- Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai Last Mile teknologi untuk melayani kebutuhan
broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service)
maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun
bisnis dengan service yang berbeda.
- Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2
pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile.Gambaran detilnya sebagai
berikut :
Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak
sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun
biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.
Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi
seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama
dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card
yang dipasang di terminal. Gambar 2. mengilustrasikan WiMAX untuk aplikasi
mobile.
Integrasi atau Overlay?
Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara
garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay(saling melapisi). Kalau integrasi
berarti antara WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi
untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya
overlayatau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila
satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara
keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:
- Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective dari pada perangkat WiFi untuk
backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai
backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).
- Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh
WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point WiFi
Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada
coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari
penarikan kabel setiap pemasangan AP. Konfigurasinya diperlihatkan oleh Gambar 3.
Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari
jaringan WiFi.
Bluetooth dimulai sebagai kode nama untuk asosiasi ketika pertama kali dibentuk dan
nama stuck. Nama Bluetooth berasal dari abad ke 10. Raja Denmark Harald Blatand
Harold Bluetooth atau dalam bahasa Inggris. Raja Blatand telah memainkan peranan
dalam uniting bermusuhan golongan di bagian atas apa yang sekarang Norwegia, Swedia,
dan Denmark seperti teknologi Bluetooth dirancang untuk memungkinkan kolaborasi
antara industri yang berbeda, seperti komputer, ponsel, dan pasar otomotif.
KELEBIHAN TEKNOLOGI BLUETOOTH
1. Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak
transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter
2. Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat
3. Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer
4. Dapat digunakan sebagai perantara modem
KEKURANGANNYA :
1. Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar
2. Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan
menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan
3. Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah
kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
4. Di Indonesia, sudah banyak beredar virus-virus yang disebarkan melalui bluetooth dari
handphone
TATA CARA BLUETOOTH
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice
codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband
processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol
tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan paket
switching . Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai
kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai
dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.
Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan ke dalam komputer, printer,
handphone dan peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel.
Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan Bluetooth ditransmisikan pada
frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut
diterima oleh komputer, handphone dan peralatan lainnya.
Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini adalah
1. Bluetooth radio, adalah lapisan terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapisan ini
mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
2. Baseband, lapisan yang memungkinkan hubungan Radio Frequency (RF) terjadi antara
beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini
menggunakan frekuensi-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam
bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapisan ini melakukan
prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan
clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
3. LMP (Link Manager Protocol) bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat
Bluetooth. Hal ini termasuk aspek security seperti autentifikasi dan enkripsi dengan
pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz 2.480GHz, dengan 79 kanal RF
yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem
TDD(Time-Divisio Duplex). Secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia,
namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita
frekuensi yang digunakan berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4 GHz secara
global belum diatur.
Ada beberapa teknologi yang menggunakan spectrum ini diantaranya Komunikasi
Radio Frequency, seperti HomeRF (sebuah spesifikasi untuk komunikasi RF dalam
lingkungan perumahan); kemudian IEEE 802.11 untuk spesifikasi dari teknologi
Wireless LAN, dan Oven microwave. karena spektrum frekuensi ini belum
dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya, sehingga radio
interferensi sangat memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu persyaratan dan
pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi yang menggunakan spektrum 2.4 GHz
ini. Komunikasi bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan yang optimal dari
tersedianya spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya itu akan terjadi
karena bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang rendah.
4. Long Term Evolution (LTE)
LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai
kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah
menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi sebelumnya dikenal
sebagai 3G.
Meskipun biasanya dilihat sebagai telepon seluler atau penghantar, LTE juga
didukung oleh badan-badan keamanan publik di Amerika Serikat. Band radio 700 MHz
sebagai teknologi pilihan untuk keselamatan publik.
LTE memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling
sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator
bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian frekuensi
duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD).
LTE nih banyak banget keuntungannya guys buat kita, apalagi diera globalisasi yang
apa apanya serba cepat dan menarik,
Nah buat kalian, ini dia beberapa keuntungan dari LTE :
1) Tingkat download sampai dengan 299.6 Mbis/s dan tingkat upload gingga 75.5 Mbis/s
tergantung pada katagori perangkat yang digunakan.
2) Peningkatan dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh dukungan untuk terminal
bergerak hingga 350km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi
3) Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem
IMT dan ITU-R
4) Di daerah kota dan perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi (seperti 2.6 GHz di
Uni Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
5) Dukungan untuk MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini
dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan
merupakan pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaranTV.