INFEKSI JARINGAN
PERIODONTAL
OLEH :
KELOMPOK TUTORIAL 8
Ismi Innayatur Yusha
(141610101030)
Fadylla Nuansa C.B
(141610101046)
Majid Maharsi A.K
(141610101053)
Eka Aprillia Devi
(141610101078)
Fitrotul Hasanah
(141610101080)
RR Dianita Rahmah J
(141610101081)
Silvitania Putri
(141610101083)
Sepma Viraticha
(141610101084)
Nakhita Lintang S
(141610101085)
Ade Ayu Dwi Riani
(141610101089)
SKENARIO
Seorang perempuan berusia 34 tahun datang
pertama kali ke RSGM UNEJ atas saran saudaranya
untuk merawatkan gusinya. Pasien mengeluh gusi
sering bengkak, terjadi perdarahan dari gusi ketika
menggosok gigi dan ada celah pada gigi depan rahang
atas dan rahang bawah. Gigi depan kanan bawahnya
copot sendiri 2 bulan yang lalu .Pemeriksaan klinis
menunjukkan oral hygine buruk dan deposit plaque
banyak terakumulasi di kedua rahang. Kalkulus sangat
banyak ditemukan pada permukaan lingual insisif
mandibula dan sublingual di semua kuadran. Resesi
gingiva dan attachment loss ditemukan pada semua
gigi insisif maksila dan mandibula . Bleeding on
probing pada sulkus gingiva semua gigi. Pus keluar dari
sulkus gingiva gigi 41. Margin dan attached gingival
STEP I
1. Furcation involvement
gambaran suatu radiolusen yang terletak pada daerah
bifurkasi atau trifurkasi
2. Probing depth
jarak atau kedalaman antara margin gingiva dengan
sulkus gingiva. Kedalaman normal adalah sekitar 2 mm.
3. Bone loss
bone adalah tulang, loss adalah kehilangan. Sehingga
bone loss adalah hilangnya tulang alveolar akibat
adanya infeksi pada jaringan periodontal.
4. Attachment lost
hilangnya jaringan yang melekatkan gigi pada jaringan
periodontal karena adanya infeksi pada jaringan
periodontal.
5. Bleeding on probing
terjadinya pendarahan pada saat proses probing.
Probing adalah teknik yang digunakan untuk
mengetahui kedalaman poket.
6. Kalkulus
nama lain dari karang gigi, yang terbentuk dari debris
yang mengalami proses mineralisasi. Kalkulus dibagi
menjadi dua, yaitu kalkulus subgingiva dan kalkulus
supragingiva.
7. Pus
merupakan suatu eksudat yang keluar karena proses
inflamasi. Pus ini berisi mikroorganisme dan jaringan
yang telah mati karena proses inflamasi.
8. Margin dan attachment gingiva
margin berarti batas, dan attachment berarti
menempel. Jadi, margin gingiva merupakan batas
gingiva dan attachment gingiva merupakan gingiva
yang menempel pada gigi.
9. Halitosis
bau mulut yang disebabkan oleh aktivitas
metabolisme mikroorganisme didalam mulut yang
menghasilkan gas sulfur. Gas inilah yang
menyebabkan bau mulut.
10.Plaque
suatu lapisan lunak pada gigi yang berisi
mikroorganisme yang terbentuk beberapa saat
setelah makan dan membersihkan gigi. Kan Plak ini
merupakan factor utama kebanyakan penyakit yang
ada di rongga mulut seperti karies.
11.Resesi gingiva
berkurangnya gingiva karena aktivitas
mikroorganisme. Biasanya ditandai dengan margin
gingiva lebih kearah apikal.
12.Sulkus gingiva
suatu celah yang berada diantara gingiva yang
STEP II
1. Kenapa gusi dapat mengalami bengkak dan pendarahan pada
saat menggosok gigi?
2. Mengapa gigi 46 copot sendiri 2 bulan yang lalu?
3. Bagaimana proses terjadinya bone loss?
4. Apa peran dari bakteri cocco-bacillus gram negative fakultatif
anaerob pada proses peradangan jaringan periodontal?
5. Mengapa pada margin dan attachment gingiva terjadi
kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaannya
halus mengkilat?
6. Apa hubungan halitosis dengan infeksi jaringan periodontal?
7. Apa ada hubungan diabetes mellitus dengan infeksi pada
jaringan periodontal?
8. Apa hubungan oral hygiene yang buruk dan deposit plaque
dengan infeksi jaringan periodontal?
9. Kenapa saat dilakukan probing terjadi bleeding on probing?
Akumulasi
plak
yang
tinggi
dapat
menyebabkan hasil metabolisme dari bakteri
tersebut dan hasil sampingannya menjadi
tinggi juga. Hasil sampingan dari metabolism
bakteeri biasanya berupa gas sulfur. Gas sulfur
inilah yang menyebabkan terjadinya halitosis
atau bau mulut.
STEP IV
STEP V
1. Mengetahui, memahami dan menjelaskan
pembentukan plak dan kalkulus
2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan definisi,
etiologi dan factor predisposisi gingivitis dan
periodontitis
3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan
proses terjadinya gingivitis dan periodontitis
4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan gejala
dan tanda gingivitis dan periodontitis
5. Mengetahui, memahami dan menjelaskan
proses terjadinya resesi gingiva , attachment
loss, bone loss.
KALKULUS
Kalkulus merupakan suatu massa yang mengalami
kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan
gigi.
Kalkulus
merupakan
plak
terkalsifikasi. Jenis kalkulus di klasifikasikan sebagai
supragingiva dan subgingiva berdasarkan relasinya
dengan gingival margin. Pembentukan kalkulus terjadi
dalam tiga tahap yaitu :
1. Pembentukan pelikel
2. Maturasi plak
3. Mineralisasi plak menjadi kalkulus
DEFINISI
GINGIVITIS
proses inflamasi dan mempengaruhi jaringan lunak yang
mengelilingi gigi tanpa adanya kerusakan tulang
PERIODONTITIS
Apabila penyakit gingiva tidak ditanggulangi sedini mungkin
maka proses penyakit akan terus berkembang mempengaruhi
tulang alveolar, ligamen periodontal atau sementum
Faktor Utama
PLAK
KALKULUS
Faktor Predisposisi
KEBIASAAN BURUK
FAKTOR IATROGENIK
KEHAMILAN
PUBERTAS
DIABETES MELLITUS SERTA HIV
KONSUMSI OBAT
FREKUENSI DAN TEKNIK PENYIKATAN GIGI
TRAUMA PERIODONTAL
MEKANISME GINGIVITIS
Patogenesis gingivitis terdapat empat tipe lesi yang
berbeda. Keempatnya adalah lesi awal, lesi dini,
lesi mapan, dan lesi lanjut. Lesi dini dan mapan
dapat tetap stabil untuk waktu yang lama. Selain itu,
dapat terjadi pemulihan secara spontan atau
disebabkan oleh karena perawatan
TERJADINYA PERIODONTITIS
PERIODONTITIS
TANDA KLINIS
Gingiva mengalami inflamasi kronis
Kontur pada tepi gingiva membulat dan pada interdental
gingiva mendatar dan ukurannya besar
Junctional Epithelium berjarak 3-4 mm kearah apikal dari
CEJ
Tendensi perdarahan banyak
Pada permukaan gigi terdapat kalkulus diikuti dengan
adanya eksudat purulen
Terdapat poket periodontal yang lebih dari 2 mm
Terjadi kegoyangan pada gigi
GEJALA
BONE LOSS
ATTACHMENT LOSS
Mekanisme pertahanan awal tubuh berlangsung pada
sel-sel epitel, melalui saliva dan cairan sulkus gingiva, dan
yang paling penting adalah aksi neutrofil yang terus
menerus bermigrasi melalui junctional epithelium ke
dalam sulkus atau poket untuk mempertahankan
lingkungan agar tetap normal, tidak teriritasi flora bakteri
tubuh Sel-sel epitelium merupakan sel-sel pertama yang
diserang oleh bakteri di dalam sulkus atau poket. Sel-sel
epitel menghasilkan barrier sebagai benteng pertahanan
terhadap serangan bakteri. Sel epitel kaya akan Ig A yang
berfungsi mencegah perlekatan bakteri pada dinding sel
epitel. Apabila sel epitel tidak tahan terhadap serangan
polisakarida bakteri, gingiva menjadi permeabel.
DAFTAR PUSTAKA