Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN JARINGAN
KOMPUTER 1

IP Address Classless Addressing VSLM

Oleh : Alfathony ( 14520241003 )

Pendidikan Teknik

Pendidikan Teknik Informatika S1


I.

TUJUAN PRAKTIKUM

Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan.

Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM.

Memahami teknik penggunaan subnet mask.

II.

SKENARIO PRAKTIKUM ( Studi kasus )

Uji coba teknik subnetting dengan konsep VLSM

III.

DASAR TEORI

VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh pemilik network
(network administrator) dari blok IP yang telah diberikan padanya (sifatnya local dan tidak
dikenal di internet, adapun keuntungan dari subnetting vlsm :

Mengurangi lalu lintas jaringan (reduced network traffic)

Teroptimasinya unjuk kerja jaringan (optimized network performance)

Pengelolaan yang disederhanakan (simplified management)

Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang jauh (facilitated spanning of large
geographical distance)

Menghemat ruang alamat.

Pendidikan Teknik Informatika S1


VLSM merupakan bentuk lain dari tehnik subnetting akan tetapi pada subnetting ini yang
digunakan bukan berdasarkan jumlah banyak IP dalam satu subnet/class melainkan banyak
host yang ingin dibuat. Hal ini akan membuat semakin banyak jaringan yang dapat dipisahkan
pada suatu subnet maupun class.

IV.

ALAT DAN BAHAN

Software Simulasi Cisco Paket Tracert 5.3

V.

LANGKAH KERJA

Buka aplikasi Cisco paket tracert 5.3

Klik icon end devices pada menu dibagian kiri bawah untuk menambahkan beberapa komputer.

Kemudian pilih devices yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk ditambahkan
dengan cara drag and drop pada lembar kerja..

Pendidikan Teknik Informatika S1

Misalkan kita pilih pc, klik icon pc kemudian drag and drop pada worksheet atau lembar kerja
dan buat seperti gambar dibawah ini.

Pendidikan Teknik Informatika S1

Sesuaikan pemasangan ip address dengan gambar diatas. Kemudian uji koneksi antar kelima
PC tersebut. Jika pengaturan ip address tersebut sesuai dengan gambar diatas maka kelima PC
tersebut tidak akan bisa terkoneksi karena kelimanya berbeda subnet. Hal tersebut telah
mensimulasikan teknik subnetting VLSM sesuai dengan scenario diatas.

Selesai.

VI.

BAHAN DISKUSI DAN TUGAS

[Pendalaman teknik CIDR] Hitunglah subnet dari 210.103.45.0/28! Buatlah simulasi pada
paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer !
Penyelesaian:
Subnet
Jumlah subnet
Subnet mask
Jumlah host

:
:
:

210.103.45.0/28
2x = 24
= 16 subnet
11111111.1111111.1111111.11110000

255.255.255.240

2y 2 = 24 2
= 16 2
= 14 host

Blok subnet

28 : 24 =

16

Sehingga subnet lengkapnya adalah 0, 16, 32, . . , 240


Alamat host dan broadcast yang valid.

NETWORK ADDRESS

Host pertama

210.103.45.0
210.103.45.1

210.103.45.16
210.103.45.17

210.103.45.3
2
210.103.45.3
3

210.103.45.24
0
210.103.45.24
1
4

Pendidikan Teknik Informatika S1


210.103.45.4
Host terakhir
BROADCAST

210.103.45.14
210.103.45.15

210.103.45.25

210.103.45.30
210.103.45.31

6
210.103.45.4

4
210.103.45.25

Dalam simulasi jaringan dengan Network Address 210.103.45.0 , 210.103.45.16,


dan 210.103.45.32. Dengan IP Address Host-nya diwakili oleh 5 IP Address sebagai
berikut :

Network Address 210.103.45.0


IP Address
210.103.45.
2

PC0
210.103.45.
3

Gateway : 210.103.45.1
PC1
PC 2
210.103.45.
4

210.103.45.
5

PC 3

PC4

210.103.45.6

Network Address 210.103.45.16


IP Address
210.103.45.
18

PC5
210.103.45.
19

Gateway : 210.103.45.17
PC6
PC7
210.103.45.
20

210.103.45.
21

PC8

PC9

210.103.45.22

Network Address 210.103.45.32


IP Address
210.103.45.
34

PC10
210.103.45.
35

Gateway : 210.103.45.33
PC11
PC 12
210.103.45.
36

210.103.45.
37

PC 13

PC14

210.103.45.38

Pendidikan Teknik Informatika S1

Setelah dilakukan percobaan PING antara satu computer dengan yang lainnya antara satu
jaringan yang sama maupun yang berbeda maka didapatkanlah hasil yang positif dimana
terbangun sebuah koneksi yang Aktif antara satu computer dengan yang lainnya. Singkatnya
bahwa percobaan ini berhasil dan computer saling berhubungan. Berikut bukti Screenshot
PING nya:

Pendidikan Teknik Informatika S1

PENGIRI
PENERI

PENGIRI
PENERI

Pendidikan Teknik Informatika S1

[Teknik VLSM] Misalkan ada sebuah perusahaan terbagi dalam 5 buah divisi yaitu A, B, C,
D dan E. Divisi A terdiri dari 300 komputer, divisi B terdiri dari 250 komputer, divisi C
terdiri dari 200 komputer, divisi D terdiri dari 140 komputer, dan divisi E terdiri dari 140
komputer. Setting ip address 5 buah komputer dengan network atau nomor jaringan awal
adalah 172.200.0.0. Bagaimana hasilnya dan sertakan perhitungannya secara detail?
Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah
komputer.
Penyelesaian :
-

Network awal

172.200.0.0

Divisi A

300 komputer

Divisi B

250 komputer

Divisi C

200 komputer

Divisi D dan E

Masing-masing 140 komputer.

DIVISI A
Untuk divisi A kita menggunakan teknik CIDR, sehingga subnetmask yang
-

cocok adalah 255.255.254.0. Dengan penyelesaian berikut dibawah ini :


Subnetmask
:
111111.1111111.11111110.00000000 : /23
Jumlah network :
2x
= 27
= 128 subnet
y
9
Jumlah host
:
2 2 = 2 2 = 512 2 = 510 host
Blok subnet
:
28 : 27 = 2, sehingga rincian blok subnet 0, 2, 4,
6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, ..., 254.

NETWORK

172.200.0.0

172.200.2.0

172.200.4.0

172.200.254.0

Host pertama

172.200.0.1

172.200.2.1

172.200.4.1

172.200.254.1

Host terakhir

172.200.1.254

172.200.3. 254

172.200.5. 254

ADDRESS

172.200.255.25

BROADCAST

172.200.1.255

172.200.3. 255 172.200.5. 255

4
172.200.255.25
5

Pendidikan Teknik Informatika S1


Untuk keperluan divisi A, network address yang digunakan adalah
172.200.0.0/23, dengan banyak ip address 510 host. Kemudian untuk divisi lainnya,
kita gunakan teknik VLSM, karena subnetting sebelumnya 1 subnet terdapat 510
host, dan akan menyisakan banyak ip jika menggunakan subnetting tersebut.
DIVISI B
- Jumlah host = 2y 2
= 2y 2 = 250

= 2y

= 252 (dibulatkan ke atas menjadi 256), maka

= y

= 8 ( Jumlah binari 0 pada mask )

Subnetmask = 11111111.11111111.11111111.00000000 : /24


= 255.255.255.0

Blok subnet = 28 : 28 = 1, maka kelipatan blok subnet-nya adalah 1, dengan


network awal 172.200.2.0/24, maka rincian subnet-nya sebagai berikut.
NETWORK
ADDRESS

172.200.2.
0

172.200.3.
0

Host pertama

172.200.2.1

172.200.3.1

Host terakhir

172.200.2.255

172.200.3. 254

BROADCAST

172.200.2.
255

172.200.3.
255

Network 172.200.2.0/24 digunakan untuk divisi B dengan kebutuhan 250


komputer dan network 172.200.3.0/24 digunakan untuk divisi C dengan kebutuhan
200 komputer.
DIVISI D DAN E
Untuk divisi D dan E dengan kebutuhan masing-masing 140 komputer, digunakan
perhitungan subnetting seperti yang pada divisi B dan C, dengan rincian sebagai
berikut
- Jumlah host
\

= 2y 2
= 2y 2

= 140

= 2y

= 142 (dibulatkan ke atas menjadi 256), maka

= y
-

subnetmask

= 8 (jumlah binari 0 pada mask)

= 11111111.11111111.11111111.00000000 : /24
= 255.255.255.0

Pendidikan Teknik Informatika S1


-

= 28 : 28 = 1, maka kelipatan blok subnet-nya adalah 1,

Blok subnet

dengan network awal 172.200.4.0/24, maka rincian subnet-nya sebagai


berikut :
NETWORK
ADDRESS

172.200.4.0

172.200.5.0

Host pertama

172.200.4.1

172.200.5.1

Host terakhir

172.200.4.254

172.200.5. 254

BROADCAST

172.200.4.255

172.200.5. 255

Network 172.200.3.0/24 digunakan untuk divisi B dengan kebutuhan 140


komputer dan network 172.200.4.0/24 digunakan untuk divisi C dengan
kebutuhan 140 komputer.
Subnet

#1

#2

#3

#4

#5

Host Pertama

172.200.0.1

172.200.2.1

172.200.3.1

172.200.4.1

172.200.5.1

Host Terakhir

172.200.1.254

172.200.2.254

172.200.3.254

172.200.4.254

Broadcast

172.200.1.255

172.200.2.255

172.200.3.255

172.200.4.255

Kebutuhan

300

250

200

140

140

Maksimal Host

510

254

254

254

254

Tersisa

210

54

114

114

Divisi

Netmask

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.
0

172.200.5.25
4
172.200.5.25
5

IP yang digunakan dalam simulasi dengan packet tracert

Network Address 172.200.0.0


IP Address
172.200.0.1
0

PC0

PC1

PC 2

172.200.0.1
1

172.200.0.1
2

172.200.0.1
3

PC 3

PC4

172.200.0.14

Network Address 172.200.2.0


IP Address
172.200.2.1
0

PC5

PC6

PC7

172.200.2.1
1

172.200.2.1
2

172.200.2.1
3

PC8

PC9

172.200.2.14

10

Pendidikan Teknik Informatika S1

Network Address 172.200.3.0


IP Address
172.200.3.1
0

PC10

PC11

PC12

172.200.3.1
1

172.200.3.1
2

172.200.3.1
3

PC13

PC14

172.200.3.14

Network Address 172.200.4.0


IP Address
172.200.4.1
0

PC15

PC16

PC17

172.200.4.1
1

172.200.4.1
2

172.200.4.1
3

PC18

PC19

172.200.4.14

Network Address 172.200.5.0


IP Address
172.200.5.1
0

PC20

PC21

PC22

172.200.5.1
2

172.200.5.1
2

172.200.5.1
3

PC23

PC24

172.200.5.14

Setelah dilakukan percobaan PING antara satu computer dengan yang lainnya antara satu
jaringan yang sama maupun yang berbeda maka didapatkanlah hasil yang positif dimana
terbangun sebuah koneksi yang Aktif antara satu computer dengan yang lainnya. Singkatnya
bahwa percobaan ini berhasil dan computer saling berhubungan. Berikut bukti Screenshot
PING nya:

11

Pendidikan Teknik Informatika S1

PENGIRIM
PENERIMA

12

Pendidikan Teknik Informatika S1

PENGIRIM
PENERIMA

13

Pendidikan Teknik Informatika S1

PENGIRIM
PENERIMA

14

Pendidikan Teknik Informatika S1

c. Bagaimana Subnetting-nya ?

Penyelesaian :
Network Address awal : 192.168.10.0/24
Untuk LAN A dibutuhkan 100 Host, maka subnettingnya :
-

Subnetmask awal

Jumlah Ip

255.255.255.0

11111111.11111111.11111111.00000000

2y

28

256 ip address yang tersedia

Jumlah ip yang dibutuhkan

jumlah ip / jumlah subnet

100 (dibulatkan menjadi 128) =

256 / jumlah subnet

Jumlah subnet

256 : 128

= 2 subnet, maka x = 1

Subnetmask untuk LAN A adalah 11111111.11111111.1111111.10000000 , prefix


25 255.255.255.128
Blok subnet

28 : 21 = 27

= 128, blok subnet lengkapnya 0, 128


15

Pendidikan Teknik Informatika S1

Untuk

NETWORK
ADDRESS

192.168.10.0

Host pertama

192.168.10.1

Host terakhir

172.200.4.254

BROADCAST

192.168.10.12
7

LAN

A digunakan

subnet

192.168.10.12
8
192.168.10.12
7
192.168.10.25
4
192.168.10.25
5

192.168.10.0/25,

dengan

gateway

192.168.10.126/25. Kemudian sisa subnet (128 ip address) kita bagi untuk LAN
B, dengan perhitungan :
2y (jml ip yang dibutuhkan)

20 (dibulatkan 32)

Berarti y (jumlah binari 0 pada oktet terakhir) = 5


Maka subnetmasknya adalah 1111111.1111111.1111111.11100000 prefix 27
SM = 255.255.255.224
Maka jumlah x (binari 1 pada oktet terakhir) = 3
Blok subnet

28 : 23

32

Blok subnet lengkapnya adalah dimulai dari 128, 160, 192, 224
NETWORK
ADDRESS

Host pertama
Host terakhir
BROADCAST

192.168.10.12
8
192.168.10.12
9
192.168.10.15
8
192.168.10.15
9

192.168.10.16
0
192.168.10.16
1
192.168.10.19
0
192.168.10.19
1

192.168.10.19
2
192.168.10.19
3
192.168.10.22
2
192.168.10.22
3

192.168.10.22
4
192.168.10.22
3
192.168.10.25
4
192.168.10.25
5

16

Pendidikan Teknik Informatika S1

Untuk LAN B menggunakan network 192.168.10.128/27, dengan gateway


192.168.10.158/27.

Selanjutnya

untuk

ip

router

digunakan

network

192.168.10.160/27 yang di subnetting lagi, karena jumlah hostnya terlalu


banyak. Dibutuhkan 4 ip address, 2 untuk router, 1 network address, 1 broadcast
address, maka :
2y

2 (jumlah binari 0 pada oktet terakhir)

Subnetmasknya adalah 111111.1111111.11111111.11111100, prefix 30


SM = 255.255.255.252, x (jumlah binari 1 pada oktet terakhir) = 6
Blok subnet

28 : 26

Blok subnet lengkapnya dimulai dari 160, 164, 168, 172,176 , 180, 184, 188
Network yang dipakai adalah 192.168.10.160/30
NETWORK ADDRESS

192.168.10.160

Host pertama

192.168.10.161

Host terakhir

192.168.10.162

BROADCAST

192.168.10.163

17

Pendidikan Teknik Informatika S1

VII.

PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING


1. Terdapat banyak RTO pada saat percobaan PING dengan computer yang berbeda
Network.
Solusi :
Patikan konfigurasi Gateway di setiap computer dan router benar benar Fixed.
2. Terdapat Pesan Error The Cable cannot be connected to the port. saat hendak
koneksi antara switch ke router.
Solusi :
Pastikan port module yang ada pada router cukup, jika ternyata hanya dua port
yang tersedia, tambah port ethernet dengan cara drag and drop ke bagian slot yang
kosong.
3. Kurangnya Pemahaman terhadap Labsheet termasuk Soal-soal didalamnya.
Solusi :
Berusaha mencari referensi bacaan yang bisa memperkaya pemahaman dan jangan
sungkan bertanya kepada dosen ataupun teman.

VIII. KESIMPULAN
VLSM merupakan teknik pengalokasian blok IP yang dilakukan bukan berdasarkan
jumlah atau banyaknya IP dalam satu subnet/class melainkan banyak host yang ingin
dibuat.

IX.

DAFTAR PUSTAKA
Labsheet 4 IP Address Classless Addressing VSLM

18

Anda mungkin juga menyukai