Pendahuluan
Pendahuluan
LANDASAN TEORI
II.1
Pengertian Derivatif
Untuk mengantisipasi kerugian yang besar di masa yang akan datang, biasanya
II.2
Induk instrumen derivatif adalah berbagai macam aktiva keuangan seperti saham dan
obligasi, berbagai macam komoditi, dan berbagai macam indeks. Semua instrumen
derivatif adalah kontrak antara dua pihak pembeli dan penjual yang di dalam kontraknya
berbagai hal telah disepakati bersama sekarang, tetapi realisasinya atau pelaksanaan hal
tersebut adalah nanti pada tanggal tertentu di masa yang akan datang (dalam kurun
waktu di masa yang akan datang). Derivatif menurut Siahaan (2008) juga dapat
dikelompokkan atas forwards contract, futures contarct, options contracts, swap
contracts, atau kombinasi dari beberapa kontrak sekaligus.
Instrumen derivatif yang diperdagangkan sangat luas. Berikut adalah berbagai
macam instrumen derivatif, yaitu:
1. Kontrak Berjangka
Biasanya kontrak berjangka diatur atau diorganisir oleh sebuah bursa. Kontrak
berjangka sebagai instrumen derivatif diperdagangkan di berbagai bursa di negara barat
maupun timur. Kontrak berjangka biasanya dipergunakan untuk memastikan hargaharga di masa yang akan datang. Hull (2006) menyatakan, A future contract is an
agreement between two parties to buy or to sell an asset at a certain time in the future
for a certain price (p.6). Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa kontrak
berjangka merupakan sebuah kesepakatan antara dua bagian untuk membeli atau
menjual aset tertentu pada harga tertentu dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan
datang.
2. Kontrak Penyerahan Kemudian
Siahaan (2008) mendefinisikan, Kontrak penyerahan kemudian (forward contracts)
adalah perjanjian antara dua pihak, salah satu pihak diwajibkan (diharuskan)
9
menyerahkan sejumlah tertentu (contract size) dari aktiva tertentu (deliverable item)
pada tanggal tertentu yang akan datang (settlement date) dan pihak lainnya wajib
membayar sesuai dengan jumlah tertentu yang disebut invoice amount yang dikenakan
atas aktiva pada tanggal penyerahan (h. 134). Tujuan kontrak penyerahan kemudian
adalah untuk melindungi kedua belah pihak dari fluktuasi nilai aktiva yang mungkin
terjadi selama kurun waktu tertentu yaitu sejak kontrak ditandatangani hingga
penyerahan atau pembayaran dilakukan.
3. Kontrak opsi
Karnadjaja, Ong, WIjaya, Tanujaya, dan Effendi (2008) mendefinisikan, Options
adalah kontrak resmi yang memberikan hak (tanpa adanya kewajiban untuk membeli
atau menjual suatu aset, pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu (h. 70).
Opsi memberikan hak untuk membeli atau menjual sebuah financial selama periode
tertentu. Kontrak opsi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu calls sebagai hak
beli dan puts sebagai hak jual. Ditinjau dari cara melakukan exercise sebuah opsi
terdapat dua macam gaya. Gaya opsi tersebut yaitu, gaya Eropa dan gaya Amerika. Opsi
Eropa dapat di exercise hanya persis pada tanggal jatuh tempo, sedangkan Opsi
Amerika Serikat dapat di exercise kapan saja sepanjang hidup opsi atau selama opsi
belum jatuh tempo maupun persis pada tanggal jatuh tempo. Opsi dapat dikelompokkan
menjadi
Warrants
Samsul (2006) mendefinisikan, Waran adalah hak untuk membeli saham baru pada
harga dan waktu tertentu (h. 85). Harga pelaksanaan waran jauh lebih tinggi
daripada harga saham. Selama harga waran masih dibawah harga pelaksanaan,
pemegang waran tidak akan menukarkannya dengan saham. Pemegang waran tidak
akan mengalami kerugian karena waran diterima secara gratis dan hanya membayar
10
pada saat akan ditukarkan dengan saham. Warrants diterbitkan oleh emiten
(perusahaan).
Rights
Samsul (2006) mendefinisikan, rights adalah hak pemegang saham lama untuk
membeli terlebih dahulu (preemptive rights) saham baru pada harga tertentu dalam
waktu kurang dari enam bulan (h. 84). Harga tertentu yang dimaksud adalah harga
yang ditetapkan di muka, yang besarnya di bawah harga pasar saat diterbitkan,
harga ini. Apabila harga tebusan atau harga pelaksanaan diatas harga pasar, maka
tidak akan ada yang menukarkan rights dengan saham karena investor dapat
membeli saham dengan harga yang lebih murah di pasar.
4. Kontrak Swap
Menurut Siahaan (2008), Swap adalah kesepakatan antara dua pihak (perusahaan)
untuk saling mempertukarkan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu)
yang akan datang (h. 13). Pada swap, di dalam kesepakatan ditentukan secara spesifik
tanggal pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling
dipertukarkan (dibarterkan) masing-masing pihak. Biasanya di dalam perhitungan telah
dipertimbangkan/diperhitungkan nilai yang akan datang tingkat suku bunga, kurs mata
uang, dan variabel-variabel lainnya yang relevan.
II.3
Kontrak Berjangka
Seperti yang telah dibahas diatas, penulis akan membahas kontrak berjangka
lebih rinci. Ada beberapa karakteristik kontrak berjangka. Berikut adalah karakteristik
(ciri-ciri) kontrak berjangka menurut Siahaan (2008):
1. Perlu transfer tunai pada awal transfer. Transfer tunai sebagai jaminan (margin).
2. Transfer tunai harus dilakukan setiap hari.
11
yang sering disebut dengan istilah margin. Kontrak berjangka biasanya dipergunakan
oleh investor untuk memastikan kenaikan harga aktiva induk di masa yang akan datang
tidak merugikan para investor tersebut. Dalam kontrak berjangka harga dari kontrak
berjangka dengan harga spot akan semakin mendekati sama pada saat kontrak berjangka
semakin dekat dengan tanggal jatuh tempo kontrak dan pada akhirnya harga dari
kontrak berjangka dan harga spot akan menjadi sama.
Kontrak berjangka hampir sama dengan kontrak penyerahan kemudian.
Perbedaan yang membedakan antara kontrak berjangka dengan kontrak penyerahan
kemudian adalah kontrak berjangka diperdagangkan di bursa yang terorganisir
sedangkan kontrak penyerahan kemudian diperdagangkan di luar bursa atau over the
counter market (OTC). Pada kontrak berjangka terdapat rangkaian tanggal penyerahan
sedangkan pada kontrak penyerahan kemudian terdapat tanggal khusus penyerahan
tunggal. Pada kontrak berjangka, kontrak ditutup sebelum hari jatuh tempo sedangkan
kontrak berjangka ditutup pada saat penetapan atau penutupan kas. Di dalam kontrak
berjangka tiap hari terdapat penetapan kas sedangkan pada kontrak penyerahan
kemudian tidak ada.
Ada beberapa tujuan dari kontrak berjangka, yang pertama adalah untuk
melindungi aktiva atau portofolio dari kemerosotan nilai karena perubahan harga. Hal
ini dilakukan oleh hedgers. Yang kedua adalah untuk mendapatkan keuntungan tanpa
resiko yang dilakukan dengan cara membeli atau menjual aktiva yang sama di pasar
yang berbeda. Cara ini dinamakan dengan arbitrase. Yang ketiga adalah untuk
mendapatkan keuntungan dari spekulasi. Hal ini biasanya dilakukan oleh para
speculator. Para spekulator mengambil posisi short selling di pasar berjangka dan
bersedia untuk menerima resiko yang lebih tinggi tetapi mengharapkan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
13
II.4
Pialang Berjangka
Pembeli
Bursa berjangka
Perusahaan Kliring
Pialang Berjangka
Penjual
Keterangan:
Badan Pengawas mempunyai kewenangan untuk mengawasi bursa berjangka dan
pialang berjangka.
Bursa Berjangka mempunyai kewenangan untuk mengawasi perusahaan Kliring
Pialang berjangka bertugas sebagai penghubung antara penjual dan pembeli. Pialang
berjangka juga bertugas untuk menghubungi perusahaan kliring dan bursa berjangka,
apabila terdapat order dari pembeli dan penjual.
peruahaan kliring menjadi perantara antara pialang berjangka yang memnerima order
pembelian dengan order penjualan.
Pembeli memberikan order pembelian kepada pialang berjangka
Penjual memberikan order penjualan kepada pialang berjangka.
Badan pengawas mempunyai kewenangan. Kewenangan tersebut bertujuan
untuk terwujudnya integritas pasar, integritas keuangan, dan perlindungan bagi investor.
Salah satu kewenangan badan pengawas adalah melakukan pemeriksaan perizinan dan
14
pelanggaran
terhadap
ketaentuan
perundang-undangan
di
bidang
termasuk tambahan dana hasil transaksi nasabah yang bersangkutan sebagai dana milik
nasabah.
Lembaga kliring adalah lembaga pelengkap dari bursa berjangka yang harus ada
dalam sistem perdagangan berjangka. Lembaga kliring biasanya berbentuk badan usaha
yang berdiri sendiri atau merupakan bagian organisasi bursa berjangka. Lembaga kliring
berfungsi menyelesaikan dan menjamin kinerja semua transaksi yang dilakukan di bursa
berjangka dan telah didaftarkan. Lembaga kliring wajib memiliki kemampuan keuangan
yang kuat untuk menjamin terlaksananya kegiatan penjaminan dan penyelesaian
transaksi secara lancar dan baik. Lembaga kliring diberi wewenang untuk membuat
peraturan tata tertib termasuk pelaporan, pemantauan, dan pemeriksaan terhadap
anggotanya.
Dengan adanya lembaga kliring memungkinkan setiap pihak dengan mudah
masuk dan keluar dari kontrak. Pasar menjadi likuid karena lembaga kliring menjamin
bahwa semua perjanjian di dalam kontrak akan dihormati dan ditaati. Untuk
memastikan pihak penjual dan pembeli melakukan janjinya, lembaga kliring akan
bertindak sebagai penjual terhadap investor yang memiliki posisi beli. Sebaliknya,
lembaga kliring juga bertindak sebagai pembeli terhadap investor yang memiliki posisi
jual yang masih terbuka. Dengan adanya lembaga kliring yang menyediakan tingkat
likuiditas dan kepercayaan memungkinkan kontrak berjangka diperdagangkan di
tengah-tengah masyarakat.
Lembaga kliring juga bertindak sebagai penjamin atas dana nasabah, khususnya
bila terjadi kepailitan pialang berjangka, tempat investor menyetor dananya sebagai
modal. Dalam hal ini lembaga kliring atau perusahaan kliring bertindak sebagai
penengah. Lembaga kliring tidak dalam posisi aktif di dalam perdagangan kontrak
berjangka tetapi selalu sebagai pihak penengah pada setiap transaksi yang terjadi. Di
16
pasar berjangka, jumlah kontrak yang dibeli harus sama dengan jumlah kontrak yang
dijual. Bila satu pihak meminta kiriman komoditi, maka pihak lainnya harus
mengirimkannya. Dengan adanya hal ini, lembaga kliring berfungsi sebagai penengah
agar masing-masing pihak melaksanakan kewajibannya dan tidak melakukan
wanprestasi.
II.5
Underlying asset
Underlying asset merupakan sebuah aset yang menjadi subjek dari sebuah
II.5.1 Komoditi
Ferlianto, Gondomulio, Laloan (2006), Komoditi adalah barang dagangan atau
bahan yang memiliki nilai ekonomis yang ditawarkan atau disediakan oleh produsen
untuk memenuhi kebutuhan konsumen (h. 10). Permintaan konsumen atas suatu barang
dagangan atau bahan tertentu diwujudkan dalam pembelian sedangkan penawaran
produsen diwujudkan dalam penawaran
Jenis komoditi yang ditransaksikan pada bursa berjangka komoditi terbagi dalam
dua jenis, yaitu:
1. Hard commodity terdiri dari hasil pertambangan seperti emas, perak, nikel, timah,
platinum, dan lain-lain.
17
2. Soft commodity terdiri dari hasil perkebunan seperti karet dan kopi, hasil pertanian
seperti jagung, kacang kedelai, dan gula, serta hasil perikanan.
Sistem perdagangan komoditi terdapat beberapa jenis perdagangan yaitu
perdagangan spot, perdagangan berjangka, dan perdagangan forward. Secara sederhana
perdagangan spot dapat diberikan pengertian sebagai perdagangan dengan waktu
pembayaran dan waktu penyerahan barang dilakukan pada saat terjadi transaksi.
Perdagangan berjangka dapat didefinisikan sebagai proses transaksi dengan waktu
pembayaran sekarang tetapi waktu penyerahan barang terjadi di kemudian hari biasanya
30 hari ke depan atau lebih. Perdagangan forward sama dengan pedagangan berjangka.
Bedanya perdagangan forward tidak mempunyai standar kualitas dan dilaksanakan di
luar bursa.
II.6
Sistem Margin
margin, bukan initial margin. Jika investor mendapat margin call berarti investor
harus menambah dananya sampai ke level initial margin, kalau tidak dilakukan,
posisinya akan ditutup oleh perusahaan pialang.
Contoh perhitungan margin:
Harga per lembar saham sebesar Rp 1000, investor membeli 1 lot saham. Margin
trading yang ditetapkan sebesar 20%. Berapa dana yang diperlukan?
Jawab:
1 lot = 500 lembar saham
Margin trading = 20%
Harga 1 lot saham
= 500 * Rp 1000
= Rp 500,000
II.7
Lindung nilai
harga tersebut tidak sesuai dengan perkiraan. Berkaitan denagn resiko investasi yang
dapat terjadi di pasar modal, sebagian investor memandang perlu untuk melakukan
lindung nilai.
Misalnya, ketika seorang investor saham berkeyakinan bahwa harga saham akan
turun dalam tiga bulan mendatang maka ia dapat melakukan dua alternatif dalam
melindungi investasinya. Alternatif yang pertama adalah ia dapat menjual saham
tersebut pada saat ini untuk menghindari kerugian. Alternatif yang kedua adalah ia
dapat menahan saham tetapi melakukan hedging dengan cara mengambil kontrak jual
pada pasar berjangka senilai investasi saham tersebut. Apabila dalam tiga bulan
kemudian ternyata dugaannya benar maka nilai buku saham akan turun dan mengalami
kerugian, dengan tindakan hedging, investor akan menghasilkan keuntungan karena
harga jual saat ini melalui kontrak jual pada pasar berjangka lebih tinggi daripada harga
pasar tiga bulan mendatang.
harga wajar. Namun, dalam melakukan pembelian bahan baku di pasar fisik mereka
sering berhadapan dengan ketidakpastian harga bahan baku yang diperlukan. Long
hedge digunakan ketika seseorang ingin mendapatkan sesuatu aktiva di masa yang
akan datang dan dia mengantisipasi bahwa aktiva tersebut pada waktu yang akan
datang tersebut akan naik. Untuk menghindari kenaikan harga, seseorang dapat
membeli kontrak berjangka untuk aktiva bersangkutan misalnya komoditas. Apabila
harga memang naik, profit dari kontrak berjangka akan mengimbangi biaya
pembeliaan yang pada akhirnya harus dilakukan. Jika harga turun, kerugian kontrak
berjangka pada satu sisi, akan diimbangi dengan fakta bahwa harga komoditi pada
saat dibeli adalah murah. Apa pun yang terjadi, harga bersih dapat ditentukan untuk
masa yang akan datang.
2. Short hedge
Short hedge merupakan suatu tindakan mengambil posisi jual di pasar berjangka
untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditi yang akan
dihasilkan sebagai akibat fluktuasi harga komoditi. Short hedge umumnya dilakukan
oleh para petani, produsen atau para pemilik komoditi untuk mencegah kerugian
turunnya nilai komoditi mereka akibat kemungkinan turunnya harga. Short hedge
biasanya digunakan untuk mengurangi resiko karena kemungkinan harga aktiva yang
dimiliki mengalami perubahan penurunan (karena di antisipasi akan terjadi bearish
market).
Pada saat panen atau pada saat produsen memiliki komoditi, mereka sering
dihadapkan pada situasi harga yang merosot sehingga mengganggu marjin
keuntungan yang mereka dapat bahkan petani atau produsen dapat menderita
kerugian. Untuk menghindari resiko harga pada waktu yang sama si produsen
menjual hak jual kontrak berjangka. Maka ketika harga aktiva turun, kerugian dari
23
persediaan aktiva yang dimilikinya diimbangi dengan keuntungan dari short position
(posisi jual). Jika harga aktiva naik, kerugian dari kontrak harus diimbangi dengan
kenaikan harga komoditi sehingga nilai portofolio dapat dilindungi dari resiko
fluktuasi harga.
keterangan:
X = nilai data
X = jumlah dari nilai data
n = banyaknya data
= standar deviasi
John C. Hull (2005), standar deviasi merupakan sebuah ukuran yang mengukur
tingkat fluktuasi dari return yang dihasilkan aset setiap hari (p.268-269).
Rumus untuk menghitung tingkat pangembalian dari aset:
S
u i = ln i
S i 1
24
1 n 2
1 n
ui
ui
n 1 i =1
n(n 1) i =1
Rumus untuk menghitung standar deviasi dari perubahan harga kontrak berjangka
2
i
n 1
( X )
n(n 1)
S =
( Y )
n 1
n(n 1)
keterangan:
ui
si
= jangka waktu
Xi
Yi
(n X
n X i Yi X i Yi
2
i
)(
( X i ) n Yi 2 ( Yi )
2
)
25
Keterangan:
(rho) = koefisien korelasi
n = banyaknya data
Xi = variabel tidak terikat
Xi = total dari variabel tidak terikat
Yi = total dari variabel terikat
Menurut Aczel dan Sounderpandian (2002), arti dari nilai korelasi (p.458-459)
diartikan sebagai berikut:
1. nilai = -1, disebut korelasi linear negatif (berlawanan arah), artinya terdapat
hubungan negatif yang sempurna antara variabel X dan variabel Y.
2. nilai = 1, disebut korelasi linear positif (searah arah), artinya terdapat hubungan
negatif yang sempurna antara variabel X dan variabel Y.
3. nilai = 0, disebut tidak berkorelasi secara linear, arttinya tidak terdapat hubungan
antara variabel X dan variabel Y.
4. bila 0,90 < < 1 artinya hubungan yang sangat kuat
5. bila 0,70 < < 0,90 artinya hubungan yang kuat
6. bila 0,30 < < 0,70 artinya hubungan yang sedang.
7. bila 0,30 < artinya hubungan yang lemah
Rumus:
h* =
S
F
keterangan:
h* = hedge ratio
= korelasi antara S dengan F
S = Perubahan dalam harga spot
F = Perubahan dalam harga futures
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0,021
0,035
-0,046
0,001
0,044
-0,029
-0,026
-0,029
0,048
-0,006
-0,036
-0,011
0,019
-0,027
0,029
0,029
0,020
-0,044
0,008
0,026
-0,019
-0,010
-0,007
0,043
0,011
-0,036
-0,018
0,009
-0,032
0,023
Sumber: John C. Hull (2005), fundamentals of futures and options markets (p. 60)
Xi = -0,013
Xi2 = 0,0138
Yi = 0,003
Yi2 = 0,0097
27
XiYi = 0,0107
S =
2
i
n 1
( X )
n(n 1)
( Y )
n 1
= 0,0313
n(n 1)
= 0,0263
n X i Yi X i Yi
(n X
h*
2
i
)(
( X i ) n Yi 2 ( Yi )
2
= 0,928
= 0,78 = 78 %
keterangan:
N* = jumlah kontrak optimum
h* = hedge ratio
NA = Jumlah kontrak yang dihedging
QF = Jumlah dari satu kontrak berjangka
Contoh perhitungan jumlah kontrak optimum:
Sebuah komoditi sebesar 30 ton mempunyai harga sebesar $120 / ton. Setiap satu
kontrak berjangka sama dengan 5 ton seharga $25. Initial margin sebesar 30%. Hedge
28
ratio sebesar 65%. Tentukan jumlah kontrak optimum yang sebaiknya diambil oleh
investor dalam melakukan tindakan hedging. Tentukan jumlah dana yang diperlukan
oleh investor.
Jawab:
h* = 65%
NA = 3 ton
QF = 5
N* =
h* NA
QF
= 0.65 * 3
5
= 3.9 kontrak dibulatkan menjadi 4 kontrak
Dana yang diperlukan = 4 * $25 * 0.3 = $30
Jadi jumlah kontrak optimum yang diperlukan untuk melakukan hedging adalah
sebanyak 4 kontrak dan dana yang dibutuhkan dengan adanya marjin adalah sebanyak
$30
II.8
mungkin terjadi pada portofolio investasi akibat dari resiko pasar dalam periode waktu
tertentu dan dalam tingkat keyakinan statistik tertentu. Dibawah ini merupakan rumus
dan contoh perhitungan dari VaR
Rumus:
VaR = N s t Z po int
29
Keterangan:
Confidence level = tingkat keyakinan yang sering dipakai adalah 90%, 95%, dan 99%.
Semakin besar tingkat keyakinan maka interval datanya harus
semakin besar. Tingkat keyakinan yang sering dipakai menurut
John C. Hull adalah 95%
Zpoint = Zero value. Untuk menghitung Z point, terlebih dahulu harus mengetahui
tingkat keyakinan (confidence level) yang akan digunakan. Z point dapat
dihitung dengan menggunakan aplikasi microsoft excel dengan bentuk fungsi
NORMSINV. Dengan rumus: Z point = NORMSINV (Confidence level).
Selain menggunakan aplikasi microsoft excel, cara untuk menghitung Z point
juga dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan tabel distribusi
normal.
N = jumlah aset yang akan dilindungi
s = standar deviasi dari aset atau portofolio
t = waktu di masa yang akan datang
Contoh perhitungan Value at Risk:
Seorang investor memilik dana sebesar Rp 75,000,000. terdapat sebuah proposal yang
menawarkan hasil investasi dengan tingkat resiko harian (daily risk) sebesar 1.08%.
Tentukan Value at Risk (VaR) untuk 30 hari mendatang dengan tingkat keyakinan
sebesar 95%.
Jawab:
Aset = Rp 75,000,000
Tingkat keyakinan (confidence level) = 95%
t = 30 hari
VaR = N s t Z po int
= 1.644 x 75,000,000 x 1.08 x 30
= 7,297,463.74
II.9
Manfaat hedging
Hedging dilakukan untuk melindungi diri dari kerugian akibat gejolak harga.
Faktor yang membuat hedging berlangsung baik adalah harga spot dan harga futures
untuk suatu komoditi yang sama cenderung naik turun secara bersama-sama atau
menuju arah yang sama. Akibatnya kerugian yang dialami satu sisi akan
dikompensasikan dengan keuntungan yang diperoleh dari sisi lainnya. Bila anda
memiliki komoditi secara fisik, tindakan hedging yang anda lakukan adalah posisi
menjual kontrak berjangka. Bila harga turun, uang anda yang hilang dari posisi anda di
pasar tunai akan ditutup keuntungan yang anda dapat dari posisi menjual kontrak
berjangka. Asumsi mendasar dari hedging sebagai alat pelindung yang efektif adalah
harga spot dan harga futures memiliki kecenderungan arah pergerakan yang sama satu
sama lain. Pergerakan harga yang searah terjadi karena pasar spot dan pasar futures
dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk harga yang sama.
Hedging memberikan manfaat bagi produsen. Gejolak harga bahan baku atau
komoditi yang tidak menentu membuat produsen mengambil tindakan hedging.
31
Hedging dilakukan oleh produsen dengan mengambil posisi jual di pasar berjangka
untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditi akibat gejolak
harga. Hedging yang dilakukan oleh para produsen dinamakan short hedges. Hedging
memberikan manfaat bagi konsumen. Hedging yang dilakukan oleh konsumen (para
pengusaha) di pasar berjangka adalah sebagai usaha untuk mengurangi resiko yang
timbul akibat naiknya harga, ini dinamakan dengan long hedge. Pihak-pihak yang
menggunakan long hedges biasanya membeli komoditi atau bahan baku secara teratur di
pasar fisik. Oleh karena itu, mereka sangat kuatir terhadap adanya kemungkinan
fluktuasi harga bahan baku. Mereka memerlukan jaminan agar barang jadi atau produk
yang dihasilkan harganya tetap kompetitif sehingga para konsumen mengambil langkah
hedging untuk memperkecil fluktuasi harga yang merupakan salah satu faktor dominan
dan faktor eksternal di luar kekuasaannya.
Rumus perhitungan manfaat hedging:
= VaR Tanpa Hedging VaR Dengan Hedging
Contoh perhitungan manfaat hedging:
Diasumsikan investor memiliki portofolio saham Microsoft sebesar $ 10.000.000 dan
portofolio saham AT&T sebesar $ 5.000.000. Investor memiliki tingkat keyakinan 95%.
Saham Microsoft memiliki volatility (standar deviasi) sebesar 2% sedangkan saham
AT&T memiliki standar deviasi sebesar 1%. Koefisien korelasi antara saham microsoft
dan AT&T sebesar 0,3. Tentukan resiko maksimum (VaR) dan manfaat hedging yang
didapat oleh investor dari diversifikasi kedua saham tersebut. Berikut adalah
perhitungannya:
Langkah-langkah perhitungan:
Menghitung standar deviasi portofolio saham Microsoft
= $ 10.000.000 x 0,02 = $ 200.000
32
= 220.227
Menghitung VaR portofolio saham Microsoft untuk 10 hari ke depan
= $ 200.000 x 1,644 x 3,1623
= $ 1.039.764,24
Menghitung VaR portofolio saham AT&T untuk 10 hari ke depan
= $ 50.000 x 1,644 x 3,1623
= $ 259.941,06
Mnghitung VaR portofolio kedua saham untuk 1 hari ke depan
= $ 220.227 x 1,644 x 3,1623
=$ 1.144.920,796
Menghitung manfaat hedging
= ($ 1.039.764,24 + 259.941,06) - $ 1.144.920,796
= $ 154784,50
33