PEMULIAAN TANAMAN
ACARA VI
DESKRIPSI VARIETAS
Semester:
Genap 2015
Oleh:
Marsya Riska Dwi Puspa
A1L113085/XII
Nama
NIM
: A1L113085
Nama partner
: 1. Machrus Malik A.
A1L113086
2. Dede Gustiawan
A1L113089
A1L113090
Rombongan
Asisten
: 1. Fierdha
2. Nunu
Page 2 of 23
I.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Page 3 of 23
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tiap-tiap tanaman secara
keseluruhan.
Page 4 of 23
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu upaya untuk mempelajari sifat-sifat suatu tanaman yaitu dengan
mempelajari deskripsi dari suatu tanaman tersebut. Pengertian deskripsi itu sendiri
adalah menggambarkan secara langsung mengenai morfologi tanaman, yaitu warna
daun, warna batang, warna biji, bentuk batang, bentuk daun, dan masih banyak lagi
sifat morfologi yang lainnya (Soenarto, 1997).
Deskripsi dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu benih. Kemurnian
suatu benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak, ini langkah awal di
dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan mendapatkan varietas unggul tahan
terhadap hama dan penyakit dan adaptif terhadap lingkungan tumbuh (Syukur,
2009).
Menurut Subandi (1988) varietas unggul adalah varietas yang memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya: hasil produksi yang tinggi, tahan terhadap hama
dan penyakit, adaptasi tumbuh yang luas, dan umurnya genjah. Varietas unggul
merupakan salah satu komponen paket teknologi budidaya padi yang secara nyata
dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Tahun 2008 Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi telah melepas 6 varietas INPARI (INPARI 1-6), dan 3
Varietas INPARA (INPARA 1-3). Inbrida Padi Irigasi, atau lebih dikenal dengan
INPARI adalah varietas-varietas unggul baru padi sawah yang cocok ditanam di lahan
sawah irigasi, sedangkan Inbrida Padi Rawa (INPARA) adalah varietas-varietas
Page 5 of 23
unggul padi yang baik dibudidayakan pada kondisi lahan rawa, tahan terhadap
rendaman, serta daya adaptasi pada kondisi lahan masam.
Untuk memperoleh keseragaman pada tanaman padi maka perlu diketahui sifatsifat bagian-bagian tanaman padi. Beberapa bagian penting tanaman padi yang dapat
dipergunakan untuk membedakan antar varietas satu dengan yang lainnya (Soemedi,
1982).
a.
Habitus (bentuk tanaman) : dapat tinggi atau pendek, tegak atau terserak.
Pangkal batang : ada yang bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
d. Batang : ada yang berwarna, bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
e.
Daun bendera : ada yang tegak atau membentuk sudut dan ada pula yang
mendatar atau terkulai.
f.
Bulir : ada yang berdiri tegak atau terkulai dan ada pula yang terserak atau
tidak terserak.
g. Gabah : dapat dibedakan menjadi besar, sedang atau kecil; panjang, sedang
atau pendek; berbulu atau tidak; ujungnya berwarna atau tidak.
h. Beras : ada yang besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek.
Diantara tanaman padi yang termasuk ke bangsa Oryza sativa L. terdapat ribuan
varietas yang satu sama lain mempunyai ciri-ciri khas tersendiri sehingga dapatlah
dikatakan bahwa ditilik dari sudut bentuk tubuh (morfologi) tidaklah ada dua varietas
padi yang mempunyai bentuk tubuh yang sama. Antara varietas yang satu dengan
yang lain senantiasa terdapat perbedaan, bagaimana pun kecilnya perbedaan itu.
Page 6 of 23
Perbedaan-perbedaan yang nampak antara varietas yang satu dengan yang lain adalah
disebabkan oleh perbedaan dalam pembawaan atau sifat varietas (Siregar, 1981).
Page 7 of 23
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tanaman padi varietas Padi
Hitam dan varietas Padi Inpago Unsoed 1. Alat yang diperlukan adalah penggaris,
busur derajat dan alat tulis.
B. Prosedur kerja
1. Penampilan tanaman yang akan dideskripsikan diamati
2. Data tanaman yang dideskripsikan diambil
3. Candra tanaman dibuat berdasarkan data yang sudah diperoleh.
Page 8 of 23
IV.
KARAKTERISTIK
1.
Asal
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Golongan
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Anakan produktif
Warna kaki
Warna batang
Posisi daun
Posisi daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Tekstur nasi
Bobot 1000 butir
Kadar amilosa
HASIL PRAKTIKUM
Cere
Tegak
81 cm
Sedang (14 batang)
Coklat
Hijau
Tegak
Miring
Sedang/ lonjong
Hitam
LITERATUR
Silugonggo/ Beras
Merah
Cere
120 hari
Tegak
130-140 cm
Sedang
Coklat
Hijau
Tegak
Miring
Sedang/ lonjong
Hitam
Pulen dan kenyal
25 gram
25,5 %
Tahan terhadap hama dan
KARAKTERISTIK
Asal
Golongan
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Anakan produktif
Warna kaki
HASIL PRAKTIKUM
Cere
Tegak
100 cm
Sedang (15 batang)
Coklat
LITERATUR
Poso/ Mentik Wangi
Cere
110 hari
Tegak
107 cm
Banyak (16 bateng)
Coklat
Page 9 of 23
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Warna batang
Posisi daun
Posisi daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Tekstur nasi
Bobot 1000 butir
Kadar amilosa
Hijau kekuningan
Tegak
Tegak
Sedang/ lonjong
Kuning
Hijau
Tegak
Tegak
Sedang/ lonjong
Kuning bersih
Pulen
27,7 gram
18 %
Agak tahan terhadap
wereng batang coklat
biotipe 1, rentan terhadap
ilmu genetika yaitu mempelajari pewarisan sifat, dimana dalam pemuliaan tanaman
sangat penting mempelajari pewarisan sifat untuk merakit keragaman genetik menjadi
sifat yang lebih baik/ unggul dari sifat sebelumnya. Pewarisan sifat yang dirancang
harus sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat. Selain itu, pemulia mampu
marakit sifat yang unggul sesuai dengan tantangan permasalahan yang sedang
berkembang maupun permasalahan yang akan berkembang dalam kurun waktu
tertentu.
Page 10 of 23
(Gepts
dan
Hancock,
2006).
Pemilihan
kedekatan
kekerabatan
Page 11 of 23
lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik
tanaman (S. Hutabarat, 2013). Adapun pengetian varietas adalah sekelompok
tanaman yang memiliki susunan genetis tertentu sehingga memiliki cirri-ciri tertentu
serta keunggulan tertentu yang dapat dibedakan dengan kelompok tanaman yang lain
dalam satu spesies.
Deskripsi varietas merupakan suatu perpaduan menyajikan sejarah asal-usul
sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama utama serta
anjuran tanam (Soenarto, 1997). Deskripsi varietas menghasilkan ciri-ciri tertentu
dalam suatu spesies tanaman. Ciri-ciri tertentu tersebut seperti pada varietas Inpago
Unsoed 1 memiliki kekurangan tidak tahan penyakit wereng barang coklat, namun
tahan terhadap kekeringan dan kebanjiran.
Manfaat deskripisi varietas ini membantu para petani untuk meningkatan
produksi tanaman yang merupakan usaha yang paling mudah diserap oleh petani
dewasa ini, diharapkan manfaat deskripsi varietas mengalami peningkatan produksi
tanaman yang dapat terjamin. Selain itu, petani dapat membedakan varietas satu
dengan varietas lain yang ditanamnya, kemudian kemungkinan terjadinya seleksi
untuk penanaman yang baik, hasil yang diinginkan dan mampu meningkatkan hasil
produksi.
Deskripsi varietas dapat bermanfaat bagi pemulia yaitu dalam menguji
kemurnian suatu benih. Kemurnian suatu benih dapat dilihat dari sifat-sifat morfologi
yang tampak, sehingga mampu menilai kemurnian benih. Manfaat untuk masyarakat
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi masyarakat luas terutama para pihak
Page 12 of 23
dalam proses pemuliaan tanaman yang dalam hal ini adalah perseorangan yang
diwakili oleh petani dan badan usaha yang diwakili oleh petani dan badan
(Soenarto,1997).
Klasifikasi Varietas Padi Hitam
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Subkelas
: Commelinidae
Ordo
: Glumiflorae
Famili
: Poaceae/Gramineae
Subfamili
: Oryzoideae
Suku
: Oryzeae
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza sativa L.
Sub Spesies
Page 13 of 23
: Plantae
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Glumiflorae
Famili
: Poaceae/Gramineae
Suku
: Oryzeae
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza sativa L.
Page 14 of 23
hijau sedang, warna antosianin pelepah daun tidak ada, bulu pada permukaan daun
lemah, telinga daun ada, warna antosianin pada pada leher daun tidak ada (hijau),
lidah daun ada, bentuk lidah daun berlekuk (cleft), lidah daun tidak berwarna,
panjang lidah daun (1,6 cm), panjang helai daun sedang (48,8 cm), lebar helai daun
sedang (1,3 cm), perilaku helaian daun bendera (pengamatan awal) tegak, perilaku
helai daun bendera (pegamatan akhir) tegak dan gejala penuaan daun sedang. Batang:
perilaku batang agak tegak, ketebalan sedang (6,2 cm), panjang batang sedang (107
cm), warna antosianin pada batang tidak ada dan warna pada ruas batang tidak ada.
Malai: panjang cabang utama sedang (31,8 cm) bulu ujung gabah tidak ada,
posisi malai terhadap batang agak tegak lurus, keberadaan malai sekunder ada, tipe
cabang sekunder kuat, perilaku dari cabang malai agak tegak, eksersi malai muncul
sempurna (7,7 cm). Umur: umur bunga (50%), genjah (87 hss), umur matang genjah
(117 hss), mandul jantan tidak ada. Lemma: warna antosianin pada jalur sekam (keel)
(pengamatan awal) tidak ada atau sangat lemah, warna antosianin pada daerah apex
(pengamatan awal/ lemah, warna lemma steril kuning jerami, hiasan lemma tidak ada,
dan panjang lemma steril (2,7 mm).
Anak bunga kepadatan rambut pada lemma kuat dan warna ujung lemma
kuning jerami. Gabah: 1000 biji ringan (26 gr), panjang gabah panjang (8,7 mm),
lebar gabah sedang (2,8 mm) dan perbandingan panjang dan lebar sedang (3,1). Beras
pecah kulit: panjang beras sedang (6,3 mm) lebar bers sedang 92,5 mm), bentuk
ramping (2,5), warna beras pecah kulit coklat muda dan aroma lemah. Butir kapur
Page 15 of 23
sedikit dan endosperma keberadaan amilosa bukan ketan serta kandungan amilosa
state 4 (18%) (Sekjen Pertanian, 2013).
Morfologi biasanya digunakan untuk mengontrol berhasilnya suatu persilangan.
Metode ini adalah yang paling mudah dilihat secara kasat mata dalam pewarisan sifat
dan digunakan sejak masa awal genetika. Selain itu, penanda morfologi jumlahnya
sangat terbatas dan untuk mengamatinya pemulia harus menunggu hingga sifat
penanda itu muncul (Enik Nurlayli Afifah, 2012). Pembaahasan sudah dibahas
sebelumnya diawal, bahwa morfologi sangant penting dalam deskripsi varietas
dengan kasat mata dan bisa membedakan varietas yang satu dengan yang lain.
Karakter morfologi yang dapat digunakan sebagai marka morfologi terhadap
toleran kekeringan adalah jumlah anakan. Karakter fisiologi yang dapat digunakan
sebagai marka fisiologi terhadap toleran kekeringan adalah kandungan prolin. Jumlah
anakan yang rendah pada kondisi cekaman kekeringan dan kandungan prolin yang
rendah pada kondisi ketersediaan air optimum merupakan marka morfologi dan
fisiologi padi sawah tahan kekeringan (Eko Sulistyono dkk, 2010).
Kondisi lahan kering tadah hujan yang tergantung air hujan untuk kebutuhan
airnya dan seringkali dengan intensitas curah hujan yang tidak pasti menyebabkan
tanaman padi gogo sangat beresiko mengalami cekaman kekeringan. Sehingga
varietas padi yang ditanam harus yang toleran kekeringan dan berumur pendek.
Umumnya padi dengan karakteristik seperti ini adalah padi lokal dengan daya hasil
yang rendah (Taslim dkk., 1993 dalam Ahadiyat Yugi R, 2011).
Page 16 of 23
Hasil praktikum pada deskripsi varietas Padi Hitam berasal dari persiangan
varietas Silugonggo dan Beras Merah dengan umur tanaman 120 hari, karakteristik
pada varietas ini mengalami perbedaan dalam tinggi tanaman. Hasil praktikum
menunjukan bahwa tinggi tanaman 81 cm sedangkan pada literatur tingginya sangat
berbeda jauh yaitu 130-140 cm, hal ini dikarenakan bedanya kondisi lahan
dilapangan. Saat kami praktikum, tanaman varietas Padi Hitam tumbuh di dalam
polybag yang berada di kebun percobaan, sehingga unsur hara, intensitas cahaya
mataahari dan faktor lainnya
Page 17 of 23
berwarna hijau, sedangkan hasil menunjukan berwarna coklat, hal ini mengalami
kekurangan telitinya praktikan dalam menentukan sifat karakteristik.
Persamaan karakteristik padi Inpago Unsoed 1 pada praktikum dan literatur
yaitu pada bentuk tanaman yang sama tegak, tinggi tanaman yang sesuai mendekati
107 cm, bentuk gabah yang sama berbentuk sedang/ lonjong dengan perbandingan
1-2-3, warna batang sama hijau walaupun dalam praktikum agak kekuningan, warna
gabah juga sama berwarna kuning, posisi daun dan posisi daun bendera yang samasama membentuk sudut 200 termasuk dalam kategori tegak. Padi varietas Inpago
Unsoed 1 berasal dari persilangan antara padi Poso dengan padi Mentik Wangi
berumur tanaman 110 hari dan memiliki tinggi 100 cm pada saat praktikum,
bertekstur pulen apabila sudah dimasak menjadi m=nasi, memiliki bobot 1000 butir
sebesar 27,7 gram dengan kadar amilosa 18%, memiliki ketahanan terhadap
wereng batang coklat biotipe 1, biotipe 2 dan biotipe 3. Adapun perbandingan foto
hasil praktikum dan litertur.
Gambar 1. Varietas Padi Hitam
Page 18 of 23
Page 19 of 23
Page 20 of 23
V.
SIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran dalam praktikum ini adalah sulitnya praktikan mencari deskripsi varietas
Padi Hitam, karena deskripsi varietas ini tidak terdapat dalam web litbang Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi. Biasanya pada web tersebut deskripsi varietas padi jenis
atau varietas apapun deskripsinya lengkap.
Page 21 of 23
DAFTAR PUSTAKA
Page 22 of 23
Page 23 of 23