2
Ratio, Current Ratio, dan Inventory Turnover
Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On
Assets dengan nilai F hit > F tab (3.727 >
2.696). Untuk uji R2 diperoleh adjusted R2 0.071,
artinya 7.1% tingkat kesehatan dipengaruhi oleh
ketiga varibel tersebut. Sedangkan sisanya 92.9%
dipengaruhi
oleh
varibel
lain
yang
tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Debt to Assets Ratio, Current
Inventory Turnover Ratio, dan Return On Assets.
1.
Ratio,
PENDAHULUAN
Pertumbuhan
industri
manufaktur
yang
terus
mengalami perkembangan setiap tahunnya, menyebabkan
persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk
mempertahankan
keberlangsungan
usahanya
setiap
perusahaan berusaha meningkatkan dan mempertahankan
kinerjanya.Salah satu alat analisis yang bisa digunakan
perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Kinerja
suatu perusahaan dapat diukur dari rasio profitabilitas
nya.dimana rasio profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam pelitian ini
rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return On
Assets (ROA). Apabila rasio profitabilitas suatu
perusahaan meningkat maka kinerja suatu perusahaan
dapat dikatakan baik. Profitabilitas dapat dinilai
dengan rasio-rasio keuangan diantaranya adalah Debt to
Assets Ratio (DAR), Current Ratio (CR) dan Inventory
Turnover Ratio (ITR). Dalam penelitian Yahya (2011) dengan
judul Analisis Pengaruh
Leverage
Keuangan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar
di BEI, menyatakan Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh
terhadap profitabilitas. Sedangakan dalam penelitian Noor
dan Lestari (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Efisiensi
Modal
Kerja,
Likuiditas,
dan
Solvabilitas
Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di
Bursa Efek Indonesia), menyatakan Debt to Assets (DAR)
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, maka terdapat
ketidakkonsistenan. Dalam penelitian Rahmawati (2011) dengan
judul Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover Ratio,
dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets (Studi
Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2009), menyatakan Current Ratio (CR)
berpengaruh pada profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian
Noor dan Lestari (2012) dengan judul "Analisis Efisiensi
Modal
Pasar,
Likuiditas,
dan
Solvabilitas
Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di
3
Bursa Efek Indonesia), menyatakan Current Ratio (CR) tidak
berpengaruh
terhadap
profitabilitas,
maka
terdapat
ketidakkonsistenan. Dalam
penelitian Rahmawati (2011)
dengan judul Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover
Ratio, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Assets
(Studi Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009), menyatakan Inventory
Turnover Ratio (ITR) berpengaruh pada profitabilitas.
Sedangkan dalam penelitian Fitri (2013) dengan judul
Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan
Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaaan Otomotif dan
Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menyatakan
Inventory Turnover Ratio
(ITR) tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas, maka terdapat ketidakkonsistenan.
4
hutang dengan jalan menunjukan presentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan
dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat
kerugian
tanpa
mengurangi
pembayaran
bunga
pada
kreditor.
Nilai
rasio
yang
tinggi
menunjukan
peningkatan
dari
rasio
yang
tinggi
menujukan
peningkatan
dari
resiko
pada
kreditor
berupa
ketidakmampuan
perusahaan
dalam
membayar
semua
kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang
tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi
yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden.
2.3
Current Ratio
Menurut
Raharjaputra
(2009:199),
rasio
ini
dihitung dengan membagi aset lancar (Current Assets)
dengan utang lancar (Current Liabilites). Seperti yang
telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa aset
lancar secara umum. Terdiri atas: kas dan setara kas,
surat berharga, piutang dagang, persediaan, biaya
dibayar dimuka, dan aset lancar lainnya. Utang lancar,
terdiri atas: utang dagang, utang bank, utang pajak,
uang muka pelanggan, dan lainnya. Rasio ini digunakan
sebagai alat ukur atas kemampuan perusahaan dalam
memenuhi utang atau kewajiban jangka pendeknya.
2.4
Kerangka Pemikiran
H1
DAR (X1)
H
CR
(X2)
N ITR
(X3)
H2
H3
H4
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
ROA (X4)
5
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran,
maka hipotesis yang dapat diusulkan adalah :
H1: Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20092012.
H2: Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap
Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
H3: Inventory
Turnover
Ratio
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
2009-2012.
H4: Debt to Assets Ratio, Current Ratio, dan
Inventory
Turnover
Ratio
secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Return
On
Assets
pada
perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di BEI periode 2009-2012
3. METODE PENELITIAN
3.1 Varibel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
3.1.1
Variabel Independen
Variabel independent dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Debt to Assets Ratio
Rumus yang digunakan untuk mencari Debt to Assets
Ratio adalah sebagai berikut :
2. Current Ratio
Rumus yang digunakan untuk mencari Current Ratio
adalah sebagai berikut :
Current Ratio =
3. Inventory Turnover Ratio
Rumus yang digunakan untuk mencari
Turnover Ratio adalah sebagai berikut:
Inventory
6
3.1.2 Variabel Dependen
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Return On Assets dan rumus Return On Assets
adalah sebagai berikut:
3.2
Populasi Penelitian
populasi yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang ada di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dalam kurun 2009-2012 yaitu
sebanyak seratus tiga puluh satu.
3.3
Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah
27 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2009 hingga 2012. Pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan teknik purposive sampling.
3.4
7
2. Uji Simultan (Uji F)
3. Uji Koefisien Deteminasi
4.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Data
4.1.1 Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
.094
.894
.535
11.743
1.318
16.782
.012
.416
N
DAR (X1)
108
CR (X2)
108
ITR (X3)
108
ROA (Y)
108
Valid N (listwise)
108
Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)
Mean
Std. Deviation
.40278
.193149
2.66389
2.117339
5.62198
3.111396
.15242
.105543
CR (X2)
108
2.66389
2.117339
.205
.205
-.163
2.131
.000
Ln_X3
108
1.5789
.55689
.045
.032
-.045
.468
.981
Ln_Y
108
-2.1324
.75565
.077
.063
-.077
.795
.552
9
4.1.2.2 Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Hasil uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
1
.312a
.097
.071
.72832
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
b. Dependent Variable: Ln_Y
Sumber: Output Pengelolahan data SPSS.V. 21.0. (2014)
DurbinWatson
1.731
10
4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1
ScatterPlot
11
Tabel 4.6
Hasil Uji Rank Spearman
Correlations
Ln_X1
Ln_X3
Unstanda
rdized
Residual
.292**
-.035
.002
.719
108
108
1.000
.
108
-.905**
.000
108
-.905**
.000
108
.292**
.002
108
1.000
.
108
-.448**
.000
108
-.448**
.000
108
1.000
.
108
.069
.477
108
-.078
.423
108
-.035
Unstand Correlation Coefficient
ardized Sig. (2-tailed)
.719
Residual N
108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014)
.069
.477
108
-.078
.423
108
1.000
.
108
Ln_X1
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
Ln_X2
N
Ln_X2
Spear
man's
rho
Ln_X3
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2.974
.290
Ln_X1 (DAR)
-.787
.362
-.552
1
Ln_X2 (CR)
-.339
.297
-.300
Ln_X3 (ITR)
.175
.139
.129
a. Dependent Variable: Ln_Y
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V.21.0 (2014)
-10.245
-2.171
-1.141
1.259
Sig.
.000
.032
.257
.211
12
Keterangan :
1. Konstanta sebesar -2.974 menunjukkan bahwa apabila
variabel independen ditiadakan maka Return On
Assets sebesar -2.974.
2. Koefisien Regresi Debt to Assets Ratio = -0.787
Koefisien regresi Ln_X1 (Debt to Assets Ratio)
menunjukan bahwa apabila Debt to Assets Ratio
mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan
mengalami penurunan sebesar 78.7, dengan asumsi
variabel dianggap konstan.
3. Koefisien Regresi Current Ratio = -0.339
Koefisien regresi Ln_X1 (Current Ratio) menunjukan
bahwa apabila Current Ratio mengalami kenaikan 1%,
maka Return On Assets akan mengalami penurunan
sebesar 33.9, dengan asumsi variabel dianggap
konstan.
4. Koefisien Regresi Inventory Turnover Ratio = 0.175
Koefisien regresi Ln_X1 (Inventory Turnover Ratio)
menunjukan bahwa apabila Inventory Turnover Ratio
mengalami kenaikan 1%, maka Return On Assets akan
mengalami penurunan sebesar 17.5, dengan asumsi
variabel dianggap konstan.
4.1.4
Uji Hipotesis
4.1.4.1 Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
t
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2.974
.290
-10.245
Ln_X1
-.787
.362
-.552
-2.171
1
Ln_X2
-.339
.297
-.300
-1.141
Ln_X3
.175
.139
.129
1.259
a. Dependent Variable: Ln_Y
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
Sig.
.000
.032
.257
.211
13
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X2
(Current Ratio) memiliki nilai t-hitung sebesar -1.141
< -1.983 (t-tabel = 0.05, df = (108-4) = 104).
Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.257 > 0.05, ini
menyatakan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima, yang
berarti Current Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Ln_X3
(Inventory Turnover Ratio) memiliki nilai t-hitung
sebesar 1.259 < 1.983 (t-tabel = 0.05, df = (108-4) =
104). Sedangkan nilai signifikannya sebesar 0.211 >
0.05, ini menyatakan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima,
yang berarti Inventory Turnover Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.1.4.2 Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.9
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
5.931
3
1.977
1
Residual
55.166
104
.530
Total
61.097
107
a. Dependent Variable: Ln_Y
b. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
Sumber: Output pengelolahan data SPSS.V. 21.0 (2014)
F
3.727
Sig.
.014b
Model
R
1
.312a
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
Adjusted R Square
.097
.071
14
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel DAR (X1)
dalam penelitian ini adalah Debt To Asset Ratio
berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2012. Berdasarkan hasil uji parsial,
variabel CR (X2) dalam penelitian ini adalah Current
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012. Kondisi ini mungkin
disebabkan aset lancar yang paling likuid perusahaan
besar tapi terdiri dari surat berharga yang kualitasnya
jelek yang dapat mengakibatkan nilai jualnya di bawah
nilai nominalnya, penagihan piutangnya tidak lancar dan
persediaan
yang
terlalu
besar
sehingga
besarnya
komponen ini meningkatkan CR tapi mengindikasikan
adanya dana yang menganggur yang akan mengurangi laba
perusahaan. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel ITR
(X3) dalam penelitian ini adalah
Inventory Turnover
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012. Hal ini mungkin disebabkan
penjualan pada perusahaan tidak sangat tergantung pada
persediaannya.
Khususnya
prsediaan
barang
jadi,
konsumen terlebih dahulu memesan model produk yang
disediakan perusahaan, setelah terdapat kesepakatan
antara perusahaan dan konsumen baru kemudian perusahaan
akan mmemproduksi produk yang dipilih konsumen tersebut
di pabrik. Artinya penjualan pada perusahaan ini
terjadi sebelum barang yang diminta konsumen di
produksi atau perusahaan menjual barang belum jadi,
sehingga
ketika
persediaannya
belum
ada
tetapi
penjualannya telah terjadi. Jadi naik turunnya ITR
tidak mempengaruhi profitabilitas (ROA). Berdasarkan
hasil
pengujian
secara
bersamaan
atau
simultan,
diketahui bahwa ketiga variabel independen, yaitu Debt
to Assets Ratio, Current Ratio dan Inventory Turnover
15
Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
5.
5.1
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan
sampel lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian
akan lebih valid dan bagus, misalnya memasukkan
semua perusahaan yang terdaftar di BEI kecuali
keuangan.
2. Untuk
penelitian
selanjutnya
diharapkan
menambahkan variabelvariabel lain yang dapat
mempengaruhi ROA, karena 92.9% ROA dipengaruhi
oleh variabel lain diluar dari variabel dalam
penelitian ini.
3. Perusahaan
sebaiknya
mempertimbangkan
untuk
menggunakan
rasio
keuangan
yang
berpengaruh
terhadap ROA dalam hal ini DAR untuk dapat
meningkatkan profitabilitas dalam perusahaannnya.
4. Investor atau calon investor disarankan untuk
menganalisis rasio-rasio keuangan yang berhubungan
atau mempengaruhi ROA agar tingkat pengembalian
atas investasi dapat dilakukan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis
Laporan Keuangan.Yogyakarta: Andi
Memahami
pendekatan
1. Malang:
17
Sunyoto, Danang. 2011. Metode Penelitian Ekonomi.Alat
Statistik
&
Analisis
Output
Komputer
Untuk
Mahasiswa dan Praktis. Yogyakarta: CAPS
Supianto, Dedy, dkk. 2012.
Terhadap
Profitabilitas.
Oktober 2013
Pengaruh
Diunduh
Rasio Utang
tanggal
29
18
Lampiran
N
DAR (X1)
CR (X2)
ITR (X3)
ROA (Y)
Valid N (listwise)
108
108
108
108
108
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
.094
.894
.535
11.743
1.318
16.782
.012
.416
Mean
.40278
2.66389
5.62198
.15242
Std. Deviation
.193149
2.117339
3.111396
.105543
CR (X2)
ITR (X3)
108
108
2.66389 5.62198
2.117339 3.111396
.205
.111
.205
.111
-.163
-.083
2.131
1.152
.000
.140
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
1
.312a
.097
.071
.72832
a. Predictors: (Constant), Ln_X3, Ln_X1, Ln_X2
b. Dependent Variable: Ln_Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2.974
.290
Ln_X1
-.787
.362
-.552
1
Ln_X2
-.339
.297
-.300
Ln_X3
.175
.139
.129
a. Dependent Variable: Ln_Y
ROA (Y)
108
.15242
.105543
.141
.141
-.094
1.470
.027
Durbin-Watson
1.731
Collinearity Statistics
Tolerance
.134
.125
.831
VIF
7.438
7.977
1.204
19
Correlations
Ln_X1
Correlation
1.000
Coefficient
Ln_X1
Sig. (2-tailed)
.
N
108
Correlation
-.905**
Coefficient
Ln_X2
Sig. (2-tailed)
.000
N
108
Spearman's
rho
Correlation
.292**
Coefficient
Ln_X3
Sig. (2-tailed)
.002
N
108
Correlation
-.035
Unstanda Coefficient
rdized
Sig. (2-tailed)
.719
Residual
N
108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Ln_X2
Ln_X3
-.905**
.292**
Unstandar
dized
Residual
-.035
.000
108
1.000
.002
108
-.448**
.719
108
.069
.
108
-.448**
.000
108
1.000
.477
108
-.078
.000
108
.069
.
108
-.078
.423
108
1.000
.477
108
.423
108
.
108
20
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
a.
Std. Error
Beta
-2.974
.290
-10.245
.000
Ln_X1
-.787
.362
-.552
-2.171
.032
Ln_X2
-.339
.297
-.300
-1.141
.257
Ln_X3
.175
.139
.129
1.259
.211
ANOVA
Model
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
5.931
1.977
Residual
55.166
104
.530
Total
61.097
107
Sig.
3.727
Model Summaryb
Model
.312a
R Square
.097
Adjusted R Square
.071
.014b