Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Alam Setia Rahman


Tugas Minggu ke : 4
NRP
: A44110006
Dosen : Dr. Ir. Aris Munandar. M.Sc
Mata Kuliah : Lanskap Kota dan Wilayah
CONTOH PENERAPAN LANDSCAPE SETTING SOCIOPETALLITY DAN
SOCIFUGALLY DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB, DRAMAGA
Setting landscape merupakan bagian dari ruang personal dimana sesorang
memanfaatkan sebuah ruang lanskap untuk dapat berhubungan dengan orang lain.
Setting landscape dibagi menjadi dua kategori setting, yaitu Sociopetallity dan
Sociofugally. Sociopetallity merupakan setting landscape dimana kulitas setting
digunakan untuk meningkatkan hubungan interpersonal yang mengarah ke arah
satu pandang. Kegunaan dari setting ini adalah meningkatkan kontak seseorang
dengan orang lain di ruang publik. Sedangkan Sociofugally merupakan setting
yang memisahkan sesorang dengan orang lain dalam bentuk persaingan.
Kegunaan dari setting ini adalah meningkatkan efisiensi dan privasi di ruang
publik. Berikut ini akan diuraikan contoh penerapan desain suatu lanskap yang
menerapkan landscape setting.
Contoh penerapan dari landscape setting sociopetallity yang diamati
adalah ruang dalam Gedung Auditorium Andi Hakim Nasution. Ruang dalam
Gedung Auditorium Andi Hakim Nasution didesain dengan menerapkan
komposisi ruang yang selaras dengan lingkungan fisiknya. Ruangan didesain
dengan menerapkan pola ruang yang berbentuk seperempat lingkaran menjadikan
sebuah efek manipulasi ruang yang memberi kesan luas pada ruang yang sempit.
Kesan ruang yang luas ditimbulkan dari adanya permainan elevasi yang
diturunkan sehingga memungkinkan sudut pandang seseorang terhadap bagian
yang ditonton menjadi luas. Hal tersebut menyebabkan kapasitas personal
seseorang untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya terutama sesuatu yang
ditontonnya menjadi sangat tinggi. Selain itu, kedekatan hubungan personal antara
seseorang dengan orang lain di ruangan tersebut menjadi meningkat karena arah
pandang sesorang dipaksa mengarah ke satu arah pandang, yaitu orang yang
ditontonnya. Adanya arah pandang yang mengarah ke satu pandangan di ruangan
ini menyebabkan terjadinya kualitas hubungan berupa face to face antara
sesorang dengan orang yang ditontonnya. Di bawah ini adalah ilustrasi ruang yang
menerapkan landscape setting Sociopetallity dengan ruangan yang dibuat dengan
elevasi yang menurun dan mengarah kea rah satu sudut pandang:

Gambar 1. Contoh penerapan landscape setting Sociopetallity di Gedung


Auditorium Andi Hakim Nasution
Sedangkan contoh penerapan dari landscape setting Sociofugally adalah
setting bangku taman yang berada di Plaza Soekarno Fakultas Pertanian. Setting
bangku taman yang terdapat di taman ini memiliki pola yang organik dengan
bangku-bangku yang dikelompokkan berdasarkan kluster ruang tertentu. Adanya
klusterisasi pada setting bangku ini menyebabkan adanya posisi ruang yang
berjauhan antara kluster bangku yang satu dengan yang lainnya. Posisi ruang yang
berjauhan dengan setting bangku tersebut menimbulkan adanya pemisahan ruang
seseorang dengan orang lain.
Posisi dan jarak antar kluster bangku yang sengaja dijauhkan ini
difungsikan untuk meningkatkan privasi sekelompok user yang menggunakan
ruang public seperti Plaza Soekarno ini. Pola setting bangku yang dijauhkan
menyebabkan adanya sebuah persaingan untuk memperebutkan space, sehingga
kapasitas personal sesorang menjadi terbagi dan menimbulkan kapasitas ruang
yang rendah antara satu user dengan user lainnya. Kapasitas ruang personal
seorang user yang rendah berdampak pada adanya efisiensi ruang yang terdapat di
sebuah ruang publik. Selain itu, dengan adanya setting bangku taman yang
berkluster dan sengaja dijauhkan memungkinkan pandangan user tidak mengarah
ke arah satu pandang. Hal tersebut yang mendominasi alsan tidak terjadinya
kontak antara satu user dengan user lainnya di ruang publik seperti Plaza
Soekarno.

Gambar 2. Contoh penerapan landscape setting Sociofugally pada setting bangku


taman di Plaza Soekarno
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ruang personal
yang dikaitkan dengan setting pada sebuah lanskap berkaitan dengan fungsi
interaksi antar individu baik dalam kelompok maupun perseorangan. Setting
landscape sociopetallity di dalam ruang Gedung Auditorium Andi Hakim
Nasution menjadikan kontak atau interaksi antar personal menjadi semakin dekat.
Sedangkan setting landscape sociofugally pada setting bangku taman di Plaza
Soekarno menjadikan kontak atau interaksi antar personal semakin menjauh dan
lebih sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya contoh diatas diharapkan adanya
pembanguan dan penggunaan ruang disesuaikan dengan fungsi sosial di ruang
publik, sehingga fungsi kenyamanan ruang personal seseorang dapat terpenuhi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai