Anda di halaman 1dari 6

Angin, Antara Nikmat dan Adzab

14 January 2010, 5:24 am


angin, angin nikmat, khutbah, nasihat ulama, Tauhid
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kami memujinya. Kami memohon pertolongan
kepadaNya. Kami juga memohon ampunan dan bertaubat kepadaNya. Kami berlindung kepada Allah
dari kejelekan jiwa kami dan keburukan amal perbuatan kami.
Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Demikian
pula, barangsiapa yang Allah sesatkan maka tiada satu pun yang bisa memberi hidayah kepadanya.
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata tanpa ada
sekutu bagiNya. Dialah sesembahan orang-orang di masa silam dan masa datang serta penegak
langit dan bumi.
Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya. Beliaulah manusia pilihan Allah,
kekasih-Nya dan seorang yang Allah percaya untuk mendapatkan wahyu serta penyampai syariat
kepada semua manusia.
Semoga Allah memuji dan memberi keselamatan untuknya, keluarganya dan seluruh shahabatnya.
Wahai orang-orang yang beriman, wahai hamba-hamba Allah bertakwalah kalian kepada Allah.
Yakinlah bahwa takwa kepada Allah adalah sebaik-baik bekal menuju hari yang dijanjikan. Takwa
adalah sebab yang paling penting untuk mendapatkan ridho Allah. Takwa adalah perkara yang Allah
wasiatkan kepada orang-orang di masa silam ataupun orang di masa sekarang.

Yang artinya, Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab
sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah (QS. an Nisa:131).
Sesungguhnya tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan keesaan Allah dan bahwa Dia adalah
pengatur alam semesta itu banyak sekali, tidak bisa dihitung. Sebagaimana perkataan seorang
penyair, Dalam segala sesuatu terdapat bukti bahwa Dia adalah zat yang esa.
Di antara tanda kekuasaan Allah yang besar, bukti nyata keesaan-Nya yang menunjukkan bahwa Dia
itu benar-benar esa dan segala urusan itu ada di genggaman-Nya dan diatur penuh oleh diri-Nya
adalah angin yang diatur oleh Allah sebagaimana yang Dia kehendaki. Angin itu bertiup mengikuti
perintah-Nya dan setelah mendapatkan izin dari-Nya. Angin adalah makhluk yang diatur dan
diperintahkan. Dia tidak bisa datang atau pun pergi baik di waktu pagi atau pun sore kecuali dengan
seizin Tuhannya yang merupakan zat yang mengatur dirinya. Semua gerakan angin itu dengan
seizin-Nya. Semua tiupan angin itu dengan perintah-Nya. Sekali lagi, angin adalah makhluk yang
diatur dan diperintah. Terkadang dia datang dengan membawa kabar gembira dan rahmat Allah. Di
waktu yang lain, dia membawa adzab dan hukuman Allah. Segala urusan sepenuhnya ada di tangan
Allah.
Angin adalah salah satu tanda kekuasaan Allah. Sepantasnya seorang mukmin mengambil pelajaran
dengan keberadaan angin. Dengan angin, seorang hamba mengetahui betapa agungnya Allah, zat
yang mengatur angin.
Dalam angin terdapat pelajaran dan nasihat yang sangat berharga serta tanda kekuasaan yang
menunjukkan keagungan dan kesempurnaan sang pencipta.



(46)







Yang artinya, Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin
sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karuniaNya. Mudah-mudahan kamu bersyukur (QS ar Rum: 46).

















(164)

Yang artinya, Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. al Baqarah:
164).
Memang benar, angin hanya menjadi tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Mereka
memutar akal mereka untuk mengambil manfaat dan pelajaran dari berbagai tanda kekuasaan Allah
yang menunjukkan bahwa Dialah sang pengatur alam semesta dan menunjukkan bahwa Dia adalah
zat yang agung karena memiliki segala sifat kesempurnaan.
Angin itu terkadang menjadi hukuman dan siksaan, di samping terkadang menjadi nikmat dan rahmat.
Itu semua terjadi dengan perintah Allah. Dalam sebuah hadits yang sahih Nabi shallallahu alaihi wa
sallam melarang mencaci maki angin dengan alasan bahwa angin itu sekedar makhluk yang diatur
dan diperintah.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mencaci angin karena angin itu
diperintah.
Hadits yang senada dengan hadits di atas jumlahnya banyak. Sebagiannya nanti juga akan kami
sampaikan.
Diaturnya angin oleh Allah adalah sebuah nikmat yang sangat besar bagi manusia. Hendaknya kita
merasakan adanya nikmat tersebut dan nilainya serta menyadari manfaat yang kita petik darinya.
Seandainya angin itu tidak diatur oleh Allah tentu tidak akan ada kehidupan bagi manusia. Dunia
hewan dan tumbuh-tumbuhan pun akan kacau balau. Makanan akan rusak dan busuklah seluruh
penjuru bumi.
Pengaruh dan manfaat angin itu sangat banyak, tak terhitung. Seandainya angin itu hanya diam dan
tenang tidak bergerak atau bertiup maka seluruh bagian bumi ini terutama tumbuh-tumbuhan akan
busuk. Hewan-hewan akan menjadi bangkai.
Jadi bertiupnya angin itu sebuah nikmat. Karenanya ada pergerakan udara. Udara pun menjadi bersih
dan jernih. Berbagai penyakit hilang dan berbagai nikmat, kebaikan dan manfaat besar pun datang.
Semua itu karena angin yang diatur oleh Allah.
Terkadang Allah mengirim angin yang mendorong mendung yang memuat hujan. Hujan adalah kabar
gembira dan pembawa berbagai kebaikan. Masih banyak manfaat dan hasil yang akan dirasakan
oleh manusia oleh sebab angin. Oleh karena itu, dalam al Quran kita jumpai Allah menyebut angin
dalam bentuk jamak. Hal ini mengisyaratkan banyak dan besarnya manfaat yang Allah letakkan pada
angin.

Terkadang Allah mengirimkan angin sebagai siksaan dan hukuman. Angin datang membawa adzab
yang menjadi sebab mati dan hancurnya manusia, tetumbuhan dan berbagai binatang. Hal ini terjadi
sebagai hukuman Allah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh orang yang mau mengambil pelajaran.
Di antaranya adalah kisah yang Allah ceritakan dalam al Quran tentang hukuman yang Allah berikan
kepada kaum Aad yang merupakan kaum Nabi Hud. Allah hancurkan mereka dengan angin.







( 41)




(42)


Yang artinya, Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang
membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti
serbuk (QS adz Dzariyat:41-42).
Dalam kisah yang Allah tuturkan dalam al Quran, pada saat angin adzab datang, saat pertama kali
mengetahui hal tersebut, kaum Aad beranggapan bahwa angin tersebut membawa awan yang akan
menurunkan hujan. Mereka anggap bahwa angin tersebut adalah angin pembawa nikmat dan kabar
gembira.










( 24)

(25)












Yang artinya, Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah
mereka, berkatalah mereka, Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami. (Bukan!)
bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung
azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Maka jadilah
mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada kaum yang berdosa (QS al Ahqof:24-25).
Yang dimaksud tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka adalah
tidak ada lagi satu pun orang yang hidup di dalam rumah-rumah mereka. Artinya seluruh mereka
hancur dan mati disebabkan angin tersebut cukup dalam sekejap mata saja dengan sekali hembusan.
Sungguh ini adalah tanda dan bukti kekuasaan Allah yang sangat besar. Seyogyanya orang-orang
yang beriman mengambil pelajaran darinya.
Di antara hal yang luar biasa dalam angin adalah dia bisa memahami perintah dan mentaati
Tuhannya. Dia laksanakan semua perintah-Nya.
Di antara hal yang unik dalam angin adalah setiap hari Jumat angin itu merasa takut. Angin itu paham
bahwa hari Kiamat akan terjadi pada hari Jumat. Karenanya setiap hari Jumat angin merasa takut
dan khawatir jangan-jangan Kiamat akan terjadi. Hal ini disebabkan Allah memberi kemampuan untuk
memahami bagi angin.
Dalam Sunan Ibnu Majah terdapat hadits yang kualitas sanadnya sahih, Nabi bercerita tentang hari
Jumat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam katakan, Pada hari Jumat Kiamat akan terjadi.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas bersabda, Tidak ada satu pun malaikat, langit, bumi, angin,
gunung ataupun lautan melainkan merasa takut dan khawatir pada hari Jumat.
Makhluk-makhluk ini merasa khawatir dengan terjadinya Kiamat pada hari Jumat.
Angin merasa takut dengan terjadinya Kiamat. Langit merasa takut. Bumi merasa takut. Lautan pun
merasa takut. Sayangnya, mayoritas manusia lalai dan tidak memikirkan akan terjadinya Kiamat.

Sepatutnya kita mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah ini. Hendaknya hati kita
merasa tergerak karena beriman, menghadapkan hati, bertaubat dan kembali kepada Allah.
Terdapat dalam hadits yang sahih dari Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam bahwa ketika angin
bertiup kencang dan berhembus dengan kuat seorang muslim berkewajiban untuk menghadapkan
hatinya kepada Allah dengan memohon, berharap kepada Allah akan kebaikan angin tersebut dan
meminta perlindungan kepada Allah akan keburukan angin tersebut.
Dalam sahih Muslim, ketika angin bertiup kencang, Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam berdoa, Ya
Allah sesungguhnya aku meminta kebaikan angin ini dan kebaikan yang dibawanya. Aku berlindung
kepada-Mu dari keburukan angin ini dan keburukan yang dibawanya.
Inilah petunjuk dan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam . Tidak sepatutnya kita menyibukkan diri
dengan berbagai hal yang sebagian orang saling mengingatkan untuk melakukannya padahal hal
tersebut tidak ada dalilnya dari sunah dan bukan bagian dari ajaran Nabi shallallahu alaihi wa
sallam .
Dalam kondisi angin bertiup kencang, hendaknya hati kita tergerak untuk mengambil pelajaran dari
berbagai tanda kekuasaan Allah.
Ya Allah, jadikanlah kami orang yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Mu dan tunjukilah kami
jalan-Mu yang lurus.
Ini yang bisa kami sampaikan. Aku memohon ampunan untukku dan kalian serta seluruh kaum
muslimin dari seluruh dosa.
Mohonlah ampunan kepada-Nya niscaya Dia akan mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha
pengampun lagi maha penyayang.
Khutbah Kedua
Segala puji itu milik Allah. Dialah dzat yang memiliki kebaikan yang sangat besar dan anugrah serta
kedermawanan yang sangat luas.
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tanpa ada
sekutu baginya.
Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Semoga Allah menyanjung dan
memberi keselamatan untuknya, keluarganya dan semua shahabatnya.
Beberapa hari yang lewat angin bertiup demikian kencang sehingga menggerakkan segala sesuatu di
tempat yang tidak jauh dari tempat kita.
Seiring bergeraknya segala sesuatu, hati pun tergerak karena merasa takut dan ngeri dengan
kejadian tersebut.
Tergeraknya hati berbarengan dengan hembusan angin yang sangat kuat adalah suatu hal yang
seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Tergeraknya hati dengan peristiwa ini hendaknya jangan
bersifat sementara namun hendaknya hembusan angin kencang ini menjadi pintu awal tergeraknya
seorang mukmin untuk benar-benar bertaubat dan memberikan hatinya kepada Allah dengan
sebenar-benarnya.
Sesungguhnya yang menggerakkan angin pada hari-hari ini dengan demikian hebat sehingga
menyebabkan banyak manusia yang mati atau luka-luka, banyak harta benda yang rusak dan
berbagai perkara yang lain itu mampu menggerakkannya pada kesempatan yang lain.

Menjadi kewajiban kita bersama untuk benar-benar tulus menghadapkan hati kepada Allah, merasa
takut dan bertaubat. Hendaknya pelajaran ini tidak menggerakkan hati kita sementara waktu, namun
seterusnya.
Menjadi kewajiban kita dalam setiap saat dan pada setiap keadaan untuk merasa takut kepada Allah.
Barangsiapa yang merasa takut kepada Allah maka segala sesuatu akan merasa takut kepadanya.
Siapa yang tidak merasa takut kepada Allah maka Allah akan membuatnya merasa takut dengan
segala sesuatu. Merasa takut kepada Allah, kembali dan berlari menuju Allah adalah sifat seorang
mukmin di setiap waktu dan setiap kesempatan.
Menjadi kewajiban kita bersama untuk memperbesar rasa takut kita kepada Allah dan pada waktu
yang bersamaan rasa harap kita pun semakin besar. Demikian pula pada waktu yang sama perhatian
hati kita kepada Allah juga semakin besar.
















(57)










Yang artinya, Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan
takut akan azab-Nya. Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti (QS al
Isra:57).
Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan nafsunya lalu beramal untuk hidup setelah mati.
Sedangkan orang yang tidak berdaya adalah orang yang jiwanya menuruti keinginan hawa nafsunya
namun memiliki angan-angan sangat besar kepada Allah.
Hendaknya kalian bersholawat dan mendoakan keselamatan kepada Muhammad bin Abdillah
sebagaimana yang telah Dia perintahkan dalam kitabNya.

Yang artinya, Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orangorang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya (QS al Ahzab:56).
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barang siapa yang bershalawat untukku sekali maka
Allah akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali.
Ya Allah, berikanlah shalawatMu untuk Muhammad dan untuk keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberi shalawat untuk Ibrahim dan untuk keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
itu Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberi berkah untuk Ibrahim dan untuk keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau itu Maha Terpuji dan Maha Agung.
Ya Allah, berikan ridhoMu untuk empat khulafaur rasyidin yang merupakan para pemimpin yang
mendapatkan hidayah yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali. Demikian pula ya Allah berikanlah
ridhoMu untuk semua shahabat dan tabiin serta semua orang yang mengikuti mereka dengan baik
hingga hari Kiamat nanti. Demikian juga berikanlah ridhoMu untuk kami dengan anugrah, kemurahan
dan kebaikanMu, wahai zat yang maha pemurah.
Ya Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin dan hinakanlah kemusyrikan dan para pelakunya dan
hancurkanlah para musuh agama.

Ya Allah, berikanlah rasa aman untuk kami di negeri kami sendiri dan perbaikilah para penguasa dan
pemimpin kami.
Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami adalah orang yang merasa takut dan bertakwa kepada-Mu serta
mengikuti ridho-Mu wahai pemilik alam semesta.
Ya Allah, bimbinglah penguasa kami untuk meniti hidayahMu dan jadikanlah amalnya adalah amal
yang Kau ridhoi.
Ya Allah, berikanlah kepada jiwa kami ketakwaan. Sucikanlah jiwa kami. Engkau adalah sebaik-baik
yang mensucikan jiwa karena Engkau adalah zat yang mengatur jiwa manusia.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar memiliki rasa takut kepada-Mu baik ketika sendiri ataupun
saat bersama banyak orang, perkataan yang benar saat gembira ataupun marah.
Ya Allah janganlah kau serahkan diri kami kecuali kepada-Mu.
Ya Allah, kasih sayang-Mu lah yang kami harapkan maka janganlah kau serahkan diri kami kecuali
kepada-Mu.
Ya Allah, kasih sayang-Mu lah yang kami harapkan maka janganlah kau serahkan diri kami kecuali
kepada-Mu.
Ya Allah, kasihanilah kelemahan kami dan hilangkanlah kesedihan kami.
Ya Allah, berilah kami taufik untuk melakukan apa yang Kau cintai dan Kau ridhoi, wahai zat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang terindah dan sifat-sifat-Mu yang
agung agar Engkau merasa kasihan dengan kelemahan orang-orang yang mendapatkan musibah
karena sebab angin puting beliung dan Kau sayangi orang-orang yang sudah mati di antara kaum
muslimin, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, hilangkanlah kesedihan orang-orang yang mendapatkan musibah.
Ya Allah, berilah ganti untuk mereka dengan yang lebih baik.
Ya Allah, jadikanlah musibah mereka sebagai penghapus dosa dan rahmat-Mu, wahai zat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, berilah kami taufik untuk mengambil pelajaran dengan ayat-ayat-Mu dan jadikanlah kami
orang-orang yang bisa mengambil pelajaran, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, tunjukilah kami jalan-Mu yang lurus dan perbaikilah seluruh urusan kami, wahai zat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami dan dosa seluruh kaum muslimin baik laki-laki
maupun perempuan dan seluruh orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan, baik yang
masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia.
Wahai tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akherat dan jagalah kami dari api
neraka.
Wahai hamba-hamba Allah ingatlah Allah niscaya Allah akan mengingat kalian. Bersyukurlah atas
nikmat-nikmat-Nya niscaya Dia akan memberi tambahan nikmat. Mengingat Allah itulah yang lebih
besar dan Allah itu mengetahui apa yang kalian lakukan.
Khutbah Jumat pada tanggal 22 Jumadil Ula 1428 H, Syeikh Abdur Rozaq bin Abdil

Anda mungkin juga menyukai