Anda di halaman 1dari 14

Perilaku Organisasi

Komunikasi

Dosen Pengampu: Marlina Kurnia, MM

Disusun oleh:
Vanica Audi Prasety Muhari (13.0102.0071)
Muhammad Daerobby

(13.0102.0073)

Mega Arista Dewayani

(13.0102.0089)

Melai Rahmawati

(13.0102.0090)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mungkinkah kesalahpahaman dalam memahami kata-kata secara harfiah berarti
perbedaanantara hudup dan mati? Hal ini bisa terjadi di bisnis penerbangan. Sejumlah
kecelakaan penerbangan diketahui berkaitan dengan masalah komunikasi. Oleh sebab itu
maka disinikami akan menguraikan betapa pentingnya sebuah komunikasi yang baik.
Dalam dunia bisnis dan organisasi pun komunikasi adalah kunci utama keberhasilan akan
sebuah maksud dan tujuan yang dituju. Komunikasi juga berhubungan dengan kepuasan
karyawan. Yaitu semakin sedikit ketidak pastian, semakin besar kepuasan. Penyimpangan,
ambiguitas, dan ketidaksesuaian dalam komunikasi meningkatkan ketidak pastian, dan
dengan demikian berdampak negative terhadap kepuasan.
1.2 Rumusan Masalah
Disini, kami dari kelompok 1 akan membahas mengenai komunikasi dimana kita akan
membahas beberapa kajian yang ada, diantaranya :
1) Mendeskripsikan proses komunikasi
2) Membandingkan kekuatan dan kelemahan komunikasi oral dengan tertulis.
3) Membandingkan efektivitas jaringan rantai, roda, dan semua saluran.
4) Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian rumor.
5) Mendiskusikan bagaimana teknologi berbantuan computer mengubah komunikasi
organisasi.
6) Menjelaskan pentingnya saluran yang kaya dalm meningkatkan efektifitas
komunikasi.
7) Mengidentifikasi berbagai hambatan umum dari komunikasi yang efektif.
8) Mendeskripsikan potensi masalah dalam komunikasi lintas cultural.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Mendeskripsikan Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah langkah-langkah di antara seorang sumber dan penerimanya
yang menghasilkan transfer dan pemahaman makna. Pesan tersebut disampaikan dari
seorang pengirim kepada seorang penerima. Ia disandikan dengan cara diubah menjadi
suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara (saluran) kepada penerima, yang
lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi ) pesan yang diberikan pengirim.
Keterangan:
a. Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikiran.
b. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan:
Saluran formal adalah saluran-saluran komunikasi yang diciptakan oleh sebuah
organisasi untuk menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan aktivitas
profesional para anggotanya.
Saluran informal adalah saluran komunikasi yang diciptakan secara spontan dan
muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual.
c. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu, tetapi sebelum pesan
tersebut dapat diterima symbol-simbol didalamnya harus diterjemahkan menjadi
bentuk yang dapat dipahamni oleh penerima.langkah ini, disebut penerjemahan sandi
dalam pesan.
d. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan
pesan. Mata rantai terakhir dalam proses komunikasi adalah lingkaran umpan balik.
e. Umpan balik adalah sarana pengecekan mengenai seberapa berhasilkah kita telah
menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya.
f. Arah komunikasi
Komunikasi tersebut dapat mengalir secara vertical atau horizontal.
1) Dimensi vertical dapat dibagi menjadi aliran komunikasi ke bawah dan keatas:
a) Ke bawah, komunikasi yang mengalir dari satu tingkatan dalam kelompok atau
organisasi ke tingkatan yang lebih rendah.
b) Ke atas, komunikasi ke atas mengalir menuju tingkatan yang lebih tinggi, dalam
suatu kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik kepada orang-orang yang memegang kekuasaan, memeberi mereka
informasi mengenai proses pencapaian tujuan dan menyamapaikan masalahmasalah terkini.
2) Horizontal, ketika komunikasi terjadi antar anggota dari kelompok kerja yang
sama, di antara anggota dari kelompok kerja pada tingkatan yang sama ,
antarmenejer pada tataran yang sama, atau diantara individu-individu yang setara
secara horizontal. Mengapa komunikasi horizontal tetap dibutuhkan ketika
komunikasi vertical yang efektif dalm sebuah kelompok atau organisasi sudah
tercipta? Jawabanya adalah bahwa komunikasi horizontal sering kali dibutuhkan
unutk menghemat waktu dan membantu koordinasi.

2.2 Membandingkan Kekuatan dan Kelemahan Komunikasi Oral dengan Komunikasi


Tertulis
Komunikasi Antarpersonal terdiri dari :
a. Komunikasi Lisan
Kekuatan komunikasi lisan terdapat pada kecepatan dan umpan baliknya. Suatu pesan
verbal dapat disampaikan dan jawabanya bisa diterima dalam waktu yang singkat.
Kelemahan terbesar dari komunikasi lisan terdapat dalam organisasinya atau ketika
pesan tersebut harus disampaikan melalaui sejumlah orang. Semakin banyak orang
yang harus dilalui oleh sebuah pesan, semakin besar kemungkinan penyimpanganya.
b. Komunikasi Tertulis,
Kekuatan komunikasi tertulis adalah cara ini mudah dan bisa diversifikasi. Pesan
dalam bentuk cetakan membuat pengirim maupun penerima memiliki dokumentai
tersebut; dan pesan itu dapat di simpan selama waktu yang tak terhingga.
Kelemahannya, komunikasi ini memakan waktu. Meskipun komunikasi tertulis bisa
jauh lebih cermat, tetapi komunikasi tulisan juga dapat menghabiskan lebih banyak
waktu.
c. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal meliputi : gerakan tubuh, intonasi, mimik wajah, dan jarak
fisik antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi non verbal bisa menyampaikan hal-hal penting.misalnya: Bahasa tubuh
memiliki arti sejauh mana individu menyukai orang lain dan tertatik pada
pandanganya dan status relatif yang dirasakan antara pengirim dan penerima. Tetapi
kelemahnannya, bahasa tubuh sering kali memperumit komunikasi verbal.

2.3 Membandingkan Efektivitas Jaringan Rantai, Roda, dan Semua Saluran


a. Jaringan rantai secara kaku mengikuti rantai komando formal. Jaringan ini mewakili
saluran-saluran komunikasi yang dapat anda temui dalam suaru organisasi tiga tingkat
yang kaku. Efektivitas jaringan rantai adalah yang paling pas jika akurasi menjadi titik
fokus anda.
b. Jaringan roda bergantung pada satu figur sentral yang bertindak sebagai perantara
komunikasi antara semua kelompok.Jaringan roda merupakan contoh dari jaringan
komunikasi yang akan anda temukan pada sebuah tim dengan posisi seorang
pemimpin yang kuat. Efektivitas struktur roda memfasilitasi munculnya seorang
pemimpin.
c. Jaringan seluruh saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk saling
berkomunikasi secara aktif. Dalam praktiknya, jaringan ini sangat sering dikaitkan
dengan tim-tim yang otonom, di mana semua anggota kelompok bebas untuk
berkontribusi dan tidak ada orang yang memegang peran pemimpin. Efektivitas
jaringan seluruh saluran adalah pilihan yang terbaik bila Anda mementingkan
kepuasan anggota.

2.4 Mengidentifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Rumor

a. Jaringan komunikasi informal


Sistem formal buknlah satu-satunya jaringan komunikasi dalam sebuah kelompok
atau organisasi. Ada pula jaringan informal yang disebut desas-desus. Desas- desus
adalah jaringan komunikasi informal organisasi. Desas-desus memiliki tiga
karakteristik utama yang menjadi faktor-faktor yang dapat memengaruhi adanya
pemakaian rumor:
Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol dari manajemen.
Oleh sebagian besar karyawan, desas-desus dipandang lebih dapat dipercaya dan
diandalkan daripada komunike-komunike formal yang dikeluarkan oleh
menejemen puncak
Desas-desus digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang-orang
didalamnya.
Desas-desus merupakan salah satu bagian penting dari jaringan komunikasi
kelompok atau organisasi mana pun dan hal itu mesti dipahami. Desas-desus
membuat para menejer dapat merasakan moril organisasi mereka, mengidentifikasi
memahami kekhawatiran para karyawan.

2.5 Mendiskusikan Bagaimana Teknologi Berbantuan Komputer Mengubah


Komunikasi Organisasi
Komunikasi berbasis komputer terdiri dari :
a. E-mail.
Mengubah komunikasi organisasi secara dramatis contohnya email dapat mengurangi
jumlah memo, surat, dan panggilan telepon yang pada masa lalu digunakan untuk
berkomunikasi diantara mereka senridi dengan para pemasok, pelanggan atau pihakpihak yang berkepentingan lain.
b. Pesan instan
Instant Messaging. Merupakan sebuah cara yang cepat dan murah bagi para menejer
untuk tetap berhubungan dengan para karyawan dan bagi karyawan untuk tetap
berhubungan satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak.
c. Koneksi internet dan ekstranet.
Dengan menggunakan intrnet perusahaan, dapat melakukan tukar menukar ide
mengenai semua hal dari bagaimana untuk mempertahankan karyawan hingga cara
untuk bekerja lebih cepat tanpa menurunkan kualitas.
Dengan ekstranet perusahaan mampu menghubungkan karyawan-karyawan internal
dengan pemasok, pelanggan, dan rekan strategis tertentu.
d. Konferensi Video
Sistem ini memungkinkan para karyawan dalam sebuah organisasi untuk mengadakan
pertemuan dengan orang yang berada di lokasi yang berlainan.

2.6 Menjelaskan pentingnya saluran yang kaya dalam meningkatkan efetivitas


komunikasi

Kekayaan saluran adalah jumlah informasi yang dapat disampaikan selama satu episode
komunikasi. Artinya hal ini menawarkan lebih dari satu petunjuk informasi (kata-kata,
postur, mimik wajah, sikap, intonasi) Beberapa saluran kaya memiliki kemampuan untuk:
a. Menangani lebih dari satu petunjuk pada waktu bersamaan,
b. Memfasilitasi umpan balik yang cepat
c. Bersifat sangat pribadi
Dengan kekayaan saluran Para menejer dapat secara efisein mengomunikasikan pesanpesan rutin melalui berbagai saluran yang lebih miskin (melalui email) tetapi, mereka
hanya bisa mengomunikasikan pesan-pesan tidak rutin secara efektif melalui saluransaluran komunikasi yang kaya.
Para eksekutif ini mengandalkan saluran komunikasi yang lebih kaya untuk
menyampaikan berbagai pesan yang ambigu yang perlu merfeka sampaikan. Contohnya
pasa saat perusahaan mengadakan pemberhentian besar-besaran, melakukan konsolidasi,
dan memperkenalkan produk.

2.7 Mengidentifikasi berbagai hambatan umum dari komunikasi yang efektif


Ada beberapa hambatan yang berpotensi memperlambat atau menyimpangkan
komunikasi yang efektif. Yang terdiri dari :
a. Penyaringan. Manipulasi informasi oleh pengirim sehingga akan lebih nyaman bagi
pihak penerima. Faktor utama dari penyaringan adalah jumlah tingkatan vertikal
dalam hierarki organisasi, semikin banyak kesempatan terjadinya penyaringan.
b. Persepsi Selektif. Persepsi selektif kembali muncul di sini karena penerima, dalam
proses komunikasi, secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan,
motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka yang lain.
c. Kelebihan Informasi. Adalah suaru kondisi dimana aliran informasi yang masuk
melebihi kapasitas pemrosesan seorang individu. Apabila seseorang memiliki lebih
banyak informasi, mereka cenderung untuk mengabaikan, mengalihkan, atau
melupakan informasi tersebut.
d. Emosi. Apa yang tengah dirasakan penerima ketika menerima suatu komunikasi akan
memengaruhi cara ia menerjemahknya. Pesan yang sama yang diterima pada saat
anda marah atau bingung tak jarang diterjemahkan secara berbeda dari ketika anda
sedang bahagia. Dalam keadaan seperti itu kita cenderung mengabaikan proses
pemikiran rasional dan objektif kita serta menggantikanya dengan penilaian
emusional.
e. Bahasa. Kata-kata bisa memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda. Umur,
pendidikan, dan latar belakang kultural adalah tiga variabel menonjol yang
memengaruhi bahasa yang digunakan seseorang dan definisi yang ia berikan pada
kata-kata.
f. Kesulitan Komunikasi. Adalah ketegangan dan kegelisahan yang tidak semestinya
terkait komunikasi lisan, komunikasi tertulis, atau keduanya.
Isu-isu terkini dalam komunikasi dapat menjadi hambatan bagi komunikasi yang
efektif antara lain terdiri dari :

a. Hambatan hambatan komunikasi antara perempuan dan laki-laki


Kajian klasik yang dijalankan oleh Deborah Tannen memberi kita beberapa wawasan
penting mengenai perbedaan antara kaum perempuan dengan laki-laki dalam hal gaya
percakapan mereka. Secara khusus, Tannen mampu menjelaskan mengapa gender
sering kali menciptakan hambatan komunikasi lisan.
Intisari dari riset Tannen adalah bahwa kaum laki-laki menggunakan pembicaraan
untuk menekankan status. Sementara kaum perempuan menggunkanya untuk
menciptakan koneksi. Kesimpulan ini tentu saja tidak dapat diterapkan pada setiap
laki-laki atau setiap perempuan. Seperti dinyataknnya, generalisasinya adalah bahwa
suatu persentase yang tinggi dari kaum perempuan atau laki-laki sebagai sebuah
kelompok berbicara dengan cara tertentu, atau perempuan dan laki-laki secara
individual lebih berkemungkinan untuk berbicara dengan satu cara tertentu atau
dengan cara lainya.
b. Sikap diam sebagai komunikasi
Sikap diam bisa berarti seseorang merasa khawatir dan takut unutk berbicara. Sikap
diam dapat menunjukan sinyal persetujuan, perbedaan pendapat, frustasi, atau
kemarahan. Ketidakmampuan untuk secara cermat memerhatikan dan memahami
sikap diam dalam sebuah percakapan dapat mengakibatkan hilangnya satu bagian
vital dari pesan. Para komunikator yang cerdas tak akan melewatkan kesenjangan,
jeda. Dan keragua-keraguan yang muncul.
c. Komunikasi yang benar secara politik
Kita harus sensitif terhadap perasaan orang lain. Kata-kata tertentu dapat
menstereotipkan, mengintimidasi, dan menghina orang lain. Dalam suatu angkatan
kerja yang semakin beragam, kita mesti peka terhadap bagaimana kata-kata bisa
menyinggung perasaan orang lian. Namun, ada satu sisi buruk dari kebenaran politis.
Kebenaran politis memperumit perbendaharaan kata kita, makin mempersulit orang
untuk berkomunikasi. Untuk mengilustrasikanya, anda mungkin mengetahui arti dari
ketiga istilah berikut ini : sampah, kuota, dan perempuan. Tetapi, setiap kata ini juga
dapat didapati bisa menyinggung perasaan satu kelompok tertentu atau lebih. Katakata ini telah diganti dengan istilah seperti material sisa pascakonsumsi, ekuitas
edukasional, dan kaum gender. Malahnya adalah bahwa kelompok istilah yang disebut
terakhir ini memiliki kemungkinan kurang bisa menyampaikan pesan bila
dibandingkan kata-kata yang mereka gantikan.

2.8 Mendeskripsikan potensi masalah dalam komunikasi lintas cultural


Komunikasi yang efektif sulit dicapai bahkan dalam kondisi yang ideal. Berbagai faktor
lintas kultural jelas-jelas meningkatkan potensi masalah komunikasi. Yang terdiri dari :
a. Hambatan hambatan kultural

Seorang pengarang menemukan empat masalah khusus yang terkait dengan kesulitankesulitan bahasa dalam komunikasi lintas kultural.
1) Hambatan yang disebabkan semantik, kata kata memiliki arti yang berbeda bagi
orang yang berbeda.
2) Hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata, kata-kata menyiratkan hal yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda.
3) Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada bicara, dalam beberapa kultur,
bahasa bersifat formal, sementara dalam kultur lain informal.
4) Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan persepsi, orang yang berbicara dengan
bahasa yang berbeda sebenarnya memandang dunia dalam cara yang juga berbeda.
b. Konteks kultural
Pemahaman yang lebih baik atas hambatan-hambatan kultural ini dan berbagai
impilikasinya terhadap komunikasi lintas kultural dapat dicapai dengan cara
memerhatikan konsep kultur konteks tinggi dan rendah. Kultur konteks tinggi adalah
kultur yang sangat mengandalkan petunjuk-petunjuk nonverbal dan situasional yang
halus ketika berkomunikasi dengan orang lain. Kultur konteks rendah adalah kultur
yang sangat mengandalkan kata-kata untuk menyampaikan makna dalam komunikasi.
c. Sebuah panduan kultural
Anda mungkin akan menjumpai lebih sedikit kesulitan jika orang tersebut datang dari
konteks kultural yang mirip dengan anda. Selain itu, keempat panduan berikut kiranya
membantu:
1) Asumsikan perbedaan hingga kesamaam ditemukan.
2) Tekankan deskripsi alih-alih interprestasi atau evaluasi.
3) Praktikan empati.
4) Perlakukan interprestasi anda sebagi hipotesis kerja.

BAB III
KASUS
PERTANYAAN UNTUK BERFIKIR KRITIS
1. komunikasi yang tidak efektif merupakan kesalahan si pengirim. Setuju atau tidak
setujukah anda dengan peryataan tersebut?. Jelaskan

Tidak setuju. Ketidakefektifan komunikasi dapat diakibatkan oleh berbagai macam


hambatan, meliputi: masalah persepsi, muatan informasi yang berlebihan, atau perbedaan
cultural
2. Apakah yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa komunikasi
anda akan diterima dan dipahami seperti yang anda inginkan?
a. Memahami lawan bicara anda(umur, pendidikan, latar belakang kultural)
b. Menggunakan bahasa/kata yang lazim atau mudah dimengerti
3. Bagaimanakah para manajer dapat memanfaatkan cara desas-desus demi keuntungan
mereka?
Manajer dapat memanfaatkan desas-desus dengan membuat desas-sesus dikalangan
karyawan untuk tujuan-tujuan tertentu , seperti melakukan suatu pernyataan kepada
seorang karyawan yang dianggap vokal dikalangan karyawan, dengan begitu desas-sesus
dikalangan karyawan dapat mungkin terjadi.
4. Menggunakan konsep kekayaan saluran, berikan contoh-contoh pesan yang paling baik
disampaikan melalui e-mail, komunikasi tatap muka, dan pada papan buletin perusahaan.
a. Pesan e-mail: melalui tulisan atau symbol
b. komunikasi tatap muka: melalui komunikasi lisan/kata-kata dan biasanya dengan
komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh atau gerakan tubuh.
5. sebagian besar orang adalah pendengar yang buruk. Setuju atau tidak setujukah anda
dengan peryataan tersebut. Beri penjelasan pada pendapat anda?
a. Tidak setuju, bukan karena sebagian orang adalah pendengar yang buruk, melainkan
bagaimana cara penyampaian komunikasi kita yang kurang baik. Dimana komunikasi
yang baik terletak pada kecepatan dan umpan baliknya, jika komunikasi tersebut baik
maka akan timbul respon yang cepat dari lawan bicara.

Dilema Etika
MENDEFINISIKAN BATASAN-BATASAN TEKNOLOGI
Anda bekerja untuk sebuah perusahaan yang tidak memiliki kebijakan khusus mengenai
pemakaian computer dan internet yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Perusahaan
juga tidak memiliki alat-alat pemantau elektronik untuk mengatur dan menentukan apa yang
dilakukan para karyawan dengan computer mereka. Apakah ada diantara tindakan-tindakan
berikut yang tidak etis? Jelaskan pendapat anda untuk setiap poin:
a. Menggunakan system e-mail perusahaan untuk keperluan pribadi selama hari kerja.
b. Bermain permainan computer selama hari kerja.

c. Menggunakan computer kantor Anda untuk melakuka belanja melalui Internet selama hari
kerja.
d. Mencari pasangan di sebuah situs web layanan kencan di internet selama hari kerja.
e. Mengunjungi situs web dewasa dengan computer kantor selama hari kerja.
f. Semua aktifitas tersebut dilakukan sebelum atau sesudah jam kerja normal.
g. Bagi para telekomuter yang bekerja dari rumah, menggunakan computer dan akses Internet
yang disediakan dan dibayar oleh pemberi kerja anda untuk mengunjungi situs belanja
atau layanan kencan di internet selama jam kerja normal.
JAWABAN UNTUK DILEMA ETIKA :
a. Menggunakan system e-mail perusahaan untuk keperluan pribadi selama hari kerja.
Hal ini tidak etis dilakukan karena e-mail pun bila kita tidak dapat menggunakannya
secara bijak, justru akan menjadi pengganggu bagi aktivitas kerja. Dan tentunya system
e-mail perusahaan ini harusnya dipakai oleh karyawan untuk keperluan perusahaan,
bukan untuk keperluan individu.
b. Bermain permainan computer selama hari kerja
Bermain permainan dalam computer memang berguna untuk menghilangkan stress
ketika bekerja, namun yang menjadi masalah apabila karyawan bermain computer
selama hari kerja, hal ini yang menjadi tidak etis. Baiknya karyawan bermain permainan
computer ketika waktu luang atau istirahat saja.
c. Menggunakan computer kantor untuk melakukan belanja melalui internat selama hari
kerja
Hal ini pun tidak etis. Seharusnya penggunaan computer kantor untuk kepentingan
kantor pula. Belanja melalui internet apalagi selama hari kerja akan sangat mengganggu
aktivitas kerja dan mengurangi konsentrasi kita pada pekerjaan.
d. Mencari pasangan di sebuah situs Web layanan kerja selama hari kerja
Tidak etis, karena hal-hal pribadi sebaiknya dilakukan tidak pada hari kerja.
e. Mengunjungi situs Web dewasa dengan computer kantor anda selama hari kerja
Hal ini tidak etis dan sangat mengganggu aktivitas kerja dan mengurangi konsentrasi kita
pada pekerjaan.
f. Semua aktivitas tersebut dilakukan sebelum atau sesudah jam kerja normal
Apabila hal-hal diatas dilakukan diluar jam kerja, mungkin boleh saja dilakukan. Yang
penting tidak menggangu aktivitas kerja dan tidak menggunakan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi yang berlebihan.
g. Bagi para telekomuter yang bekerja dari rumah, menggunakan computer atau internet
yang disediakan dan dibayar oleh para pemberi kerja anda untuk mengunjungi situs
belanja atau layanan kencan di internet selama jam kerja normal.

Tidak etis, perusahaan memberi fasilitas kepada karyawannya untuk digunakan sesuai
dengan keperluan, yaitu keperluan urusan kantor. Bila fasilitas yang diberi oleh kantor
kita salahgunakan, maka tentunya akan merugikan perusahaan dan secara tidak langsung
berdampak rugi pula pada kita.

STUDI KASUS
JAMES W. CARUSO MEMILKI MASALAH KOMUNIKASI
James W. Caruso hanya memiliki empat orang karyawan di perusahaan hubungan
masyarakatnya, MediaFirst PR, Atlanta. Tetapi, ia tampaknya telah berhasil dalam
mengasingkan mereka.
Menurut para karyawannya, Caruso, 47, adalah seorang pria brilian yang memiliki banyak
hal untuk dipelajari agar bisa menjadi seorang komunikator yang lebih baik. Gaya
komunikasinya terus-menerus menjadi sumber konflik di perusahaannya. Caruso mengakui
bahwa ia memiliki masalah. saya mungkin kurang bisa memberikan pujian secara verbal
(sebagaimana yang seharusnya) ketika seseorang melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
Saya adalah orang yang sangat prcaya diri. Saya tidak butuh untuk diberitahu jika saya
melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi ada orang yang membutuhkannya.
Para karyawan Caruso bisa dengan mudah mendaftar hal-hal yang telah dilakukannya yang
mengganggu mereka. Ia tidak memenuhi tenggat waktu, ia melakukan pekerjaan yang buruk

dalam berkomunikasi dengan klien (yang seringkali menempatkan posisi karyawan di tempat
yang tidak nyaman), ia tidak sepenuhnya mendengarkan ide-ide karyawan sebelum menyuruh
karyawan itu pergi, nada bicaranya seringkali terdengar merendahkan, dan ia seringkali cepat
mengkritik karyawan dan kikir dalam memberikan pujian.
PERTANYAAN
1. Banyak atasan dituduh menjadi komunikator yang buruk. Menurut anda mengapa hal
ini terjadi?
2. Pesan apa yang terkandung dalam kasus tersebut terkait hubungan antara teori pujian dan
komunikasi?
3. Apakah hal khusus yang menurut anda perlu dilakukan Caruso untuk memperbaiki
keterampilan komunikasinya?
4. Dengan mengasumsikan bahwa Caruso ingin memperbaiki diri, bagaimanakah anda akan
membantunya agar ia belajar menjadi seorang komunikator yang baik?

JAWABAN STUDI KASUS :


1. Menurut kami, karena mungkin banyak atasan pintar dalam konsep keilmuannya, tetapi
kurang cerdas dalam berkomunikasi. Berdasarkan kasus Caruso kita dapat melihat atasan
dituduh menjadi komunikator yang buruk karena adanya beberapa masalah di diri atasan
tersebut. seperti, atasan kurang dapat memberikan pujian secara verbal kepada
bawahannya dan juga karena dia berfikir secara proyeksi terhadap bawahannya. Yaitu
dimana dia merasa sangat percaya diri dan tidak butuh diberi tahu jika dia melakukan
pekerjaan dengan baik, maka dia beranggapan kepada bawahanya pun sama, padahal
perilaku seperti itu sangat salah. Dapat juga dipastikan bahwa atasan tersebut tidak
memahami secara baik prinsip-prinsip dan konsep komunikasi yang baik dalam organisasi
maupun hubungan individual sehingga dianggap sebagai komunikator yang buruk.
2. Jadi hubungannya adalah pujian merupakan factor penting dalam kesuksesan
berkomunikasi. Pujian (penghargaan) sebenarnya adalah hal yang paling utama untuk
dapat memotivasi karyawannya. Sehingga apabila seorang atasan kikir dalam memberikan
pujian, hal itu dapat membuat komunikasi antara atasan dan karyawan menjadi buruk.
Oleh sebab itu atasan haruslah dapat memberikan pujian (penghargaan) kepada

karyawannya agar komunikasi antara karyawan dengan atasan dapat berjalan baik dan
karyawan dapat termotivasi sehingga dapat memberikan umpan balik yang lebh baik
kepada atasannya.
3. Berdasarkan masalah yang dimiliki oleh Caruso, hal khusus yang harus dilakukan unuk
memperbaiki keterampilan berkomunikasinya adalah mulailah untuk dapat memberikan
pujian verbal kepada para karyawannya, berusahalah untuk respect terhadap karyawannya,
dan muailah untuk dapat mendengarkan masukan dari orang lain baik itu merupakkan
bawahannya, dan berbicaralah tanpa cela kepada para karyawannya sehingga dengan
begitu Caruso dapat melakukan komunikasi yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Jika Caruso ingin memperbaiki diri dalam berkomunikasi, yang akan saya lakukan untuk
memberi tahu kelemahan-kelemahan komunikasi yang dia miliki, lalu memberi pengertian
dan pemahaman komunikasi seperti apa yang harus dia lakukan dan yang terpenting
adalah membantu dia melatih keterampilan komunikasi yang baik dan memberikan umpan
balik atas upaya yang telah dia lakukan agar dia dapat selalu mengontrol dan instropeksi
diri dalam hal komunikasinya.

BAB IV
KESIMPULAN
Jadi kita sebagai mahasiswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, Karena
dengan komunikasi yang baik kita dapat meminimalkan distorsi yang terjadi dalam
komunikasi. Dengan begitu, semakin besar kemungkinan bahwa tujuan, umpan balik, dan
pesan-pesan manajemen lainnya akan diterima sebagaimana yang kita maksud. Dalam
berkomunikasi penggunaan saluran-saluran komunikasi vertical, lateral, dan informal yang
ekstensif akan meningkatkan aliran komunikasi, mengurangi ketidak pastian, serta
memperbaiki kinerja dan kepuasan kelompok. Kita juga dapat mengasumsikan bahwa
ketidaksesuaian antara komunikasi verbal dan nonverbal akan meningkatkan ketidakpastian
dan menurunkan kepuasan.
Kami juga melihat bahwa proses komunikasi mewakili suatu pertukaran pesan, apapun yang
diharapkan si pengirim dalam pesannya tersebut, pesan yang dibaca sandinya dalam pikiran
penerima mewakili realitasnnya sendiri. Realitas inilah yang menentukan kinerja, bersama
dengan tingkat motivasi dan tingkat kepuasan individu yang bersangkutan. Isu motivasi

sangatlah penting, sehingga kita mesti secara singkat meninjau bagaimana komunikasi
memiliki peran sentral dalam menentukan tingkat motivasi seseorang.

DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins, Thimothy A. Judge, Perilaku Organisasi (organizational Behavior) buku
2, Pearson Education, Salemba Empat , 2004
Jack Canfield, The Succes Principles, PT. GRAMEDIA, 2008

Anda mungkin juga menyukai