Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
1. Ivo Trias Nugraeni
(22020113120002)
(22020113120034)
(22020113120041)
(22020113120045)
(22020113130078)
6. Diah Ayu
(22020113140099)
(22020113140118)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Nutrisi merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari tubuh
manusia. Hal ini dikarenakan manusia memerlukan energi untuk melakukan
proses metabolisme, perbaikan, menjalankan fungsi oragan dengan baik,
pertumbuhan dan juga pergerakan tubuh. Energi yang diperlukan oleh tubuh
manusia berasal dari makanan bernutrisi yang dikonsumsi oleh tubuh. Nutrisi
yang terkandung dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh diantaranya adalah
karbohidrat, protein, lipid, air, vitamin dan mineral. Tubuh manusia sangat
memerlukan nutrisi untuk mempertahankan keadaan normal tubuh. Namun
kadang kala kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi atau
bahkan terlalu banyak nutrisi yang dikonsumsi, hal ini akan menimbulkan
masalah bagi tubuh.
Pada makalah ini penulis menjelaskan tentang diagnosa dan intervensi
keperawatan (berdasarkan NANDA dan NIC) pada kebutuhan nutrisi. Ada
berbagai macam diagnosa keperawatan pada kebutuhan nutrisi yaitu kelas 1 :
Makan terdiri dari ketidakcukupan air susu ibu, ketidakefektifan pola makan bayi,
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan
nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh, kesiapan meningkatkan nutrisi, risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh, gangguan menelan. Kelas
2: Pencernaan. Kelas 3: Absorpsi. Kelas 4: Metabolisme terdiri dari risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah, ikterik neonatus, risiko ikterik neonatus,
risiko gangguan fungsi hati. Kelas 5: Hidrasi terdiri dari risiko ketidakseimbangan
elektrolit, kesiapan meningkatkan keseimbangan cairan, kekurangan volume
cairan, kelebihan volume cairan, risiko kekurangan volume cairan, risiko
ketidakseimbangan volume cairan.
Namun pada makalah kali ini penulis berfokus pada diagnosa dan
intervensi keperawatan pada kebutuhan nutrisi secara umum saja yaitu pada
Abnormalitas anatomik
Keterlambatan neurologis
Gangguan neurologis
Hipersensitivitas oral
Prematuritas
Status puasa yang lama
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makan
Berat badan 20 % atau lebih di bawah berat badan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kehilangan rambut berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
Allowance )
Cepat kenyang setelah makan
Sariawan rongga mulut
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Ketidakmampuan menelan makanan
Faktor psikologis
7. Muntah
8. Suara seperti kumur
9. Ketidakadekuatan elevasi laring
10. Menelan berkali-kali
11. Refluks nasal
12. Infeksi paru berulang
13. Demam yang tidak jelas penyebabnya
Faktor yang Berhubungan:
a. Defisit kongenital
1. Masalah perilaku makan
2. Gangguan dengan hipotonia signifikan
3. Penyakit jantung kongenital
4. Gagal bertumbuh
5. Riwayat makan dengan slang
6. Obstruksi mekanis
7. Gangguan neuromuskular
8. Malnutrisi energi-protein
9. Gangguan pernapasan
10. Anomali saluran napas atas
b. Masalah Neurologis
1. Akalasia
2. Defek anatomik didapat
3. Paralisis serebral
4. Gangguan saraf kranial
5. Keterlambatan perkembangan
6. Defek esofagus
7. Abnormalitas orofaring
8. Prematuritas
9. Penyakit refluks gastroesofagus
10. Abnormalitas laring
11. Defek laring
12. Defek nasal
13. Defek rongga nasofaring
14. Defek trakea
15. Trauma
16. Cedera kepala traumatik
17. Anomali jalan napas atas
c. Metabolisme
7. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi: Risiko terhadap variasi kadar glukosa / gula darah dari rentang
normal
Faktor Risiko:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
8. Ikterik Neonatus
Definisi: Kulit dan membran mukosa neonatus berwarna kuning yang
terjadi setelah 24 jam kehidupan sebagai akibat bilirubin tak-terkonjugasi
ada di dalam sirkulasi
Batasan Karakteristik:
a.
b.
c.
d.
e.
a. Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada bayi baru lahir yang
b.
c.
d.
e.
misalnya
diabetes
insipidus,
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Batasan karakteristik:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
Bedah abdomen
Asites
Luka bakar
Obstruksi intestinal
Pankreatitis
merasakan berkeringat
Sepsis
Cedera traumatik (misalnya fraktur panggul)
NURSING
INTERVENTIONS
FOR
PROBLEM
RESOLUTION:
Diet
Manajemen gangguan makan
Manajemen cairan
Monitoring lokasi
Manajemen nutrisi
Terapi nutrisi
Konseling nutrisi
Monitoring nutrisi
Terapi menelan
Monitoring tanda vital
Bantuan penambahan berat badan
Manajemen berat badan
2. Nutrition: More Than Body Requirements, Altered
DEFINITION: Suatu keadaan dimana seseorang memiliki asupan nutrisi
yang lebih untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
SUGGESTED
NURSING
RESOLUTION:
Modifikasi perilaku
Manajemen gangguan makan
Promosi latihan
Manajemen cairan
Manajemen nutrisi
Konseling nutrisi
Monitoring nutrisi
Manajemen berat badan
Bantuan penurunan berat badan
INTERVENTIONS
FOR
PROBLEM
B. Nutrition Therapy
Definisi: administrasi makanan dan cairan untuk mendukung proses
metabolik dari pasien yang mengalami mal nutrisi atau beresiko tinggi
mengalami mal nutrisi
Aktivitas:
1. Memenuhi perkiraan nutrisi dengan tepat.
2. Monitor pencernaan makanan/minuman dan menghitung asupan kalori
harian, dengan tepat.
3. Monitor ketepatan diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian,
dengan tepat.
4. Menentukan dalam kolaborasi dengan ahli diet, jumlah kalori dan
tipenutrisi yang diperlukan untuk memenuhi syarat pemenuhan nutrisi
dengan tepat.
5. Mendorong pilihan makanan dengan pertimbangan budaya dan
keyakinan.
6. Memilih suplemen nutrisi, dengan tepat.
7. Mendorong pasien untuk memilih makanan semi halus, jika
kekurangan saliva untuk menelan.
8. Mendorong asupan makanan berkalsium tinggi, dengan tepat.
9. Mendorong asupan makanan dan minuman dengan potassium tinggi,
dengan tepat.
10. Memastikan bahwa diet memasukkan makanan berserta tinggi untuk
mencegah konstipasi.
11. Menyediakan pasien dengan makanan dan minuman berprotein tinggi,
berkalori tinggi, bernutrisi yang siap untuk dikonsumsi, dengan tepat.
12. Membantu pasien untuk memilih makanan yang halus, lunak dan tidak
asam, dengan tepat.
13. Menentukan perlu atau tidaknya makan menggunakan tube.
14. Mengatur tube makan dengan tepat.
15. Memberhentikan kelanjutan dari penggunaan tube makan, sebagai
toleransi masukan makanan lewat mulut.
16. Mengatur kelebihan eliminasi cairan, dengan tepat.
17. Memeastikan ketidaktersediaan diet terapeutik yang sedang berjalan.
18. Menyediakan kebutuhan nutrisi dalam batasan diet yang telah
ditentukan.
dalam
keadaan
menarik,
cara
yang
C. Nutritional counseling
Definisi: menggunakan proses menlong yang interaktif yang berfokus
pada kebutuhan diet dan modifikasi makanan
Aktivitas :
1. Membuat hubungan terapeutik yang berdasar pada kepercayaan dan
2.
3.
4.
5.
rasa hormat.
Menetapkan lamanya hubungan konseling.
Menentukan asupan makanan dan kebiasaan makan dari pasien.
Memfasilitasi identifikasi dari kebiasaan makan untuk dapat berubah.
Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari perubahan
status nutrisi.
6. Menggunakan standar nutrisi yang dapat diterima untuk membantu
klien dalam mengevaluasi keadekuatan masukan diet.
7. Menyediakan informasi, sesuai kebutuhan, mengenai kebutuhan
kesehatan untuk modifikasi diet: krhilangan berat badan, penambahan
berat badan, pembatasan garam, pengurangan kolestrol, pembatasan
cairan, dan lain-lain.
8. Memasang materi panduan makanan menarik di kamar pasien.
pengetahuan
pasien
mengenai
dasar
dari
D. Nutritional mentoring
Definisi: mengumpulkan dan menganalisi data pasien untuk mencegah dan
meminimalkan mal nutrisi
Aktivitas:
1. Menimbang berat badan pasien pada rentang waktu yang spesifik.
2. Monitor kecenderungan pada penambahan atau pengurangan berat
badan.
3. Monitor tipe dan jumlah dari latihan biasanya.
DAFTAR PUSTAKA