Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
untuk kerja praktik. Disamping terjangkaunya dari segi pengetahuan, pengalaman, waktu,
dan pendanaan. Oleh karena itu, pemilihan tempat praktik yang saya ambil adalah
PT.TIARA NUSA TEKNIK.
Pemilihan tempat praktik di PT. TIARA NUSA TEKNIK merupakan persetujuan dari
pihak fakultas dan pihak industri, sehingga kami berharap dengan memilih tempat prakik
disini akan mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan secara langsung di
lapangan. Terutama pada bagian atau devisi bengkel utama pada bagian pemesinan
produksi atau fabrikasi yang mana disana banyak memproduksi dan memperbaiki
komponen-komponen kapal laut. Hal ini ada kesesuaian dengan mata kuliah yang di
dapat di kampus.
1. Bagi mahasiswa :
a. Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang
kondisi suatu perusahaan baik dari segi manajemen
yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang
digunakan, kinerja para karyawan serta prosesproses industri.
3. Bagi perusahaan
a. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan melalui mahasiswa
yang sedang melakukan PI.
2. Metode Interview
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau wawancara
dengan nara sumber yang memiliki kapasitas dan informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan praktik indusri.
3. Metode Referensi
Merupakan metode yang dilakukan dendan membaca referensi baik berupa
manual suatu perangkat, official website, atau halaman web yang mendukung.
BAB II
PROFIL PT TIARA NUSA TEKNIK ( TNT )
A. Sejarah Perusahaan
PT. Tiara Nusa Teknik merupakan industri yang bergerak di bidang produksi dan jasa
pelayanan perbaikan dan pembuatan komponen kapal laut.Pendirian perusahaan ini
merupakan gagasan dari Bapak Adrianus Seciawanto, Bapak Waluyo, dan Bapak Winardi
Gani. Alasan mereka mendirikan perusahaan tersebut karena Negara Indonesia
merupakan negara maritime yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan yang kaya
akan sumber daya hayati berupa perikanan. Potensi sumber daya hayati berupa ikan
tersebut diperkirakan + 6,5 juta ton per tahunnya,ini merupakan potensi yang luar biasa
dan dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan program pembangunan nasional. Namun
apabila kita lihat pendapatan negara dari sumber daya hayati ini, masih sangat jauh dari
target yang diharapkan.
Sangat minimnya hasil penangkapan ikan ini adalah karena ketidak berdayaan
masyarakat nelayan kita sebagai pelaku utama pada industri perikanan tangkap,dalam
usaha penagkapan ikan di laut maupun pengelolaan hasil tangkap. Hal ini disebabkan
karena kurangnya perhatian dari pemerintah maupun sektor lain terhadap industri
kelautan secara umum, dan khusususnya industri perikanan tangkap. Sehingga hal ini
menyebabkan para nelayan tidak mampu untuk mengembangkan usaha
perikanannya,karena kesulitanmodal serta minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta
teknologi kapal perikanan.
1. Propeller berbagai tipe misalnya propeller tipe daun bulat, kaplan, dan sirip.
2. Shaft ( AS ) dan stern tube ( koker / rumah AS ).
Sedangkan bahan baku yang digunakan adalah :
1. Propeller : a. Bronze
b. Manganise Bronze
c. Nikel Aluminium Bronze ( Libral )
2. Shaft menggunakan stainless stell dan stern tube menggunakan pipa dan kuningan
Selain memproduksi perusahaan ini juga menerima perbaikan dan modifikasi seperti :
1. Menjalani kegiatan pokok meliputi pembuatan propeller, Gen-set, shaft, dan gear
box.
3. Menjalankan usaha yang sejalan dengan kegiatan pokok perusahaan dalam arti
yang seluas-luasnya.
Strategi yang kami kembangkan untuk mencapai Visai da Misi adalah sebagai berikut
:
2. Mampu memproduksi produk kami secara efisien dengan mutu yang tinggi
dengan standar internasional memenuhi ketepatan waktu dan kepuasan pelanggan.
D. Struktur Organisasi
Di dalam setiap perusahaan, baik besar maupun kecil tidak terlepas dari struktur
organisasi. Adapun struktur organisasi itu sendiri adalah suatu sistem kejasama antara dua
orang atau lebih dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan. Di dalamstruktur
organisasi dibedakan tugas, fungsi,dan jabatan dalam mengelola perusahan. Dengan
adanya struktur organisasi yang baik maka usaha-usaha yang dilakukan dapat menjadi
lebih efektif, efisien, dan produktif. Begitu juga dengan PT TIARA NUSA TEKNIK yang
memiliki struktur organisasi diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masingmasing anggota di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini mampu mengantisipasi
kebutuhan organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih efisien danmencapai target
dan tujuan perusahaan. Struktur organisasi pada PT TIRA NUSA TEKNIK pada
bagian workshop dapat dilihat pada gambar sebagi berikut :
E. Deskripsi Jabatan
1. Direktur Teknik
Tugasnya adalah:
2. Administrasi Keuangan
Tugasnya adalah:
d. Mencatat semua transaksi penjualan rumah baik tunai maupun kredit dan
membuat laporan penjualan secara berkala.
e. Menerima pembayaran uang tanda jadi dan uang pelunasan pembayaran dari
pembeli untuk penjualan tunai.
f. Menerima pembayaran uang tanda jadi dari pembeli dan transfer rekening dari
bank untuk penjulan secara kredit.
a. Membubut propeller bubut rata maupun bubut dalam untuk rumah poros AS dan
membuat shaft.
Tugasnya adalah :
b. Menentukan pajang diameter tebal daun pajang daun propeller dengan alat ukur,
dan mesin gerinda tangan.
7. Pembantu Teknisi
Tugasnya adalah :
BAB III
KEGIATAN KEAHLIAN
A. Kegiatan Industri
Pada perancangan baling-baling (Propeller) kapal, besarnya daya yang di-absorb oleh
balingbaling adalah umumnya berkisar 85 90% dari nominal power pada
nominal speed (rated power, rated speed). Sehingga, besarnya selisih (10 15%) yang
dipilih tersebut, didasari pada permintaan Owner serta pertimbangan teknis dari
kekhususan bentuk lambung kapal itu sendiri . Maka daya yang tersedia masih
mencukupi kebutuhan untuk mempertahankan kondisi servis kapal, seiring dengan
kenyataan adanya binatangbinatang laut yang tumbuh menempel di lambung kapal.
Kapal sebaiknya dijadwalkan untuk melaksanakan dry docking, ketika kapal dalam
operasi servisnya harus merunning engine pada kondisi 100% nominal dari maximum
continuous power rating.
SERVICE RATING = 85 90 %
= {Brake Power Trials} / {Brake Power Manufacturer Rating}
Untuk memperoleh rancangan daun propeller yang optimal, maka dibutuhkan keahlian
dan keterampilan seorang desainer kapal dengan dasar pertimbangan hasil penelitian dan
data-data eksperimen propeller yang telah dilakukan di lapangan, Karena dalam propeller
tersebut dipengaruhi oleh banyak parameter atau faktor yang harus dipertimbangkan,
disamping itu perlunya penyederhanaan konsep dari berbagai teori tentang desain
propeller. Walaupun demikian untuk mendapatkan rancangan propeller secara praktis
dapat dilakukan dengan uji coba secara sistematis.
Pemilik kapal selalu menghendaki agar kapalnya dapat dioperasikan seekonomis
mungkin, dengan kemampuan motor pengerak maksimum pada laju kisaran nominal
kapal harus dapat berlayar dengan kecepatan setinggi mungkin. Namun kondisi operasi
kapal akan mempengaruhi efisiensi propeller sehingga parameter dalam mendesain
propeler kapal perikanan harus dipertimbangkan antara lain :
- Jumlah daun propeller
- Garis tengah propeller
- Rasio luasan daun propeller
B. Proses Produksi
Bahan cor terbuat dari bahan bronze (kuningan ) yang telah berbentuk propeller akan
diproses untuk mendapatkan ukuran panjang bonggol, dan diameter lubang poros yang
sudah ditentukan standar ukuranya. Misalnya kita akan membuat propeller ukuran
diameter 1500 x 1700 dengan ukuran sepi dan pitch yang telah ditentukan standar
perusahaan (table standar konus dapat dilihat pada lembar lampiran). Urutan proses
pembuatannya sebagai berikut :
9. Lakukan kembali pembubutan rata muka atau facing sampai ukuran yang
diinginkan.
10. Lepaskan benda kerja jangan lupa menggunakan katrol untuk menggangkat lalu
lepaskan mur alat pendukungnya.
Pahat Karbida
Bahan
Baja perkakas
Halus
Kasar
Halus
Kasar
75 100
25 - 45
185 - 230
110 - 140
Baja karbon
70 90
25 - 40
170 - 215
90 - 120
Baja menengah
60 -85
20 - 40
140 -185
75 - 110
Baja cor
40 45
25 - 30
110 - 140
60 - 75
Kuningan
85 110
45 - 70
185 - 215
120 - 150
Aluminium
70 110
30 - 45
140 -215
60 - 90
Mild steel
H.C.Steel
Cast Iron
Untuk
Pekerja
an
Untuk
pekerja
an
Bahan
pendingi
n
B
or
Bub
ut
sekrap
Frai
s
kas
ar
Hal
us
Ulir
yang
digunakan
80
100
65
100
90
100
35
Soluble
oil
30
Soluble
oil
25
Tanpa
Coolant
40
50
50
50
40
40
80
80
70
60
90
80
Stainles
Steel
65
65
50
30
Solub
le oil
90
80
95
15
0
200
50
Tanpa
Coolant
Brass
160
190
100
30
0
Copper
180
190
100
30
0
18
0
250
50
Solub
le oil
Bronze
65
65
50
10
0
90
100
25
Tanpa
Coolant
130
50
0
20
0
300
50
Terpein/kero
sen
15
0
200
45
Alumini
um
190
330
Zink
100
130
100
25
0
Plastik
160
160
120
20
0
14
0
200
40
Tool
steel
30
50
30
70
50
75
20
Solub
le oil
Proses pengerjaan dengan mesin gerinda tangan bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapihkan hasil pemotongan, merapikan permukaan daun propeller, membentuk
kelengkungan pada propeller yang bersudut, dan lainya. Untuk pekerjaan ini dibutuhkan
peralatan keselamatan kerja antara lain :
a. Pelindung mata.
b. Pelindung hidung ( masker ).
c. Pakaian kerja.
d. Handel tangan pada mesin gerinda.
Pelatatan yang digunakan antara lain :
a. Mesin gerinda tangan dan batu gerinda ( merk SPEC A24S ukuran 180 x 6 x22
mm) max speed 4,300 m/min.
Panjang
Lebar
tebal
1,0
750
583,4
8,5
0,9
675
582,4
9,2
0,8
600
569
13,8
0,7
525
547,2
20,7
0,6
450
516,9
28,5
0,5
375
486,7
36,8
0,4
300
440,3
45
0,35
262,5
421,3
50
0,25
187,5
365,2
58
0,8 O,9
trailing edge 0,7
0,5 0,6
0,4
0,25 0,35
leading edge
d. Mencari tinggi sudut pitch yang akan digunakan yakni radius 0,7 dengan panjang
525 mm dan sudut 36 .
263
36
433
1. Pengertian Propeller
Propeller (alat gerak kapal) adalah alat yang dapat digunakan untuk
memindahkan/menggerakkan kapal dari satu tempat ke tempat lainnya. Alat gerak kapal
ini, kemudian dibedakan menjadi dua. Yaitu alat gerak mekanik dan non-mekanik. Alat
gerak non-mekanik biasanya digunakan pada kapal kapal konvensional. Sedangkan
pada kapal kapal sekarang, banyak yang menggunakan alat gerak mekanik sebagai
penggeraknya.Salah satu alat gerak mekanik dalam kapal adalah propeller.
Perkembangan propeller sangat pesat dan beragam. Bermula dari Archimedes yang
menggunakan propeller untuk memindahkan air, hingga sekarang telah banyak jenis
jenis propeler yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya. Pitch adalah jarak
aksial yang ditempuh/diambil oleh propeler pada satu kali putaran penuh (3600). Pada
prinsipnya,pengertian pitch pada propeler,jika di-analogi-kan suatu jarak yang telah
ditempuh oleh suatu titik kedudukan pada sudut selama 1 X putaran.
Propeler dengan sudut daun yang kecil akan menggerakkan kapal ke depan dengan
jarak yang sedikit pada setiap putarannya (kapal bergerak maju dengan pelan). Propeller
membutuhkan sedikit power untuk menggerakkan propeler dan mengakibatkan kecepatan
putar propeller tinggi. Untuk tujuan analitis, sebuah propeller dapat dibayangkan sebagai
sebuah sekrup yang berulir besar. Bila berputar, propeller tersebut mengulir sendiri
terhadap air, sedemikian rupa sehingga air membentuk seperti mur dan propeller
membentuk seperti baut. Semua ini membuat kapal melaju. Kuningan atau maangan
bertegangan tinggi adalah bahan yang pada umumnya dipakai untuk kapal-kapal kecil.
Sudut-sudut dan boss-nya dituang menjadi satu kesatuan dan jumlah daun 3 umumnya
yang dipakai untuk kapal-kapal kecepatan tinggi. Bagian-bagian dalam propeller antar
lain :
a. Diameter dari propeller didefinisikan sebagai diameter per putaran dari suatu
lingkaran yang dimulai dari ujungnya.
b. Pitch propeller adalah suatu jarak yang telah ditempuh oleh suatu titik kedudukan
pada sudu selama 1 X putaran.
c. Besaran Pitch ratio didefinisikan sebagai suatu koefisien dari pitch di bagi dengan
diameter, besarnya umumnya berkisar 0,55 - 0,75.
i. Straight pitch yaitu pitch yang diambil langsung dari garis yang ditentukan missal
0,7.
j. Hub yaitu silinder padat yang terletak dipusat propeller atau juga disebut tempat
yang digunakan untuk AS propeller.
2. Macam-macam Propeller
Propeller memiliki beberapa model atau macam antara lain : propeller dengan jumlah
daun tiga, empat, lima, enam serta dapat dijumpai dua unit propeller ( twin screw ), satu
unit ( single screw ) pada kapal perikanan. Bentuk daun propeller dapat dilihat pada
gambar berikut :
Bentuk daun no 5 digunakan pada kapal yang menggunakan nozel dengan tingkat
kebisingan dan getaran minimum.
F = W.a ( k Newton )
Reaksi air pada propeler ini merupakan gaya dorong ke depan (teori
momentum). Fenomena diatas terjadi karena pada propeler terdapat aliran sirkulasi yang
menghasilkan daya angkat oleh daun propeler. Sirkulasi menimbulkan peningkatan
kecepatan setempat, serta penurunan pada punggungnya, terjadi juga penurunan
kecepatan setempat yang menaikkan tekanan pada sisi muka daun propeller. Lihat pada
gambar 10
dimana :
PE = Daya Efektif, dlm. satuan kWatt
RT = Gaya Hambat Total, dlm. satuan kN
VS = Kecepatan Servis kapal [{Kec. dlm Knots} * 0.5144 = {Kec. dlm m/det}
Daya Dorong (PT) adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak
kapal (propulsor) untuk mendorong badan kapal. Daya Dorong merupakan fungsi dari
gaya dorong dan laju aliran fluida yang terjadi saat alat gerak kapal bekerja. Adapun
persamaan Daya Dorong dapat dituliskan sebagai berikut ;
dimana :
PT = Daya Dorong, dlm. satuan kWatt
T = Gaya Dorong, dlm. satuan kN
Va = Kecepatan advanced aliran fluida di bagian Buritan kapal [m/det]
= Vs ( 1 w ); yang mana w adalah wake fraction (fraksi arus ikut)
Daya Yang Disalurkan ( PD ) adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal guna
menghasilkan Daya Dorong sebesar PT, atau dengan kata lain, PD merupakan daya yang
disalurkan oleh motor penggerak ke baling-baling kapal (propeller) yang kemudian
dirubahnya menjadi Daya Dorong kapal (PT). Variabel yang berpengaruh pada daya ini
adalah Torsi Yang Disalurkan dan Putaran baling-baling, sehingga persamaan untuk
menghitung PD adalah sebagai berikut ;
dimana :
PD = Daya Yang Disalurkan, dlm. satuan kWatt
QD = Torsi Baling-baling kondisi dibelakang badan kapal, dlm. satuan kNm
nP = Putaran Baling-balin, dlm. satuan rps
Daya Poros (PS) adalah daya yang terukur hingga daerah di depan bantalan tabung
poros (stern tube) dari sistem perporosan penggerak kapal. Untuk kapal-kapal yang
berpenggerak dengan Turbin Gas, pada umumnya, daya yang digunakan
adalah PS. Sementara itu, istilah Daya Rem (Brake Power, PB ) adalah daya yang
dihasilkan oleh motor penggerak utama (main engine) dengan tipe marine diesel engines
Hull= PEPT ( 4 )
Hull = R x VsT x Vs
Karena ada dua kondisi tersebut, maka muncul suatu rasio efisiensi yaitu yang dikenal
dengan sebutan Efisiensi Relative-Rotative, 0RR ; yang merupakan perbandingan bantara
Efisiensi Baling-baling pada kondisi di belakang kapal dengan Efisiensi Balingbaling
pada kondisi di air terbuka, sebagai berikut ;
RR=B0=T x Va2nQDT x VanQ0=QDQ0 ( 11 )
sehingga 0RR sesungguhnya bukanlah merupakan suatu sifat besaran efisiensi yang
sebenarnya (bukan merupakan power conversion). Efisiensi ini hanya perbandingan dari
besaran nilai efisiensi yang berbeda. Maka besarnya efisiensi relative-rotative dapat pula
lebih besar dari satu, namun pada umumnya diambil nilainya adalah berkisar satu.
Efisiensi Transmisi Poros (Shaft Transmission Efficiency), 0S , secara mekanis
umumnya dapat didefinisikan dengan lebih dari satu macam tipe efisiensi, yangmana
sangat tergantung dari bentuk konfigurasi pada stern arrangement-nya. Efisiensi ini
merupakan product dari keseluruhan efisiensi masing-masing individual komponen
terpasang. Efisiensi ini dapat dinyatakan seperti persamaan, sebagai berikut ;
g=PpPg ( 12 )
Berikut ini adalah beberapa arrangement dari transmisi daya yang sering digunakan pada
sistem penggerak kapal,
(16)
, dimana adalah massa jenis fluida (Kg/m3); CT adalah koefisien tahanan total kapal;S
merupakan luasan permukaan basah dari badan kapal (m2). Dan jika variabel-variabel
tersebut adalah constant ( " ), maka Persamaan 16 dapat dituliskan sebagai berikut ;
(17)
b. Karakteristik Propeller
Karakteristik Propeler diperoleh dari hasil penelitian dan eksperimen beberapa seri
propeler (seri B) dengan parameter yang dipakai sebagai berikut :
-
Koefisien torsi
Efisiensi propeler
Secara umum karakteristik dari baling-baling kapal pada kondisi open water test adalah
seperti yang direpresentasikan pada Diagram KT KQ J (lihat Gambar 4). Setiap tipe
dari masing-masing baling-baling kapal, memiliki karakteristik kurva kinerja yang
berbeda-beda. Sehingga kajian terhadap karakteristik baling-baling kapal tidak dapat digeneralised untuk keseluruhan bentuk atau tipe dari baling-baling. Model persamaan
untuk karakteristik kinerja baling-baling kapal adalah sebagai berikut,
=
KQ =
(18)
(19)
(20)
(21)
dimana :
KT = Koefisien Gaya Dorong (Thrust) Baling-baling
KQ = Koefisien Torsi Baling-baling
J = Koefisien Advanced Baling-baling
VA = Kec. Advanced dari fluida yg melintasi propeller disk
0O = Efisiensi Baling-baling pd kondisi open water
N = Putaran Baling-baling
D = Diameter Baling-baling
TProp = Gaya Dorong Baling-baling (Propeller Thrust)
QProp = Torsi Baling-baling (Propeller Torque)
= Massa Jenis Fluida (Fluid Density)
(21)
(22)
(23)
(24)
Jika ditambahkan untuk kebutuhan Hull Service Margin; yaitu kebutuhan yang
dikarenakan dalam perhitungan perencanaan, yangmana analisanya dikondisikan
untuk ideal conditions, antara lain : perfect surfaces pada lambung dan balingbaling kapal, calm wind & seas, maka perlu ditambahkan allowances sebesar 20%
dari nilai KT tersebut. Dan notasinya pun ditambahkan sub-script SM, yang artinya
adalah service-margins
.
(28)
Langkah berikutnya adalah dengan membuat tabulasi dari Pers. (27) dan Pers. (28).
Harga J diambil dari Diagram Openwater Test baling-baling yang akan
digunakanpada kapal, yaitu dari angka terendah bergerak secara gradual ke angka
tertingginya.
(29)
(30)
Jika KQ ; KQ-SM ; D ; D adalah konstan, maka Pers. (29) dan Pers. (30) dapat ditulis
kembali sebagai berikut,
(31)
(32)
Dari kedua Pers. (31) dan Pers. (32) tersebut diatas, maka trend karakteristik propeller
power ( Propeller Load ) dapat diperoleh sebagai berikut ;
[Power] = [Torque] * [Speed]
(33)
(34)
Tahap berikutnya adalah mentabulasikan Persamaan (33) dan Persamaan (34) dengan
inputan propeller speed, yang diperoleh dari engine speed setelah diturunkan
oleh mechanical gears (perhatikan gears ratio-nya). Gambar 3.15 dan gambar 3.16
mengilustrasikan tentang tabulasi dan trend dari propeller power yang dikembangkan.
4. Kegagalan ulet ultimat : terjadi apabila retak mencapai pajang yang cukup besar,
sedemikian hingga penampang yang tersisa, tidak mampu menahan beban yang
ada (patah).
b. Korosi
Tipe korosi yang terjadi pada baling-balng kapal laut (propeller) yang terbuat dari
paduan Mangan Bronze adalah tipe Korosi Kavitasi. Bentuk Korosi Kavitasi ini
cenderung dialami lebih banyak oleh komponen-komponen yang mempunyai
kecepatan tinggi dalam fluida, daripada dalam pipa atau tangki temoat fluida mengalir
didalam permukaan logam yang diam. Penelitian korosi pada baling-baling kapal laut
(propeller) dilakukan dengan cara studi perpustakaan, kasus dan eksperimen. terlihat
bentuk korosi kavitasi yang terjadi pada baling-baling kapal laut (propeller) yang
terbuat dari paduan Mangan Bronze. Waktu operasi: 5 tahun, merupakan kombinasi
antar Korosi Erosi dan Korosi Lubang (pitting) dan umumnya paduan ini sangat tahan
terhadap unsur Cl (Chlorida).
d. Keausan Propeller
Kerusakan pada komponen mesin merupakan masalah yang sering terjadi pada
komponen elemen mesin. Bentuk bentuk kerusakan yang sering terjadi meliputi
keausan, dalam hal ini kerusakan yang sering terjadi saya analisa dari sudut pandang
yaitu : Menganalisa gaya gaya yang terjadi propeller yang bergerak berputar dengan
gaya yang besar dari mesin Induk
BAB IV
PROPELLER TANPA PASAK
ini terbukti sejak awal tahun 1968 dan dalam kurun waktu 10 tahun lebih dari 200 kapal
telah menggunakan metode pemasangan pilgrim ini karena dapat memindahkan daya
total sebesar 5.000.000 tenaga kuda dengan daya masing-masing kapal 25.000 tenaga
kuda maka dari itu metode ini digunakan untuk kapal-kapal besar yang setara dengan
tenaga yang besar. Kelebihan dari segi teknisnya sebagai berikut :
4. Propeller harus dirancang supaya mampu menahan daya puntir dan beban dorong
daun propeller yang ditentukan oleh peraturan klasifikasi.
.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan praktik industri di PT Tiara Nusa Teknik merupakan hal yang sangat
mengesankan. Karena perusahaan ini salah satu perusahaan yang sangat bonafit dan
masih jarang di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi propeller (baling-
baling) khusus untuk kapal laut. Untuk menentukan sebuah propeller kita harus
mempertimbangkan gaya hambatan, daya efektif, efisiensi besar volume lambung kapal,
dan mesin yang akan digunakan. Hal tersebut merupakan parameter yang digunakan
untuk memilih seri propeller kapal tersebut antara lain :
B. Saran
1. Bagi PT Tiara Nusa Teknik
a. Mengembangkan produksi dengan kualitas yang lebih bagus lagi.
b. Melakukan quality control pada proses produksi baik awal bahan sampai proses
pengemasan.
c. Meningkatkan komunikasi antar karyawan dan pegawai agar tidak terjadi missed
comunication.
d. Melengkapi alat keselamatan kerja seperti memakai baju kerja (wear pack ).
e. Industri diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga
pendidikan sebagai sarana untuk mencari bibit tenaga kerja professional dan
sebagai sarana menuju dunia kerja.
2. Bagi Fakultas
a. Menambah kegiatan praktikum di kampus untuk meningkatakan ketermpilan yang
dibutuhkan di dunia industry.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan dapat mempergunakan waktu praktik indusri secara
maksimal untu mengetahui proses produksi dan kegiatan yang ada di perusahaan