Anda di halaman 1dari 5

Bandara atau Bandar udara adalah sebuah fasilitas dimana pesawat terbang dapat menaikkan

dan menurunkan penumpang ataupun kargo yang kemudian akan mendarat / lepas landas.
Beberapa bandara di dunia memiliki banyak fasilitas yang begitu kompleks yang saling
terintegrasi dengan beberapa transportasi massal . Sebegitu lengkapnya bandara ini disebut
aerocity atau kota udara.

Pada awal mula perkembangannya, bandara hanya terdiri dari bangunan yang ditujukan
kepada penumpang dan adanya ruang terbuka yang cukup bagi pergerakan pesawat, baik
untuk landas pacu maupun tempat menaikkan ataupun menurunkan penumpang. Namun,
seiring bertambahnya jumlah penumpang dan bertambahnya ukuran pesawat, maka tidaklah
mungkin bagi bandara tempo doeloe dapat menampungnya. Atas dasar itulah suatu bandara
harus mengimbangi perkembangan lalu lintas udara. Terlepas dari itu, adalah suatu
kebanggaan bagi negara yang memiliki bandara ber-kelas kakap. Misalnya pada bandara
Internasional Suvarnabhumi di Thailand yang memiliki menara Pengontrol Lalu lintas Udara
(ATC) tertinggi di dunia, lalu bandara Internasional Charles De Gaulle, Paris, yang memiliki
desain terminal yang futuristik.

Lalu, bagian-bagian apa sajakah yang mutlak diperlukan agar suatu bandara dapat dikatakan
bandara modern atau paling tidak bandara yang berstandar internasional?

1. Terminal
Bisa dibilang terminal adalah elemen utama (selain landas pacu) yang mutlak berada
di bandara karena di bangunan inilah calon penumpang pertama kali menginjakkan
kakinya. Di dalam terminal ini, kita dapat membeli tiket, melakukan check-in,
menunggu, dan sebagainya.

Banyak bandara memiliki lebih dari satu terminal yang tiap terminalnya pun dapat
dibagi lagi menjadi bangunan-bangunan yang lebih kecil yang disebut concourse.
Contohnya, ada tiga buah terminal yang berada di bandara Internasional SoekarnoHatta yaitu terminal 1, 2, dan 3. Pembagian pun dilakukan lagi menjadi tiga concourse
di tiap terminal (kecuali terminal 3) yaitu terminal 1a, 1b, 1c, dan terminal 2d, 2e, dan
2f.

Jenis terminal lainnya yaitu terminal satelit yang digunakan di beberapa bandara.
Terminal ini merupakan bagian yang terpisah dari terminal utama dan hanya
dihubungkan oleh jalan penghubung (misal: jalan bawah tanah). Sehingga pesawat
dapat parkir di setiap sisinya.

2. Apron
Apron atau pelataran pesawat adalah tempat dimana pesawat dapat parkir untuk
menaikkan / menurunkan penumpang ataupun mengisi bahan bakar. Pada bandara
internasional, biasanya terdapat garbarata yaitu lorong yang menghubungkan antara
pesawat dan terminal. Antara apron dan landas pacu, dihubungkan dengan jalan rayap
yang disebut taxiway.

3. Taxiway
Taxiway adalah jalan yang menghubungkan antara Apron dan landas pacu.
Keberadaannya sangatlah penting karena dengan adanya taxiway, pesawat dapat
berjalan menuju apron dengan aman tanpa mengganggu pesawat lainnya.
4. ATC (Air Traffic Controller)
Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller) adalah penyedia layanan yang
mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang untuk mencegah pesawat

terlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. ATC atau yang disebut dengan Air Traffic
Controller merupakan pengatur lalu lintas udara yang tugas utamanya mencegah
pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindarkan dari tabrakan (making
separation). Selain tugas separation, ATC juga bertugas mengatur kelancaran arus
traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle emergency/darurat, dan
memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (weather information atau informasi
cuaca, traffic information, navigation information, dll). ATC adalah rekan dekat seorang
Pilot disamping unit lainnya, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan
penerbangan. Semua aktifitas pesawat di dalam area pergerakan diharuskan
mendapat izin terlebih dahulu melalui ATC, yang nantinya ATC akan memberikan
informasi, insturksi, clearance/izin kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan
penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan
memenuhi aturan.

5. Landas Pacu
Tanpa yang satu ini, bisa dipastikan (baca: tak akan mungkin) pesawat dapat mendarat
/ lepas landas dari dan menuju bandara. Pada awalnya, permukaan landas pacu
adalah rumput atau pun tanah yang dipadatkan. Akan tetapi, ketika badan pesawat
bertambah besar maka yang lazim digunakan saat ini adalah aspal dan beton. Panjang
dan lebarnya pun bervariasi mulai dari yang panjangnya 1000m hingga 5000m lebih.

Sementara ukuran landas pacu di Indonesia sendiri kurang lebih 3200m x 45m.
Dengan ukuran seperti itu, tidaklah cukup untuk didarati pesawat berbadan lebar
seperti Airbus A380. Hanya beberapa bandara saja di Indonesia yang ukurannya
4000m x 60m. Namun itu cukup wajar mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan
yang sangat membutuhkan bandara kecil untuk penerbangan perintis.

Ukuran landas pacu pun tidaklah mutlak karena juga dipengaruhi iklim, semakin tinggi
suhu yang berada di sekitar bandara, maka semakin panjang pula landas pacu yang
diperlukan.

Penamaan
Setiap landas pacu di seluruh bandara di dunia memiliki nama yang disesuaikan
dengan arahnya. Yaitu dimulai dari 01 hingga 36 ini diambil dari 10 hingga 360
derajat. Jika disesuaikan dengan mata angin maka:

09 ------ untuk arah timur


18 ------ untuk arah selatan
27 ------ untuk arah barat
36 ------ untuk arah utara

Misalnya, suatu bandara memiliki landas pacu 07/25. Loh, dari mana tanda / dan
angka 25? Dikarenakan landas pacu bisa digunakan dua arah, maka penamaannya
juga ada dua arah yang dipisahkan tanda garis miring dengan selisih 18. Pada contoh
diatas, landas pacu tersebut memiliki arah kurang lebih timur laut dan kurang lebih
barat daya.

Lain cerita jika pada suatu bandara memiliki landas pacu paralel atau sejajar. Tidaklah
mungkin memberi nama dua atau lebih landas pacu dengan nama yang sama
walaupun arahnya sama karena akan membingungkan pilot. Lalu bagaimana? Jika ada
landas pacu yang sejajar, maka akan diidentifikasikan dengan L untuk left, C untuk
center, dan R untuk right dibelakang angka.

Misalnya, suatu bandara memiliki tiga landas pacu yang sejajar, yang satu bernama
09L/27R, 09C/27C, dan yang ketiga bernama 09R/27L.

Penjelasan:

Sudah pasti ketiga landas pacu memiliki angka yang sama yaitu 09/27 karena, jelas,
ketiganya merupakan landas pacu yang sejajar. Kalau dikonversikan ke arah mata
angin, maka 09 untuk arah timur dan 27 untuk arah barat.

Pada ketiga nama tersebut, perhatikan saja pada bagian 09L, 09C, dan 09R. Lalu
cobalah bayangkan Anda menghadap timur dan didepan ada tiga landas pacu paralel
tadi. Anda akan mendapatkan tiga kedudukan yang berbeda, kiri, tengah, dan kanan.
Nah, nama landas pacu itu disesuaikan dengan kedudukannya. Begitu juga jika Anda
mengarah ke barat, yang terdapat landas pacu 27R, 27C, dan 27L.

Anda mungkin juga menyukai