KESADARAN

SADAR

defenisi = ???

SADAR: mencerminkan p
pengintegrasian
g
g
impuls
p
aferen dan eferen.
Impuls aferen = input
impuls eferen = output
Kesadaran
baik,
bila :
Reaksi = Aksi
Ekspresi -- Stimulus
!
tepat, sesuai, adekuat

KOMA

Reaksi =

Aksi

= (+)

Kwantitas kesadaran = Sensorium

= Derajat
D j t kkesadaran
d
- kompos
p mentis : baik
- apatis: tdk ada perhatian thd sekitar
g
tidur,, tapi
p
- somnolens : mengantuk
mudah dibangunkan
- sopor :spt tidur lelap,sukar tp masih
dpt dibangunkan
- soporo-koma:tdk dpt dibangunkan,tp msh
ada reaksi thd rangsang nyeri.
- koma: tdk ada reaksi lagi thd rangs. nyeri

Glasgow Coma Scale (SKG)

S
Score:
3 - 15
I. Membuka mata:
- spontan
t
- atas perintah
- thd nyeri
- tdk bereaksi

4
3
2
1

II. Respon verbal :

- orientasi baik
- jawaban kacau
- kata-kata
kata kata tak berarti
- merintih/mengerang
- tidak bersuara

5
4
3
2
1

III Respon motorik:

III.
- menurut perintah
- reaksi setempat
- menghindar
g
- fleksi abnormal
- ekstensi
- tidak ada reaksi

6
5
4
3
2
1

Kwalitas kesadaran
pengolahan dan pengintegrasian persepsi
= fungsi luhur
= fungsi kortikal
= fungsi fasis
fasis, praksis dan gnosis
gnosis.

Korteks Serebri
Lintasan spesifik
Saraf Aferen:
Kranial
Spinal
Pancaindera

K l t l
Kolateral

Interaksi
Nuklei Intralaminar Thalami
Formasio retikularis
Batang
Batang otak

Impuls

Reseptor

Satu titik
Di
Korteks serebri

Sistema asendens
L
Lemniakal
i k l
Sistema asendens
p
Spesifik

Jaras spino talamikus

Lemnikus medialis

Impuls

Reseptor

Semua titik
Di
Korteks serebri

Sistema asendens
Ekstra Lemniakal
Sistema asendens
Aspesifik

Lintasan Asendens
Difus

Sistem asenden lemniskal = Sistem asenden spesifik

p
Sistem asenden ekstra lemniskal = Sistem asenden A-spesifik

Aspesifik Reticular Ascending System

=
ARAS

S A D A R = interaksi yang baik antara korteks Formasio

Retikularis batang otak

Koma timbul oleh adanya lesi di:

Medulla oblongata
Pons
M
Mesensefalon
f l
Diensefalon
Hemisfer

Klasifikasi:
1.
1 koma infra-tentorial
infra tentorial
2.
2 kkoma bih
bihemisferik
i f ik dif
difus
3. koma supra-tentorial
( lesi hemisfer unilateral)

Koma infrainfra-tentorial
Onset tiba2 dgn tanda2 ggn fokal batang
otak
Reaksi pupil dan gerakan bola mata abnor
mal dan asimetris
Lesi fokal midbrain: refleks pupil (-)
( ) dan
diameter kira2 5 mm
Pinpoint pupil: pontine hemorrhage,
pontine infark atau kompresi pontine oleh
g atau infark.
cerebellar hemorrhage

Kausa:

Infark
Perdarahan
T
Tumor
Peny. demielinisasi
Lesi struktural fossa kranii post
Kompresi rostro-kaudal
rostro kaudal
Obat - toksin

Koma bihemisferik difus

Oleh ggn.metabolisme neuron hemisfer
otak bilateral, ekstensif, difus.
Gangguan: - kadar glukosa !
- kadar oksigen !
- transportasi
sel neuron hancur koma
1.
1 Ensefalopati
E
f l
ti metabolik
t b lik primer
i
2. Ensefalopati metabolik sekunder

Kausa:

Kurang oksigen
Kurang glukosa
P
Peny.
Organik
O
ik non-SSP
SSP
Intoksikasi eksogen
Auto-intoksikasi
Ggn balans air-elektrolit
air elektrolit
Trauma kapitis

Koma supratentorial:
Semua proses supratentorial yg dapat
mengakibatkan destruksi / kompresi pada
subst retikularis diensefalon (nuklei-intralasubst.retikularis
(nuklei intrala
minaris) koma
Destruksi:
- morfologik perdarahan/infiltrasi/metastasis tumor ganas
- biokimia meningitis
g

 SOL radial kmd.

kmd kebawah secara progresif
(foramen magnum).
Kompresi rostrokaudal mendesak
mesensefalon, pons dan med.oblongata
sindroma lesi transversal secara ber- turut2 .
Ada 3 gol.: 1. tek.intrakranial supratentorial meninggi dg.akut
2 sindroma
2.
i d
uncus
3. sindroma kompresi rostrokaudal
batang otak

1. Hemoragia serebri atau perdarahan epidural peninggian tt.i.k.

i k akut
- kesadaran turun progresif
- bradikardi
- tekanan darah meninggi
gg
=== Trias sindroma Kocher-Cushing

2 Sindroma uncus
2.
kompresi diensefalon ke lateral
tahap 1: penekanan N
N.III
III ipsilateral
oleh a.serebelli superior
pupil midriasis oftalmople
oftalmoplegia.
tahap lanjut: sama dg. kompresi rostro
kaudal (kesadaran menurun
p
proresif)
)

3.Sindroma kompresi rostrorostro-kaudal

b t
batang
otak:
t k
Tahap diensefalon:
- cheynes-stokes
h
t k
- miosis reaksi cahaya berkurang
- gerakan mata konyugat
- lesi piramidal bilateral

 Tahap mesensefalon:
- koma
- hipertermia
- hiperventilasi sentral
- dengkur
d
k
- midriasis refleks cahaya (-)

 Tahap pons:
- hiperventilasi berselingan dg apnoe
- rigiditas deserebrasi
Tahap med.
med Oblongata:
- tahap terminal
- ataxic breathing
- nadi lambat
p g
- TD turun progresif.

PERSISTENT VEGETATIVE
STATE
Penderita koma akibat hipoksia/iskemia/ lesi
struktural otak bangun kembali, tetapi tidak
sadar setelah 1 bulan disebut Persistent
Vegetative State :
- buka mata spontan
- siklus tidur jaga
= fungsi brain-stem & ANS baik,
tetapi tidak ada pengertian/tdk berbicara
p motorik yg normal
tdk ada respon

PERSISTENT VEGETATIVE
STATE (lanj.)
(l j )
Bertahan bertahun-tahun
bertahun tahun, perbaikan
jarang
Non-traumatik
Non traumatik setelah 3 bulan
Traumatik setelah 12bulan.

LOCKED--IN SYNDROME
LOCKED
Di pons formasio retikularis terletak diatas
pertengahan pons lesi batang otak di
bawah level ini ggn.pd.descending
ggn pd descending neural pathway
- akinetik
- tdk.dpt
tdk dpt bicara
- kesadaran tetap ada - tetraparese
- bisa buka mata dan menggerakkan
bola mata

LOCKED--IN SYNDROME (LANJ)

LOCKED
- EEG normal
- Mortalitas
M t lit
70 %
Kausa: lesi pons infark, perdarahan,
tumor ensefalitis dll
tumor,
dll.

BRAIN--DEATH
BRAIN

Tidak ada reaksi sama sekali thd.stimulus

Refleks batang otak ( - )
Penyebab koma harus diketahui
Harus disingkirkan: intoksikasi obat, bloka- de
neuromuskular hipotermia dan shock
neuromuskular,
shock.
Ditunggu 6 jam + konfirmasi EEG yg flat (isoee t )
elektrik)
12 jam tanpa EEG
anoxic brain injury
injury tanpa EEG
24 jam pd anoxic

BRAIN STEM DEATH

Refleks batang otak ( - )
Test henti nafas.