Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM SISTEM VIDEO

Televisi Kabel

Dosen Pengajar :
A.W Purwandi., Ir, MT

Disusun Oleh :
Ekky Rizky Krisdiyanto
Fajar Hanif Salasa
Firdha Nur Ekasari
Intan Maharani Putri
Muhammad Arif Hakim

(1241160042)
(1241160005)
(1241160039)
(1241160070)
(1241160021)

JTD-3C

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015

PERCOBAAN 4
TELEVISI KABEL

Tujuan :
1. Menentukan atenuasi keluaran modulator sebelum didistribusikan ke pelanggan.
2. Menentukan besarnya atenuasi sepanjang saluran.
3. Mengetahui penguatan pada penguat televisi kabel.
Peralatan yang digunakan :
1 Sinyal Hound Spectrum Analyzer
1 Laptop dengan software Sinyal Hound SA
1 Modulator 3 kanal
2 Konektor matching impedance 75
1 Kabel penghubung 75 ( 1 m)
2 Kabel koaksial RG-59 75 ( 150 m)
1 Konektor N male to BNC female
1 Power Splitter 3 cabang
1 Penguat (Amplifier)

Diagram Rangkaian
A/V1
A/V2
A/V3

TP5

TP1

TV

MODULATOR
TP3

TP2

Television

PENGUAT
Kabel rol
( 150 m)

TP4

TP6
POWER
SPLITTER

TV

Kabel rol
( 150 m)
TP7

TV

Pendahuluan
Ujung Head (Head End)
Ujung memberikan sinyal-sinyal acara (program) untuk semua saluran. Penyiaran
setempat dan yang jauh ditangkap oleh sebuah antena yang dipasang diatas sebuah
menara yang sangat tinggi guna memperluas jarak batas pandangan. Sinyal-sinyal ini
dapat didistribusi kan sebagai nomor saluran asalnya atau diheterodinkan menjadi
frekuensi-frekuensi saluran yang berlainan.
Distribusi Kabel
Rugi-rugi frekuensi di dalam kabel koaksial adalah tinggi, terutama yang bekerja
dalam daerah frekuensi super dari TV kabel. Akan tetapi, kehilangan-kehilangan pada
saluran diimbangi dengan menggunakan penguat frekuensi radio (RF amplifier)
dengan bidang frekuensi yang lebar yang ditempatkan sepanjang jaringan kabel
seperti pada gambar 2.3.
Pada sistem distribusi, saluran utamanya adalah trunk. Dari saluran utama ini,
kabel-kabel cabang diperpanjang ke kelompok pelanggan. Saluran untuk masingmasing pelanggan disebut drop.
Setiap penguat saluran trunk mempunyai penguatan yang sama dengan kerugian
saluran untuk jarak antara penguat. Nilai khasnya adalah 40 dB, atau suatu penguatan
tegangan sebesar 100.

Diagram blok sistem distribusi televisi kabel


Prosedur Percobaan
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengkalibrasian pada
Spectrum Analyzer. Setelah itu pengujian pada output modulator dapat dimulai.
Catatan : Untuk setiap pengujian, sebelum dihubungkan ke Spectrum Analyzer akan
lebih baik jika digunakan matching impedance dari 75 ke 50
(atenuasi 7,8 dB).
Untuk pengukuran tiap TP, jangan menghubungkan seluruh sistem yang
akan diukur. Misalnya, pengukuran TP1 yang terpasang hanya modulator
saja, TP2 hanya modulator dan kabel rol saja, begitu seterusnya.
1. Sambungkan Output Dari modulator ke Sinyal Hound sebagai Pengganti
Spektrum Analyzer menggunakan kabel koaksial.

Dari Sinyal Hound hubungkan ke Laptop menggunakan konektor USB.

Jalankan aplikasi Sinyal Hound pada laptop, maka sinyal akan terlihat.

SPECTRUM ANALYZER

A/V1
A/V2

MODULATOR

A/V3

Cara pengoperasian software Signal Hound, pertama klik START pada kolom
Frequency Control dan isi 0 Hz -> Klik PEAK SEARCH untuk mengetahui
frekuensi tertinggi dan frekuensi ini digunakan sebagai penanda untuk semua TP,
juga terlihat Amplitudo yang terjadi.
2. Ukur dan Foto gambar spektrum frekuensi pada titik pengukuran (TP1) untuk
melihat level sinyal output dari modulator ke Sinyal Hound. Kabel yang
digunakan dalam pengujian ini berupa kabel koaxial 75 ( 2 m), dengan blok
diagram seperti di bawah ini.

A/V1
A/V2

MODULATOR

SPECTRUM ANALYZER

TP2

A/V3
Kabel rol
( 150 m)

Dan ditunjukkan gambar dibawah ini adalah pengukuran TP1

3. Jangan lupa beri tanda pada titik tertinggi yang terlihat pada spektrum analyzer
dan catat frekuensinya dan milai amplitudenya dengan satuan dBm.
4. Ulangi pengujian dengan menggunakan kabel panjang ( 150 m) yaitu TP2,
dengan blok diagram seperti di bawah. Foto gambar spektrum frekuensi dan
tentukan levelnya. Berapa dB redaman yang terjadi pada kabel.

5. Gunakan frekuensi yang sama dengan TP1 dan catat Amplutidenya dengan satuan
dBm.
6. Ulangi pengujian untuk TP3, TP4, TP5, TP6, dan TP7 seperti pada langkah TP 1
dan TP 2. Untuk lebih jelasnya :
a. TP 3 : Modulator + Kabel 150m + Penguat -> Signal Hound
b. TP 4 : Modulator + Kabel 150m + Penguat + Kabel 150m -> Signal
Hound
c. TP 5 : Modulator + Kabel 150m + Penguat + Kabel 150m + Splitter a
-> Signal Hound
d. TP 6 : Modulator + Kabel 150m + Penguat + Kabel 150m + Splitter b
-> Signal Hound
e. TP 7 : Modulator + Kabel 150m + Penguat + Kabel 150m + Splitter c
-> Signal Hound

Data Hasil Percobaan :


1. TP 1 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -41,8 dBm, Keterangan :
Modulator )

2. TP 2 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -74,4 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m )

3. TP 3 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -41,8 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m+penguatan )

4. TP 4 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -53,7 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m )

5. TP 5 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -76,5 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power splitter a )

6. TP 6 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -64,3 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power splitter b )

7. TP 7 ( Frekuensi 503,2535 MHz, Amplitudo -79,3 dBm, Keterangan :


Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power splitter c )

Data dalam Tabel :


No.
1
2
3
4
5

Test Point
TP 1
TP 2
TP 3
TP 4
TP 5

Frekuensi
503,2535 MHz
503,2535 MHz
503,2535 MHz
503,2535 MHz
503,2535 MHz

Amplitude
-41,8 dBm
-74,4 dBm
-41,8 dBm
-53,7 dBm
-76,5 dBm

Keterangan
Modulator
Modulator+Kabel 150m
Modulator+Kabel 150m+penguatan
Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m
Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power

TP 6

503,2535 MHz

-64,3 dBm

splitter a
Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power

-79,3 dBm

splitter b
Modulator+Kabel 150m+penguatan+Kabel 150m+power

TP 7

503,2535 MHz

splitter c
Kesimpulan
Percobaan TV Kabel diatas dari tabel hasil percobaan yang ada dapat disimpulkan
bahwa terjadi pelemahan dari TP1 menuju TP 5,6,7(splitter). Terjadi pelemahan karena dari
TP1 Amplitudenya -41,8 dBm dan TP4,5, dan 6 ampitudenya lebih kecil yaitu -76,5 dBm,
-64,3 dBm, dan -79,3 dBm. Hal ini bisa disebabkan karena dari TP1 (modulator) menuju TP
5,6,7 melewati beberapa rangkaian yaitu 2 kabel 150m dan sebuah penguatan. Satu
penguatan dirasa kurang karena harus melewati 2 kabel 150m.

Anda mungkin juga menyukai