Pengantar Teknik Pengukuran
Pengantar Teknik Pengukuran
TEKNIK PENGUKURAN
DAFTAR ISI
1.1. Sensor
1.2. Transimitter/Tranducer
1.4. Display/actuator
2. Sensor ..
3. Pengkondisian signal ..
11
12
14
18
= = = = = 000 = = = = =
pengukuran
atau
instrumentasi
berkembang
cepat
seiring
dengan
DISPLAY
SENSOR
TRANSMITTER
CONTROLLER
ACTUATOR
1.1. SENSOR
Sensor merupakan elemen yang bersinggungan langsung dengan media yang diukur
besarannya. Efek atau respon dari sensor bermacam-macam, tergantung dari jenis
sensor yang dipakai. Efek yang diterima atau ditangkap oleh sensor dapat berupa
besaran mekanis, electric maupun optik. Sedangkan outputnya bisa berupa besaran
mekanis atau listrik. Signal yang dikeluarkan oleh sensor ordenya masih sangat
rendah, sehingga perlu dikuatkan atau diubah sehingga dapat dibaca atau digunakan
untuk keperluan lain.
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan
1
1.3. CONTROLLER
Controller berfungsi untuk mengolah sinyal dari transmitter menjadi bentuk output
yang diinginkan. Sinyal output ini dapat berupa besaran analog maupun signal
digital, tergantung aplikasi selanjutnya. Dalam controller semua sinyal dari transmitter
tadi diubah menjadi sinyal digital dan diproses sesuai program yang diinginkan.
Secara prinsip untuk proses pengukuran yang digunakan pada sistem
pengaturan, program dalam controller umumnya berupa fungsi aritmatika yang
bertujuan untuk menghitung sinyal input sebagai sensing terhadap suatu constanta
atau besaran lain (feedback). Program aritmatik tersebut bisa\berupa fungsi Adder,
Subtractor, Multliply, Devider atau PID, dll. Sehingga akan diperoleh suatu besaran
pada sinyal output sesuai yang diinginkan (process value). Secara sederhana proses
pengukuran pada sistem pengaturan dapat dilihat pada gambar berikut :
Output
Input
CONTROLLER
ACTUATOR
Feedback
Gbr.2. Proses pengukuran untuk sistem pengaturan
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan
2
Plant
1.4. DISPLAY/ACTUATOR
Display/Actuator merupakan bagian akhir sistem pengukuran. Display merupakan
bagian sistem pengukuran yang digunakan untuk fungsi monitoring, sedangkan pada
actuator digunakan sebagai bagian dari sistem pengaturan dimana sensor sebagai
input dan aktuator sebagai outputnya.
Umumnya display bisa berupa Seven Segmen Led atau meter analog. Namun
perkembangan software pada komputer memungkinkan menampilkan semua
besaran tersebut
controller, sehingga kita kenal dengan istilah HMI (Human Machine Interface)
2. SENSOR
Sensor adalah bagian yang berhubungan langsung dengan media yang akan diukur
besarannya. Besaran yang dideteksi oleh sensor pada umumnya berupa besaran
phisik. Dari jenis besaran itulah suatu sensor dapat dibedakan. Implementasi dalam
pengukuran memungkinkan besaran/parameter yang dideteksi belum tentu besaran
yang akan diukur. Dua klasifikasi yang mendasar dari sensor adalah sensor yang
langsung mendeteksi dan tidak langsung mendeteksi. Klasifikasi sensor menurut
media yang diidentifikasi dibedakan menjadi 3, yaitu :
Sensor mekanis
Sensor optik
Vt = Vo (1 + . T )
Dimana :
Vt
Vo
: Volume awal
: Perubahan temperatur.
Lt = Lo (1 + . T )
Dimana :
Lt
Lo
: Panjang awal
: Perubahan temperatur
Pada tekanan konstan apabila terjadi perubahan temperatur maka akan terjadi
perubahan volume. Perubahan volume dengan luasan konstan sehingga variable
yang dapat diamati berupa perubahan panjang.
Sensor thermal dimana outputnya merupakan signal electric dibedakan menjadi 4
macam, yaitu :
Thermocouple
RTD
Thermistor
IC
2.1.4. Thermocouple
Prinsip thermocouple adalah menyambung dua logam yang berbeda dalam dua
junction. Berdasarkan efek Seebeck & Peltier apabila junction tersebut dipanaskan
akan menimbulkan beda tegangan. Jenis thermocouple dan range temperaturenya
dapat dilihat pada tabel berikut :
JENIS THERMOCOUPLE
RANGE TEMPERATURE
0 s/d 590 C
E ( Chromega vs Contantan)
J (Iron vs Contantan)
K (Chromega vs Alomega)
N (Nicrosil vs Nisil)
T (Cooper vs Contantan)
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan
7
2.1.6. Thermistor
Prinsip kerja Thermistor mirip dengan RTD. Karakteristik yang membedakan adalah
pada thermistor jika dipanaskan maka harga tahanannya menurun. Thermistor
termasuk jenis semiconductor, dimana perubahan temperatur akan mempengaruhi
tahanan jenis material.
2.1.7. IC LM335
Sensor jenis ini termasuk dalam IC dimana jika dipanaskan pada outputnya akan
mengeluarkan tegangan/arus tergantung dari bentuk rangkaiannya. IC LM335
mempunyai range temperature pengukuran rendah antara 10 s/d 120 C
Potensiometer
Capasitor
PMG
Dimana,
V
: Kecepatan
: Panjang gelombang
: Frekuensi.
c). Efek Radiasi panas pada umumnya digunakan untuk mengukur temperatur.
Berdasarkan energi yang diradiasikan dapat diketahui temperatur sumber panasnya.
3. PENGKONDISI SIGNAL
Pengkondisi signal dalam teknik pengukuran bertujuan untuk mengkondisikan sinyal
dari sensor sehingga dapat dipergunakan oleh peralatan lain baik untuk monitoring
maupun untuk pengaturan. Mekanisme pengkondisian signal sebenarnya dilakukan
secara bertingkat mulai dari sensor sampai pada bagian controller. Telah dijelaskan
diatas bahwa Transmitter/Tranducer merupakan alat yang berfungsi untuk merubah
sinyal dari sensor (phisik) ke bentuk sinyal lain (elektrik). Berdasarkan kriteria
tersebut maka tranducer/transmitter didalamnya terdapat pengkondisi signal yang
dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu sistem analog dan digital.
Dalam prakteknya metoda diatas bisa digunakan salah satu atau gabungan dari
ketiga-nya, tergantung jenis output sinyal yang diinginkan. Output sinyal
analog ini
umumnya berupa besaran arus (4 20 mA, 0 20 mA) atau besaran tegangan (0-5
V, 0 10 V). Pengkondisian signal analog dibagi kedalam dua cara, yaitu
pengkondisian signal pasif dan aktif.
R 10 Ohm
C 1 mF
C 1mF
R 10 Ohm
VLr
1
(1 + x )
Frekuensi tinggi
VHr =
x
(1 + x )
Dimana :
VLr = rasio tegangan filter frekuensi rendah
VHr = rasio tegangan filter ferkuensi tinggi
X
= rasio frekuensi
B. Voltage Devider
Voltage Devider atau pembagi tegangan mempunyai karakteristik hampir
sama dengan penguat frekuensi dimana nilai penguatannya ( gain )
maksimum sama dengan inputnya. Bentuk phisiknya berupa dua buah resistor
(potensiometer). Input devider berupa tegangan baik DC maupun AC. Dari
gambar 3.3 dapat dilihat bahwa harga outputnya sangat tergantung pada nilai
resistornya.
Vr
V in
R
Vout
3.2.
+
Vout
Inverting input
- Vcc
A. Inverting Amplifier
Inverting Amplifier
R1
If
Vout
I2
+
Vin
RL
I1
R1
If
Vout
I2
B
+
RL
Vin
Vout
V3
RL
Vout = -(V1+V2+V3)
D. Rangkaian Integrator
C1
R1
Vout
Vin
RL
I1 + I2 = 0
I2 = - I1
dVout
Vin
=
dt
R
Vout =
Vin
dt
RC
E. Rangkaian Differentiator
R1
C1
Vin
Vout
RL
Vout
dVin
= C
R
dt
3.3.
Vout = RC
dVin
dt
Pengkondisian signal digital merupakan hal yang sangat penting dalam teknik
pengukuran, hal ini dikarenakan tekhnologi sekarang hampir semuanya memakai
sistem digital, baik itu untuk keperluan sistem monitoring maupun sistem pengaturan.
Pada prinsipnya ada dua metoda pengkondisian signal digital, yaitu Analog to Digital
Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Pada aplikasinya tidak
semua sinyal analog harus dikondisikan menjadi sinyal digital atau sebaliknya,
karena umumya konversi sinyal tersebut sudah dapat dilakukan didalam controllernya, kecuali untuk keperluan-keperluan tertentu tanpa menggunakan controller,
pengkondisian ini perlu dilakukan.
Vout = Vr
i =1
1
i
2
Dimana :
Vout
: Tegangan output
Vr
: Tegangan reference
Besarnya harga Vout maksimum adalah sebesar Vr. Adapun resolusi atau tingkat
keteletiannya diformulasikan sebagai berikut :
V = Vr 2n
3.4.
ADC berfungsi untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Formulasi yang
diperlukan identik dengan DAC dimana variabel inputnya adalah tegangan analog.
n
2
i =1
Vout
Vr
Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,
diantaranya alat ukur, akurasi, presisi, kepekaan, resolusi,dan kesalahan.
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan
20
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari
Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau
sistem metrik
untuk
kepentingan
internasional,
tapi
untuk
Besaran
Satuan
Simbol
Panjang
meter
Massa
kilogram
kg
Waktu
detik
Arus listrik
amper
Temperatur thermodinamika
derajat kelvin
0K
Intensitas cahaya
candela
Cd
Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm,
henry, dan sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan
21
Persamaan
Arus listrik, I
amper
volt, V
Tegangan, V
volt, V
Resistansi, R
ohm,
R = V/I
Muatan listrik, Q
coulomb
Q = It
Kapasitansi, C
farad
C = Q/V
V/m
E = V/l
C/m
D = Q/I
Persamaan
Permittivity,
F/m
= D/E
A/m
Hdl = nI
Fluk magnet,
weber
Wb
tesla
B = /I
Induktansi, L, M
henry
M = /I
Permeability,
H/m
= B/H
E =d /dt
2
Standar amper
menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan padadua konduktor dalam ruang hampa udara dengan jarak 1
meter, di antara keduapenghantar menimbulkan gaya = 2 10-7 newton/m
panjang.
2.
Standar resistansi
Standar tegangan
ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruh H memiliki dua elektrode,
tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip
diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan
elektrode Weston pada suhu 20C sebesar 1.01858 V .
4.
Standar Kapasitansi
menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar
tegangan SI,dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan
diketahui
resistansi
kapasitansi (farad).
5.
Standar Induktansi
menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi,
dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
6.
7.
jarum
akan
mudah
sekaligus
untuk
Alat ukur analog memiliki komponen putar yang akan bereaksi begitu mendapat
sinyal listrik. Cara bereaksi jarum penunjuk ada yang menyimpang dulu baru
menunjukkan angka pengukuran. Atau jarum penunjuk bergerak ke angka
penunjukan perlahan-lahan tanpa ada penyimpangan. Untuk itu digunakan
peredam mekanik berupa pegas yang terpasang pada poros jarum atau bilah
sebagai penahan gerakan jarum berupa bilah dalam ruang udara (Gambar 4.6).
Pada meter dengan kelas industri baik dari jenis kumparan putar maupun jenis
besi putar seperti meter yang dipasang pada panel meter banyak dipakai
peredam jenis pegas.
Bentuk skala memanjang saat kini jarang ditemukan. Bentuk skala melingkar dan
skala kuadran banyak dipakai untuk alat ukur voltmeter dan ampermeter pada
panel meter (Gambar 4.7).
Multimeter Analog
Multimeter salah satu meter analog yang banyak
dipakai untuk pekerjaan kelistrikan dan bidang
elektronika (Gambar 4.8).
Multimeter memiliki tiga fungsi pengukuran, yaitu
1.
2.
Sebuah multimeter digital, terdiri dari tiga jenis alat ukur sekaligus, yaitu
mengukur tegangan, arus, dan tahanan. Mampu untuk mengukur besaran listrik
DC maupun AC (Gambar 4.12). Sakelar pemilih mode digunakan untuk pemilihan
jenis
pengukuran,
mencakup
tegangan