Anda di halaman 1dari 67

Training Material

GSM, GPRS and EDGE Introduction

Our Product and Service

Learning Center
Research and Development

Industrial Product
www.floatway.com

Agenda
Week 1
Pre Test
Introduction
Proses Belajar
What is RF Engineer
RF Planning and Optimization
RF Planning Scope Of Work
RF Optimization Scope Of Work

2G/GSM Introduction

GSM Radio Technology


GSM Channel Type
GSM Architecture
Cell Reselection, Handover and Location Update
Timing Advance Philosophy
2G BTS Hardware

GPRS Introduction
GPRS Technology
Modifikasi antramuka radio GSM untuk GPRS
Multislot Class
Channel Coding
GPRS Architecture

EDGE (Enhanced Data rate for Global Evolution)


Teknik modulasi pada EDGE
Modulation Scheme dan throughput maksimum
EDGE Architecture

PROSES BELAJAR

Proses Belajar
Belajar merupakan hak
setiap orang, akan tetapi
kesempatan mengikuti
program pengembangan
diri di Floatway
Learning Center adalah
suatu privilege.

Privilege bahwa
seseorang secara formal
telah menjalani kegiatan
belajar dan
mendapatkan
pengakuan atas hasil
belajarnya.

Perlu dicatat bahwa belajar


merupakan kegiatan individual.
Yang diharapkan bahwa peserta
juga melakukan kegiatan mandiri
seperti membaca, menerapkan
teori pada praktek nyata,
menganalisis dan hal-hal lain
yang mengembangkan
kemandirian belajar di luar kelas
formal.

Sehingga harapannya tidak terjadi


kesenjangan antara pemberi
materi dan peserta program dan
terjadi pertukaran informasi di
antara peserta di dalam kelas dan
akhirnya kegiatan training class
menjadi kegiatan yang
menyenangkan tanpa
meninggalkan semangat dan
kegigihan atau profesional.

WHAT IS RF ENGINEER

What is RF Engineer?
RF Engineer atau
Radio Frequency
Engineer adalah
seseorang yang
bertanggung jawab
segala sesuatu hal
pada jaringan seluler
yang berhubungan
dengan sisi radio.

di sisi radio kita dapat


mengetahui user
perception atau
rasa yang dialami
oleh pengguna
jaringan operator

RF Engineer Scope of Work

RF Engineer Scope of Work

RF Engineer Scope of Work

RF Planning Scope of Work


Scrambling
Code
Planning in
3G
Planning
for
Capacity
Expansion

Planning
for add
new site

Frequency
Planning in
2G

RF
Planning

Neighbour
Planning

Database
Parameter
for New
site

Physical
Parameter
for New
Site

RF Optimization Scope of
Work
Knowing and
Reporting
Network
Performance
Support for
newsite and
capacity
expansion
requirement

Knowing and
tuning for
optimal
Network
Parameter

RF
Optimization

Drivetest
analysis and
recommenda
tion

Acessibility
Performance
Improvement

Integrity
Performance
Improvement

Retainability
Performance
Improvement

2G/GSM INTRODUCTION

13

Radio Technology Evolution

4G

GSM Radio Technology


GSM kepanjangan
dari Global System
for Mobile
Communication

Mengkombinasikan
antara teknik TDMA
(Time Division Multiple
Access) dan teknik
FDMA (Frequency
Division Multiple Access)

GSM menggunakan
frequency carrier
selebar 200 KHz

Dikategorikan pada
teknologi 2G bersaing
dengan CDMA2000
(Code Division
Multiple Access 2000)

Pada Akhir tahun


2003 pengguna
jaringan seluler GSM
di seluruh dunia telah
mencapai 1 milyar.

FDD and TDD


Sistem GSM
menggunakan
teknik FDD
(Frequency
Division
Duplex) untuk
membedakan
transmisi uplink
dan downlink.

Multiple Access
Teknik akses
jamak
digunakan
untuk
mengatasi
keterbatasan
frekuensi yang
digunakan oleh
beberapa user
secara
bersamaan.
Kombinasi
antara akses
jamak FDMA
dan TDMA
digunakan
pada sistem
seluler GSM.

GSM Frequency Allocation

Pada standar
jaringan GSM
frekuensi yang lebih
tinggi digunakan
untuk komunikasi
downlink dan
frekuensi yang lebih
rendah digunakan
untuk komunikasi
uplink. Hal ini
berhubungan
dengan power
uplink yang
biasanya lebih
rendah daripada
power downlink
Guard band
sebesar 200 kHz
diaplikasikan di
batas-batas
frekuensi antar
operator untuk
menghindari
terjadinya saling
interference pada
operator penyedia
layanan GSM.

2G Frequency Allocation in
Indonesia
GSM
900

DCS 1800

TDMA Frame

Pada setiap
200 kHz
frekuensi band
terbagi menjadi
8 TDMA time
slot.

Jadi pada setiap


satu frekuensi band
memungkinkan 8
panggilan telepon
(atau 16 panggilan
telepon apabila
disetting halfrate
penuh) secara
bersamaan

Satu urut-urutan 8
TDMA timeslot
disebut sebagai
TDMA frame. TDMA
frame berdurasi 4.615
ms sehingga durasi
per tiap timeslot
adalah 0.577 ms

Multiframe

TDMA Frame
sebenarnya
adalah bagian
dari urutanurutan yang
disebut dengan
multiframe.

Multiframe pada
kanal TCH berulang
sampai 26 TDMA
Frame sedangkan
pada kanal logika
multiframe berulang
sampai 51 TDMA
Frame.

Informasi kontrol
SACCH disisipkan
pada Multiframe untuk
menjaga koneksi dan
menjaga kualitas
sambungan.

The Burst
Pada GSM
transmisi data tidak
dilakukan secara
kontinyu. Pada
setiap timeslot TS,
HF switch on, data
ditransmisikan
kemudian HF switch
off kembali. Metode
ini disebut sebagai
burst

Sekitar 0.028 ms
untuk switch on,
0.5482 ms untuk
transmisi data
(147 bit) dan
0.028 ms untuk
waktu switch off
kembali.

The Burst

142 bit informasi. Bit-bit


informasi dapat berlogika 0
atau 1. Information bits berisi
2 x 57 information bits, 26
training sequence bit dan 2
stealing flag. Training
sequence berfungsi untuk
sinkronisasi waktu dan
analisis kualitas
pentransmissan.

8.25 bit sebagai Guard Period.


Guard Period juga tidak berisi
informasi dan hanya sebagai
penghindar error pada
pengiriman burst. Salah satu
jenis burst yang spesial adalah
Acess burst yaitu burst pada
acess MS pertama kali ke
jaringan GSM dengan
menggunakan Guard Period
sepanjang 68.25 bit.

3 tail bits. Tail


bits tidak berisi
informasi. Tail
bits berfungsi
untuk mencegah
kerusakan bit-bit
informasi saat
burst dikirimkan.
Tails bit hanya
berisi logika 0.

How to represent bit 1 and 0 ?


Untuk
mentransmisikan
logika 0 dan 1 di
jaringan GSM
menggunakan
modulasi frekuensi.
Modulasi yang
digunakan adalah
Gaussian Minimum
Shift Keying (GMSK).
GMSK adalah
pengembangan dari
teknik modulasi
Minimum Shift Keying
(MSK).

Pergeseran
frekuensi tidak
dilakukan secara
langsung tetapi
dengan mengubah
kecepatan
phasenya.

GSM Channel Type

TCH/F dan TCH/H


Traffic Channels
digunakan untuk
transmisi data.

BCH (Broadcast
Channels) hanya
digunakan pada saat DL
untuk sinkronisasi MS
dan informasi broadcast.
CCCH (Common
Control Channel)
digunakan untuk
komunikasi dua arah
downlink dan uplik pada
saat pengaksesan awal
sebelum MS melakukan
panggilan telepon, SMS
dll
DCCH (Dedicated
Control Channel)
digunakan untuk
komunikasi dua arah
downlink dan uplink
untuk sinyal dedicated.

GSM Architecture

Network
Switching
Systems
Mobile Switching
Center (MSC)
berfungsi sebagai
switch dan
penghubung
dengan jaringan
fixed.

Base Station
Systems
Base Transceiver
Station (BTS)
BTS merupakan
perangkat pemancar
dan penerima yang
memberikan pelayanan
radio kepada MS.

Base Station
Controller (BSC)
BSC membawahi satu
atau lebih BTS serta
mengatur trafik yang
datang dan pergi dari
BSC menuju MSC atau
BTS.

Home Location
Register (HLR)
HLR merupakan
database yang
berisi data-data
pelanggan yang
tetap.
Visitor Location
Register (VLR)
VLR merupakan
database yang
berisi informasi
sementara
mengenai
pelanggan,
terutama saat
lokasi dari
pelanggan diluar
cakupan area
jaringan HLR-nya

Idle Mode and Dedicated Mode


Idle mode
adalah kondisi
dimana MS
tidak sedang
melakukan
panggilan
telepon.
Sedangkan
dedicated
mode adalah
kondisi dimana
MS sedang
melakukan
panggilan.

Cell Selection
Cell Selection adalah
proses sinkronisasi
awal saat MS
dinyalakan sehingga
terhubung ke operator
jaringan seluler dan
layanan jaringan dapat
digunakan
sepenuhnya.

Proses Cell Selection


menggunakan kanal
logika BCCH untuk
sikronisasi frekuensi
antara MS dan cell.

Cell Selection
MCC

MNC

Brand

Operator

Status

Bands (MHz)

510

00

PSN

PT Pasifik Satelit Nusantara


(ACeS)

Operational

Satellite

510

01

INDOSAT

PT Indonesian Satellite
Corporation Tbk (INDOSAT)

Operational

GSM 900 / GSM 1800 /


UMTS 2100

510

03

StarOne

PT Indosat Tbk

Operational

CDMA 800

510

07

TelkomFlexi

PT Telkom

Operational

CDMA 800

510

08

AXIS

PT Natrindo Telepon Seluler

Operational

GSM 1800 / UMTS 2100

510

09

SMART

PT Smart Telecom

Operational

CDMA 1900

510

10

Telkomsel

PT Telekomunikasi Selular

Operational

GSM 900 / GSM 1800 /


UMTS 2100

510

11

XL

PT XL Axiata Tbk

Operational

GSM 900 / GSM 1800 /


UMTS 2100

510

20

TELKOMMobile

PT Telkom Indonesia Tbk

Unknown

GSM 1800

510

21

IM3

PT Indonesian Satellite
Corporation Tbk (INDOSAT)

Not operational

GSM 1800

510

27

Ceria

PT Sampoerna
Telekomunikasi Indonesia

Operational

CDMA 450

510

28

Fren/Hepi

PT Mobile-8 Telecom

Operational

CDMA 800

510

89

PT Hutchison CP
Telecommunications

Operational

GSM 1800 / UMTS 2100

510

99

Esia

PT Bakrie Telecom

Operational

CDMA 800

PLMN
(Public Land
Mobile
Network)
selection
adalah
proses
pertama kali
saat
dilakukan
cell selection
PLMN, atau
istilah
mudahnya
adalah operator,
dibedakan
dengan MCC
(Mobile
Country Code)
dan MNC
(Mobile
Network Code).

Cell Re-Selection
Cell Reselection
adalah proses
perpindahan
mobile user dari
satu cell ke cell
yang lain pada
saat idle mode

Cell awal yang


ditinggalkan
disebut source
cell sedangkan
cell tujuan
disebut dengan
target cell.

Handover
Handover adalah proses
perpindahan mobile user dari satu
cell ke cell yang lain pada saat
dedicated mode.

Handover berfungsi untuk tetap menjaga


koneksi sewaktu melakukan panggilan
ketika mobile user berada diluar
jangkauan source cell.
Terdapat beberapa kriteria yang
menyebabkan terjadinya handover antara
lain sinyal yang lemah pada source cell
yang telah melewati batas yang telah
ditentukan, kualitas yang kurang bagus dll.

Pada saat terjadi handover koneksi dengan


source cell diputus dan dipindahkan ke target
cell oleh sebab itu handover adalah proses yang
sangat komplek dan kritis pada sistem GSM.

Handover

Handover Type
Intra cell
handover

Inter cell
handover
Inter BSC
handover
Inter MSC
handover
Inter PLMN

Paging
Paging adalah proses broadcast
pesan dari jaringan seluler kepada
spesifik mobile user untuk
mengetahui posisi tepatnya mobile
user dalam suatu cell.
Pendekatan yang sangat baik
adalah sistem harus melakukan
paging ke semua cell untuk
mengetahui dimana tepatnya
mobile user berada.

Tetapi apabila ini dilakukan maka


kapasitas radio yang digunakan
akan sangat besar.

Hal ini dapat diatasi dengan


adanya Location Area dan
Location Update.

Location Update
Location Update
digunakan untuk
mengurangi jumlah
proses paging yang
harus dilakukan
oleh sistem
jaringan seluler.

Sistem jaringan
seluler dibagi
menjadi beberapa
location area,
setiap BSC dapat
terdiri dari
beberapa location
area dan minimal
terdiri dari satu
location area.

Setiap mobile user


mengidentifikasikan
location area yang
baru, dan
berpindah ke
location area yang
baru maka MS
akan melakukan
Location Update.

Setiap proses Location


update dilakukan
update data-data
tepatnya posisi MS
berada dalam suatu cell
akan disimpan dalam
VLR (Visitor Location
Register). Update data
pada VLR diambil dari
data subscriber pada
HLR (Home Location
Register).

Dengan adanya
Location Update proses
paging tidak harus
dilakukan di semua cell
di satu jaringan seluler
tetapi hanya dilakukan
oleh cell-cell yang
berada dalam satu
Location Area.

Proses Location update


tidak hanya terjadi
apabila terjadi
perpindahan Location
Area tetapi juga terjadi
secara periodik apabila
MS masih terletak pada
Location Area yang
sama agar data selalu
ter-update.

Location Update

Outgoing Call
Proses
melakukan
panggilan
keluar atau
Outgoing Call
biasa disebut
juga sebagai
Mobile
Originating Call
(MOC)

Incoming Call
Proses
menerima
panggillan
masuk atau
Incoming Call
biasa disebut
juga sebagai
Mobile
Terminating
Call (MTC)

Timing Advance (TA) Philosphy


Access Burst
TB

Synch

Information Bit

TB

Guard Period

41

36

68.25

TB

Information Bit

TB

Guard Period

142

8.25

Access
Burst

Normal Burst

Berbeda dengan normal burst, access burst adalah burst


yang pertama kali dikeluarkan oleh MS saat mengakses
jaringan dan memiliki guard bit lebih panjang yaitu 68.25 bit.

Guard bit pada access burst digunakan untuk


mengkompensasi propagation delay karena jarak yang tidak
diketahui dari MS ke BTS. Sehingga access burst
sebenarnya memperbolehkan bit terlambat sebesar 68.25 bit
tanpa menginterferensi timeslot selanjutnya.

Timing Advance (TA) Philosphy


Access Burst

Durasi 1 bit
Deskripsi
Konversi kilobits ke bits
Kalkulasi waktu tiap bit (dalam detik)
Konversi dari detik ke mikrodetik

Formula
270.833 kb x 1000
1 detik/270.833 bits
0.00000369 detik x 1.000.000

Hasil
270.833 bits
0.00000369 detik
3.69 detik

Durasi single bit dapat juga diketahui dari hasil kalkulasi data
throughput GMSK sebesar 270.833 kb/s. Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui transmisi sebuah single bit
adalah 3.69 s.

Timing Advance (TA) Philosphy


Propagation Delay
Jika access burst memiliki guard period sebesar 68.25 bits
maka maksimum delay time adalah sebesar 3.69 s x 68.25
bits atau 252 s. Ini berarti sinyal dari MS dapat diterima
dengan delay 252 s tanpa menginterferensi timeslot
selanjutnya.

Timing
MaksimumAdvance (TA) Philosphy
Coverage
Step selanjutnya adalah kalkulasi untuk menentukan jarak
maksimum yang dapat ditempuh oleh MS apabila delay time
maksimum adalah 252 s. Menggunakan cepat rambat
cahaya di udara (c) sebesar 300.000 km/s kita dapat
menghitung jarak maksimum yang dapat ditempuh.
Deskripsi

Formula

Hasil

Konversi km ke m

300.000 km x 1000

300.000.000 meter

Konversi m/s ke m/s

300.000.000/1.000.000

300 m/s

Kalkulasi jarak untuk 252 s

300 m/s x 252 s

75600 m

Konversi m ke km

75600 m/1000

75.6 km

Karena sinyal radio tidak hanya satu arah tetapi dua arah, kita harus
membagi jarak maksimum yang diperbolehkan menjadi dua.
Sehingga 75.6 km apabila dibagi dua kita mendapatkan nilai
maksimum sekitar 37.8 km. Jika MS lebih jauh daripada 37.8 km
maka akan menginterferensi timeslot selanjutnya. Pada standar
GSM nilai ini dibulatkan menjadi 35 km. Sehingga maksimum
coverage pada sebuah cell adalah 35 km.

Timing
MaksimumAdvance (TA) Philosphy
Coverage
Step selanjutnya adalah kalkulasi untuk menentukan jarak
maksimum yang dapat ditempuh oleh MS apabila delay time
maksimum adalah 252 s. Menggunakan cepat rambat
cahaya di udara (c) sebesar 300.000 km/s kita dapat
menghitung jarak maksimum yang dapat ditempuh.
Deskripsi

Formula

Hasil

Konversi km ke m

300.000 km x 1000

300.000.000 meter

Konversi m/s ke m/s

300.000.000/1.000.000

300 m/s

Kalkulasi jarak untuk 252 s

300 m/s x 252 s

75600 m

Konversi m ke km

75600 m/1000

75.6 km

Karena sinyal radio tidak hanya satu arah tetapi dua arah, kita harus
membagi jarak maksimum yang diperbolehkan menjadi dua.
Sehingga 75.6 km apabila dibagi dua kita mendapatkan nilai
maksimum sekitar 37.8 km. Jika MS lebih jauh daripada 37.8 km
maka akan menginterferensi timeslot selanjutnya. Pada standar
GSM nilai ini dibulatkan menjadi 35 km. Sehingga maksimum
coverage pada sebuah cell adalah 35 km.

Timing Advance (TA) Philosphy


Perhitungan Jarak
Ketika mengkalkulasi jarak untuk setiap TA, harus diingat
bahwa delay propagation yang dihitung adalah untuk dua kali
perjalanan gelombang radio. Pertama ada sinyal sinkronisasi
dari BTS ke MS, dan kedua adalah pentransmisian burst dari
MS ke BTS.
Deskripsi
Delay Propagation untuk 1 way trip
Jarak untuk 1 TA

Formula
3.69 detik/2
300 m/s x 1.845 detik

Hasil
1.845 detik
553.5 meter

Timing Advance (TA) Philosphy


Perhitungan Jarak
Nilai TA berkisar antara 0 sampai 63, dimana setiap step
yang mewakili satu periode bit (sekitar 3,69 mikrodetik).
Dengan cepat rambat gelombang radio sekitar 300.000.000
meter per detik (yaitu 300 meter per mikrodetik), satu step
TA kemudian merupakan perubahan jarak round-trip (dua
kali kisaran propagasi) dari sekitar 1.100 meter. Ini berarti
bahwa setiap perubahan nilai TA adalah perubahan 553.5
meter atau biasa dibulatkan menjadi 550 meter dalam
kisaran nyata antara MS dan Base Station.
TA Ring

Start

End

553.5 m

553.5 m

1107 m

1107 m

1660.5 m

1660.5 m

2214 m

63

34.87 km

35.42 km

Timing Advance (TA) Philosphy


Extended Range
Dengan menerapkan fitur
Extended Range, BTS dapat
menerima sinyal uplink dua
timeslots berdekatan sekaligus.
Jika MS mencapai Timing Advance
maksimum, BTS memberikan kelonggaran
penerimaan waktu timing advance dan
memberikan waktu bagi MS untuk didengar
oleh BTS bahkan dari jarak yang sangat
jauh. Tambahan waktu sebesar durasi
timeslot tunggal, dengan 156 periode bit.

Hal ini memberikan jangkauan


sekitar 120 km untuk cell atau
BTS yang meng-cover di daerah
jarang penduduknya atau untuk
mencapai pulau-pulau terpencil.

Short Quiz 1
1.

Hitung berapa jarak maksimum TA, dan pada


ring TA ke berapakah apabila kalkulasi TA
menggunakan Normal Burst ?

BTS Type

Nokias BTS now merger as


Nokia Siemens Networks

BTS Type

Siemenss BTS now merger


as Nokia Siemens Networks

BTS Type

Ericssons BTS

Tower Type

1. BTS Greenfield
dengan struktur berkaki
empat, biasanya untuk
BTS dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di
daerah rural
2. BTS Greenfield
dengan struktur berkaki
tiga, lebih hemat tempat
dan cocok untuk daerah
perkotaan
3. BTS kamuflase yang
menyerupai pohon untuk
keindahan estetika

4. BTS monopole

5. Ericsson Tower Tube,


tower yang ramah
lingkungan.
6. BTS yang difungsikan
juga sebagai lampu
penerangan

Indoor BTS

Gambar Antena indoor building.


Beberapa gedung-gedung tinggi di
kota besar seperti Jakarta misalnya
diharuskan menggunakan antena
indoor karena penetrasi sinyal BTS
macro biasanya sangat lemah
didalam gedung.

GPRS INTRODUCTION

52

GPRS Technology
GPRS kepanjangan
dari General Packet
Radio System

Dengan teknologi
GPRS memungkinkan
akses internet
dilewatkan melalui
mobile telephone.

Karena dikembangkan dari


teknologi GSM yang
berorientasi pada circuit switch
atau untuk komunikasi suara
maka kecepatan data koneksi
internet dengan GPRS
memang belum memuaskan.

Tapi dari sinilah teknologi


Wireless Broadband
berkembang

Modifikasi antarmuka radio GSM untuk


GPRS

Timeslot pada GSM akan


dibagi untuk koneksi CS
(circuit switch) dan juga untuk
koneksi PS (packet switch).

Kanal fisik dapat digunakan baik


untuk trafik GSM CS atau trafik
GSM PS tetapi tidak dapat
digunakan untuk kedua-keduanya
secara bersamaan.

Berbeda dengan koneksi CS,


GPRS PS kanal fisiknya
dapat dibagi dengan
pengguna lain (penggunaan
multislot).

Untuk menangani teknik


multiplexing beberapa subscriber
ke timeslot yang sama ditangani
oleh software yang disebut MAC
(Medium Access Control) dan
hardware yang dinamakan PCU
(Packet Control Unit).

Multislot Class
Multislot Class menentukan
kecepatan transfer data pada
arah uplink dan downlink.
Multislot Class dibagi menjadi
45 class.

Alokasi multislot
direpresentasikan dengan dua
angka, misalnya 5 + 2. Angka
pertama adalah jumlah timeslot
downlink dan yang kedua adalah
jumlah timeslot uplink yang
dialokasikan untuk digunakan
oleh mobile station.

Nilai umum yang digunakan adalah


kelas 10 untuk ponsel-ponsel yang
mendukung GPRS/EDGE. Kelas 10
memungkinkan ponsel menggunakan
maksimal 4 timeslot arah downlink dan
2 timeslot arah uplink. Namun secara
bersamaan maksimum 5 timeslot
simultan dapat digunakan pada arah
uplink dan downlink.

Jaringan akan secara


otomatis mengkonfigurasi
baik untuk operasi 3+2
atau 4+1 tergantung dari
kebutuhan data yang akan
ditransfer.

Multislot Class

Multislot Class
Multislot Class

Downlink Timeslot

Uplink Timeslot

Active Timeslot

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
30
31
32
33
34

1
2
2
3
2
3
3
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5

1
1
2
1
2
2
3
1
2
2
3
4
1
2
3
4
5

2
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6

Multislot Class
Blackberry
Curve 8900
(kanan) dan
Blackberry Bold
9000 (kiri)
menggunakan
GPRS Class 10
(4+1/ 3+2 slot)

Channel Coding
Channel coding
digunakan secara
khusus pada sistem
GPRS. Channel coding
digunakan untuk
mengubah data-data
digital menjadi radio
block.
Radio Block berguna untuk
memproteksi kerusakan
data-data user pada saat
pentransmissian di radio
interface menggunakan
teknik konvolusional coding.
Ini berarti memasukkan bitbit redudancy ke dalam bitbit user.

Empat macam teknik


pengkodean digunakan
pada GPRS yaitu CS-1
sampai CS-4. Kualitas
radio menentukan jenis
teknik pengkodean yang
digunakan.

Kanal logika sistem GPRS

Ada dua solusi yang


dapat digunakan.
Pertama adalah
menggunakan kanal
logika yang digunakan
pada sistem circuit
switch GSM.
Solusi kedua adalah
apabila trafik GPRS
semakin bertambah dan
pensinyalan yang harus
ditangani semakin
banyak maka kanal
logika yang terpisah
untuk menangani GPRS
harus disediakan.
Di dalam kasus ini
apabila MS melihat
pada sistem informasi
pada BCCH untuk
melihat apakah kanal
GPRS tersedia maka
GPRS-MS akan juga
membaca informasi
dimanakah kanal
PBCCH (Packet
Broadcast Control
Channel) berada (time
slot).

GPRS Architecture

Network
Switching
Systems
GGSN (Gateway
GPRS Support
Node)
GGSN berfungsi
sebagai Gateway
antara jaringan
GPRS dengan
jaringan paket data
standar (PDN).
lewat antarmuka Gi
(Gi Interface) atau
ke jaringan GPRS
dengan PLMN
(Public Land Mobile
Network) yang
berbeda lewat
antarmuka Gp.

Base Station
Systems
PCU (Packet Control Unit)
Diletakan dalam BSC.
bertanggung jawab atas semua
protokol radio GPRS dan
komunikasi dengan SGSN.

SGSN (Serving GPRS Support Node)


Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC
pada jaringan GSM yang berfungsi dalam
Mobility Management, Chipperring, kompresi
data, paging, perhitungan trafik, charging,
security, dan mengatur proses pengaksesan
data.

EDGE (ENHANCED DATA


RATE FOR GLOBAL
EVOLUTION)

62

Teknik Modulasi pada EDGE

Kemunculan EDGE
(Enhanced Data Rate
for GSM Evolution)
mengimplementasikan
penyandian 8-PSK
(Phase Shift Keying),
penyandian yang
memungkinkan
pengiriman bit-bit
informasi lebih cepat
dibandingkan
penyandian sebelumnya
yang dipakai oleh GSM
yaitu GMSK (Gaussian
Minimum Shift Keying).
Kecepatan data secara
teori yang dapat
didukung oleh EDGE
mencapai 296 kbps, 3
kali jika dibandingkan
dengan GPRS dalam
hal pengiriman data
secara paket.

Modulation scheme dan throughput maksimum


Scheme

Modulation

Throughput Maksimum/timeslot (kbps)

MCS-9

8-PSK

59.2

MCS-8

8-PSK

54.4

MCS-7

8-PSK

44.8

MCS-6

8-PSK

29.6

MCS-5

8-PSK

22.4

MCS-4

GMSK

17.6

MCS-3

GMSK

14.8

MCS-2

GMSK

11.2

MCS-1

GMSK

8.8

EGPRS/EDGE
memperkenalkan
sembilan macam MCS,
yaitu MCS-1 sampai
MCS-9 yang ditentukan
oleh jenis modulasi
Coding scheme yang
baru ini dapat
menghasilkan
kecepatan data yang
lebih tinggi dari GPRS.
Di mana dengan
adanya EDGE, skema
koding yang dapat
digunakan sampai
MCS-9 yang memiliki
kecepatan bitrate
hingga 59,2 kbps,
sehingga bitrate total
yang dapat dicapai
dengan alokasi lima
timeslot sebesar 296
Kbps.

EDGE Architecture
EDGE Capable TRX,
GSM compatible
Gn

Gb

GGSN

Laptop
SGSN

BTS

A-bis

A
BSC

EDGE capable terminal


GSM compatible

BTS
8 -PSK coverage

More capacity in interfaces


to support higher data image

GSM coverage

Base Station
Systems
BTS
Penambahan sistem
modulasi perangkat
pemancar dan penerima
untuk modulasi 8-PSK
pada BTS.

BSC
Terdapat penambahan
software pada PCU agar
dapat berkomunikasi
dengan SGSN dan BTS.

MSC

Secara umum
memiliki
arsitektur dan
antarmuka
yang masih
sama dengan
sistem GPRS.

Short Quiz 1I
1.

2.

3.

Sebuah Handphone dengan spesifikasi GPRS


class 10. Tentukan throughput maksimum
(DL/UL) dan throughput minimum (DL/UL)
handphone tersebut jika seseorang
mengkases internet dan mendapatkan
coverage GPRS ?
Tentukan pula throughput maksimum (DL/UL)
dan throughput minimum (DL/UL) handphone
tersebut jika seseorang mengakses internet
dan mendapatkan coverage EDGE ?
Lakukan perhitungan yang sama untuk
handphone Anda. Tentukan throughput
maksimum (DL/UL) dan throughput minimum
(DL/UL) saat mendapatkan coverage GPRS
dan coverage EDGE ?

End of Week 1

Anda mungkin juga menyukai