harganya.b) Fungsi
penyebaranTerhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge tersebut TI memiliki
fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:

Gathering.TI harus memiliki fasilitas-fasilitas yang mampu mengumpulkan entitasentitastersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpanan digital.

Organising.Untuk memudahkan pencarian terhadap entitas-entitas tersebut di


kemudianhari, TI harus memiliki mekanisme dalam mengorganisasikan
penyimpananentitas-entitas tersebut ke dalam media penyimpanan.

Selecting.TI harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan


pemilihan.Synthesizing. TI harus mampu memenuhi kebutuhan manager dalam
halmenggabungkan beberapa entitas menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.

Distributing.TI harus mampu memiliki infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai


entitasdari tempat penyimpanannya ke pihak-pihak yang membutuhkannya.2. Perspektif
ManajerialDilihat dari sisi bisnis manajerial, terutama dalam kaitannya dengan
manajemensupply chain, ada tiga peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari
implementasiefektif sebuah TI, yaitu :a) Mengurangi resiko (minimize risks)Pada
umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal danaspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar perusahaan. Kehadiran TI selain harusmampu
membantu perusahaan mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadisarana
untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko (managing risks) yangdihadapi
sehari-hari.b) Mengurangi biaya (minimize costs)Tawaran lain yang ditawarkan TI adalah
perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Ada empat cara
yang ditawarkan TI untuk mengurangibiaya-biaya yang seringkali dikeluarkan untuk
kegiatan operasional sehari-hari, yaitu :

Eliminasi proses.Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan


mampumenghilangkan atau mengeliminasi proses yang dirasa tidak perlu (non
valueadded process)

supply_chain_management_istu_nugroho 12

Simplifikasi proses.Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya


dapatdisederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen TI (basisdatadan
aplikasi misalnya).

Integrasi proses.TI juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi


satusehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkankepuasan
pelanggan juga).

Otomatisasi proses.Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran lain


untuk mempermudah perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya sehari-haridari
TI.c) Menambah nilai (add value)Tujuan dari penciptaan value tidak saja sekedar
memuaskan pelanggan(customer satisfaction), tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan
loyalitas (customerloyalty) sehingga pelanggan tersebut selalu menjadi konsumennya
untuk jangka panjang(customer bonding).

9. Jebakan dalam SCM

Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baik

Customer service tidak didefinisikan dengan jelas

Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat

Sistem informasi tidak efisien

Dampak ketidakpastian diabaikan

Kebijakan inventori terlalu sederhana

Diskriminasi terhadap internal customer

Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, & pengiriman tidak bagus

Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap

Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat

Ada kendala komunikasi antar organisasi

Perancangan dan operasional SCM dibuat secara terpisah

SCM tidak lengkap

Anda mungkin juga menyukai