Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik yang sah dan berhak atas sebidang tanah dan
bangunan bersertipikat Hak Milik Nomor : ............., Kelurahan ..........,
Kecamatan ..........., Provinsi ......................, seluas .............. m2 (....................) meter
persegi sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. .................., Tahun ............,
berikut Bangunan seluas ........... m2 (..............) meter persegi yang berdiri
diatasnya dan di lengkapi dengan sambungan Listrik PLN sebesar ............ watt,
sambungan telpon dari Telkom 1 (Satu) line dengan Nomor (..........) ................ dan
fasilitas Pompa Air Listrik , yang terletak di Kelurahan ..............,
Kecamatan .............., Provinsi .................... yang beralamat di .............................
(untuk selanjutnya cukup disebut Tanah dan Bangunan).
Sehubungan dengan hal tersebut, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa yang diatur dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
Perjanjian Sewa atas tanah dan bangunan yang dilakukan oleh Pihak Pertama dengan
Pihak kedua terletak di ............................................ Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Luas Tanah
Luas Bangunan
Fasilitas yang tersedia
4. Semua biaya dan pungutan selama Masa Sewa antara lain biaya kebersihan dan
keamanan, biaya pemakaian listrik, telepon dan air yang dikenakan untuk
pemakaian Tanah dan Bangunan ditanggung dan dibayar oleh Pihak Kedua,
demikian juga segala denda dan kerugian yang timbul akibat kelalaian Pihak Kedua
dalam memenuhi kewajiban tersebut.
PASAL 4
1. Pihak Pertama telah menyerahkan Tanah dan Bangunan dalam keadaan kosong
dan terpelihara beserta dengan kunci-kuncinya sebelum ditandatanganinya
perjanjian ini dan Pihak Kedua telah mengetahui dan menerima Tanah dan
Bangunan dengan baik;
2. Kondisi Tanah dan Bangunan pada saat penyerahan kepada Pihak Kedua harus
sudah dalam keadaan layak huni dan Bangunan sudah di cat sesuai dengan
permintaan Pihak Kedua;
3. Apabila selama Masa Sewa, Pihak Kedua ingin menambah daya listrik dari Obyek
Sewa, maka Pihak Pertama bersedia membantu Pihak Kedua untuk pengurusan
dan biaya atas penambahan daya listrik tersebut maka menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua;
PASAL 5
1. Pihak Pertama wajib mengasuransikan Tanah dan Bangunan yang disewakan
terhadap resiko yang timbul termasuk tetapi tidak terbatas pada bahaya kebakaran
atau gempa bumi, huru-hara, banjir yang termasuk dalam kategori force majeur,
sehingga Pihak Kedua tidak bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan
karena hal-hal tersebut.
2. Apabila selama Masa Sewa terjadi kerusakan atau kemusnahan atas Bangunan
yang disebabkan oleh bencana alam, peperangan, huru-hara, gempa bumi,
kebakaran, keretakan pada dinding atau kerusakan pada konstruksi sebagian
maupun seluruh Bangunan dan hal-hal lainnya diluar kemampuan manusia (Force
Majeur) sehingga Bangunan tidak dapat dipergunakan lagi, maka Perjanjian ini
dinyatakan berakhir dan Pihak Pertama wajib mengembalikan sisa Uang Sewa yang
belum dijalani kepada Pihak Kedua;
3. Apabila terjadi kebocoran selama masa sewa yang terjadi baik dari genting/ atap
maupun dari tembok yang disebabkan dari hujan, maupun saluran air yang
digunakan dalam rumah yang mengalami kebocoran terhadap Bangunan yang
disewakan, maka Pihak Kedua dapat melaporkannya kepada Pihak Pertama dan
Pihak Pertama wajib untuk memperbaiki kerusakan tersebut atas tanggungan biaya
Pihak Pertama dan memberikan garansi atas perbaikan tersebut selama 3 (tiga)
bulan.
PASAL 6
Pihak Kedua hanya diperkenankan mempergunakan Tanah dan Bangunan sebagai
kantor dan tempat tinggal termasuk menggunakan seluruh halaman sesuai atau
sehubungan dengan penggunaan Tanah dan Bangunan yang akan digunakan untuk
tujuan operasional kegiatan usaha dari Pihak Kedua dan dilarang memakai Tanah dan
oleh karena itu selama Pihak Kedua mempergunakan Tanah dan Bangunan tidak
akan mendapat gangguan maupun gugatan dari pihak lain;
2. Bilamana selama Masa Sewa ternyata kemudian terjadi gangguan ataupun gugatan
yang diakibatkan oleh ayat (1) tersebut diatas maupun hal-hal lain yang belum
disebutkan, sehingga Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan Masa Sewa hingga
berakhirnya Masa Sewa sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1).
Maka Pihak pertama bersedia mengembalikan seluruh Uang Sewa untuk Masa
Sewa yang belum dijalani oleh Pihak Kedua.
PASAL 12
1. Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua dan bertanggung jawab baik secara
pribadi, bahwa Pihak Pertama memiliki wewenang untuk bertindak melakukan
perbuatan hukum yang dimaksud dalam Perjanjian ini.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian oleh Para
Pihak dan sesuai dengan kesepakatan yang timbul akan dituangkan dalam bentuk
Addendum dan ditandatangani oleh Para Pihak;
3. Perselisihan yang timbul dari adanya pelaksanaan Perjanjian ini makan akan
diselesaikan dengan musyawarah. Apabila musyawarah tidak menghasilkan
penyelesaian maka Para Pihak telah sepakat untuk menyelesaikannya melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) masing-masing
bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
.., 2014
Pihak Kedua
PT.
Pihak Pertama
..
..