Julia Amira Maulidar, SMA Lab School Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis Artikel Demokrasi, Dinas Pendidikan, Kemitraan, Partnership, Kedutaan Kerajaan Belanda, zainal abidin suarja, natural aceh, lembaga riset, pelatihan dan publikasi publik
Julia Amira Maulidar, SMA Lab School Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis Artikel Demokrasi, Dinas Pendidikan, Kemitraan, Partnership, Kedutaan Kerajaan Belanda, zainal abidin suarja, natural aceh, lembaga riset, pelatihan dan publikasi publik
tingkat kesejahteraannya tidak optimal, dalam arti kata lain, kesejahteraan rakyat
dilupakan oleh para penguasa negeri ini. Sekarang, banyak pemimpin rakyat yang
tidak paham apa sebenarnya DEMOKRASI itu, mereka menganggap rakyat itu
bukanlah hal yang perlu untuk di pertanggung jawabkan.
Rakyat yang seperti apakah itu? Ya, di Indonesia, rakyat itu memang banyak
macamnya ada yang berada di tingkat atas, tingkat menengah, tingkat bawah. Lalu
rakyat yang seperti apa yang penguasa lupakan? rakyat yang peguasa lupakan adalah
rakyat yang berada di tingkat bawah, yang dimana pendidikannya tidak cukup untuk
membantu meringankan beban pemeritah, akan tetapi hanya membuat pemerintah
terganggu dengan meningkatnya pengangguran. Pandangan saya kepada Demokrasi
Indonesia saat ini kurang baik, dikarenakan masih banyak hak rakyat yang dilupakan
oleh penguasa negeri, seperti halnya kesehatan, pendidikan, dan lain lainnya yang
masuk dalam kategori kesejahteraan rakyat. Berbicara tentang pendidikan,
pemerintah mulai memberikan pemerataan terhadap pendidikan kepada daerahdaerah yang terisolir maupun non isolir.
Akan tetapi, untuk masalah kesehatan, pemerintah masih sangat buruk
kinerjanya dikarenakan pemerintah masih banyak penyalah gunaan wewenang yang
di akibatkan kurangnya kesadaran akan negara yang demokrasi ini. Banyak rumah
sakit-rumah sakit yang kita lihat sekarang memberikan pelayanan khusus kepada
orang yang mampu secara finansialnya akan tetapi mengebelakangkan orang yang
kurang mampu secara finansialnya, ini jelas tidak adil bukan? Dimana letak negara
demokrasi yang katanya semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Tidak hanya itu, di
Indonesia dapat kita lihat ketika pemilu atau pilpres akan diadakan, diskriminasi
kepada rakyat yang kurang mampu pun mulai terjadi. Banyak para calon legislatif
maupun eksekutif melakukan tindakan yang melanggar norma, seperti melakukan
pemaksaan agar rakyat yang kurang mampu mau memilihnya untuk maju
mendapatkan kursi dewan, akan tetapi dengan cara mengancam rakyat demi
memenangkan pemilu atau pilpres tersebut. Apakah hal ini telah sesuai dengan
makna DEMOKRASI yang kita tahu selamaini? Jawabannya ada pada diri kita masingmasing.
Semua insan yang hidup di dunia ini pasti memiliki sebuah harapan yang besar
baik bagi di diri sendiri maupun bagi orang lain. Sebagai pelajar yang baru memulai
menulis karya yang bertemakan demokrasi ini, saya memiliki harapan yang sangat
besar bagi negara ini. Saya berharap untuk pemerintah selanjutnya dapat
memberiakan perlakuan yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu baik
finansialnya maupun non finansial. Serta tetap memberikan hak-hak kepada rakyat
untuk memilih calon legislatif maupun eksekutif yang mereka yakini dapat membawa
pengaruh baik bagi negara ini.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa konsep geografi itu merupakan pengakuan
setiap warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka. Pengambil keputusan itu seperti halnya dalam bidang
politik, setiap warga negara bebas untuk memilih siapa yang pantas untuk menjadi
pemimpin meraka, itulah yang dinamakan dengan demokrasi.
117
Saya sebagai pelajar yang baru memulai menulis berharap agar tulisan ini
dapat dibaca oleh semua orang termasuk generasi muda sekarang. Sebagai orang baru
yang mencoba menulis saya ingin memperkenalkan apa sebenarnya Demokrasi itu
dan seberapa pentingkah demokrasi itu bagi kita sebagai masyarakat Indonesia. Ya
seperti yang kita ketahui diatas, Demokrasi adalah hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup rakyat Indonesia ini. Hak tersebut berisikan
hak dasar yang bagi setiap manusia memilki hak itu muli dari lahir hingga mereka
mati, yang dimana hak tersebut yang dapat mencabutnya hanya Tuhan YME. Hak itu
meliputi hak hidup, hak untuk memiliki agama, hak untuk berpendapat dan hak lain
sebagainya. Jadi, walaupun kita hanya sebagai rakyat biasa hak kita untuk
berpendapat dan memilih calon pemimpin yang tepat bukanlah suatu hak yang bisa di
batasi oleh siapapun. Agar kita mendapatkan hak tersebut maka kita harus sadar
seberapa pentingkah HAM itu bagi kita semua, tanpa terkecuali.
118