Anda di halaman 1dari 11

Final Fantasy adalah seri permainan RPG konsol dan komputer yang diproduksi oleh Square Enix

(sebelumnya bernama Square Co., Ltd.). Final Fantasy adalah seri permainan yang paling banyak
didistribusikan sepanjang masa, termasuk permainan-permainan RPG standar untuk konsol, permainan
portabel, MMORPG, permainan untuk telepon selular, tiga film produksi animasi dan dua film CGI
berdurasi panjang.
Produk pertama seri ini diluncurkan di Jepang tanggal 18 Desember 1987 dan telah dikhusukan untuk
pasar-pasar di Amerika Utara, Eropa dan Australia, pada banyak konsol permainan video, termasuk
Nintendo Entertainment System, MSX 2, Super Nintendo Entertainment System, PlayStation,
WonderSwan Color, PlayStation 2, Game Boy Advance, Nintendo GameCube juga komputer-komputer
kompatibel PC IBM dan beberapa jenis telepon selular. Keluaran berikutnya telah diberitakan akan
hadir untuk sistem permainan Nintendo DS, Nintendo Wii, PlayStation Portable, PlayStation 3 dan
Xbox 360. Final Fantasy adalah seri produk Squre Enix yang paling sukses dan seri produk ketiga
terlaris sepanjang masa, dengan penjualan sampai saat ini telah melebihi 63 juta unit di seluruh dunia.
Terhitung Juni 2006, di Jepang telah dirilis dua belas permainan yang merupakan bagian dari seri
utama (bernomor), beserta banyak judul pecahan (spinoff) dan judul terkait lainnya. Dua darinya, Final
Fantasy III dan Final Fantasy XII, secara resmi belum dirilis di luar Jepang; walau demikian, keduanya
dijadwalkan hadir di Amerika Utara (yang pertama untuk Nintendo DS dan yang terakhir untuk
PlayStation 2) pada akhir tahun. (Nama Final Fantasy III digunakan untuk rilis pertama di Amerika
Utara yang sebenarnya adalah Final Fantasy VI di Jepang.)

Ringkasan
Square Co., Ltd. pertama kali memasuki industri permainan video Jepang pada pertengahan 1980,
dengan mengembangkan variasi-variasi RPG sederhana untuk Famicom Disk System (FDS) Nintendo,
sebuah perangkat berbasis disk yang digunakan pada Family Computer ("Famicom", yang secara
internasional dikenal sebagai Nintendo Entertainment System). Pada tahun 1987, menurunnya minat
terhadap FDS menempatkan Square di ambang kebangkrutan. Pada waktu yang hampir bersamaan,
perancang Square, Hironobu Sakaguchi, mulai mengerjakan proyek ambisius baru, sebuah permainan
RPG fantasi untuk Famicom yang berbasis cartridge, sebagian karena terinspirasi oleh permainan
populer Dragon Quest milik Enix (dikenal oleh beberapa orang di Amerika Serikat sebagai Dragon
Warrior). (Pada saat ini, Enix dan Square adalah perusahaan yang terpisah; keduanya tidak bergabung
sampai 17 tahun setelahnya.) Sakaguchi merencanakan pensiun setelah menyelesaikan proyek ini
sehingga ia menamainya Final Fantasy (diterjemahkan menjadi "Fantasi Terakhir") karena akan
menjadi permainannya yang terakhir dan juga permainan terakhir dari Square. Secara luas diyakini
permainan ini dinamai untuk Square dan bukan Sakaguchi, walau Sakaguchi sendiri mengkonfirmasi
bahwa nama ini diberikan karena rencananya untuk pensiun. Sebaliknya, kesuksesan Final Fantasy
ternyata menjadikannya jauh dari permainan terakhir Square atau Sakaguchi. Final Fantasy membalik
keberuntungan Square dan menjadi produk terdepannya.
Mengikuti kesuksesan permainan pertamanya, Square dengan cepat memulai cerita kelanjutannya.
Berbeda dengan tipikal cerita kelanjutan sebuah permainan, Final Fantasy II menghadirkan karakter-
karakter yang sama sekali berbeda, dengan setting dan cerita yang hanya memiliki sedikit persamaan
tema dengan permainan pendahulunya. Pendekatan yang tidak lazim ini berlanjut sepanjang seri, di
mana tiap permainan Final Fantasy memperkenalkan dunia yang baru dan sistem permainan yang baru.
Banyak elemen dan tema yang ditemui kembali sepanjang seri tapi tidak pernah terdapat cerita
kelanjutan langsung, sampai dirilisnya Final Fantasy X-2 pada tahun 2003. (Setelah bergabung dengan
Enix, cerita kelanjutan-langsung tampak meningkat.) Pada satu sisi, seri Final Fantasy telah menjadi
ajang pertunjukan kreatifitas pengembang-pengembang Square dan banyak elemen yang diperkenalkan
dalam seri ini diadopsi ke judul-judul Square lainnya, di mana dua darinya yang paling dikenal yaitu,
SaGa dan Seiken Densetsu.

Tema-tema umum

Pesawat atau kapal udara tampil dalam hampir seluruh game dalam seri Final Fantasy. Gambar ini
berasal dari Final Fantasy IV.
Walau cerita dalam tiap Final Fantasy berdiri sendiri, banyak tema dan elemen permainan yang diulang
sepanjang seri. Beberapa judul pecahan menghadirkan karakter-karakter dari cerita lainnya namun
dalam banyak kasus hanya namanya yang digunakan ulang sehingga tiap permainan tetap memiliki
koleksi karakter yang unik. Pengaruh yang kuat dari sejarah, litaratur, sifat manusia, agama dan
mitologi dalam cerita sampai seringnya dimunculkan kembali beberapa jenis tertentu dari monster,
karakter dan barang; memberikan kerangka pemersatu untuk keseluruhan seri. Pengecualian untuk tren
ini adalah Final Fantasy X-2 yang merupakan kelanjutan langsung dari Final Fantasy X. Sebagai
tambahan, di Jepang telah dirilis "Before Crisis", "Crisis Core" dan "Dirge of Cerberus", yang
semuanya merupakan bagian dari Compilation of Final Fantasy VII, dibuat untuk mengembangkan
dunia Final Fantasy VII. Di dalamnya juga terdapat film CG Final Fantasy VII: Advent Children.
Trailer dari tiap permainan ini bisa dilihat dalam disk spesial (disk 2) versi Inggris Final Fantasy VII:
Advent Children yang dirilis untuk DVD dan PSP di Amerika tanggal 25 April 2006. Final Fantasy
XIII akan mengikuti pola ini dengan tiga permainan: Final Fantasy XIII, Final Fantasy Versus XIII dan
Final Fantasy Agito XIII yang semuanya tergabung dalam Fabula Nova Crystallis: Final Fantasy XIII
Collection. Permainan Final Fantasy XIII keempat kemungkinan sedang dalam pengembangan.
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir
kisahnya.
Beberapa konsep dan objek pokok yang muncul di lebih dari satu judul Final Fantasy meliputi:
• Pesawat/kapal udara (airship) — Kendaraan udara besar yang biasanya menjadi alat transportasi
utama untuk pemain, memungkinkan perjalanan yang cepat ke hampir seluruh bagian dunia
tanpa risiko menghadapi pertarungan acak. Dalam banyak permainan, khususnya Final Fantasy
IV dan Final Fantasy IX, kehadiran pesawat merupakan komponen kunci dalam ceritanya
sendiri. Pada sebagian besar judul, pesawat memiliki bentuk seperti perahu layar yang melayang
dengan beberapa set baling-baling, menggantikan layar yang umumnya terdapat pada kapal
layar. Namun pada beberapa permainan yang lebih kini mereka tampak lebih canggih, terlihat
seperti zeppelin atau bahkan pesawat luar angkasa dengan dekoratif yang tinggi. Saat pemain
bisa mengendalikan pesawat dan terbang bebas, peta dunia dalam permainan akan melipat
secara horizontal dan vertikal, mengindikasikan bentuk planet yang bundar, walaupun bentuk
yang lebih tepat untuk peta di permainan ini adalah torus.
• Kelas karakter dan sistem Peran — Kelas karakter yang dapat dimainkan meliputi Petarung;
Penyihir Putih, Hitam, Merah dan Biru; Pendeta; dan Pencuri. Bahkan pada permainan di mana
pemain tidak memiliki opsi untuk memilih kelas untuk karakternya, kelas tetap memiliki peran
penting dalam latar belakang cerita. Selain itu, beberapa judul (Final Fantasy III, Final Fantasy
V, Final Fantasy XI, Final Fantasy Tactics dan Final Fantasy Tactics Advance) menggunakan
sebuah sistem "Peran" di mana pemain dapat mengubah kelas karakter antara tiap pertarungan.
Dalam Final Fantasy X-2, sistem Dressphere bahkan memungkinkan penggantian peran
karakter langsung di tengah pertarungan. Sebagai tambahan, beberapa sihir dan senjata
legendaris dapat diberikan pada kelas tertentu, seperti pedang Masamune untuk kelas Ninja,
atau sihir Ultima untuk Penyihir Hitam. Dalam Final Fantasy IX, tiap karakter mencerminkan
peran dari judul-judul Final Fantasy sebelumnya, seperti Zidane Tribal yang bekerja sebagai
pencuri dan Freya Crescent yang penampilannya mirip dengan Penyihir Merah sementara
keahliannya jelas diturunkan dari kelas Dragoon.
• Nama karakter — Seorang karakter bernama "Cid" selalu hadir dalam tiap permainan Final
Fantasy sejak Final Fantasy II (dan disinggung secara singkat di Final Fantasy Origins dan Final
Fantasy I & II: Dawn of Souls). Walau ia tidak pernah menjadi individu yang sama, ia biasanya
dihadirkan sebagai pemilik, pembuat dan atau pilot untuk sebuah pesawat. Film Final Fantasy:
The Spirits Within juga menampilkan seorang karakter bernama "Sid", sebuah ejaan lain untuk
nama "Cid" yang lebih umum. Dalam bentuk yang serupa, karakter-karakter bernama Biggs dan
Wedge (penghormatan untuk karakter-karakter Star Wars Biggs Darklighter dan Wedge
Antilles) muncul dalam Final Fantasy VI sampai Final Fantasy X-2. Nama-nama yang diulang
di antaranya adalah Hilda (FFII, FFIX dan FFXI), Gogo (FFV dan FFVI), Gilgamesh (FFV,
FFVIII, FFIX, FFXI dan FFXIII), Lonewolf dan Pickpocket (FFV dan FFVI) dan Sara (FF,
FFIII, FFV dan FFIX). Nama Cecil (FFIV) juga diulang dalam petualangan GameCube, Final
Fantasy Crystal Chronicles. Nama belakanag Highwind juga digunakan berulang kali oleh
beberapa karakter dalam seri FF; Richard Highwind (FFII), Kain Highwind (FFIV), King
Alexander Highwind Tycoon (FFV) dan Cid Highwind (FFVII). Nama Highwind sebenarnya
merupakan nama belakang untuk setiap karakter berkelas Dragoon (petarung bertombak).
Tergantung aksi pemain, Highwind juga dapat muncul sebagai nama Gummi Ship dalam
permainan persilangan Final Fantasy-Disney Kingdom Hearts.
• Cerita latar dan perkembangan karakter yang kompleks — Sepanjang cerita dalam banyak judul
pada seri Final Fantasy, karakter-karakter utamanya akan tumbuh dan berkembang seiring
permainan. Seringkali hubungan antar beberapa karakter juga berubah seiring waktu. Waktu
yang cukup banyak juga sengaja dipakai untuk menjelaskan sejarah dan latar belakang banyak
karakternya. Tiap karakter memiliki kepribadiannya masing-masing, daripada secara penuh
dikendalikan oleh pemain. Hasilnya, banyak penggemar menjadi terikat pada karakter-karakter
tertentu, merasa gembira saat semua berjalan baik dan merasa sedih saat kejadian buruk terjadi.
Seringkali perkembangan dari karakter menjadi sumber beberapa humor dan drama yang
ditanamkan ke dalam permainan.
• Makhluk/monster — Makhluk-makhluk fiksi seperti Chocobo dan Moogle telah muncul pada
banyak permainan dalam seri Final Fantasy. Monster-monster tertentu juga sering hadir,
termasuk Goblin, Tonberry dan Cactuar. Terakhir, monster-monster yang dipanggil (juga
dikenal dengan Esper, Guardian Force, Eidolon, Avatar atau Aeon) seperti Bahamut, Shiva, Ifrit
dan Leviathan telah muncul dalam hampir setiap judul dalam seri walau Leviathan pernah
digantikan oleh paus raksasa bernama Bismarck. Ramuh adalah makhluk panggilan Petir/Kilat
yang hampir selalu ada walau dalam serial Final Fantasy selanjutnya ia sering digantikan oleh
makhluk lainnya (dalam FFVIII ia digantikan oleh makhluk panggilan jenis burung bernama
Quezacotl. Dalam FFX ia juga digantikan oleh makhluk sejenis unicorn bernama Ixion).
• Jenis sihir — Sihir dalam seri Final Fantasy umumnya dibagi menjadi beberapa kelas yang
dinamai dengan warna-warna tertentu. Sihir Putih dan sihir Hitam masing-masing mewakili
penyembuhan/pendukung dan sihir menyerang, sementara sihir Merah mengandung baik
elemen penyembuh dan juga menyerang, dengan keefektifan yang lebih kecil. Tambahan
lainnya terdiri dari sihir Biru (kadang disebut dengan Lore atau kemampuan Musuh), yang
mengandung serangan khusus yang dipelajari dari musuh, dan sihir Ruang/Waktu, yang
mengandung kemampuan mengubah status seperti Haste, serta sihir gravitasi seperti Demi.
Sihir yang berfungsi untuk membantu atau memberi penyakit pada musuh kini dinamakan Sihir
Hijau, yang pertama kali ditampilkan pada kelas Oracle dalam Final Fantasy Tactics dan pada
Arcana dalam Final Fantasy X-2, kemudian sebagai jenis sihir yang benar-benar terpisah dalam
demo Final Fantasy XII. Sihir Hijau memperkenalkan kemampuan yang dulunya
diklasifikasikan sebagai sihir Hitam atau Putih, seperti Darkness dan Petrification.
• Elemen-elemen alur cerita — Cerita dalam Final Fantasy banyak berkisar seputar alur cerita
yang mirip, seperti pemberontakan terhadap penguasa ekonomi, politik atau agama, perseteruan
melawan kejatahan yang mengancam untuk mengambil alih atau menghancurkan dunia, atau
alam melawan teknologi. Hubungan cinta antar karakter, mulai dari Cecil Harvey dan Rosa
Farrell di Final Fantasy IV sampai Tidus dan Yuna di Final Fantasy X, serta kematian dari
karakter-karakter utama (yang kadang juga dapat dimainkan), juga menyusun alur cerita. Salah
satu hal paling populer yang sering diulang adalah tema mengenai kristal-kristal elemen, yang
muncul di lebih dari separuh judul dalam seri Final Fantasy (FF, FFII, FFIII, FFIV, FFV, FFVII,
FFIX, FFXI dan FFXIII), juga dalam beberapa judul pecahan (FF Mystic Quest, FF Tactics
Advance dan FF: Crystal Chronicles).
• Penawar dan luka status — Karakter-karakter dalam permainan Final Fantasy biasanya rentan
terhadap sejumlah "luka status" yang menyebabkan efek-efek berbahaya, termasuk di antaranya
bisu, racun, kekakuan dan kebingungan. Walau hal ini juga terdapat pada banyak RPG konsol
lainnya, Final Fantasy memiliki daftar barang standar yang dapat digunakan sebagai penawar
luka-luka tertentu, seperti "Layar Gema" untuk menyembuhkan bisu dan "Pelembut" (kadang
dinamai "Jarum Emas"--benda "Pelembut" sendiri memiliki animasi berupa jarum emas) untuk
menyembuhkan kekakuan, juga ilmu-ilmu sihir seperti Esuna atau Panacea.
Desain

Yoshitaka Amano merancang tokoh-tokoh untuk enam game pertama Final Fantasy serta menyediakan
sejumlah ilustrasi konsep untuk Final Fantasy VII dan Final Fantasy IX.
Desain artistik, meliputi desain monster dan karakter, ditangani oleh artis Jepang terkenal Yoshitaka
Amano sejak Final Fantasy sampai Final Fantasy VI. Selepas kepergian Amano, Tetsuya Nomura
menggantikan pekerjaannya sampai Final Fantasy X, dengan pengecualian Final Fantasy IX, di mana
desain karakter ditangani oleh Shukou Murase, Toshiyuki Itahana dan Shin Nagasawa.
Akihiko Yoshida, yang bekerja sebagai desainer karakter untuk Final Fantasy Tactics dan juga Vagrant
Story (permainan lain yang diproduksi Square), saat ini menjadi lebih terlibat dalam seri FF sebagai
desainer karakter Final Fantasy XII dan pembuatan ulang Final Fantasy III.
Pada bulan Oktober 2003, Kazushige Nojima, penulis utama skenario seri FF, mengundurkan diri dari
Square Enix untuk membentuk perusahaannya sendiri, Stellavista. Ia menulis secara sebagian atau
keseluruhan cerita untuk Final Fantasy VII, Final Fantasy VIII, Final Fantasy IX, Final Fantasy X dan
Final Fantasy X-2. Square Enix tetap meneruskan pekerjaan pembuatan cerita dan skenario kepada
Nojima dan Stellavista.
Musik

Nobuo Uematsu (tengah) dan The Black Mages, sebuah band hard rock yang merilis dua album musik
aransemen Final Fantasy.
Nobuo Uematsu adalah komposer musik utama seri Final Fantasy sampai ia mengundurkan diri dari
Square Enix di bulan November 2004. Karya musiknya telah memberikan sumbangan yang sangat
besar bagi popularitas Final Fantasy. Dalam Olympiade Musim Panas 2004, tim perenang indah
Amerika yang terdiri dari Alison Bartosik dan Anna Kozlova dianugerahi medali perunggu untuk
penampilannya dengan musik dari Final Fantasy VIII. Uematsu juga terlibat dengan grup rock The
Black Mages yang telah merilis dua album aransemen Final Fantasy. Komposer lain yang juga
memberikan kontribusi kepada seri Final Fantasy adalah Masashi Hamazu, Junya Nakano dan Hitoshi
Sakimoto. Walau Sakimoto telah menggantikan Uematsu sebagai komposer untuk soundtrack Final
Fantasy XII, Uematsu tetap memberikan kontribusi untuk musik vokalnya, "Kiss Me Goodbye".
Terhitung tahun 2004, telah diadakan dua konser Final Fantasy yang sukses. Musik tema Final Fantasy
dan lembar musiknya juga semakin terkenal di kalangan penggemar di luar Jepang dan bahkan pernah
dibawakan oleh London Symphony Ochestra. Pada 17 November 2003, Square Enix Amerika
meluncurkan sebuah stasiun radio America Online yang didedikasikan untuk musik dalam seri Final
Fantasy, diawali dengan membawakan seluruh lagu dari Final Fantasy XI di samping musik dari Final
Fantasy VII sampai Final Fantasy X. Banyak situs-situs permainan video dan MIDI di internet
menawarkan berbagai bentuk dari musik Final Fantasy dan banyak remix bisa ditemukan.
Karena banyaknya permintaan dan besarnya sukses dari konser pertama Final Fantasy yang dibawakan
oleh Los Angeles Philharmonic Orchestra di Walt Disney Concert Hall pada 10 Mei 2004, dibuatlah tur
konser Dear Friends: Music From Final Fantasy yang dimulai bulan Februari 2005. Musik dari Final
Fantasy pertama kali dibawakan di luar Jepang sebagai bagian dari seri konser Symphonic Game Music
Concert di Jerman. Konser Final Fantasy yang diberi judul Beginning of Fantasy juga pernah
diselenggarakan di Indonesia oleh Twilite Orchestra dengan Addie MS sebagai konduktor pada tanggal
28 Juli 2006 di Jakarta. Lagu tema Final Fantasy juga telah masuk dalam daftar iTunes Music Store.
Walau musik di dalam permainan memberikan banyak variasi, ada beberapa lagu tema yang sering
digunakan ulang. Permainan seringkali dibuka dengan sebuah irama bernama "Prelude", yang
sebenarnya didasarkan dari salah satu prelude milik Bach. Dalam sepuluh judul pertama, pertarungan
yang berakhir dengan kemenangan untuk pemain akan diiringi musik kemenangan yang menggunakan
sembilan nada yang sama untuk mengawali musik tersebut dan telah menjadi salah satu musik dalam
seri Final Fantasy yang paling dikenal. Nada-nada lainnya yang dikenal adalah tema Chocobo, tema
Moogle serta sebuah bagian yang awalnya digunakan untuk irama pembuka dalam Final Fanatasy
bernama "Ahead On Our Way" dan sekarang sering dimainkan saat permainan berakhir dan dinamakan
"Prologue".
Telah dikenal bahwa pada bagian-bagian Final Fantasy yang berporos pada karakter, terdapat sebuah
elemen signifikan yang digunakan dalam musik pada tiap permainan, yaitu penggunaan leitmotif.
Leitmotif dipopulerkan oleh komposer Romantic Era Richard Wagner yang dideskripsikan sebagai
"lagu tema" untuk karakter, situasi atau keberadaan tertentu. Dalam hampir seluruh permainan Final
Fantasy, semua karakter dan elemen plot utama memiliki musiknya masing-masing. Sebagai contoh,
dalam Final Fantasy VII, lagu "Anxious Heart" biasanya dimainkan saat masa lalu karakter yang suram
diangkat dalam cerita.

Grafik dan teknologi


[sunting] Generasi 8-bit dan 16-bit

Tangkapan layar Final Fantasy (game pertama) pada suatu pertempuran di awal permainan.
Seri FF dimulai dengan Final Fantasy yang dirilis tahun 1987 pada Nintendo Family Computer (juga
dikenal sebagai "Famicom" dan secara internasional sebagai Nintendo Entertainment System) dan
diikuti oleh dua judul kelanjutannya, Final Fantasy II (yang lalu akhirnya dirilis ulang untuk
PlayStation dan Game Boy Advance) dan Final Fantasy III (yang lalu dibuat ulang untuk Nintendo
DS). Karena keterbatasan grafik, pada layar utama dunia, hanya pemimpin kelompok yang ditampilkan
dalam bentuk sprite kecil. Sementara pada layar pertarungan, ditampilkan semua karakter dalam versi
yang lebih detil dengan sudut pandang dari samping.
Sistem dasar yang sama digunakan pada tiga permainan berikutnya, Final Fantasy IV, Final Fantasy V
dan Final Fantasy VI, untuk Super Famicom (dikenal secara internasional sebagai Super Nintendo
Entertainment System). Permainan ini menggunakan grafik dan efek yang telah disempurnakan, berikut
suara dan musik dengan kualitas yang lebih tinggi dibanding permainan sebelumnya, namun desain
dasarnya tetap memiliki kesamaan dengan para pendahulunya.
Teks untuk versi Jepang pada permainan-permainan awal Final Fantasy dituliskan murni dalam huruf
kana. Banyak dari dialognya menjadi seperti tumpukan teks, membuatnya sulit terutama bagi pemain
yang lebih tua dan pemain asing yang mempelajari bahasa Jepang. Akhirnya, pada Final Fantasy V,
permainan sudah mulai menggunakan kanji. Hal ini terus berkembang dalam Final Fantasy VI dan pola
ini berlanjut membuat dialog dan permainan menjadi lebih berbobot dan informatif.

Generasi Berbasis-CD/DVD

Final Fantasy VII merupakan permainan pertama dalam seri Final Fantasy yang menggunakan full
motion video.
Pada akhir generasi 16-bit, Squaresoft mempertunjukkan pratayang Final Fantasy untuk generasi
berikutnya. Pada tahun 1997 Final Fantasy VII dirilis untuk PlayStation dan bukan untuk Nintendo 64
seperti yang pada awalnya banyak diantisipasi. Ini disebabkan perselisihan dengan Nintendo karena
Squaresoft memilih menggunakan media disc dibanding cartridge, di mana Nintendo 64 menggunakan
cartridge yang dapat dimuat dengan cepat dibanding CD-ROM berkapasitas besar. Nintendo
mengembangkan pembaca disc yang akan dapat digunakan sebagai pangkalan tambahan pada N64,
yang pengembangannya kemudian dihentikan. Ini mengharuskan Square mencari konsol berbasis disc.
FFVII akan memerlukan banyak cartridge sedangkan CD-ROM dapat menampung data yang jauh lebih
banyak. Untuk Full Motion Video (FMV) yang juga ditampung, permainan ini akan membutuhkan
biaya yang hampir mustahil dipasarkan dengan biaya yang sanggup dibeli. Akhirnya FFVII dibuat
untuk konsol PlayStation di mana ia membutuhkan 3 CD-ROM. Karakter-karakter dan keseluruhan
dunia dalam permainan kini hadir dalam 3 dimensi, dengan latar belakang yang telah dirender. Final
Fantasy VII juga merupakan permainan Final Fantasy pertama yang menggunakan adegan full motion
video, yang merupakan sebagian alasan mengapa permainan ini memerlukan sampai tiga CD-ROM.
Walau demikian, FMV dalam Final Fantasy VII tampak kurang konsisten, di mana model karakter
tampil dengan penampilan biasa dalam satu adegan lalu sangat detil dalam adegan lainnya.
Tidak jauh setelah dirilisnya Final Fantasy VII, judul pecahan Final Fantasy Tactics kembali
menggunakan sprite untuk karakternya. Karena interaksi-pengguna yang nyata di luar pertarungan
hanyalah berbasis menu, pengembang tidak melihat kebutuhan untuk merender grafik utama secara 3D,
walau area pertarungan tampil dalam 3D. Judul ini juga adalah RPG berbasis taktik pertama dalam seri
Final Fantasy. Ia memiliki judul-judul pecahannya sendiri di Nintendo Game Boy Advance dengan
nama Final Fantasy Tactics Advance.
Mulai Final Fantasy VIII, seri Final Fantasy menggunakan tampilan yang lebih foto-realistik. Seperti
Final Fanasty VII, beberapa adegan full motion video menggunakan teknik di mana video dimainkan
pada latar belakang sementara karakter-karakter polygon disusun di atasnya.
Secara singkat Final Fantasy IX kembali menggunakan desain yang serupa dengan permainan-
permainan awal dalam seri Final Fantasy tapi tetap mempertahankan teknik-teknik grafis yang
digunakan dalam dua permainan sebelumnya.
Final Fantasy X dirilis pada PlayStation 2 dan memanfaatkan kekuatan perangkat kerasnya yang jauh
lebih kuat untuk merender adegan-adegan secara waktu-nyata, dibandingkan menampilkannya dalam
video yang telah selesai dirender. Selain itu, daripada menggunakan model karakter 3D yang bergerak
di atas latar belakang diam, permainan ini menggunakan lingkungan 3D yang penuh, memberikannya
tampilan yang jauh lebih dinamis. Ia juga merupakan permainan Final Fantasy pertama yang
menggunakan sulih suara penuh di sepanjang permainan bahkan untuk banyak karakter-karakter
dengan peran kecil. Aspek-aspek ini memberikan kedalaman dimensi yang baru untuk reaksi, emosi
dan perkembangan karakter-karakternya. Final Fantasy X-2 menggunakan teknologi permainan yang
sama dengan Final Fantasy X dan secara grafis tidak banyak berbeda.
Membuat perubahan singkat, Final Fantasy XI menggunakan kemampuan online PlayStation 2 sebagai
sebuah MMORPG. Setelah awalnya dirilis untuk PlayStation 2 dan Microsoft Windows, Final Fantasy
XI juga dirilis untuk Xbox 360. Versi Xbox 360 menyertakan perluasan Treasures of Aht Ughan pada
18 April 2006. Disc perluasan ini tersedia juga untuk PC dan PlayStation 2.
Final Fantasy XII dirilis tanggal 16 Maret 2006 di Jepang untuk PlayStation 2. Permainan ini hanya
menggunakan setengah jumlah polygon pada Final Fantasy X agar dapat menggunakan pencahayaan
dan tekstur yang lebih canggih. Permainan ini juga memungkinkan penggunaan kamera yang berputar.
Final Fantasy XIII dipamerkan pada E3 2006 dan diumumkan merupakan judul pertama dalam seri
utama Final Fantasy yang menggunakan teknologi perangkat keras Blu-ray Disc (BD-ROM)
PlayStation 3.

Permainan
Layar permainan
Permainan Final Fantasy umumnya memiliki beberapa jenis layar, atau modus interaksi, yang secara
umum dikategorikan sebagai berikut:
• Layar pertarungan — Pertarungan berlangsung pada jenis layar (atau arena) terpisah, biasanya
dengan perubahan skala dan "arena" belakang yang mewakili lokasi dalam permainan di mana
pertarungan tersebut terjadi. (Sebagai contoh, sebuah pertarungan acak yang terjadi di gurun
pasir memiliki gurun pasir sebagai gambar latar.) Pertarungan-pertarungan yang berhubungan
dengan alur cerita (berbeda dengan pertarungan acak melawan monster) biasanya memiliki
arena/layar pertarungan yang dibuat secara khusus namun tetap terbatas dalam hal ukuran. Final
Fantasy XII tidak lagi menggunakan "adegan-adegan pertarungan"; pertarungan terjadi
langsung di layar lapangan.
• Layar lapangan — Merupakan tempat utama di mana interaksi antar karakter berlangsung dan
layar di mana sebagian besar petualangan dalam cerita terjadi. Dialog-dialog banyak
ditampilkan pada layar-layar ini. Final Fantasy VII memberikan titik permulaan penggunaan
grafik komputer yang realistis pada Final Fantasy, sementara Dragon Warrior tetap
menggunakan grafik "cell-shaded" bergaya anime. Sebelum Final Fantasy VII, layar lapangan
bersifat pseudo-orthographic, menggunakan teknologi 2D sederhana. Final Fantasy VII, Final
Fantasy VIII dan Final Fantasy IX menggunakan latar belakang yang telah selesai dilukis dan
dirender di mana di atasnya disusun model-model 3D. Final Fantasy X menggunakan sistem
layar lapangan 3D penuh yang memungkinkan sudut kamera berubah mengikuti pergerakan
karakter. Layar lapangan 3D digunakan kembali untuk Final Fantasy XI dan Final Fantasy XII
namun dengan sistem kamera baru yang dapat diatur oleh pemain.
• Layar dunia — Sebuah layar berskala kecil yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan
jarak jauh dalam waktu cepat yang jika tidak digunakan bisa memperlambat permainan dan alur
cerita. Ukuran dalam layar dunia biasanya tidak ditampilkan dalam skala yang proporsional di
mana seorang karakter bisa tampil seukuran gunung yang kecil. Umumnya hanya sedikit alur
cerita yang terjadi di sini tapi juga terdapat beberapa pengecualian. Layar dunia tidak lagi
digunakan sejak Final Fantasy X.
• Layar adegan — Pemutaran adegan-adegan yang tidak dapat diinteraksikan yang umumnya
mengembangkan alur cerita. Adegan-adegan ini bisa dalam bentuk video yang sudah dirender
(FMV) atau bisa dijalankan langsung permainan pada tiga modus tampilan di atas. Pada
beberapa kasus, video yang sudah di"render" digabung dengan grafik-grafik pada layar
lapangan yang dirender secara waktu-nyata (video-3D). Sebagai tamabahan, tutorial-tutorial
dalam permainan biasanya menampilkan layar menu yang dijelaskan di bawah ini.
• Layar menu — Layar ini digunakan untuk melihat status kelompok, peralatan, sihir, dan
sebagainya. Layar ini biasanya dibuat dengan antarmuka tabel biru yang sederhana, dengan
sebuah tangan bersarung untuk memilih opsi. Dalam beberapa permainan, terdapat juga opsi
untuk mengubah warna atau tekstur tabel.
Di dalam permainan juga sering terdapat permainan mini dengan mesin grafik tersendiri.

[sunting] Sistem pertarungan

Tangkapan layar sebuah pertarungan dari Final Fantasy IX. Gambar batang yang diperbesar
menunjukkan sistem Active Time Battle yang sering digunakan dalam banyak judul dalam seri Final
Fantasy.
Final Fantasy pada awalnya menggunakan sebuah sistem berbasis giliran dan menu yang sederhana,
namum judul-judul yang lebih baru telah berpindah menggunakan elemen yang lebih real-time atau
semi real-time (dengan pengecualian Final Fantasy X) dan kemudian real-time dalam Final Fantasy XI
dan Final Fantasy XII. Sebagian besar permainan menggunakan sistem level pengalaman untuk
pengembangan karakter (walau Final Fantasy II dan Final Fantasy X tidak), dan sebuah sistem berbasis
tunjuk untuk mengeluarkan ilmu-ilmu sihir (walau Final Fantasy, Final Fantasy III dan Final Fantasy
VIII semua menggunakan pendekatan yang berbeda). Sebagian besar permainan dalam seri FF (mulai
Final Fantasy III dan seterusnya) menampilkan variasi "perintah khusus" (di luar perintah pertarungan
umum seperti "Serang", "Bertahan", "Sihir", "Barang" dan "Kabur"), seperti kemampuan untuk
mencuri barang dari musuh atau melakukan serangan lompat. Seringkali serangan-serangan khusus ini
terintegrasi ke dalam "sistem peran", yang hadir dalam banyak permainan dalam seri FF dan juga
judul-judul sampingannya (Final Fantasy III, Final Fantasy V, Final Fantasy Tactics, Final Fantasy
Tactics Advance dan Final Fantasy X-2).
Final Fantasy sampai Final Fantasy III menggunakan sistem pertarungan tradisional berbasis giliran.
Pemain akan memasukkan seluruh perintah bertarung pada permulaan tiap ronde pertarungan yang lalu
akan dijalankan sesuai dengan tingkat kecepatan dari tiap peserta di dalamnya. Mulai Final Fantasy IV
sampai Final Fantasy IX (lalu digunakan kembali pada Final Fantasy X-2), digunakan sistem "Active
Time Battle" (ATB). Sistem ATB bersifat semi waktu-nyata dan memberikan sebuah penghitung waktu
kepada tiap peserta dalam pertarungan. Saat penghitung waktu sebuah karakter terisi penuh, karakter
tersebut akan dapat beraksi yang kemudian akan mengembalikan kembali penghitung waktunya ke
keadaan kosong. Umumnya tiap permainan memiiki baik modus "aktif" dan "menunggu"; saat modus
"menunggu" dipilih, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan penghitung waktu akan berhenti saat
pemain menggunakan menu untuk memilih sihir, barang atau serangan khusus. Dalam modus "aktif",
penghitung waktu akan terus berjalan walau pemain tengah menggunakan menu yang memungkinkan
serangan-serangan tetap dilakukan sementara pemain sedang memilih perintah.
Final Fantasy X melepas penggunaan sistem ATB untuk sebuah sistem bernama "Conditional Turn-
based Battle" (CTB). Pada sistem CTB, tiap peserta dalam pertarungan akan diurut berdasarkan
kecepatannya. Urutan ini ditampilkan pada layar yang memungkinkan untuk diketahuinya giliran aksi
karakter dan atau musuh dalam pertarungan sehingga strategi yang sesuai dapat diatur. Karena sistem
CTB murni merupakan basis-giliran, penghitung waktu tidak dihadirkan. Sistem ini juga digunakan
pada judul-judul pecahan Final Fantasy Tactics dan Final Fantasy Tactics Advance walau menggunakan
istilah lain.
Final Fantasy XI menggunakan sistem "Real Time Battle" (RTB). Bebeda dengan permainan-
permainan dalam seri Final Fantasy sebelumnya, karakter-karakter tidak lagi berdiri diam sembari
menunggu giliran untuk menyerang. Pertarungan terjadi dalam waktu-nyata di mana karakter-karakter
bisa bergerak dengan bebas. Setelah memilih sasaran musuh, karakter akan otomatis melakukan
serangan-serangan fisik yang dasar kecuali diinstruksikan oleh pemain untuk melakukan aksi lain
melalui perintah-perintah berbasis menu. Namun berbeda dengan pukul-tebas dalam MMORPG,
kecepatan serangan, tingkat pukulan dan mengelak dari karakter ditentukan oleh sistem statistik
permainan, bukan masukan dari pemain.
Final Fantasy XII menggunakan sistem pertarungan yang mirip dengan Final Fantasy XI, bernama
sistem "Active Dimension Battle" (ADB). Sistem ini mirip dengan sistem RTB di mana karakter-
karakter dapat bergerak bebas selama pertarungan dan setelah menentukan target musuh, karakter akan
otomatis melakukan serangan-serangan fisik yang dasar. Namun, selain itu juga ada sebuah penghitung
waktu mirip sistem ATB yang memperlihatkan kapan seorang karakter dapat beraksi. Modus-modus
"aktif" dan "menunggu" juga digunakan kembali. Tambahan penting lainnya untuk sistem pertarungan
pada permainan ini yaitu sistem Gambit, di mana kecerdasan buatan (AI) anggota kelompok dapat
diatur agar dapat secara otomatis melaksanakan perintah-perintah tertentu tanpa menunggu masukan
dari pemain.
Berbeda dengan permainan-permainan sebelumnya, pertarungan dalam Final Fantasy XI dan Final
Fantasy XII akan terjadi langsung di layar lapangan, tanpa layar pertarungan terpisah yang diakibatkan
oleh "pertarungan acak".

Anda mungkin juga menyukai