Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disease
history
Harold Hirschsprung 1886
Tahun 1904 kongenital dilatasi kolon
teori
Insidensi
1 : 4400-7000 jumlah kelahiran
Lebih sering terjadi pada laki 4: 1
Teori :
1.Kegagalan migrasi neural crest
2.Imunologik dan hostile environment
Terdapat tiga fase perkembangan sel ganglion :
1. Induksi
2. Migrasi HD terjadi karena gagalnya migrasi
3. Diferensiasi
Minggu ke 5 kehamilansel saraf di esofagus
Minggu ke 7 kehamilansel saraf di midgut
Minggu ke 12 kehamilansudah di distal kolon
histologis
Klasifikasi
Segmen pendek (ultrashort segment)
<1% beberapa cm proximal dari linea
dentata
2. Segmen pendek (short segment)
Rectum sigmoid 75-80% terjadi di area
rektosigmoid
3. Segmen panjang (long segment) 10-25%
aganglion meluas sampai ke bagian proksimal
4. Total colon aganglionosis
5. Total intestinal aganglionosis
1.
Gambaran Klinis
Distensi abdomen
Kurang nafsu makan
Emesis
Dengan riwayat konstipasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Abdomen
Terdapat distensi abdomen
Pemeriksaan Rektum
Gambaran anus ketat ( dd Stenosis Ani)
Feses menyemprot
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen
Pada foto polos abdomen jika terdapat
gambaran udara bebas pada
intraperitoneal tanda perforasi !
Mengetahui ada/tidak NEC
Missed atau delayed diagnosis perforasi
pada usus halus dan kolon
Lebih sering terjadi perforasi pada tipe long
segmen
Enema Kontras
Mengetahui penyebab obstruksi pada distal
intestinal
Posisi AP/ lateral
Bayi pemberian enema kontras water-soluble
tidak langsung diberikan barium, dengan
tujuan :
Gambaran radiologis
Segmen distal spastik (zona
menyempit/aganglion) dan
segmen proximal
dilatasi(zona ganglion)
Terdapat zona transisional
key point
Letak dari zona transisional
paling sering di rectosigmoid
Penatalaksanaan
Resusitasi cairan dan dilanjutkan
maintenance
NGT/OGT
Foley Kateter
Rectal tube
Antibiotik
Washout
Koreksi elektrolit
Nutrisi
Indikasi :
1. Pasien neonatus BBLR dan
premature
2. Pasien dengan usus proksimal
yang sangat distensi
3. Pasien dgn enterokolitis
berulang dan berat KU buruk
Duhamel
Soave
Rehbein
Rectosigmoid
ectomy
Rectorectal
approach
Endorectal
procedure
Deep anterior
colorectal
anastomosis
Preoperatif
Rectal washout 10 mL/kg
Lakukan digital dilatasi sebelum pullthrough
Berikan neomycin pada irigasi rectal
terakhir
Berikan AB dalam waktu 1 jam sebelum op
dan dua dosis setelah op
Soave
Endorectal pull-through
Hindari injury pada pembuluh
darah
dan saraf pelvis
Pendekatan abdominoperineal
Membebaskan mukosa dan
submukosa rectum dan
menarik
segmen ganglion ke
aganglionik
Penarikan
kolon berganglion
normal keluar anus melalui
selubung seromuskular
rektosigmoid
- 21 hari : sisa kolon yang
diprolapskan dipotong.
Swenson
Swenson I : puntung
rektum ditinggalkan 2-3
cm dari garis mukokutan
Swenson II : puntung
rektum ditinggalkan 2 cm
pd bag. anterior dan 0,5
cm bag. Posterior
Tehnik pembedahan :
Pembebasan rektum
dilakukan tepat pd
dinding rektum agar
mudah, cepat, dan tdk
menimbulkan banyak
pendarahan.
Komplikasi :
Kebocoran anastomosis, stenosis,
inkontinensi, enterokolitis, dll
Komplikasi
Hirschsprung
1. enterokolitis nekrotikan
2. pneumomatosis usus
3. abses perikolon perforasi
4. septikemia
Pasca bedah
1. kebocoran anastomosis
2. stenosis
3. enterokolitis
4. striktura
5. prolaps
6. abses perianal
TERIMA KASIH