Anda di halaman 1dari 7

METODE BELAJAR EFEKTIF DI PERGURUAN TINGGI

Oleh : Drs. Supriyoko, M.PD *)

A. MENURUT VAN BEMMELEN:


Metode belajar efektif di perguruan tinggi pada dasarnya merupakan upaya untuk mencapai
prestasi akade- mik yang optimal di perguruan tinggi. Prestasi akademik ini, setelah
diterapkannya Sistem Kredit Semester (SKS)di perguruan tinggi, dinyatakan dengan Indeks
Prestasi, atau yang lazim dikenal dengan istilah "IP".
Secara empiris mencapai IP yang optimal bukanlah pekerjaan yang mudah karena apabila
sampai keliru dalam menentukan strategi maka bukan saja IP-nya menjadi ren-dah, akan tetapi
waktu belajarpun menjadi "molor"; bah-kan tidak jarang mahasiswa terpaksa dikenai "drop-out"
(DO) karenanya. Perlu dicatat: DO merupakan peristiwa terburuk bagi seorang mahasiswa,
karena dengan demikian lepaslah seluruh status dan predikat kemahasiswaannya.
Apakah hal itu benar-benar dapat terjadi? Tentu! Marilah kita cermati peringatan dari Prof.
Van Bemmelenberikut ini.
"Di Leiden setiap permulaan tahun pelajaran baru muncul wajah-wajah baru yang segar,
penuh kesungguhan, keberanian, dan kepastian; tetapi setiap akhir tahun sekitar 40% di
antaranya karena satu atau lain hal terpaksa jatuh dari cita-citanya".
________________
*) Materi Ceramah Disampaikan dalam Acara Orientasi
Program Studi dan Pengenalan Kampus pada Mahasiswa Baru Sarjanawiyata Tamansiswa, 29 Sepetember 1989
Peristiwa yang terjadi di Leiden, Belanda, ter-sebut tentu saja dapat terjadi di Yogyakarta,
Semarang, Bandung, Jakarta, dan pada kota-kota lain di Indonesia, meskipun dengan kadar yang
bervariasi. Di ITB Bandung masalah DO bukan merupakan hal yang baru, di IKIP Yo-gyakarta
urusan "DO-DOan" biasa terjadi, di PTN lainnya men-DO mahasiswa sering pula dilakukan;
dan di PTS apa lagi. Bahkan banyak mahasiswa PTS yang karena berbagai alasan tertentu
terpaksa harus mengundurkan diri.

B. MENURUT WRENN AND BELL:


Kegagalan seorang mahasiswa dalam mempertahankan status serta predikatnya, apalagi
meraih IP optimal, menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tidak mampu menga-tasi berbagai
permasalahan yang terjadi. Memang sebagai mahasiswa seseorang harus berani menghadapi
berbagai permasalahan secara mandiri, dalam artian tidak dapat lagi menggantungkan pada
orang lain.

Dunia perguruan tinggi memang dunia yang penuh dengan permasalahan. Hasil penelitian
yang dilaksanakan oleh C.C. Wrenn and Reginald Bell di Amerika Serikat (AS) menyebutkan
bahwa terdapat tiga permasalahan pokok yang dihadapi oleh para mahasiswa di perguruan
tinggi, masing-masing adalah:
1) Kesulitan mengatur waktu belajar.
2) Ketidaktahuan tentang ukuran-ukuran baku yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan tugas-tugas.
3) Kebiasaan membaca yang lambat.
Sementara itu penelitian yang dilaksanakan Ross L. Mooney and Mary Alice Price
menemukan kenyataan ten-tang adanya 11 kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa; dan dua di
antaranya yang paling dominan adalah:
1. Tidak tahu bagaimana caranya belajar yang efektif;
dialami oleh 37% dari keseluruhanmahasiswa.
2. Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik; dia- lami oleh 31% dari keseluruhan
mahasiswa.
Berbagai permasalahan dan kesulitan tersebut di atas juga dialami oleh mahasiswa Indonesia
pada umumnya;
bahkan justru dalam kapasitas yang lebih kompleks lagi. Meskipun demikian tiga jenis
permasalahan dan dua macam kesulitan tersebut tetap akan menjadi semacam "kerikil tajam"
bagi para mahasiswa kita.

C. MENURUT HENRY CLAY LINDGREEN:


Berbagai permasalahan dan kesulitan tersebut di atas ternyata berkisar pada matode belajar
yang efektif (dan efisien). Memang demikianlah adanya, dan ini meng- ingatkan para mahasiswa
(baru) bahwa sejak pagi-pagi menapakkan kaki di perguruan tinggi maka pada dirinya dituntut
untuk dapat menciptakan metode belajar yang e-fektif.
Belajar efektif setidak-tidaknya akan menyangkut dua komponen, ialah waktu dan
konsentrasi. Belajar yang efektif adalah bagaimana seseorang dengan konsentrasi yang penuh
dapat menggunakan waktu untuk belajar secara baik.
Dalam banyak kasus telah dijumpai kenyataan ten- tang banyaknya mahasiswa yang karena
kurang konsentrasi terpaksa membuang waktu berjam-jam untuk belajar tetapi hanya sedikit
materi pelajaran yang dapat dikuasainya; sebaliknya ada pula mahasiswa yang hanya
memerlukan beberapa menit waktu untuk belajar tetapi banyak materi pelajaran yang dapat
dikuasainya. Kasus terakhir inilah yang dapat disebut sebagai belajar secara efektif.
Untuk dapat belajar secara efektif maka konsen- trasi merupakan persyaratan yang mutlak;
tetapi dibalik itu ada pula faktor-faktor lain yang dapat mendukung tercapainya efektivitas

belajar; di antaranya adalah: (1) Kondisi jasmani, (2) Sarana dan fasilitas, (3) Stra tegi, (4)
Disiplin, dan (5) Lingkungan.
Dari kelima faktor tersebut maka faktor strategi dan disiplin cukup menarik untuk
dipresentasikan. Seca-ra umum belajar secara rutin hasilnya lebih baik dari pada belajar yang
dilakukan secara temporer.
Katakanlah dalam setiap semester seorang mahasiswa harus menyediakan waktu belajar sebanyak 360 jam belajar (diperoleh dari: 3 jam/hari, 6
hari/minggu, 20 minggu/semester). Mahasiswa yang setiap malam belajar selama 3 jam (kecuali
pada "Malam Minggu" untuk acara refreshing) dan dilakukan secara rutin selama 20 minggu
efektif akan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada yang belajar selama 7 jam per malam,
akan tetapi hanya dilakukannya menjelang hari-hari ujian saja.
Disiplin belajar juga merupakan faktor yang sangat mendukung tercapainya efisiensi
belajar. Sebaik- nya setiap mahasiswa setiap malam --kecuali ada hal-hal istimewa-membiasakan diri untuk belajar. Andaikata hal ini dapat dilakukan secara berdisiplin maka tentu
hasilnya sangat memuaskan.
Kebiasaan belajar yang baik (baca: efektif) ter-bukti mampu menghantarkan para
mahasiswa pada prestasi yang tinggi, tentu saja di bidang akademis. Penelitian yang dilakukan
oleh Prof. Henry Clay Lindgreen terhadap sejumlah mahasiswa berprestasi atau mahasiswa
sukses di "San Fransisco State College" mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan studi para mahasiswa ter sebut adalah sebagai berikut.
Tabel 1: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Studi Mahasiswa
yang Sukses /Berprestasi
_________________________________________
Nomer Jenis Faktor
Kontribusi
_________________________________________
01 Belajar secara efektif
33%
02 M i n a t (interest)
25%
03 Kecerdasan (IQ)
15%
04 Pengaruh keluarga
5%
05 Lain-lain
22%
_________________________________________
-- T o t a l
100%
_________________________________________

D. MENURUT FROE AND LEE:


Dari hasil pengamatan terhadap kebiasaan belajar para mahasiswa yang sukses dan
didukung dengan analisis asas-asas belajar (principles of learning) yang mapan maka Otis D.
Froe and Maurice A. Lee di dalam karyanya "How to Become a Succesful Student"
mengemukakan saran-saran sebagai berikut.
01. Do all of your studying in the same place; in your
Lakukan semua kegiatan belajar anda di dalam tempat
yang sama, bila mungkin di dalam kamar anda sendiri.
Dengan cara ini gangguan-gangguan yang timbul akan
dapat dikurangi.

own room if possible.

02. Don't attempt to study in the same room you use for recreation.
Jangan melakukan kegiatan belajar pada ruang yang sama yang anda pergunakan untuk
rekreasi. Misalnya belajar di ruang televisi atau di ruang keluarga, dsb, karena dengan cara ini
hanya akan menambah da-tangnya gangguan saja.
03. Don't compete with distractors.
Jangan berkompetisi dengan para pengganggu perhati-an; misalnya anda belajar dengan "main"
radio, main nge-break, dsb, karena akan menurunkan konsentrasi.
04. Study for particular course or lesson the same time each day if possible.
Lakukan studi terhadap suatu mata kuliah atau bahan pelajaran pada waktu yang sama setiap
hari, apabila mungkin; hal ini dapat dianggap sebagai "tabungan ilmu" yang sewaktu-waktu
dapat dipetik hasilnya.
05.Don't attempt to study while in a too relaxed po-sition.
Jangan belajar sewaktu keadaannya terlalu santai;
untuk studi yang serius maka ketegangan fisik jus- tru sering diperlukan.
06.Avoid serious study immediately after a heavy meal. Hindarkan studi yang serius setelah
kenyang makan;makan terlalu kenyang akan mengakibatkan peredaran darah lebih banyak ke
perut dan mengurangi peredar-an ke syaraf otak, akibatnya konsentrasi menurun.
07.Do something while studying.
Berbuatlah sesuatu ketika belajar; misalnya menulis, membuat catatan-catatan, ringkasanringkasan, dsb.
08.Spend enough time for study.
Pergunakan waktu yang cukup untuk belajar; jangan terlalu membatas waktu untuk belajar,
sebab hal ini justru akan menurunkan konsentrasi.
09.Begin studying immediately after you sit down on your desk.
Setelah duduk di kursi belajar segeralah pelajaran Anda dimulai; hal ini akan mempercepat
terbentuknya konsentrasi belajar.

10. Set aside at least one hour per week for review ineach your school subject.
Sisihkan waktu sekurang-kurangnya satu jam/minggu untuk pengulangan dalam masing-masing
mata kuliah.
11. Don't attempt to participate in too many out-of-class activities.
Jangan terlampau banyak mengikuti kegiatan "di luar kelas"; seleksilah kegiatan yang
konstruktif, agar tidak menyita waktu belajar anda.
12.When in class pay attention to what is going on.
Sewaktu berada di dalam kelas maka curahkan perha-tian terhadap apa yang berlangsung;
jangan terjadi pikiran melayang-layang di luar kelas.
13. Recite often in class and to yourself while study-ing.
Ujilah kemampuan anda diri sendiri; sampai di mana- kah pengetahuan dan pemahaman anda
tentang sesuatu masalah, dsb.
14.Make up illustrations.
Buatlah contoh-contoh; apabila anda sungguh-sungguh memahami segala sesuatu pasti mampu
membuat contoh-contoh terapannya.
15.Find some practical use for your newly acquired knowledge.
Carilah kasus-kasus praktis bagi pengetahuan anda yang baru didapat; misalnya diterapkan pada
kasus apa saja formula-formula yang baru saja dipelajari.
16.Early in each you are pursuing, get an overall view of its content.
Usahakan mempunyai gambaran utuh pada setiap topik; hal ini akan memudahkan anda
mengikuti penjelasan-penjelasan lebih lanjut.
17.Write down and prepare all assignments.
Catatlah dan persiapkan semua tugas belajar.
18.Get the habit of intending to learn.
Capailah kebiasaan berkeinginan belajar; motivasi adalah dasar untuk mencapai prestasi.
19.Relate new learning to past experiences.
Hubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman-pengalaman terdahulu; Apakah ada relevansinya? dsb.
20.Distribute your learning efforts.
Bagi-bagilah kegiatan belajar anda untuk semua mata kuliah sehingga masing-masing akan
mendapatkan kesempatan secara proporsional.
21.Don't study similar materials in succession.
Jangan melakukan studi terhadap bahan-bahan yang sejenis dalam satu urutan; hal ini seringkali
jus-tru akan membuat salah persepsi.

22.Whenever feasible, do important study just before sleep or recreation.


Belajar tentang masalah-masalah yang lebih penting sebaiknya didahulukan sebelum Saudara
tidur atau berekreasi.
23.Practice the habits of mastery learning.
Latihlah kebiasaan belajar tuntas; dalam arti bela-jarlah sampai paham betul tentang materi apa
yang dipelajari, dan ini harap dibiasakan.
24.Engage in purposefull activity while working in the laboratorium.
Lakukanlah pekerjaan atau eksperimen yang tujuannya jelas di laboratorium; misalnya,
pertanyakan, sebe-narnya apa yang akan saudara inginkan dalam satu percobaan, jangan asalasalan, dsb.
25.Pay close attention to graphs, drawings or table.
Berilah perhatian sungguh-sungguh terhadap grafik, gambar atau daftar. Dengan memberi
perhatian yang sungguh-sungguh maka persepsi yang dimiliki akan menjadi tuntas.
26.Watch carefully for technical or new words when listening or reading.
Perhatikan secara teliti kata-kata baru atau tek-nik-teknik baru sewaktu mendengarkan atau
membaca.

E. MENURUT PENULIS:
Apabila Anda sempat mencermati opini dan data-data yang diberikan oleh Prof. Van
Bemmelen, C.C. Wrenn and Reginald Bell, Ross L. Mooney and Mary Alice Price, serta dari
Prof. Henry Clay Lindgreen tersebut di atas; kemudian memperhatikan saran-saran yang
diberikan oleh Otis D. Froe and Maurice A. Lee, kiranya cukuplah untuk bekal menapakkan kaki
di perguruan tinggi.
Selamat belajar dan berprestasi !!!*****
Yk, 26/9/89
BACAAN:
Barwick, Janice M. Readings in Adolescent Psychology.
Co., 1971
Froe, O.D. and Lee, M.A. How too Become Successful Stu-

Minneapolis: Burges Publishing

dent. (?), 1985

Guilford, J.P. Personality. New York: Mc Graw Hill Book

Company, 1969

Pusat Kemajuan Studi. Kemajuan Studi. Yogyakarta: Cen1985

ter for Study Progress, No:17,

Supriyoko. Kunci Sukses Belajar di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: KR, September, 1988

The Liang Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1982

*****

Anda mungkin juga menyukai