Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KEHIDUPAN LANSIA Ny.

H DI PANTI SOSIAL
Pada hari Jumat tanggal 20 Pebruari 2015, kita dari mahasiswa STIKes Dharma
Husada Bandung Jurusan Kesehatan Reproduksi mengadakan silaturahmi dan penyuluhan
kesehatan masyarakat usia lanjut di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi. Acara hari ini
begitu meriah dan penuh dengan suka cita.

Setelah acara selesai saya mendekati dan

berkomunikasi dengan salah satu lansia di panti tersebut.


Kami berbincang begitu asyiknya. Nenek itu bernama Oma Hera, 65 tahun. Ibu
mengatakan mempunyai anak 6 orang, semua sudah bekerja dan berumah tangga. Suami
sudah meninggalkannya 5 tahun yang lalu. Sebelumnya Oma bekerja sebagai penjahit
pakaian di Garut tidak jauh dari tempat tinggalnya, tapi sekarang Oma dirumahkan karena
tempat kerjanya sedang mengalami kekurangan biaya karena permintaan produksi berkurang
(bangkrut). Akhirnya ibu memutuskan ingin mencari pekerjaan di Bandung karena temannya
memberi tahu ada lowongan pekerjaan ditempatnya bekerja, tapi setelah di Bandung
lowongan itu sudah ada yang mengisi.
Oma tinggal dirumah temannya yang sama-sama tidak mempunyai suami tapi masih
tinggal dengan anak-anaknya, lalu tetangga memberitahu tempat panti sosial Budi Pertiwi.
Oma pun datang dan menghubungi pengurus panti akan tetapi temanna masih belum
mengizinkannya untuk tinggal di panti karena Oma Hera belom memberitahu anak-anaknya
di Garut. Tapi karena keinginan dan alasan Oma Hera yang kuat, akhirnya temannya
mengizinkannya tinggal di panti. Setelah 2 bulan berlalu ibu baru memberitahu keluarganya,
bahwa Oma dalam keadaan baik dan tinggal di panti, besoknya anak-anaknya datang
menjemput tapi Oma enggan pulang dengan anak-anaknya.
Karena menurut Oma, tinggal di panti membuatnya senang, ada perasaan tenang,
bahagia dan banyak teman yang bisa diajak ngobrol sesama lansia dan pengurus panti. Kita

saling bertukar pengalaman, membuat kerajianan sama-sama, dan lain-lain. Oma masih
melakukan kegiatan sehari-hari sendiri tanpa bantuan dari pengurus panti.
Hidup dipanti, selain banyak teman hal lain yang membuat Oma betah yaitu hidup
terasa teratur karena kegiatan di panti yang membuatnya senang, tidur teratur pukul 20.00
WIB dan bangun tidur jam 03.00 WIB sholat malam sampai menjelang subuh, mandi dan
olah raga dengan teratur, pengajian pun dilalukan 3 kali dalam seminggu yang membuatnya
merasa semakin dekat dan selalu mengingat Alloh SWT, di siang hari Oma pun bisa istirahat
setelah melakukan aktivitas. Selain itu pengurus panti semua bersikap baik, makanan pun
enak-enak sekali, segala yang di masak di panti Oma suka.
Tapi, diwaktu terakhir Oma cerita yang paling sedih ketika Oma sakit pihak panti
tidak bisa sepenuhnya merawat Oma karena biaya untuk perawatan lansia yang sedang sakit
cukup mahal dan tidak anggaran untuk itu, sehingga Oma harus pulang ke kampung
halamannya. Tapi, setelah sehat Oma kembali pulang ke panti.
Dengan mengetahui kegiatan Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi sudah sangat
baik pelayanan untuk lansia tersebut, seperti yang kita ketehui bahwa pelayanan usia lanjut
ini meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain:
1.

Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka
tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat.
Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimana penyuluhan
masyarakat usia lanjut merupakan hal yang penting sebagai penunjang program

pembinaan kesehatan usia lanjut yang antara lain adalah :


Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia

lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.


Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi
kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke

puskesmas atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.


Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara

teratur dan sesuai dengan kemampuannya.


Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.
Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi,

kelelahan fisik dan mental.


Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar

2.

Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit


maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan. Upaya preventif

dapat berupa kegiatan :


Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini

penyakit-penyakit usia lanjut


Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan

usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.


Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantu

pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia

lanjut.
Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

3.

Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan:
Pelayanan kesehatan dasar
Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan

4.

Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun.

Yang dapat berupa kegiatan :

Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan berbagai alat


bantu misalnya alat pendengaran dan lain -lain agar usia lanjut dapat memberikan
karya dan tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita


Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi , aktifitas di dalam maupun

diluar rumah.
Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
Perawatan fisio terapi.
Disamping upaya pelayanan diatas dilaksanakan yang tidak kalah penting adalah

penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan bagian integral daripada setiap program
kesehatan.
Daftar Pustaka
Dirjen Pembinaan Kesehatan Keluarga, 1992, Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia
Lanjut Bagi Petugas Kesehatan, Depkes, Jakarta
Johana E. Prawitasari, Aspek Sosial Psikologi Usia Lanjut Di Indonesia, Buletin Penelitian
kesehatan 21 (4) Hal 73 -83 Undang-Undang RI No 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan,
Pasal19 ayat 1
Zuhdi Makmun, Pendekatan Komprehensif Terhadap Perawatan Kesehatan Pada Usia
Lanjut Menjelang Tahun 2000, Majalah Kesehatan Masyarakat, Nomor 59 Tahun 1998
https://books.google.com/books?isbn=9794486051di unduh tanggal 21 Pebruari 2015.

Anda mungkin juga menyukai