Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Lini PT. Karya Tanah Subur (KTS)
mengontrol,
merencanakan,
bengkel.Bertanggung
jawab
langsung
atas
kelancaran
mesin
Tenaga Kerjaan
Adapun tenaga kerja maupun jam kerja dari pada karyawan PT. Karya
Jumlah
Staff
15 orang
Non Staff
31 orang
467 orang
BHL / Kontrak
910 orang
Total
1423 orang
hari kerja dalam seminggu yaitu hari Senin sampai dengan hari Sabtu.
Ketenagakerjaan terdiri dari 2 shift yaitu tenaga kerja shif I dan tenga kerja shif II.
Tenaga kerja shift I masuk kerja pagi, maka tenaga kerja shift II masuk
kerja sore hari, ini berlangsung selama seminggu. Setelah satu minggu, posisi ini
berganti menjadi tenaga kerja shift II masuk kerja pagi sedangkan sift I masuk
sore hari.
Adapun jam kerja pabrik kelapa sawit PT. Karya Tanah Subur seperti pada
tabel 2.2.di bawah ini:
Tabel 2.2. Hari/Jam kerja Karyawan PKS PT. KTS
Hari
Senin
Shift I
Shift II
01.00-07.00 WIB
Selasa
Shift I
Shift II
Rabu
01.00-07.00 WIB
Kamis
Jumat
01.00-07.00 WIB
01.00-07.00 WIB
01.00-07.00 WIB
Sabtu
Pada hari libur, PKS PT. Karya Tanah Subur tidak bekerja atau libur,
terkecuali ada pekerjaan yang sifatnya mendesak, maka perusahaan dapat
memperkerjakan karyawan untuk bekerja lembur.
Division
Jarak kebun ke
pabrik (KM)
1
I
0,5
2
II
4
3
III
7
4
IV
14
5
V
20
(Sumber: PT. karya tanah subur, 2013)
Adapun contoh dari Tandan Buah Segar (TBS) dari kelima division dapat
dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.
Buah Normal
Buah Mentah
Gambar 2.2. Buah kelapa sawit
Buah Busuk
Kelapa sawit terdiri dari brondolan yang cukup banyak disetiap tandannya
dengan berat berkisar antara 5-40 kg.Setiap tandan disusun oleh setiap brondolan
dengan berat masing-masing brondolan 10-20 gr/brondolan.Buah kelapa sawit
terdiri dari daging buah (mesocarp), serabut (fibres), cangkang (shell), dan inti
(kernel).Bentuk irisan buah kelapa sawit dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.
Rendemen
Minyak %
Buah mentah
14 18
Buah agak matang
19 25
Buah normal (matang)
24 30
Buah lewat matang
28 31
(Sumber: PT. karya tanah subur, 2013)
Ukuran
Standar
TB
KB
B
SB
Kadar
ALB %
1,6 - 2,8
1,7 - 3,3
1,8 - 4,5
3,8 6,1
Jembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan bruto, tara dan
netto. Pada stasiun ini mobil dan TBS(tandan buah segar)di timbang, dari data
timbangan tersebut dibaca oleh indikatorpada bagian operator, adapun data-data
yang dibaca pada indikator dalah sebagai berikut:
1. Bruto
2. Tara
3. Netto
Pada stasiun ini juga dilakukan pencatatan data pada repass antara lain:
1. Plat polisi
2. Asal kebun
3. Nama pelanggan
Bruto adalah berat truk dijumlah berat TBS, sedangkan tara adalah berat
kendaraan yang keluar dari pabrik setelah TBS dikeluarkan sehingga di peroleh
berat netto. Untuk yang membawa buah dari perkebunan rakyat sering dilakukan
pemotongan, pemotongan ini dilakukan kepada pemilik TBS agar dihari
mendatang yang dibawa sesuai dengan standar.Besarnya pemotongan bervariasi,
tergantung dari TBS yang di bawa. Selain untuk menimbang TBS jembatan
timbang juga berfungsi untuk menimbang CPO dan kernel yang akan di jual
keluar.
2.9.2. Grading
Grading adalah proses pengecekan atau sortir buah yang masuk kedalam
loading ramp, baik buah matang, buah mentah, buah busuk, tangkai panjang dan
tandan kosong. Adapun kriteria tersebut adalah:
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
Adapun contoh dari Tandan Buah Segar (TBS) dapat dilihat pada Gambar
2.2 berikut ini.
Tandan Kosong
tutup dengan sistem hidrolik.Pada saat pintu dibuka lori yang berada
dibawah cage akan terisi dengan TBS.Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand
ke transfer carriage, dimana transfer carriage dapat memuat 3 lori yang masing
masing mempunyai berat rata-rata 3,3 3,5 ton. Dengan transfer carriage lori
diarahkan ke rel sterilizer yang diinginkan.Kemudian diserikan sebanyak 7lori
untuk dimasukan kedalam sterilizer.
2.9.4. Stasiun Sterilizer
Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut
dengan sterilizer. Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Mematikan enzyme.
Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.
Mengurangi kadar air dalam buah.
Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan
proses
pelumatan
danpengepressan.
5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.
Proses perebusan dilakukan selama 85-95 menit. Untuk media pemanas
dipakai steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3
bar.Perebusan dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak
pertama tekanan sampai 1,5Bar, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Bardan puncak
ketiga tekanan sampai 2,8 3,0 Bar.
Berikut proses perebusan sistem tiga peak :
1. Deaeration dilakukan 2 menit, dimana posisi condensate terbuka.
2. Memasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu 10
menit. Biasanya tekanan mencapai 1,2 bar.
3. Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam
waktu 5 menit.
4. Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.
5. Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.
6. Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam
waktu 15 20 menit.
dan
jatuh
pembantingan
rendah
maka oil
losses di
ampas
tinggi.Minyak
hasil
digunakanadalah
double deck
vibrating
screen,
sementara.Pada
crude
oil
tank
ini
minyak
dipanaskan
Oil Tank
Minyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu,
sebelum dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (7580C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.
2.9.7.6.
Purifier
Vacuum Drier
Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk
mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini
minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan
air tersebut akan pecah.
Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak
yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan
kemudian dipompakan ke storage tank.
2.9.7.8.
Sludge Tank
minyak akan terlepas dan mengendap pada dasar tangki.Dari sandcyclone atau
brush strainersludge dialirkan ke balancetank sebagai umpan untuk decanter atau
sludge centrifuge.
2.9.7.9.
Sludge Centrifuge
2.9.8.1.Fat Pit
Storage Tank
Minyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki
dihisap dengan fibrecyclone dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar
pada boiler. Sedangkan fraksi berat berupa nut turun ke bawah masuk ke
polishing drum.
3. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berputar. Akibat
dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih
menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut.Nut jatuh, selanjutnya nut
diangkut oleh nutconveyor dan destoner (second depericarper) untuk memisahkan
batu dan benda benda yang lebih berat dari nut seperti besi.Nut yang terbawa ke
atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung oleh nutelevator untuk
dibawa ke dalam nut silo.
4. Nut Silo
Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan
untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari
cangkangnya.
5. Ripple Mill
Biji dari nutsilo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah
dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal
sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat.
Maka menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih
bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernelgrading drum.
6. Kernel Grading Drum
Pada kernel grading drum ini di saring antara nut,shell dan kotoran dengan
nut yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan
dibawa ke LTDS.Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut
conveyor.