Anda di halaman 1dari 3

Jika Jari-jarimu Tertusuk Jarum Bekas Pasien HIV Positif

Kompas, 17 Februari 2011


Maaf, dok. Di rumah sakit Myria ini katanya ada klinik VCT, ya dok? Tanya seorang wanita
muda berpakaian putih-putih menanyakan keberadaan klinik Voluntary Counseling and Testing
(VCT), sebuah klinik yang melayani konseling dan testing pasien HIV secara sukarela.
Oh, iya. Kami punya dua konselor dan satu terapis di sini. Adik ini perawat, ya? Tanyaku
melihat seragam putih-putihnya itu.
Mahasiswi kebidanan, dok. Sedang praktek menolong persalinan di klinik bersalin di sekitar
sini. Semalam dapat tugas mengambil contoh darah ibu hamil yang pekerjaannya WTS dan
riwayat HIV nya positif,. Nah, waktu saya mau menutup jarum suntik itu dengan penutupnya,
ada bidan senior yang marah-marah karena ada tetesan darah di lantai ruang bersalin dan karena
terkejut, ujung jarum itu tertusuk ke jari-jari saya, dok Si mahasiswi pun bercerita sambil
berlinang air mata sedihnya. Terbayang di kepalanya virus-virus itu mulai merayap merasuki
sudut-sudut tubuhnya, menempel di semua jaringan organnya dan dia menjadi satu dari berjuta
orang yang memiliki penyakit yang ditakuti semua orang itu.
Sudah kamu bersihkan, kan? Kata konselor di klinik VCT.
Sudah, saya cuci dengan sabun mungkin sudah 10 kali. Darahnya pun saya pencet-pencet
keluar. Kata si mahasiswi itu masih dengan muka sedih.
Dan petugas laboratorium pun mengambil darahnya untuk diperiksa dan ternyata hasilnya
negatif.
Jadi, saya aman, dok? Si gadis agak gembira melihat hasilnya.
Maaf, dik. Belum aman. Tes pertama ini menunjukkan bahwa saat ini kamu tidak HIV positif.
Nah, apakah kamu akan terinfeksi HIV dari jarum pasienmu kemarin, baru kita ketahui sekitar 2
sampai 3 bulan lagi. Perlu waktu 4-6 minggu virus HIV terdeteksi antibodinya sejak terinfeksi.
Untuk amannya, kamu ke mari 3 bulan lagi saja untuk tes HIV lagi. Tetapi sambil menunggu,

kamu tetap diberikan obat anti virus itu selama satu bulan. Supaya kalaupun virusnya masuk,
langsung dihambat atau kalau bisa dimatikan pertumbuhannya sejak dini. Dokter di klinik VCT
bagian terapi pun menjelaskan tahap-tahapan yang harus dilalui si mahasiswi sebelum benarbenar yakin terbebas dari infeksi HIV.
Terima kasih Dok, Pak, BuSaya permisi, Dia pun pulang dengan obat anti viral dan kembali
ke kegiatannya di kampus dan praktek di klinik dengan lebih hati-hati sekarang.
Rasa mual obat antiviral itu ditahankannya selama sebulan, demi untuk menghindari virus
mematikan itu. Dan setelah 3 bulan berselang si mahasiswi di tes darahnya lagi dan hasilnya
negatif. Barulah si nona bersujud syukur seolah terbebas lepas dari beban yang mencekam di 3
bulan terakhirnya.
Klinik VCT ada di setiap kota besar, terutama yang tinggi kejadian HIV-AIDS nya. Untuk orangorang yang merasa dirinya terpapar virus itu dari suntikan, atau narkoba suntik dan berhubungan
sex dengan yang positif HIV-AIDS, dapat mencari klinik VCT di kota masing-masing.
Pemeriksaan laboratoriumnya gratis, rahasia di jamin dan bila memang anda HIV negatif, tetapi
yakin kontak dengan HIV positif, maka kemungkinan akan diberikan juga obat anti virus selama
1 bulan untuk pencegahan.
Tetapi disamping itu semua, menghindari lebih baik dari mengobati. Bagi rekan-rekan medis,
para medis, laboran yang sering kontak dengan jarum suntik, hati-hatilah dengan ujung jarum itu.
Konsentrasilah saat menutupnya, walaupun belum terbukti HIV pasiennya.

Analisis Kasus
Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh kurang berhati-hatinya tenaga medis
tersebut saat menutup jarum suntik ke penutupnya. Seharusnya tenaga medis tersebut harus lebih
berhati-hati dan berkosentrasi saat menutup jarum suntik tersebuat dan dipastikan saat
mengambil sampel darah penderita HIV positif harus menggunakan sarung tangan. Karena
dengan menggunakan sarung tangan dapat mencegah kontak langsung dengan darah serta cairan
infeksius yang dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas
kesehatan. Pertolongan pertama yang sudah dilakukan tenaga medis tersebut saat tertusuk jarum
suntik sudah tepat yaitu membersihkan luka dengan sabun dan air bersih, biarkan darah keluar
bersama air yang mengalir (agar virus/kuman ikut keluar bersama darah), lalu mengobatinya
dengan cairan antiseptik atau alkohol selama beberapa menit. Lalu laporkan kejadian ke
supervisor atau kepala ruangan di Rumah Sakit supaya ditindak lanjuti sesuai dengan prosedur
yang ada untuk di rujuk ke klinik VCT. Tenaga medis terutama perawat sangat rentan terhadap
penularan infeksidalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien akan kontak langsung
dengan darah dan cairan tubuh. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko tertular infeksi,
dengan menggunakan tingkat kewaspadaan universal yang meliputi : mencuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan dengan benar, pemakaian alat pelindung diri, pengelolaan alat kesehatan,
pengelolaan jarum dan alat tajam, dan pengolahan limbah.

Anda mungkin juga menyukai