D41106007 Sudirman Maliang Antena Horn
D41106007 Sudirman Maliang Antena Horn
TUGAS
MATA KULIAH TOPIK KHUSUS ANTENA
SUDIRMAN MALIANG
D41106007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 ANTENA
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan
energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari
udara ke media kabel. Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan
udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan media kabel
pencatunya.
BAB II
ANTENA HORN
Antena horn merupakan antena yang paling banyak dipakai dalam sistem komunikasi
gelombang mikro. Antena ini ada dan mulai digunakan pada tahun 1800-an.
Antena ini mempunyai gain yang tinggi, VSWR yang rendah, lebar pita
(bandwidth) yang relatif besar, tidak berat, dan mudah dibuat.
2.1 JENIS-JENIS ANTENA HORN
Berdasarkan bentuk luasannya, antena horn diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu
antena horn persegi (rectangular horn antenna) dan antena horn kerucut (conical
horn antenna).
parabola. Jenis antena horn yang sering dipakai dalam praktek adalah antena horn
piramida, karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan karakteristik dari antena horn,
khususnya mengenai pola radiasi, faktor penguatan dan keterarahannya. Horn
dapat
dianggap
sebagai
bumbung
(pandu)
gelombang yang
dibentangkan
penguatan,
keterarahan dan sebagainya sangat ditentukan oleh dimensi antena horn, seperti
panjang horn R (1 atau 2 ), lebar a dan tinggi b atau ukuran-ukuran aperture.
Penguatan maksimum dari antenna horn diuraikan dengan persamaan:
Gain Optimum Horn = 10 [0.808 + log a/ x log b/]
Sedangkan directivity untuk sebuah antenna horn adalah:
D = 4 Ae//2
= 2 ap Ap//2
Untuk antenna horn rectangular Ap = aEaH, diperoleh ap = 0.6, maka persamaan
menjadi:
D = 7.5 Ap/ 2
atau
bidang-H.
Dan
sebaliknya,
jika
antara
horn
ini mengalami
pelebaran pada bidang yang sempit dinamakan sebagai antena horn sektoral
bidang-E. Jika kedua bidang antena mengalami pelebaran maka disebut sebagai
antena horn piramida.
jenis
piramida
Gambar
Dari gambar (bidang-E) secara geometris dimensi antena horn bisa dinyatakan
sebagai berikut:
e2 = 22 + * +
e = tan-1 *
h = tan-1 *
Dengan : Pe = Ph = Pp
a1, b1 = ukuran mulut antena horn
a, b = ukuran dari penampang pandu gelombang
Untuk menentukan pola radiasi antena horn piramida sebagai fungsi dari medan
jauh, maka terlebih dahulu ditentukan medan listriknya pada luasan (mulut) horn.
Ey = E0 cos
Hx =
Zg = [
Dengan :
( ) ]
E0
= konstanta
= impedansi intrinsic
struktur berupa
suatu
luasan yang
dilalui
adalah
saluran
tunggal
yang
berfungsi
untuk menghantarkan
(waveguide
dengan
penampang ellips).
Dalam waveguide diatas mempunyai dua karakteristik penting, yaitu :
1. Frekuensi cut off, yang ditentukan oleh dimensi waveguide.
2. Mode gelombang yang ditransmisikan, yang memperlihatkan ada tidaknya
medan listrik atau medan magnet pada arah rambat.
berbentuk
waveguide). Saluran ini digunakan sebagai pemandu gelombang dari suatu sub
sistem ke sub sistem yang lain. Pada umumnya di dalam waveguide berisi
udara, yang mempunyai karakteristik mendekati ruang bebas.
Waveguide Persegi
Waveguide persegi adalah pandu gelombang dengan penampang persegi dan
model
ini
perencanaan,
sering
digunakan
analisa
dalam praktik.
Hal
ini
disebabkan
karena
analisanya,
Pemandu rectangular dengan single ridge terlihat dalam gambar a dan double ridge
pada gambar b.
Sebenarnya
Dengan membuat stuktur double ridge dari waveguide dalam pyramidal horn
seperti pada gambar.13-27 penggunaan bandiwtdth dari horn dapat ditingkatkan
berlipat-lipat. Dimana double ridge tersebut menggunakan coaxial feed dan diletakan
memotong salah satu bagian dari ridge. Double ridge juga menghasilkan single
polarization.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan sudut pandang ini, antena dapat dibagi ke dalam beberapa jenis
antena seperti wire, aperture, microstrip, array, reflector, dan lens antenna.
Antena horn merupakan antena yang paling banyak dipakai dalam sistem
komunikasi gelombang mikro karena mempunyai gain yang tinggi, VSWR
yang rendah, lebar pita (bandwidth) yang relatif besar, tidak berat, dan
mudah dibuat.
REFERENSI
Balanis, C.A. 2005. Antenna Theory Analysis and Design. 3rd Edition. New
Jersey : John Wiley and Sons.
Sudirman Maliang
D41106007