Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA

DEBIT ALIRAN

Oleh:
Ambar Liati
NIM A1H012018

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTASPERTANIAN
PURWOKWRTO
2013

I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas air yang bagus di tentukan oleh pH air tersebut. Bila pH air
berkisar 7 maka kualitas air tersebut bagus dan air itu belum terkontaminasi
senyawa-senyawa yang mengandung logam berat yang dapat menyebabkan air
tidak layak lagi untuk di pakai atau di pergunakan oleh manusia atau organisme
lain karena menyebabkan kematian.
Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau
berkala digenangi oleh air, baik air tawar, maupun air laut, mulai dari garis pasang
surut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami
ataupun buatan. Perairan umum tersebut diantaranya adalah sungai, danau, waduk,
rawa, goba, genangan air dan lain sebagainya.
Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat di
katakana bahwa semua jenis kehidupan bersifat aquatik. Beberapa faktor
tersedianya air antara lain curah hujan, kelembaban, penguapan, angin, suhu dan
udara.
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat
dalam suatu tempat atau yang dapat ditampung dalam suatu tempat tiap satu
satuan waktu. Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak
dapat dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada
gerakan air tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik
dalam tiap dan gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi.
Suatu cara menyatakan gerak fluida adalah dengan mengikuti gerak tiap
partikel di dalam fluida. Hal ini sulit, karena kita harus menyatakan koordinat X,
Y, Z dari partikel fluida dan menyatakan ini sebagai fungsi waktu. Cara yang
digunakan adalah dengan penerapan kinematika partikel gerak atau aliran fluida.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengukur debit aliran air pada saluran terbuka.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran
Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan dalam sistem satuan SI adalah meter
kubik per detik (m3/detik). Menurut Asdak (2002), debit aliran adalah laju aliran
air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai
per satuan waktu. Dalam SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik
per detik (m3/detik). Debit aliran Q juga dapat dinyatakan dalam persamaan :
Q=A.V
Keterangan :
A = luas penampang (m2)
V = kecepatan aliran (m/detik)
Debit adalah semua air yang mengalir ke sungai yaitu aliran permukaan
dan aliran air bawah permukaan mengalir ke sungai (Asdak, 2002). Selanjutnya
dikemukakan bahwa debit tahunan adalah aliran air sungai sepanjang tahun yang
mendapat sumber air dari air tanah. Aliran air yang memberikan sumbangan
paling cepat terhadap pembentukan debit adalah air hujan yang jatuh langsung di
atas permukaan saluran air atau dikenal sebagai intersepsi saluran.
a.

Debit air dapat dihitung dengan rumus:

Q =

V
t

A . v . t
t

Keterangan :

b.

= volume air (m3)

= luas penampang (m2)

= kecepatan fluida (m/s)

= waktu (sekon)

= debit air (m3/s)


Kecepatan Aliran (v)

v=
Keterangan :

S
t

=A . v

S = jarak tempuh daun (m)


t = waktu tempuh (detik)
c.

Luas penampang (A)


A=lxh
Keterangan :
l = lebar pipa kaca (m)
h = tinggi air (m)
Rapat massa dan kecepatan pada tiap titik dalam ruang berubah dengan
waktu. Fluida sebagai medan rapat massa dan medan vektor kecepatan. Jika
kecepatan (V) dari tiap partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap,
dikatakan bahwa aliran tersebut bersifat lunak. Pada suatu titik tertentu tiap
partikel fluida akan mempunyai kecepatan (V) yang sama, baik besar maupun
arahnya. Pada titik lain suatu partikel mungkin sekali mempunyai kecepatan yang
berbeda, akan tetapi tiap partikel lain pada waktu sampai titik terakhir mempunyai
kecepatan sama seperti partikel yang pertama. Aliran lunak seperti ini terjadi pada
aliran air yang pelan. Dalam aliran tidak lunak kecepatan (V) merupakan fungsi
waktu, menurut Leonard Euler (1707-1783).
Leonard Euler (17071783) menyatakan bahwa fluida sebagai medan rapat
massa dan medan vektor kecepatan. Tiap besaran yang dipergunakan untuk
menyatakan keadaan fluida akan mempunyai nilai tertentu pada tiap titik dalam
ruang dan pada tiap saat.

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan saat praktikum,antara lain:
a. Penggaris
b. Pipa kaca
c. Selang
d. Kaca berbentuk bujur sagkar (tiga,dengan ukuran yang berbeda)
e. Stopwatch
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan saat praktikum,yaitu:
a. Air
b. Daun kering
B. Prosedur Kerja

Langkah-langkah dalam praktikum adalah sebagai berikut:


1. Menghubungkan pipa kaca dengan selang untuk mengalirkan air ke dalam
saluran.
2. Membuka kran dan membiarkan air mengalir sampai aliran stabil.
3. Mengukur tinggi dan lebar air di dalam pipa kaca.
4. Memotong daun kering dan mengalirkannya dalam pipa kaca sejauh satu
meter dan mencatat waktu yang ditempuh.
5. Mengulangi percobaan sebanyak 3 kali dengan ketinggian air yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai