BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari
tentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat.
dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan community health nursing
CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini
memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi
masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan
kecacatan.
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara
pembedahan
atau
operasi.
Penatalaksanaan
pembedahan
membutuhkan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan1makalah ini, yaitu antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian epidemiologi keperawatan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Tim Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya
ilmiah dan menambah wawasan khususnya tentang Epidemiologi keperawatan
bedah dan ruang lingkupnya
1.4.2 Manfaat bagi pembaca
Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan
terutama mengenai konsep epidemiologi keperawatan bedah dan ruang
lingkupnya dalam bidang kesehatan.
BAB 2
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Epidemiologi Keperawatan
Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN)
atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan
sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Epidemiologi atau enyakit tidak menular adalah penyakit kronik atau
bersifat kronik (menahun) alias berlangsung lama, tapi ada juga yang berlangsung
mendadak misalnya saja keracunan, misalnya penyakit kangker tubuh yang
terpapar unsur kimia dan lain lain.
Penyakit tidak menular adalah penyakit non infeksi karena penyebabnya
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganisme
dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak diperhatikan
bisa terjadi infeksi.
Epidemiologi atau penyakit tidak menular adalah penyakit degenerative
karena berhubungan dengan proses degenerasi (ketuaan). Dan penyakit tidak
menular adalah New Communicable Disease karena dianggap dapat menular
melalui life style, life style dapat menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan
komunikasi global.
Metode epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat
untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Monitoring perubahan status
kesehatan masyarakat dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit, dan
peningkatan kesehatan.
Riset/studi epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of
knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktorfaktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN.
Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi
program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta
meminimalkan kecacatan. Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga
jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan
kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian
3
hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan
screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of
knowlwdge yang Aberasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian
individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.
2.2 Penyakit Bedah
Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam penyakit dengan cara
pembedahan atau operasi.
Adapun berbagai macam penyakit-penyakit yang dikelompokkan sebagai
penyakit yang dapat ditangani dengan pembedahan adalah:
1. Penyakit infeksi
Yaitu penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis jasad renik
(mikrooganisme) seperti: bakteri, virus, jamur dan parasit.
Contoh penyakit ini adalah:
a) appendictis ocuta atau apendictis chronica. Dalam bahasa umumnya
dikenal sebagai usus buntu.
b) abscess, dalam bahasa sehari-hari kita mengenalnya dengan
nanah
2. Kongenital
Penyakit-penyakit kongenital yang dibawa sejak lahir yang dapat di obati
dengan pembedahan adalah:
a) cleft lips atau tukak bibir. Masyarakat mengenal penyakit ini dengan
sebutan bibir sumbing.
b) cleft palate. Hampir sama dengan cleft Lips tapi bedanya celah Cleft
Palate ini menembus langit-langit
c) hydrocepallus
d) Polydactily
e) CTEV (congenital T alipes Equino Varus). Penyakit yang dalam
sehari-hari kita kenal dengan istilah pengkor.
3. Neoplasma
Adalah pertumbuhan sel diluar kontrol tubuh sedangkan tumor adalah setiap
pembengkakan yang abnormal didalam tubuh. Tumor ini dibagi menjadi dua
yaitu: benigna dan maligna. Maligna inilah yang dalam keseharian kita
sebut sebagai kanker. Contoh dari neoplasma ini adalah:
a)
b)
c)
d)
e)
a) Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi.
b) Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c) Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
a) Mengembangkan
lembaga-lembaga
rehabilitasi
dengan
mengikutsertakan masyarakat.
b) Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan.
c) Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
d) Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit
2.5 Karakteristik Penyakit Tidak Menular
Telah dijelaskan diatas bahwa penyakit tidak menular terjadi akibat
interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia
(faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of
agent)
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent) :
Kimiawi
Fisik
Mekanik
Psikis
b. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang paling
7 (mulai molekul sampai zat-zat yang
sederhana sampai yang komplek
komplek ikatannya)
c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan lengkap tanpa
mengetahui spesifikasi dari agent tersebut
d. Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang
berbeda-beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas) Pathogenitas Agent :
kemampuan / kapasitas agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit
pada host
e. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan antara
lain :
2. Reservoir
a. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara,
air batu dll) dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh
dengan baik.
b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah
benda mati.
c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan agent
tidak berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak ditularkan.
3. Relasi Agent Host
a. Fase Kontak
Adanya kontak antara agent dengan host, tergantung :
Lamanya kontak
Dosis
Patogenitas
b. Fase Akumulasi pada jaringan
Apabila terpapar dalam waktu lama dan terus-menerus
c. Fase Subklinis
Pada fase subklinis gejala/sympton dan tanda/sign belum muncul
Telah terjadi kerusakan pada jaringan, tergantung pada :
d. Fase Klinis
Agent penyakit telah menimbulkan reaksi pada host dengan menimbulkan
manifestasi (gejala dan tanda).
4. Karakteristik penyakit tidak menular :
a. Tidak ditularkan
b. Etiologi sering tidak jelas
c. Agent penyebab : non living agent
a. Prepathogenesis
Faktor-faktor : hereditas, ekonomi, sosial, lingkungan fisik,
10
infeksi
sedangkan
tingkat
sosial
yang
tinggi
11
pembuluh darah.
b) Fase Klinis
Pada fase ini perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan
tubuh telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala (symptom)
dan tanda-tanda (signs) penyakit.
Fase ini dibagi menjadi fase akut dan kronis.
c) Fase Konvalescen
Akhir dari fase klinis dapat berupa :
Fase Konvalescen (Penyembuhan)
Meninggal dunia
Fase konvalescen dapat berkembang menjadi :
Sembuh total
Sembuh dengan cacat (Disabilitas atau sekuele)
Penyakit menjadi kronis
d) Disabilitas (Kecacatan/ketidakmampuan)
Terjadi penurunan fungsi sebagian atauv keseluruhan
dari
12
13
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan
mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi
literatur riset epidemiologi. Ilmu bedah didefinisikan sebagai salah satu disiplin
ilmu yang berkaitan dengan pengobatan dan penatalaksanaan berbagai macam
penyakit dengan cara pembedahan atau operasi.
Penyakit-penyakit yang dikelompokkan sebagai penyakit yang dapat
ditangani dengan pembedahan adalah: penyakit infeksi, Kongenital, neoplasma,
trauma/injuri/cedera.Epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor
penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka
epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam keperawatan bedah, baik pra
maupun pasca operasi dalam bidang kesehatan masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai perawat diharapkan mampu untuk melakukan tindakan
keperawatan bedah baik itu preventif, evlauasi dan implementasi sehingga dapat
meminimalkan kecacatan. Perawat juga harus mampu berperan sebagai pendidik.
Dalam hal ini melakukan penyuluhan mengenai pentingnya hal-hal yang dapat
memperberat penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan dan bagaimana cara
pengobatan dengan baik.
14