Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Heat Exchanger

Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang
digunakan untuk memindahkan panas dari benda satu ke yang a lain tanpa
perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan
sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar
panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik
antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya
bercampur langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam
ang ant seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia,

gas alam,

refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar
panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas
mesin ke udara sekitar. Pengertian lain Heat exchanger merupakan perlatan
untuk menukar kalor. Di dalam heat exchanger tidak ada interaksi kerja (w = 0)
dan perubahan energy potensial diabaikan (ke 0, pe 0). Perpindahan
panas tergantung bagaimana memilih control volumenya. Jika seluruh bagian
dipilih sebagai control volume maka tidak terjadi perpindahan panas (Q 0).
Tetapi jika hanya satu fluida yang dipilih sebagai control volume maka ada
perpindahan panas dari satu fluida ke fluida yang lain (Q 0).
Heat Exchanger, alat penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan panas
suatu aliran fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu:
1.Memanaskan fluida
2.Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida
yang berada didalam tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang
mengalir adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.

Gambar.2.1 Heat Exchanger


Alat penukar panas :

1. Alat yang difungsikan untuk mengakomodasikan perpindahan panas dari fluida panas
ke fluida dingin dengan adanya perbedaan panas.
2. Karena panas yang dipertukarkan terjadi dalam sebuah benda maka kehilangan panas
dari suatu benda akan sama dengan panas yang diterima benda lain.
Kemampuan untuk menerima panas dipengaruhi oleh 3 hal :
1. Koefisien overall perpindahan panas (U)
menyatakan mudah atau tidaknya panas berpindah dari fluida panas ke fluida dingin
dan juga menyatakan aliran panas menyeluruh sebagai gabungan proses konduksi dan
konveksi.
2. Luas bidang yang tegak lurus terhadap arah perpindahan panas.
Karena luas perpindahan panas tidak konstan, sehingga dalam praktek
dipilih luas perpindahan panas berdasarkan luas dinding bagian luar.
3. Selisih ang anti e rata-rata logaritmik ( T LMTD).
LMTD : perbedaan ang anti e yang dipukul rata-rata setiap bagian HE.
Karena perbedaan ang anti e di setiap bagian HE tidak sama.
Pada dasarnya Heat Exchanger ini adalah aplikasi dari hokum termodinamika
pertama. Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai
universal dari kekekalan
suatu bentuk perpindahan

ang

ang a dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai


ang a. Pernyataan paling umum dari

termodinamika ini berbunyi: Kenaikan


termodinamika sebanding dengan jumlah

ang a internal dari suatu

ang a

ang a panas yang ditambahkan ke dalam

ang a dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh

ang pertama

ang a terhadap lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai