Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MUHAMMADIYAH JAKARTA
TEKNIK ARSITEKTUR
:
2012460062
2012460069
2012460081
2012460082
2012460017
2012460033
2012460026
2012460045
2012460054
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan Tugas Pemograman Arsitektur 2 dengan lancar. Dalam
pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas
sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
PEMROGRAMAN ARSITEKTUR
Dalam proses perancangan (proses desain) arsitektur, bagian awal dari proses
desain adalah Pemrograman Arsitektur. Pemrograman dapat membantu Perancang dalam
menentukan apa yang harus diperbuat. Melalui Program, seorang Perancang dapat
mengetahui kekuatan dan potensi apa saja yang dapat dimanfaatkan serta dapat
menyiasati kelemahan dan ancaman agar tidak mengusik Manusia dalam berkegiatan.
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan makna Pemrograman
Arsitektur yang didapat dari beberapa sumber.
PENGERTIAN DAN MAKNA PEMROGRAMAN
Menurut Christoper Alexander (1971), Program adalah sebuah bentuk usaha untuk
menyelesaikan masalah dan mengarahkan perancang untuk menanggapi masalah tertentu.
Masalah adalah ketidaksesuaian (misfit) hubungan antara bentuk (form) dan konteks.
Bentuk (form) adalah wujud dari pemecah masalah sedangkan konteks adalah hal-hal
yang membatasi masalah. Masalah ini bisa jadi apa saja ; kebutuhan akan kenyamanan,
kebutuhan akan kemudahan perawatan, kebutuhan akan kecepatan pembangunan, dll.
Menurut John W. Wade, Perancang harus mendapatkan informasi penting dari
sejumlah data yang ia dapat, baru setelahnya ia dapat memulai membuat program (Wade
dalam synder & catanese, 1984). Hal ini disetujui oleh Antonino Saggio. Ia menyatakan
hal berikut; ... information also makes up the production infrastructure for
multidiciplinary development of project and the future management of buildings...
(Saggio dalam Gausa et al., 2003 : 343). Maksudnya informasi merupakan bahan bagi
perancang untuk menentukan apa-apa saja yang diperlukan dalam melaksanakan produksi
bagi pengembangan perancangan. Dapat dipahami bahwa informasi adalah sekumpulan
data yang berhubungan dengan pemicu perancangan untuk diolah nantinya.
Menurut Agus S. Ekomadyo dan Sutan Hidayatsyah (Isu, Tujuan dan Kriteria
Perancangan Pasar Tradisional) dalam Temu Ilmiah IPLBI 2012.
Menurut Ir. Ahmad Saifullah MJ, MS dan Ir. T. Yoyok Wahyu S., M. Eng, Ph.D
dalam MetodePenyusunan Program Desain Arsitektur UGM.
KESIMPULAN
Dari uraian dari para pakar tersebut dapat diambil kesimpulan tentang program dan
pemrograman sebagai berikut;
a) Pengertian program
Adalah sekumpulan informasi spesifik yang berorientasi berisi tentang
persyaratan-persyaratan dari klien yang mana menjadi tugas Arsitek
untuk menterjemahkan dalam bentuk desain berupa fasilitas-fasilitas .
fasilitas-fasilitas sebagai hasil karya rancangan arsitektur diharapkan
mengkomunikasikan aspek /faktor manusia , faktor fisik dan faktor
eksternal dimana ketiganya tersebut dapat mempengaruhi desain.
b) Pengertian pemrograman
o Merupakan proses dari identifikasi dan pendefinisan kebutuhan suatu
proyek dan mengkomunikasikan persyaratan-persyaratan dari klien
kedalam desain.
o Pemrograman membantu arsitek mengumpulkan dan mengidentifikasi
kebutuhan informasi yang spesfik.
o Tujuan pemrograman merupakan investigasi dan analisis dari kebutuhankebutuhan (data/informasi) untuk proyek desain. Juga sebagai media
komunikasi antara Klien dan Arsitek (perancang)
c) Tujuan pemrograman
1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian pada desain
2. Membuat desain lebih imaginatif
3. Proses menjadi lebih sistematis
4. Prosedur desain lebih terarah
5. Pengambilan keputusan lebih mudah
6. Faktor-faktor desain lebih tepat
7. Waktu desain lebih singkat
8. Menghemat biaya
9. Permasalahan desain diselesaikan dengan cara yang lebih pasti
/jelas/akurat
10.Pemecahan masalah-masalah mengembangkan alternatif.