Komunikasi (Vanica, Mega, Mela, Robby)
Komunikasi (Vanica, Mega, Mela, Robby)
Komunikasi
Disusun oleh:
Vanica Audi Prasety Muhari (13.0102.0071)
Muhammad Daerobby
(13.0102.0073)
(13.0102.0089)
Melai Rahmawati
(13.0102.0090)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mungkinkah kesalahpahaman dalam memahami kata-kata secara harfiah berarti
perbedaanantara hudup dan mati? Hal ini bisa terjadi di bisnis penerbangan. Sejumlah
kecelakaan penerbangan diketahui berkaitan dengan masalah komunikasi. Oleh sebab itu
maka disinikami akan menguraikan betapa pentingnya sebuah komunikasi yang baik.
Dalam dunia bisnis dan organisasi pun komunikasi adalah kunci utama keberhasilan akan
sebuah maksud dan tujuan yang dituju. Komunikasi juga berhubungan dengan kepuasan
karyawan. Yaitu semakin sedikit ketidak pastian, semakin besar kepuasan. Penyimpangan,
ambiguitas, dan ketidaksesuaian dalam komunikasi meningkatkan ketidak pastian, dan
dengan demikian berdampak negative terhadap kepuasan.
1.2 Rumusan Masalah
Disini, kami dari kelompok 1 akan membahas mengenai komunikasi dimana kita akan
membahas beberapa kajian yang ada, diantaranya :
1) Mendeskripsikan proses komunikasi
2) Membandingkan kekuatan dan kelemahan komunikasi oral dengan tertulis.
3) Membandingkan efektivitas jaringan rantai, roda, dan semua saluran.
4) Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian rumor.
5) Mendiskusikan bagaimana teknologi berbantuan computer mengubah komunikasi
organisasi.
6) Menjelaskan pentingnya saluran yang kaya dalm meningkatkan efektifitas
komunikasi.
7) Mengidentifikasi berbagai hambatan umum dari komunikasi yang efektif.
8) Mendeskripsikan potensi masalah dalam komunikasi lintas cultural.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Mendeskripsikan Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah langkah-langkah di antara seorang sumber dan penerimanya
yang menghasilkan transfer dan pemahaman makna. Pesan tersebut disampaikan dari
seorang pengirim kepada seorang penerima. Ia disandikan dengan cara diubah menjadi
suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara (saluran) kepada penerima, yang
lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi ) pesan yang diberikan pengirim.
Keterangan:
a. Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikiran.
b. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan:
Saluran formal adalah saluran-saluran komunikasi yang diciptakan oleh sebuah
organisasi untuk menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan aktivitas
profesional para anggotanya.
Saluran informal adalah saluran komunikasi yang diciptakan secara spontan dan
muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual.
c. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu, tetapi sebelum pesan
tersebut dapat diterima symbol-simbol didalamnya harus diterjemahkan menjadi
bentuk yang dapat dipahamni oleh penerima.langkah ini, disebut penerjemahan sandi
dalam pesan.
d. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan
pesan. Mata rantai terakhir dalam proses komunikasi adalah lingkaran umpan balik.
e. Umpan balik adalah sarana pengecekan mengenai seberapa berhasilkah kita telah
menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya.
f. Arah komunikasi
Komunikasi tersebut dapat mengalir secara vertical atau horizontal.
1) Dimensi vertical dapat dibagi menjadi aliran komunikasi ke bawah dan keatas:
a) Ke bawah, komunikasi yang mengalir dari satu tingkatan dalam kelompok atau
organisasi ke tingkatan yang lebih rendah.
b) Ke atas, komunikasi ke atas mengalir menuju tingkatan yang lebih tinggi, dalam
suatu kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik kepada orang-orang yang memegang kekuasaan, memeberi mereka
informasi mengenai proses pencapaian tujuan dan menyamapaikan masalahmasalah terkini.
2) Horizontal, ketika komunikasi terjadi antar anggota dari kelompok kerja yang
sama, di antara anggota dari kelompok kerja pada tingkatan yang sama ,
antarmenejer pada tataran yang sama, atau diantara individu-individu yang setara
secara horizontal. Mengapa komunikasi horizontal tetap dibutuhkan ketika
komunikasi vertical yang efektif dalm sebuah kelompok atau organisasi sudah
tercipta? Jawabanya adalah bahwa komunikasi horizontal sering kali dibutuhkan
unutk menghemat waktu dan membantu koordinasi.
Kekayaan saluran adalah jumlah informasi yang dapat disampaikan selama satu episode
komunikasi. Artinya hal ini menawarkan lebih dari satu petunjuk informasi (kata-kata,
postur, mimik wajah, sikap, intonasi) Beberapa saluran kaya memiliki kemampuan untuk:
a. Menangani lebih dari satu petunjuk pada waktu bersamaan,
b. Memfasilitasi umpan balik yang cepat
c. Bersifat sangat pribadi
Dengan kekayaan saluran Para menejer dapat secara efisein mengomunikasikan pesanpesan rutin melalui berbagai saluran yang lebih miskin (melalui email) tetapi, mereka
hanya bisa mengomunikasikan pesan-pesan tidak rutin secara efektif melalui saluransaluran komunikasi yang kaya.
Para eksekutif ini mengandalkan saluran komunikasi yang lebih kaya untuk
menyampaikan berbagai pesan yang ambigu yang perlu merfeka sampaikan. Contohnya
pasa saat perusahaan mengadakan pemberhentian besar-besaran, melakukan konsolidasi,
dan memperkenalkan produk.
Seorang pengarang menemukan empat masalah khusus yang terkait dengan kesulitankesulitan bahasa dalam komunikasi lintas kultural.
1) Hambatan yang disebabkan semantik, kata kata memiliki arti yang berbeda bagi
orang yang berbeda.
2) Hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata, kata-kata menyiratkan hal yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda.
3) Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada bicara, dalam beberapa kultur,
bahasa bersifat formal, sementara dalam kultur lain informal.
4) Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan persepsi, orang yang berbicara dengan
bahasa yang berbeda sebenarnya memandang dunia dalam cara yang juga berbeda.
b. Konteks kultural
Pemahaman yang lebih baik atas hambatan-hambatan kultural ini dan berbagai
impilikasinya terhadap komunikasi lintas kultural dapat dicapai dengan cara
memerhatikan konsep kultur konteks tinggi dan rendah. Kultur konteks tinggi adalah
kultur yang sangat mengandalkan petunjuk-petunjuk nonverbal dan situasional yang
halus ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kultur konteks rendah adalah kultur
yang sangat mengandalkan kata-kata untuk menyampaikan makna dalam komunikasi.
c. Sebuah panduan kultural
Anda mungkin akan menjumpai lebih sedikit kesulitan jika orang tersebut datang dari
konteks kultural yang mirip dengan anda. Selain itu, keempat panduan berikut kiranya
membantu:
1) Asumsikan perbedaan hingga kesamaam ditemukan.
2) Tekankan deskripsi alih-alih interprestasi atau evaluasi.
3) Praktikan empati.
4) Perlakukan interprestasi anda sebagi hipotesis kerja.
BAB III
KASUS
PERTANYAAN UNTUK BERFIKIR KRITIS
1. komunikasi yang tidak efektif merupakan kesalahan si pengirim. Setuju atau tidak
setujukah anda dengan peryataan tersebut?. Jelaskan
Dilema Etika
MENDEFINISIKAN BATASAN-BATASAN TEKNOLOGI
Anda bekerja untuk sebuah perusahaan yang tidak memiliki kebijakan khusus mengenai
pemakaian computer dan internet yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Perusahaan
juga tidak memiliki alat-alat pemantau elektronik untuk mengatur dan menentukan apa yang
dilakukan para karyawan dengan computer mereka. Apakah ada diantara tindakan-tindakan
berikut yang tidak etis? Jelaskan pendapat anda untuk setiap poin:
a. Menggunakan system e-mail perusahaan untuk keperluan pribadi selama hari kerja.
b. Bermain permainan computer selama hari kerja.
c. Menggunakan computer kantor Anda untuk melakuka belanja melalui Internet selama hari
kerja.
d. Mencari pasangan di sebuah situs web layanan kencan di internet selama hari kerja.
e. Mengunjungi situs web dewasa dengan computer kantor selama hari kerja.
f. Semua aktifitas tersebut dilakukan sebelum atau sesudah jam kerja normal.
g. Bagi para telekomuter yang bekerja dari rumah, menggunakan computer dan akses Internet
yang disediakan dan dibayar oleh pemberi kerja anda untuk mengunjungi situs belanja
atau layanan kencan di internet selama jam kerja normal.
JAWABAN UNTUK DILEMA ETIKA :
a. Menggunakan system e-mail perusahaan untuk keperluan pribadi selama hari kerja.
Hal ini tidak etis dilakukan karena e-mail pun bila kita tidak dapat menggunakannya
secara bijak, justru akan menjadi pengganggu bagi aktivitas kerja. Dan tentunya system
e-mail perusahaan ini harusnya dipakai oleh karyawan untuk keperluan perusahaan,
bukan untuk keperluan individu.
b. Bermain permainan computer selama hari kerja
Bermain permainan dalam computer memang berguna untuk menghilangkan stress
ketika bekerja, namun yang menjadi masalah apabila karyawan bermain computer
selama hari kerja, hal ini yang menjadi tidak etis. Baiknya karyawan bermain permainan
computer ketika waktu luang atau istirahat saja.
c. Menggunakan computer kantor untuk melakukan belanja melalui internat selama hari
kerja
Hal ini pun tidak etis. Seharusnya penggunaan computer kantor untuk kepentingan
kantor pula. Belanja melalui internet apalagi selama hari kerja akan sangat mengganggu
aktivitas kerja dan mengurangi konsentrasi kita pada pekerjaan.
d. Mencari pasangan di sebuah situs Web layanan kerja selama hari kerja
Tidak etis, karena hal-hal pribadi sebaiknya dilakukan tidak pada hari kerja.
e. Mengunjungi situs Web dewasa dengan computer kantor anda selama hari kerja
Hal ini tidak etis dan sangat mengganggu aktivitas kerja dan mengurangi konsentrasi kita
pada pekerjaan.
f. Semua aktivitas tersebut dilakukan sebelum atau sesudah jam kerja normal
Apabila hal-hal diatas dilakukan diluar jam kerja, mungkin boleh saja dilakukan. Yang
penting tidak menggangu aktivitas kerja dan tidak menggunakan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi yang berlebihan.
g. Bagi para telekomuter yang bekerja dari rumah, menggunakan computer atau internet
yang disediakan dan dibayar oleh para pemberi kerja anda untuk mengunjungi situs
belanja atau layanan kencan di internet selama jam kerja normal.
Tidak etis, perusahaan memberi fasilitas kepada karyawannya untuk digunakan sesuai
dengan keperluan, yaitu keperluan urusan kantor. Bila fasilitas yang diberi oleh kantor
kita salahgunakan, maka tentunya akan merugikan perusahaan dan secara tidak langsung
berdampak rugi pula pada kita.
STUDI KASUS
JAMES W. CARUSO MEMILKI MASALAH KOMUNIKASI
James W. Caruso hanya memiliki empat orang karyawan di perusahaan hubungan
masyarakatnya, MediaFirst PR, Atlanta. Tetapi, ia tampaknya telah berhasil dalam
mengasingkan mereka.
Menurut para karyawannya, Caruso, 47, adalah seorang pria brilian yang memiliki banyak
hal untuk dipelajari agar bisa menjadi seorang komunikator yang lebih baik. Gaya
komunikasinya terus-menerus menjadi sumber konflik di perusahaannya. Caruso mengakui
bahwa ia memiliki masalah. saya mungkin kurang bisa memberikan pujian secara verbal
(sebagaimana yang seharusnya) ketika seseorang melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
Saya adalah orang yang sangat prcaya diri. Saya tidak butuh untuk diberitahu jika saya
melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi ada orang yang membutuhkannya.
Para karyawan Caruso bisa dengan mudah mendaftar hal-hal yang telah dilakukannya yang
mengganggu mereka. Ia tidak memenuhi tenggat waktu, ia melakukan pekerjaan yang buruk
dalam berkomunikasi dengan klien (yang seringkali menempatkan posisi karyawan di tempat
yang tidak nyaman), ia tidak sepenuhnya mendengarkan ide-ide karyawan sebelum menyuruh
karyawan itu pergi, nada bicaranya seringkali terdengar merendahkan, dan ia seringkali cepat
mengkritik karyawan dan kikir dalam memberikan pujian.
PERTANYAAN
1. Banyak atasan dituduh menjadi komunikator yang buruk. Menurut anda mengapa hal
ini terjadi?
2. Pesan apa yang terkandung dalam kasus tersebut terkait hubungan antara teori pujian dan
komunikasi?
3. Apakah hal khusus yang menurut anda perlu dilakukan Caruso untuk memperbaiki
keterampilan komunikasinya?
4. Dengan mengasumsikan bahwa Caruso ingin memperbaiki diri, bagaimanakah anda akan
membantunya agar ia belajar menjadi seorang komunikator yang baik?
karyawannya agar komunikasi antara karyawan dengan atasan dapat berjalan baik dan
karyawan dapat termotivasi sehingga dapat memberikan umpan balik yang lebh baik
kepada atasannya.
3. Berdasarkan masalah yang dimiliki oleh Caruso, hal khusus yang harus dilakukan unuk
memperbaiki keterampilan berkomunikasinya adalah mulailah untuk dapat memberikan
pujian verbal kepada para karyawannya, berusahalah untuk respect terhadap karyawannya,
dan muailah untuk dapat mendengarkan masukan dari orang lain baik itu merupakkan
bawahannya, dan berbicaralah tanpa cela kepada para karyawannya sehingga dengan
begitu Caruso dapat melakukan komunikasi yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Jika Caruso ingin memperbaiki diri dalam berkomunikasi, yang akan saya lakukan untuk
memberi tahu kelemahan-kelemahan komunikasi yang dia miliki, lalu memberi pengertian
dan pemahaman komunikasi seperti apa yang harus dia lakukan dan yang terpenting
adalah membantu dia melatih keterampilan komunikasi yang baik dan memberikan umpan
balik atas upaya yang telah dia lakukan agar dia dapat selalu mengontrol dan instropeksi
diri dalam hal komunikasinya.
BAB IV
KESIMPULAN
Jadi kita sebagai mahasiswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, Karena
dengan komunikasi yang baik kita dapat meminimalkan distorsi yang terjadi dalam
komunikasi. Dengan begitu, semakin besar kemungkinan bahwa tujuan, umpan balik, dan
pesan-pesan manajemen lainnya akan diterima sebagaimana yang kita maksud. Dalam
berkomunikasi penggunaan saluran-saluran komunikasi vertical, lateral, dan informal yang
ekstensif akan meningkatkan aliran komunikasi, mengurangi ketidak pastian, serta
memperbaiki kinerja dan kepuasan kelompok. Kita juga dapat mengasumsikan bahwa
ketidaksesuaian antara komunikasi verbal dan nonverbal akan meningkatkan ketidakpastian
dan menurunkan kepuasan.
Kami juga melihat bahwa proses komunikasi mewakili suatu pertukaran pesan, apapun yang
diharapkan si pengirim dalam pesannya tersebut, pesan yang dibaca sandinya dalam pikiran
penerima mewakili realitasnnya sendiri. Realitas inilah yang menentukan kinerja, bersama
dengan tingkat motivasi dan tingkat kepuasan individu yang bersangkutan. Isu motivasi
sangatlah penting, sehingga kita mesti secara singkat meninjau bagaimana komunikasi
memiliki peran sentral dalam menentukan tingkat motivasi seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins, Thimothy A. Judge, Perilaku Organisasi (organizational Behavior) buku
2, Pearson Education, Salemba Empat , 2004
Jack Canfield, The Succes Principles, PT. GRAMEDIA, 2008