Anda di halaman 1dari 12

SOAL UAS KFF:

5 (LIMA) DARI 7 (TUJUH) SOAL


JAWABAN
1. MENGAPA

PERAN

PEMERINTAH

DALAM

PEREKONOMIAN

SANGAT

SIGNIFIKAN? PILIH TEORI PERAN PEMERINTAH DAN JELASKAN DENGAN


CONTOH.
Peran pemerintah yang semakin besar dalam perekonomian tidak dapat dilepaskan
dari kegagalan pasar (market failure). Kegagalan pasar inilah yang pada mulanya menjadi
latar belakang dirasa perlunya campur tangan pemerintah. Mekanisme pasar melalui
invisible hand dinilai tidak mampu secara efisien dan efektif dalam menjalankan
fungsinya. Kegagalan pasar barulah merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi
campur tangan pemerintah. Barton (2000) menyebutkan pula bahwa dalam ekonomi
pasar yang dikendalikan oleh pemerintahan yang dipilih secara demokratis, hanya ada
dua alasan bagi pemerintah untuk masuk ke dalam aktivitas masyarakat, yaitu: social
equity dan kegagalan pasar. Berdasarkan alasan-alasan itu, secara garis besar peran
pemerintah dengan kebijakan publiknya adalah mengkoreksi kegagalan pasar untuk
memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber daya dan barang, serta mengalokasi
ulang oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional dan nilai-nilai
lainnya (Weimer dan Vining, 1992).
Sementara itu, Barton (2000) dalam (Weimer dan Vining, 1992) menyebutkan
peran utama pemerintah secara garis besar adalah: 1) peran alokasi sumber daya, 2) peran
regulator, 3) peran kesejahteraan sosial, 4) peran mengelola ekonomi makro. Penjelasan
ke-empat peran pemerintah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan
relatif pemerintah dalam perekonomian (keseimbangan sektor publik dan sektor
swasta). Peran pemerintah dalam hal ini erat dengan pertimbangan untuk
mengarahkan dan mengalokasikan sumber daya secara tepat yang salah satunya
dilakukan melalui APBN.

Sebagai contoh, APBN dialokasikan untuk pos-pos

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 1

tertentu seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan


penyediaan barang-barang publik serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat.
2) Peran regulator. Dalam perannya sebagai regulator, pemerintah selaku pembuat
kebijakan untuk menjaga agar kegiatan perekonomian dilakukan tanpa merugikan
salah satu pihak. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan
masyarakat untuk mendapatkan kepastian dan jaminan hukum, termasuk undangundang yang mengatur dunia bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas
bisnis dan hak-hak kepemilikan pribadi. Peran pemerintah selaku regulator dapat
dimisalkan, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk melindungi pedagangpedagang kecil agar tidak kalah saing dengan waralaba seperti Indomart dan
Alfamart yang dirasakan masyarakat dapat mematikan usaha toko-toko kecil
masyarakat. Disitulah peran pemerintah sebagai regulator dibutuhkan agar tercipta
kondisi yang kondusif untuk terjadinya kegiatan perekonomian.
3) Peran kesejahteraan sosial. Peran pemerintah dalam kesejahteraan sosial yang
utama adalah dapat menyediakan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
tanpa ada kesenjangan. Masyarakat yang mendapat pelayanan publik secara layak
akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini juga mencakup kebijakankebijakan yang mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti
perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan lapangan kerja.
Peran ini dapat dimisalkan, seorang kepala keluarga yang menghidupi empat
anggota keluarganya, harus bekerja dan membutuhkan lapangan pekerjaan.
Pemerintah selaku penjamin kesejahteraan sosial harus dapat menyediakan
lapangan kerja. Dengan gaji yang diperoleh pekerja, maka pekerja tersebut dapat
menghidupi keluarganya. Sementara pajak penghasilan dari pekerja tersebut dapat
diakumulasikan dan diredistribusi untuk membangun pelayanan publik, pelayanan
tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Disinilah peran pemerintah
sebagai penjamin kesejahteraan sosial diperlukan agar tercipta kesejateraan sosial
bagi masyarakat di suatu negara.
4) Peran mengelola ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara umum dan
kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang didesain untuk

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 2

mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full employment, inflasi yang


rendah, dan stabilitas neraca pembayaran. Ekonomi makro berhubungan dengan
pertumbuhan ekonomi,

ketersediaan lapangan kerja, inflasi,

dan

neraca

pembayaran. Fungsi dan peran pemerintah adalah menjaga aspek-aspek tersebut


dapat berjalan stabil dan tidak jatuh. Sebagai contoh, kondisi politik suatu negara
dapat mempengaruhi perekonomian negara tersebut, ketika pemerintahan kolaps
misal pada tahun 1998 di Indonesia menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia
menjadi naik bahkan nilai mata uang rupiah terjun bebas saat itu. Oleh karena itu,
peran pemerintah sebagai pengelola perekonomian makro dan jangka panjang
sangat dibutuhkan untuk menjaga agar perekonomian suatu negara tetap stabil.

2. DAPATKAH PERAN PEMERINTAH BERKURANG? PILIH TEORI PERAN


PEMERINTAH DAN JELASKAN DENGAN CONTOH.
Melihat urgensi dari pentingnya peran pemerintah bagi negara, maka peran pemerintah
tidak dapat berkurang. Semakin hari peran pemerintah semakin berkembang. Menurut
Adolf Wagner tentang peran pemerintah yang semakin besar terjadi akibat:
a. Permintaan akan barang publik;
Semakin banyak penduduk di suatu negara menyebabkan permintaan akan barang
publik menjadi meningkat. Sehingga pemerintah memerlukan pengeluaran lebih besar
sebagai modal menyediakan barang publik untuk masyarakat. Dalam hal ini peran
pemerintah akan semakin besar karena populasi penduduk di suatu negara terus
meningkat sehingga dapat menyebabkan peningkatan permintaan barang publik.
b. Harga barang publik yang mahal;
Setiap negara pasti mengalami inflasi sekecil apapun, inflasi inilah yang membuat
harga-harga menjadi mahal. Oleh karena itu, harga barang publik menjadi semakin
tinggi. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan barang publik juga semakin banyak
sehingga menyebabkan beban peran pemerintah untuk menyediakan barang publik
menjadi semakin besar. Sebagai contoh, untuk mendirikan rumah sakit dibutuhkan
biaya yang besar untuk gedung, alat-alat, sarana dan prasarana lain. Hal ini

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 3

menjadikan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk menikmati pelayanan rumah


sakit juga semakin besar.
c. Harga untuk mengelola pertumbuhan penduduk;
Pertumbuhan

populasi

penduduk

menyebabkan

peran

pemerintah

semakin

berkembang karena peningkatan populasi akan menyebabkan pengangguran karena


tidak ada keseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan lapangan kerja. Oleh
karena itu, penciptaan lapangan kerja dibutuhkan untuk mengimbangi peningkatan
populasi penduduk. Pengeluaran ekstra tentunya diperlukan pemerintah untuk
membuka lapangan kerja.
d. Pembiayaan keputusan bersama
Melihat populasi penduduk yang semakin meningkat maka tidak dipungkiri adanya
pemekaran daerah-daerah baru yang berkembang dan memiliki pemerintah daerah
baru. Pengambilan keputusan bersama yang bersifat bottom up yaitu mekanisme
pengambilan keputusan yang diambil dari bawah ke atas menyebabkan biaya untuk
mengambil keputusan ini tidak efisien karena banyak yang harus dilibatkan dari
pemerintah daerah sampai ke pemerintah pusat. Sebagai contoh, untuk memutuskan
kebijakan otonomi untuk desa, pemerintah pusat mengkoordinasikan terlebih dahulu
agenda kebijakan ini kepada para pihak termasuk pada pemerintah daerah. Koordinasi
tersebut memerlukan dana yang besar karena harus membiayai pertemuan-pertemuan
untuk membicarakan agenda kebijakan.

Ada beberapa alasan pertumbuhan sektor publik, antara lain :


a. Perang
Kerugian akibat perang terutama dalam hal perekonomian sangat besar karena
selama suatu negara mengalami perang, perekonomian menjadi lesu dan bahkan
lumpuh. Oleh karena itu pasca perang, pemerintah membutuhkan dana yang besar
untuk membangkitkan dan menstabilkan perekonomian.
b. Kebutuhan pegawai pemerintah
Urusan pemerintahan yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan akan
pegawai pada pemerintahan menjadi meningkat. Kebutuhan pegawai ini akan
menjadikan pengeluaran pemerintah meningkat yang digunakan untuk membayar

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 4

gaji pegawai. Banyaknya pegawai pemerintah ini menimbulkan pertumbuhan


kuantitas baik pada jumlah pegawai dan pengeluaran untuk gaji pada sektor
publik.
c. Kebutuhan transfer antar pemerintah
Banyaknya daerah-daerah yang mengalami pemekaran dan membentuk daerah
baru dengan pemerintahan daerah yang baru membutuhkan dana transfer dari
pemerintah pusat meningkat. Alokasi dana perimbangan akan meningkat seiring
dengan berkembangnya jumlah pengeluaran pemerintah daerah.

3. APA SAJA PRINSIP DALAM PENDISTRIBUSIAN PENGELUARAN?


Beberapa prinsip dalam pendistribusian pengeluaran antara lain :

Etika untuk memprioritaskan penduduk yang termarginalkan dari perekonomian.


Pengeluaran pemerintah harus lebih diprioritaskan pada kesejahteraan penduduk
yang termarginalkan. Masyarakat marginal adalah kelompok masyarakat yang
tersisih atau disisihkan dari pembangunan,sehingga tidak mendapat kesempatan
untuk menikmati pembangunan. Jika pemerintah ingin pendistribusian pengeluaran
secara adil dan merata maka kaum marginal ini harus diprioritaskan agat tidak
tertinggal dan malah menjadi korban dari adanya pembangunan.
Sebagai contoh, di daerah Gresik banyak perusahaan baik BUMN maupun nonBUMN berdiri yang berarti banyak lapangan kerja tersedia disana. Namun hal ini
tidak banyak berpengaruh bagi masyarakat daerah Gresik yang kondisi
perekonomiannya seharusnya lebih baik jika dibandingkan dengan daerah yang
tidak banyak tersedia lapangan kerja. Disinilah diperlukan redistribusi pendapatan
yang lebih adil dan merata.

Prioritas distribusi pengeluaran pemerintah disesuaikan dengan besaran sektor


pemerintah (sesuai dengan karakteristik kebutuhan).
Pendistribusian pengeluaran harus sesuai dengan rencana alokasi yang telah
ditetapkan.

Alokasi

dana

berlebih

pada

pos-pos

tertentu

menyebabkan

pendistribusian pengeluaran tidak efektif dan efisien. Hal ini juga menyebabkan
pemborosan anggaran pada sektor publik yang pada akhirnya menyebabkan
anggaran negara mengalami defisit.

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 5

Sebagai contoh, distribusi pengeluaran negara dalam APBN untuk pos belanja
pegawai sangat besar sementara pada pos pembangunan infrastruktur dan pelayanan
publik lain sangat terbatas. Seharusnya ditetapkan prioritas yang lebih besar pada
pos infrastruktur dan pelayanan publik karena untuk pos belanja pegawai dapat
lebih diminimalisir.

Redistribusi pendapatan sebagai barang publik yang dapat mengurangi kemiskinan.


Pajak berfungsi sebagai pengumpul dana untuk pelayanan publik dan memperbaiki
ketidaksempurnaan pasar sehingga tercipta efisiensi ekonomi sektor publik. Pajak
juga digunakan untuk alat redistribusi pendapatan dan kekayaan. Pajak yang
dipungut dari masyarakat akan diredistribusi oleh pemerintah dan diwujudkan
dengan ketersediaan barang publik. Karena asas pengenaan pajak ini bersifat
proporsional maka sistem pajak proporsional ini diharapkan mampu memeratakan
ketersediaan barang publik sehingga tidak ada kesenjangan antara satu daerah
dengan daerah lain atau antara si kaya dan si miskin.
Sebagai contoh si A berpenghasilan Rp.10.000.000/bulan dan si B berpenghasilan
Rp.1.000.000/bulan. Masing-masing dikenakan pajak penghasilan sebesar 10%
kemudian akumulasi dari pajak tersebut digunakan untuk membangun jembatan
yang dapat dipakai oleh semua orang. Disinilah fungsi redistribusi pendapatan
pemerintah sebagai barang publik dapat mengurangi kemiskinan dengan keadilan
bagi masyarakat dalam mengakses barang publik.

Pendistribusian pendapatan dapat menjadi tidak ideal apabila dipengaruhi proses


politik
Pemerintahan erat kaitannya dengan politik. Namun ada beberapa aspek dalam
pemerintahan yang tidak dapat dicampur adukkan dengan politik. Aspek ini
misalnya dalam pendistribusian pendapatan.
Sebagai contoh, banyak daerah baru hasil pemekaran yang membutuhkan dana
transfer dari pusat yang masih sangat besar karena daerah tersebut baru dan belum
mandiri. Namun muncul isu bahwa pemekaran daerah baru ini hanya alat
pemerintah daerah untuk mendapatkan dana transfer yang besar dari pusat. Padahal
apabila dilihat, daerah baru ini banyak yang tidak memenuhi syarat sebagai daerah
baru dan dana transfer sari pemerintah pusat tidak digunakan untuk realisasi

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 6

pembangunan daerah tersebut. Dana tersebut banyak masuk ke kantong-kantong


pejabat yang banyak ditunggangi kepentingan partai untuk mendapatkan
keuntungan dari dana transfer tersebut.

Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk meratakan kesempatan mendapat


penghasilan & mengakumulasi kemakmuran
Pemerintah menarik pajak kepada rakyat dan pajak tersebut akan diredistribusikan
untuk rakyat kembali berupa kebutuhan akan pelayanan dan barang publik,
lapangan kerja, dan lain sebagainya. Melalui pembukaan lapangan kerja pemerintah
memeratakan kesempatan pada rakyat untuk sama-sama mendapat penghasilan.
Output dari keseluruhan pengeluaran pemerintah pada akhirnya bertujuan untuk
mengakumulasi kemakmuran dan meminimalisir kesenjangan.

Redistribusi melalui cara non-fiskal: penetapan upah minimum


Salah satu cara meredistribusi pendapatan adalah dengan penetapan upah minimum.
Melalui penetapan upah minimum, setiap pekerja pada suatu daerah memiliki
standar upah yang diterimanya dari faktor produksi yang telah ia keluarkan. Hal ini
meminimalisir adanya kesenjangan antara pekerja pada satu daerah dengan daerah
lain karena upah pekerja telah ditentukan standar minimumnya.

6. BAGAIMANA DESENTRALISASI MENINGKATKAN PENYEDIAAN BARANG


PUBLIK? JELASKAN DENGAN TEORI DAN CONTOH.
Penerapan desentralisasi sistem perpajakan dalam bidang kebijakan fiskal
disamping kebijakan moneter merupakan kebijakan yang tengah dilaksanakan oleh
banyak negara. Pajak berfungsi sebagai pengumpul dana untuk pelayanan publik dan
memperbaiki ketidaksempurnaan pasar sehingga tercipta efisiensi ekonomi sektor publik.
Pajak juga digunakan untuk alat redistribusi pendapatan dan kekayaan.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang digunakan untuk
membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran untuk penyelenggaraan pemerintahan
di tingkat pusat maupun daerah, serta penyediaan sarana dan prasarana umum yang
menjadi kebutuhan masyarakat. Pajak sebagai alat redistribusi pendapatan dan kekayaan
diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi
dengan yang berpenghasilan rendah dan miskin. Dana pajak salah satunya digunakan

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 7

untuk penyediaan pelayanan dan barang publik dasar seperti pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur, yang dapat diakses oleh masyarakat miskin.
Pajak dipungut oleh pemerintah pada setiap tingkatan, mulai dari pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pada berbagai negara sebagian
besar pajaknya dipungut oleh pemerintah pusat. Sementara pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota memungut sebagian kecil dari jenis pajak tertentu saja.
Perkembangan selanjutnya melalui kebijakan desentralisasi sistem perpajakan, beberapa
jenis pajak yang semula dipungut oleh pemerintah pusat, dilimpahkan kewenangan
pemungutannya kepada pemerintah daerah, serta beberapa jenis pajak lainnya
dibagihasilkan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Desentralisasi sistem perpajakan adalah pelimpahan kewenangan perpajakan dan
penggunaan dana bagi hasil pajak kepada pemerintah daerah. Desentralisasi sistem
perpajakan bertujuan agar daerah mampu mengurus dan mengelola rumah tangganya
sendiri secara mandiri, termasuk menyangkut penyediaan sumber dana penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan serta barang publik dari penerimaaan pajak. Kebijakan ini
tertuang dalam bentuk perundang-undangan yang mengatur perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan perundangan tentang pajak dan
retribusi daerah. Perimbangan keuangan mengatur tentang bagi hasil pajak dan sumber
daya alam serta dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Perundangan pajak dan retribusi daerah mengatur jenis pajak yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah untuk memungutnya.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah daerah membutuhkan
pendanaan yang cukup, maka dana dari pajak merupakan sumber utama penerimaaan.
Desentralisasi sistem perpajakan diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan
publik sehingga masyarakat dapat langsung merasakan manfaat dari pajak yang mereka
bayarkan, dalam bentuk pelayanan publik yang mereka terima. Dana yang diperoleh dari
masyarakat melalui pajak digunakan sesuai peruntukan sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan masyarakat dan pemerintah daerah melalui kebijakan desentralisasi.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya karena
pemerintah daerah sendiri lah yang lebih tau kebutuhan dari masyarakatnya sehingga
pengadaan pelayanan dan barang publik dapat segera tertangani tanpa harus bergantung

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 8

pada instruksi pemerintah pusat karena pemerintah daerah telah diberi wewenang yang
cukup untuk melakukan pelayanan yang terbaik bagi daerahnya.
Contoh dari adanya desentralisasi yang dapat meningkatkan pelayanan publik, pada
kabupaten Sidoarjo redistribusi pendapatan melalui pajak dilakukan untuk perbaikan
pelayanan kesehatan pada rumah sakit dan Puskesmas. Namun pada Kabupaten Biak,
masyarakatnya lebih membutuhkan pemabangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan,
dan perumahan karena belum tersedia infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini terjadi
perbedaan prioritas kebutuhan antara satu daerah dengan daerah lain. Melalui
desentralisasi maka pemerintah daerah dapat mengusahakan untuk mendahulukan
prioritas daerahanya dalam pemakaian pajak.

7. BAGAIMANA PEMERINTAH MENGURANGI KETIMPANGAN HORIZONTAL


DAN VERTIKAL? JELASKAN DENGAN TEORI DAN CONTOH.

Ketimpangan vertikal yang minimum berarti pusat memberikan perhatian dan


apresiasi kepada daerah sebagai penghasil sumber daya, sehingga tercipta
keharmonisan hubungan keuangan antara pusat dan daerah.

Ketimpangan horizontal yang minimum mempunyai pengertian bahwa pola


hubungan keuangan yang terbangun akan menciptakan kapasitas fiskal yang relatif
seimbang antar-daerah, untuk menjamin pencapaian standar pelayanan minimum
yang dapat dimanfaatkan oleh setiap lapisan masyarakat.

Secara umum, yang ingin dituju adalah daerah mempunyai sumber daya fiskal yang
cukup signifikan untuk menunjang tugas otonominya tanpa membuat pusat
kekurangan sumber daya fiskal untuk menjalankan fungsinya sebagai pemerintah
negara kesatuan.

Berikut adalah yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan horizontal


dan vertikal:
1. Sistem yang adil, transparan dan akuntabel
Segala bentuk wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada pemerintah
harus dilakukan melalui sistem yang adil, transparan, dan akuntabel. Begitu pula
dengan mekanisme perimbangan keuangan pusat dan daerah yang digunakan
untuk mengatasi ketimpangan fiskal. Tanpa adanya sistem yang adil, transparan,

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 9

dan akuntabel maka mekanisme perimbangan akan menimbulkan berbagai


masalah. Sebagai contoh, adanya laporan pertanggung jawaban APBN yang di
dalamnya berisi laporan pertanggung jawaban atas kinerja dan dana yang telah
dihabiskan. Kemudian laporan pertanggungjawaban tersebut dipublikasikan ke
khalayak umum melalui internet agar masyarakat dapat mengetahuinya. Laporan
ini merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk membangun sistem yang adil,
transparan, dan akuntabel
2. Dana Perimbangan untuk memenuhi pencapaian standar pelayanan minimum
pemerintah daerah
Dana perimbangan merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai kegiatan otonomi
daerah. Bentuk dari dana perimbangan tersebut adalah Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Alokasi Khusu (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Tujuan dari
adanya dana perimbangan ini adalah untuk membantu keuangan pemerintah
daerah melalui transfer dana dari pemerintah pusat karena kapasitas fiskal daerah
yang belum mampu membiayai kebutuhan fiskal daerah. Selain itu dana
perimbangan ini digunakan untuk memeratakan kesejahteraan antara daerah yang
kaya dengan daerah yang miskin sehingga dapat mengurangi ketimpangan
horizontal.
3. Pengeluaran dari berbagai tingkat pemerintahan yang sesuai dengan pembagian
kewenangan
Pengeluaran pemerintah hendaknya disesuaikan dengan apa yang menjadi
kewenangannya. Hal ini dilakukan untuk efetifitas dan efisiensi anggaran pada
sektor publik. Sehingga tidak ada lagi pengeluaran berlebih untuk kinerja yang
minim.
4. DAK difokuskan pada prioritas nasional dan fungsi yang didesentralisasikan
DAK diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah untuk membiayai
program-program khusus pada daerah tersebut. Misalnya, Kabupaten Tenggarong
melakukan program terima penduduk transmigrasi dari Pulau Jawa, maka
pemerintah pusat memberikan DAK pada Kabupaten Tenggarong untuk

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 10

pembangunan pemukiman, pembukaan lapangan kerja, dan lain-lain yang sesuai


dengan tujuan program.
5. DBH

untuk

mengurangi

ketimpangan

vertikal

dengan

tetap

menjaga

kesinambungan fiskal nasional


Dana bagi hasil merupakan dana perimbangan yang strategis bagi daerah-daerah
yang memiliki sumber-sumber penerimaan pusat di daerahnya, meliputi
penerimaan

pajak

pusat

yaitu

pajak

penghasilan

perseorangan

(PPh

perseorangan), pajak bumi dan bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB), dan penerimaan dari sumber daya alam (Minyak Bumi,
Gas Alam, Pertambangan Umum, Kehutanan dan Perikanan). Berdasarkan UU
No.33/2004, bagian daerah dari pajak maupun sumber daya alam tersebut telah
ditetapkan besarnya berdasarkan suatu persentase tertentu. DBH dibagikan
kepada pemerintah daerah untuk mengurangi ketidakseimbangan antara
penerimaan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, inilah yang akan
meminimalisir ketimpangan vertikal antara pusat dan daerah. Sebagai contoh,
Pulau Kalimantan adalah penghasil batubara, hasil dari SDA tersebut diambil
oleh pemerintah pusat dan Pulau Kalimantan mendapat persentase pembagian
yang paling besar, sedangkan sisanya akan dibagi untuk pemerintah pusat sendiri
dan dibagi kepada daerah-daerah lain sesuai persentase.
6. DAU difokuskan untuk mengurangi ketimpangan horisontal dengan tetap
menjaga keseimbangan vertikal
DAU merupakan dana perimbangan yang memiliki tujuan utama adalah
pengurangan ketimpangan fiskal antar daerah. Konsep kesenjangan fiskal untuk
mengalokasikan DAU sudah tepat untuk diadopsi di Indonesia, karena
memperhitungkan dua aspek sekaligus, yaitu kebutuhan dan juga kemampuan
fiskal pemerintah daerah. Dalam UU no.33/2004 telah dinyatakan dengan tegas
bahwa DAU dibagikan dengan formula yang didasarkan atas alokasi dasar dan
kesenjangan fiskal (fiscal gap). Alokasi dasar ditetapkan terutama berdasarkan
besarnya belanja pegawai, sedangkan kesenjangan fiskal dihitung dari selisih
antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal.

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 11

7. Kebutuhan fiskal yang terukur dari setiap tingkat pemerintahan dan kesenjangan
fiskal yang terukur
Kebutuhan fiskal pada setiap daerah hendaknya dihitung seefektif dan sefisien
mungkin agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Sementara itu, perhitungan
kebutuhan fiskal pada saat ini belum dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kebutuhan belanja yang sesungguhnya, melainkan masih menggunakan beberapa
variabel pendekatan diantaranya adalah: jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Referensi :
Vining, Aidan R. & Weimer, David L., 1992. Welfare economics as the foundation for
public policy analysis: Incomplete and flawed but nevertheless desirable. Journal of
Behavioral and Experimental Economics, Elsevier, vol. 21(1)
Pertama, Hamdi Aniza. 2007. Desentralisasi Pemerintahan: Desentralisasi Sistem
Perpajakan dalam Meningkatkan Efisiensi Ekonomi Sektor Publik dan Kualitas
Pelayanan Publik. Jurnal. STIA LAN Makassar.
*Sumber-sumber lain banyak didapat dari materi perkuliahan Kebijakan Finansial dan
Fiskal oleh Ibu Dr. Firda Hidayati S.Sos, MPA.

TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI

Page 12

Anda mungkin juga menyukai