mana saja, semua tersedia tinggal bagaimana seseorang dengan pikirannya bisa
mencerna dan memanfaatkan. Sebagai seorang guru sikap berpikiran terbuka inilah
yang paling bermakna saat ini untuk diterapkan. Dengan berpikiran terbuka guru jadi
mudah untuk menerima perbedaan dan senang akan perubahan. Di kelas dan
sekolah sejak dulu siswa dibagi menjadi murid yang pintar, bodoh dan sedangsedang saja. Belum ada pikiran yang terbuka yang mengatakan bahwa setiap anak
adalah unik dan bisa menjadi juara di bidangnya masing-masing. Saat guru
berpikiran terbuka ia akan bisa sekuat tenaga membuat setiap siswa di kelasnya
meraih masa depan sesuai potensinya. Dengan pikiran terbuka guru juga jadi mudah
untuk menyerap ilmu dari siapa saja tanpa mesti katakan aah saya sudah tahu atau
ah saya sudah pernah menerapkan karena di masa sekarang ini ilmu bisa datang
dari siapa saja, ia bisa datang dari buku dan media massa, sesama guru, orang tua
siswa bahkan dari siswa kita di kelas.
5. Percaya diri
Bedakan antara rasa percaya diri dan sombong. Dalam mempersiapkan dan
merencanakan pengajaran di kelas bisa saja guru mengatakan semua yang akan
diajarkannya sudah ada di luar kepala hal ini berarti sama saja mengatakan sebagai
guru ia anti terhadap kegiatan belajar lagi. Padahal bukan seperti itu guru yang
percaya diri. Guru yang percaya diri akan sekuat tenaga mempersiapkan sambil tetap
percaya diri jika ada masalah yang timbul saat ia sedang melaksanakan perencanaan
pengajarannya. Ia yakin sesulit apapun masalah yang timbul saat ia sedang
melaksanakan hasil perencanaan pengajarannya, tetap akan memberikan
pengalaman dan masukan bagi karier mengajarnya di masa depan.