Microsoft PowerPoint - Tugas SKSO - M Ibnu Sani - Optimisasi Bit Error Pada Komunikasi Serat Optik
Microsoft PowerPoint - Tugas SKSO - M Ibnu Sani - Optimisasi Bit Error Pada Komunikasi Serat Optik
Oleh:
Daftar isi
Overview
Bit Error Rate & Signal to Noise Ratio
Sumber Noise, Modulasi & Pengkodean
Pendeteksian Kesalahan & Metodologi Koreksi
Serat Optik
Analisa signal loss & BER pada Serat Optik
Kesimpulan
Slide 2
Overview
Penggunaan serat optik yang luas dalam sistem komunikasi
Penggunaan arsitektur wavelength division multiplexing
(WDM)
Karakteristik linear serat optik pada kecepatan tinggi sebaik
karakteristik non linearnya
BER salah satu parameter penentu kualitas sinyal
Pada sistem komunikasi, BER pada sisi penerima disebabkan
oleh noise pada saluran transmisi, pelemahan, wireless
multipath fading sehingga penggunaan serat optik dapat
mengurangi bit error
Slide 3
BER
SNR
Slide 4
Teknik Modulasi
Amplifier Noise
(ASE)
Electro-absorption
modulator
Noise yang
berlebihan saat
proses
penguatan sinyal
memodulasi intensitas
sinar laser melalui
tegangan listrik
dapat dioperasikan
pada kecepatan tinggi
dapat diintegrasikan
dengan laser diode
Thermal Noise
Akibat
pergerakan
elektron
Faktor penentu
batas sensitifitas
sistem
Slide 5
Mach-zehnder modulator
Pengkodean
NRZ Coding;
RZ Coding;
AMI Coding;
Manchester
Coding;
Differential
Manchesster
Coding;
Multi-State Coding
Pendeteksian Kesalahan
Penggunaan Algoritma
Checksum
Penambahan label dengan
panjang yang tetap pada
setiap pesan
Koreksi Kesalahan
Automatic repeat request
(ARQ)
Acknowledgment
Time out
Data parity
Cocok untuk komunikasi simplex
Skema hibrid
Slide 6
Serat Optik
Single mode
Diamater 8.3-10 mikron
Panjang gelombang 1300-1320 nm
Untuk transmisi kecepatan tinggi
Gangguan akibat distorsi dan overlaping lebih kecil karena
penggunaan inti serat yang kecil
Harga lebih mahal daripada multimode
Multimode
Diameter 50-100 mikron
Bandwith10 sampai 100mbs Gigabit ke 275m ke 2km
Mudah dalam spilicing
Memungkinkan penggunaan LED sebagai sumber cahaya
Adanya modal dispertion sehingga membatasi bandwith
Slide 7
Dimana:
Slide 8
Slide 9
Slide 11
Hasil analisa:
Tidak ada bit error rate yang ditemukan kecuali dengan penerapan teknik
modulasi mach-zehnder;
Ditemukan bit error rate untuk kedua pembangkit sinyal yang digunakan
( RZ dan NRZ) dengan teknik modulasi mach-zehnder;
Bit error rate yang ditemukan menjadi lebih sedikit ketika menggunakan
daya 15 dB atau 20 dB dengan pembangkit sinyal NRZ.
Slide 12
Hasil Analisa:
Jasil analisa ditemukan bit error rate kecuali dengan penggunaan
teknik modulasi electro-absorption dengan pembangkit sinyal RZ;
Bit error rate 0 didapat hanya dengan penggunaan pembangkit
sinyal RZ dengan teknik modulasi electro-absorption;
Bit error rate ditemukan ketika daya diturunkan ke level 15 dB dengan
kondisi yang sama.
Slide 13
Kesimpulan
1. Simulasi numerical menunjukkan peningkatan nyata dari sistem
BER setelah dilakukan optimisasi dari proses operasi (yang
diusulkan) dalam pendeteksian sinyal listrik pada panjang
gelombang di area 1310 nm.
2. Solusi maksimal untuk mengurangi bit error rate dengan
menggunakan pembangkit sinyal RZ dan menggunakan teknik
modulasi electro-absorption.
3. Operasi dari jaringan transmisi optik akan menjadi fitur paling
utama untuk di masa depan dalam melayani peningkatan
permintaan internet protocol (IP) pada jaringan.
Slide 14