Anda di halaman 1dari 2

Artikel 50

KEPRIHATINAN DEMOKRASI KAMI


M. Indra Safryadi
SMKN 5 Telkom Banda Aceh

Demokrasi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos dan
Kratos. Demos artinya rakyat ,sedangkan kratos artinya kekuasaan, sehingga
demokrasi adalah kekuasaan yang berasal dari rakyat.
Sedangkan secara umum demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan kata lain demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan rakyat di mana rakyat memegang kekuasaan tertinggi dan sekaligus
diperintah.
Demokrasi yang pada awalnya muncul di Yunani, turut berkembang pesat di
Indonesia seiring berkembangnya zaman. Demokrasi yang secara terus menerus
berjalan dari pemerintahan Presiden Ir. Soekarno disebut dengan Masa Demokrasi
Liberal (1950-1959), Kemudian bapak Presiden Ir. Soekarno memperkenalkan istilah
demokrasi terpimpin. Pada masa pemerintahan bapak Presiden Soeharto pun,
dikenalkanlah demokrasi masa orde baru, sebagaimana pemilu pun secara berskala 5
tahun sekali, yaitu tahun: 1971, 1977, 1987, 1992 dan 1997. Hal ini berakibat tidak
berkembangnya demokrasi di Indonesia, bahkan mengalami kemunduran.
Setelah Presiden Soeharto mundur, posisi kepala Negara digantikan oleh B. J.
Habibie. Pada masa itu Indonesia memasuki mas transisi, karena Presiden B.J.Habibe
sendiri yang menyebutnya sebagai pemerintahan transisional. Pada saat Presiden
Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati Soekarno Putri disebut dengan
demokrasi masa Reformasi. Pada pemerintahan SBY dan Presiden sekarang Jokowi,
disebut dengan demokrasi secara langsung.
Sehingga pandangan saya sebagai penulis artikel ini,I ngin sekali demokrasi ke
depan akan menjadi sebagai kekuatan yang kuat antara rakyat dengan pemimpin
Negara (Presiden) ,sehingga demokrasi tersebut menjadi suatu pengkokoh akan
bangsa yang besar dan kuat. Sedangkan untuk harapannya, tidak ada lagi suasana
yang menegangkan hanya untuk kepentingan golongan, tidak adanya diskriminalitas
dan segala bentuk penyimpangan. Sedangkan untuk konsepnya, demokrasi yang
harus dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak melakukan pemborosan dan huru-hara
di setiap tempat, namun hanyalah sebagai bentuk pesta rakyat sebagai ungkapan
keakraban antara rakyat dengan pemimpin Negara, konsep yang penuh dengan
keharmonisan, kesederhanaan, keakraban, dan kebahagian hendaknya menjadi
lambang dari demokrasi di Negeri Indonesia tercinta ini.
Indonesia sebagai bangsa yang besar, pasti menyambut pesta demokrasi itu
dengan meriah, sehingga apapun yang menjadi halangan terbayar dengan adanya
suatu pesta yang besar ini. Keinginan dan tekad yang kuat untuk meramaikan pesta
demokrasi pasti tidak ingin dilewatkan, setiap kalangan, tidak mengenal usia ,pasti
ingi meramaikannya.
141

Sebagai bangsa yang besar, perlu untuk kita bersama mengambil pengalaman
dan hikmah yang terjadi pada masa-masa demokrasi beberapa tahun silam, dari
berbagai segi dan bentuk sistem perjalanan demokrasinya tersebut. Agar kita dapat
membentuk keharmonisan, keakraban, keramahan, kedamaian dan kebahagiaan di
dalam kebersamaan.
Daripada semuanya itu, maka saya sebagai penulis ingin memberikan selembar
pesan, yaitu: keutuhan dijaga dengan kekuatan, kecintaan dijaga dengan kedamaiaan.
Kemeriahan pesta demorasi ini hendaklah kita perbaiki bersama-sama demi
kehormatan bangsa dan negara ,agar Negara kita Indonesia tercinta ini menjadi
contoh sebagai Negara demokrasi terbaik terhadap negara-negara lain di dunia.

142

Anda mungkin juga menyukai