Anda di halaman 1dari 3

UAS MANAJEMEN PERPAJAKAN

RACHMAT SANDY RAMADHAN


SOAL 1
Dari soal yang diberikan, mengacu pada PPh pasal 6 ayat 1 huruf h, dengan dinyatakannya
bahwa piutang yang nyata tak tertagih dapat di biayakan dengan ketentuan yang ada, maka
tax planner dalam melakukan manajemen perpajakan, dapat memilih salah satu metode yang
menurut tax planner lebih menguntungkan dalam penghapusan piutangnya, baik itu
penghapusan secara langsung, maupun dengan memberi cadangan kerugian piutang.
Sebagai contoh :
Misal mempunyai piutang tak tertagih sebesar 1.000.000
Apabila menggunakan penghapusan langsung, maka seluruh piutang tak tertagih akan
langsung dihapus dengan menjurnal :
Beban penghapusan piutang

1.000.000

Piutang

1.000.000

Namun jika menggunakan cadangan kerugian piutang, sebelumnya manajemen telah


melakukan pencadangan kerugian piutang sebesar 1.000.000
Beban Cadangan kerugian piutang

1.000.000

Cadangan kerugian piutang sebesar

1.000.000

Ternyata ada piutang tak tertagih sebesar 500.000


Maka dijurnal :
Cadangan kerugian piutang
Piutang

500.000
500.000

Sehingga menyisakan cadangan kerugian piutang sebesar 500.000. dari ilustrasi diatas tax
planner dapat mengambil celah dengan menggunakan metode pencadangan. Dengan asumsi
bahwa beban cadangan kerugian piutang telah dibiayakan dalam laporan laba rugi komersial.
Hal ini memenuhi syarat degan poin 1 pada PPh pasal 6 ayat 1 huruf h. Dan ini merupakan

sebuah keuntungan bagi tax planner karena dari cadangan yang dibuat hanya 500.000 saja
yang tidak dapat di tagih, namun pada pembebanannya, tetap dikenakan 1.000.000.
SOAL 2
Sebelumnya objek pajak dari PPh 23 berupa dividen dengan nama dan bentuk apapun, bunga
termasuk premium diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian hutang, royalti,
hadiah, penghargaan,bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong pph 21 ayat 1 huruf e,
sewa dan penghasilan lain sehubung dengan penggunaan harta, dan imbalan sehubungan
dengan jasa teknik, manajemen, konsultan, konstruksi dan jasa lain dalam PMK no
244/PMK.03/2008. Dari soal yang diberikan, dapat dilihat bahwa terjadi kurang bayar yang
sangat besar sebesar 410.000.000. disini yang memungkinkan terjadinya hal tersebut adalah
dikarenakan kemungkinan adanya pemungutan pph 23 dari dividen yang tidak tepat, atau
adanya dividen yang tidak dipungut PPh 23. Hal ini bisa mengindikasikan kecurangan dari
pemungut pph 23 tersebut apabila ini dengan sengaja dilakukan. Selain itu kemungkinan
adanya kemungkinan besaran perhitungan untuk bunga tidak sesuai / telah dimanipulasi
sehingga setelah di koreksi adanya kekurangan pembayaran bunga tersebut. Dan juga
kemungkinan adanya kekeliruan mengenakan PPh 23 terkait sewa dengan PPh 4 ayat 2
terkait sewa tanah dan bangunan.
SOAL 3
Sebagai tax planner, maka langkah yang diambil adalah dengan mengangsur pembayaran
pajak tersebut, karena dari segi sanksi administrasi lebih sedikit dikenakannya jika di total,
dibandingkan dengan menunda pembayaran. Dan juga biaya sanksi administrasi ini tidak
berpengaruh pada biaya yang dapat mengurangi pajak penghasilan kita, maka lebih baik
memilih langkah yang memiliki biaya yang lebih sedikit.
SOAL 4
Sebelumnya insentif fiskal itu sendiri bisa berupa tax holiday, tax allowance, dan kawasan
ekonomi khusus. Dimana secara difinisi dengan diberikannya fasilitas ini oleh pemerintah
dapat menarik investor dan dapat meningkatkan pemerimaan negara. Namun secara teknis,
harus dipertimbangkan lebih jauh lagi pemberian fasilitas tersebut, terutama pada subyek
yang seperti apa yang diberikan fasilitas ini. Karena mungkin saja pada suatu bidang, tidak
dapat diberikan fasilitas ini, atau fasilitas ini dapat merugikan pemerintah bila salah sasaran.
Sehingga perlu kajian lebih lanjut bidang, sektor, atau klasifikasi seperti apa yang dapat

diberikan fasilitas ini. Karena tidak semua bidang yang diberikan insentif ini dapat
berkontribsi positif bagi perekonomian dan peningkatan penerimaan negara. Selain itu dari
sudut pandang investor, pemberian insentif ini bukanlah sesuatu hal yang penting disamping
regulasi suatu negara, ketersediaan sumber daya suatu negara dan keamanan berinvestasi
tersebut.
SOAL 5
Dengan menjadikan biaya kesehatan ini menjadi iuran, sehingga menjadi deductible bagi
pemberi kerja dan non taxable bagi karyawan, Biaya dari iuran tersebut dapat dikurangkan
sebagai biaya dan bukan penghasilan karyawan. Selain itu dapat juga dijadikan tunjangan
untuk karyawan yang ditanggung pemberi kerja, non deductible bagi pemberi kerja dan non
taxable bagi karyawan.

Anda mungkin juga menyukai