Anda di halaman 1dari 21

PENGAMBILAN DAN

KELOMPOK 6
PENANGANAN SPERMA
1.Adhe Kurniawati P
001/1B1
2.Anisa Febi Larasati
006/1B1
3.Francisca Cindy NKK
024/1B1
4.Kezia Lilian F
033/1B1
5.Khuntari Prayetno P

PENGERTIAN
PEMERIKSAAN SPERMA adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengukur jumlah serta kualitas semen
dan sperma seorang pria
SEMEN adalah keseluruhan cairan
putih dan kental yang keluar dari alat
kelamin pria saat ejakulasi
SPERMA adalah 'makhluk' kecil yang
berenang-renang di dalam semen

Spermatoge
nesis
merupakan proses
pembentukan spermatozoa.
Spermatozoa merupakan sel
yang dihasilkan oleh fungsi
reproduksi pria (Junqueira dan
Jose, 2007).

spermatogonia
bermigrasi di
antara sel- sel
sertoli menuju
lumen sentral
tubulus
seminiferus.

spermatoz
oa

pembelah
an secara
meiosis

membela
h mjd
spermati
d

membentu
k
spermatosi
t primer
yang besar.

Pembelaha
n mitosis
mnjd
spermatosit
sekunder

KOMPOSISI SEMEN
Lebih dari 60% komposisi air mani
merupakan plasma seminal
Sisanya 25% kelenjar prostat
10% Sperma
dan sisanya merupakanlendir.

Bagian Bagian Sperma

Kepala
sperma

inti sel yang padat dengan


hanya sedikit sitoplasma dan
lapisan membran sel di
sekeliling permukaannya.

Di bagian luar, dua pertiga


anterior kepala terdapat selubung
tebal yang disebut akrosom yang
terutama dibentuk oleh apparatus
Golgi.
Selubung ini mengandung
sejumlah enzim yang serupa
dengan enzim yang ditemukan
pada lisosom dari sel-sel yang khas

Ekor sperma
(flagellum)

kerangka pusat
yang secara
keseluruhan
disebut
aksonema, yang
memiliki
struktur yang
serupa dengan
struktur silia
yang terdapat
pada
permukaan sel
tipe lain

membran sel
tipis yang
menutupi
aksonema

sekelompok
mitokondria
yang
mengelilngi
aksonema di
bagian
proksimal ekor
(badan ekor)

Kelainan Sperma

Oligozoospermia :
Konsentrasi spermatozoa kurang dari 20 juta per ml.

Asthenozoospermia:
Jumlah sperma yang masih hidup dan bergerak
secara aktif, dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi,
urang dari 50%.

Teratozoospermia:
Jumlah sperma dengan morfologi normal kurang
dari 30%.

Oligoasthenoteratozoospermia :
Kelainan campuran dari 3 variabel yang telah
disebutkan sebelumnya.

Azoospermia :
Tidak adanya spermatozoa dalam sperma

Kriptozoospermia : tidak terdapat spermatozoa


dalam sampel semen yang baru diambil, namun
mulai terlihat beberapa spermatozoa setelah
disentrifugasi

Gangguan Fungsi Pada


Sperma

Impotensia ketidak mampuan penis untuk


ereksi secara memadai agar dapat melakukan
penetrasi saat sanggama .
Masalah pada testis dapat disebabkan
oleh cedera , infeksi atau kemoterapi
Prostatektomi efek samping akibat
prostatektomi adalah infertiliti ,
impotensia dan inkontinensia
Gangguan tertentu sklerosis multiple ,
diabetes yang menyebabkan gangguan
ereksi dan ejakulasi
Antibodi sistem kekebalan pada pria dapat
menyebabkan terganggunya aktivitas sperma
antara lain hilangnya kemampuan untuk
menembus sel telur.

Masalah Pada Sperma


Bentuk sperma abnormal bentuk abnormal
sperma akan menyebabkan hilang atau
terganggunya kemampuan untuk menembus sel
telur
Gangguan motilitas sperma sehat memiliki
ekor yang memberikan kemampuan sperma untuk
berenang di dalam saluran reproduksi wanita.
Gangguan motilitas sperma akan mengganggu
kesuburan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KUALITAS SPERMA
Usia
Obesitas
Alkohol
Paparan pekerjaan
Laptop dan
telepone seluler
Merokok
Riwayat penyakit
sistemik

Demam tinggi
Pemberian obatobatan
Riwayat bedah
Infeksi saluran
kemih
Penyakit hubungan
seksual
Celana ketat
Olahraga atau
aktifitas fisik

Teknik pengambilan
sampel
Masturbasi
/ onani

Coitus
Coitus
Interuptus ( Condomato
sus
CI )

Reflux
poscital

Massage
prostat

Hal-hal yang harus diperhatikan


dalam pengambilan sampel sperma

Sediaan diambil setelah abtinensi sedikitnya 48 jam dan tidak lebih


lama dari 7 hari

Oleh karena variasi yang besar dalam produksi semen dapat


terjadi pada seseorang , sebaiknya dilakukan pemeriksaan dua
sediaan. Waktu antara kedua pemeriksaan tersebut tidak boleh
kurang dari 7 hari atau kurang dari 3 bulan.

Sebaiknya sediian dikeluarkan dalam kamar yang tenang dekat


dengan laboratorium jika tidak, maka sediian harus diantar ke
laboratorium dalam wakti satu jam setelah dikeluarkan

Coitus interruptus tidak dapat dikai untuk mendapatkan siapan karena


ada kemungkinan bagian pertama ejakulat yang mengandung sperma
paling banyak akan hilang

Siapan harus dilindungi terhadap suhu yang ekstrim selama


pengangkutan ke laboratorium (suhu sebaiknya diantara 20o40oC

Botol harus diberi label dengan label penderita, tanggal


pengumpulan dan lamamnya abstinensi .

Siapan yang tidak lengkap sebaiknya tidak diperiksa, terutama jika


bagian pertama ejakulat hilang.

Syarat wadah sperma


Tidak terbuat
dari logam

Tidak terbuat
dari plastik

Terbuat dari
gelas kaca

Tidak
mengandung
spermatoksik

Tempat
penampung
sperma harus
bermulut lebar
supaya muat
pada penis.

Tempat diberi
penutup agar
tidak
terkontaminasi

Ukuran
tempat
penampung
sperma 50
ml 100 ml.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai