Anda di halaman 1dari 3

Ketika kapitalisme merajalela di Negeri Indonesia

Semarang- Zaman modern ini memang menawarkan berbagai


warna dalam segala aspek budaya social,ekonomi dan politik di
bumi ini. Dimulai dari benda,budaya, gaya hidup, teknologi,
bahkan pola pikir. Masyarakat yang konsumerisme dan
hedonisme semakin banyak, disinilah kita memasuki era
postmodern. Pada era ini banyak ideologi ideology yang
berkembang dimasyarakat. Terutama Indonesia yang menganut
ideology pancasila seakan-akan merenovasi ideologinya menuju
sesuatu yang unik,baru dan lebih berkembang.
Ideologi pancasila yang sebelum nya kita anut sebenarnya belum
teraplikasikan dengan baik, hanya beberapa saja yang telah
berjalan,itupun tidak 100% seperti yang diharapkan. Ideology
pancasila kita ditantang dengan kehadiran kapitalisme yang
semakin meraja lela didunia, kapitalisme yang dianut negara
negara eropa barat,alias negara dunia pertama mempunyai
pengaruh besar terhadap negara berkembang.
Sedikit perkenalan tentang ideology kapitalisme adalah sebuah
ideologi yang digunakan oleh sebagian besar golongan tertentu
untuk meraup keuntungan sebanyak banyak nya terhadap diri
sendiri. Ini berarti memanfaatkan prinsip ekonomi yang kita kenal
sebelumnya yaitu, modal kecil hasil besar. Dalam konteks ini,para
penguasa atau pengusaha menggunakan masyarakat sebagai
alat penghasil kesejahteraan bagi diri sendiri dengan cara
mempekerjakan mereka dengan gaji/upah yang tidak lah sesuai
dengan resiko,berat dan tantangan pekerjaan itu sendiri. Bahkan
sering kali kita menyaksikan buruh yang di paksa kerja dengan
upah yg rendah,di siksa layaknya budak. Ini lah yang dinamakan
sebagai alat kaum kapitalis.
Sebenarnya kapitalis juga mempunyai sisi positif,contohnya saja
di negara maju mereka bias maju karena sistemkapitalis yang
menjajah ekonomi negara berkembang, kelebihan kapitalis ini
mendorong kegiatan ekonomi secara signifikan dan teratur.
Persaingan bebas akan meningkatkan kreatifitas dan harga
menjadi rasional/wajar,dan tentunya pelaku ekonomi akan

tertantang untuk menjadi terbaik. Sedangkan sisi negatifnya jauh


lebih buruk,karena kita disini dijajah oleh kapitalis,dimanfaatkan
untuk memuaskan mereka kaum kapitalis. Contoh negatifnya saja
adalah penumpukan harta seperti koruptor, sifat manusia yg
condong ke individualisme,kehilangan nilai nilai moral yg baik,dan
yg paling terasa adalah pertentangan kelas atas dan bawah.
Tak heran mengapa kapitalisme mulai meraja lela di negri ini,
pertama kali nya adalah karena memang pada dasarnya ekonomi
Indonesia sendiri belum sanggup untuk berdiri di kaki
sendiri,terlebih Indonesia mempunyai beban hutang bermilyar
poundsterling kepada negara Belanda sesuai dengan ketentuan
konferensi meja bundar.
Mengapa Indonesia cocok menjadi bahan incaran oleh negara
negara besar atau negara kapitalis adalah karena Indonesia
menawarkan Sumber Daya Alam yang sangat luarbiasa. Jika kita
melihat sedikit kebelakang, perhatikan Organisasi IMF
(International Monetary Fund), World Bank, IGGI dan Organisasi
lainnya, terutama terhadap lembaga ekonomi yang berdomisili di
bawah naungan PBB merupakan alat penggerak program
Kapitalisme terhadap dunia miskin dan berkembang. Terutama
kawasan Asia-Afrika, dan wilayah miskin-berkembang lainnya. PT.
Freeport menjadi bukti bahwa perjanjian kapitalisme terhadap
Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Parasit di Papua itu saja
tidak dapat diatasi.
Mungkin itu hal yang masih susah untuk di perbaiki, contoh
lainnya yg lebih simple adalah kekuasaan kapitalis yang
menggerogoti Indonesia, salah satunya adalah ketergantungan
masyarakat Indonesia untuk menggunakan merk-merk buatan
luar negeri. Padahal bahan mentahnya diproduksi dari Indonesia.
Sungguh ironis sekali melihat mental masyarakat kita yang
sangat mengagungkan Barat.
Apabila hal ini terus berjalan dan menjadi budaya dari
masyarakat,tentu ini akan menjadi sebuah ironi tersendiri
terhadap jati diri kita sendiri. kita lupa akan bangsa kita dan siapa
kita.

Kaum koruptor akan selalu kayak karena menjadi alat dari


penguasa/konglomerat.kaum penguasa yang menjadi
sutradara,pemerintah sebagai aktor,dan kita hanyalah sebagai
boneka. miris bukan?
Dan yang paling penting adalah Bagaimana kita dapat keluar dari
jeratan kapitalis ini. Semua sudah terjadi. Butuh kerja keras dan
peran bagi kita para pelajar untuk memajukan bangsa ini. Sebab
kanker tersebut sudah merasuk terlalu dalam ke dalam mental
bangsa. Hanya satu yang dapat kita lakukan, tetaplah
mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan diri sendiri!
Mari kita mulai dari hal yang kecil saja, contohnya dengan
membeli produk-produk buatan asli Indonesia sehingga
menambah kemakmuran orang Indonesia itu sendiri.

Data Penulis,
Nama
: Noprizal Haloho
Mahasiswa
: Universitas Diponegoro
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
NIM
: 14010113130068

Anda mungkin juga menyukai