Konservasi Sungai
Konservasi Sungai
Oleh :
BENY HARJADI
Peneliti Utama-IVd bidang Pedologi dan
Penginderaan Jauh
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Maksud dan Tujuan
C.Beberapa Pengertian
A. LATAR BELAKANG
-Apa yang dimaksud teknik KTA ?
-Mengapa pengawetan tanah diperlukan ?
-Bagaimana penerapannya di lapangan ?
-Siapa yg melakukan pengelolaan KTA ?
-Dimana bangunan KTA harus dilakukan ?
-Kapan bangunan KTA dilaksanakan ?
-Berapa biaya, tenaga, dan waktu yang
diperlukan ?
Tujuan :
-untuk mengendalikan erosi, sedimen dan
mencegah terjadinya bencana banjir & longsor
-Untuk mencegah pendangkalan waduk dan
kerusakan lingkungan sekitar DAS
C. BEBERAPA PENGERTIAN
1. Bidang Olah
2. Tampingan/Riser
3. Saluran Peresapan
4. Saluran Pembuangan
5. Appron/Lantai muka
6. Bak Penenang/Koffer
7. Sumur Resapan
8. Vertikal Interval
9. Horizontal Interval
A. Dam Pengendali
A.1. Chek Dam
DAM PENGENDALI : bangunan untuk
pengendalian banjir hulu sungai (headwater
flood control) dengan cara memperlambat
run off dan menampungnya pada waduk
(reservoir).
Tujuan :
-Sebagai daya tampung (storage capacity) air.
-Pengendapan lumpur (sedimentasi) akibat erosi.
-Mengendalikan tinggi muka air sewaktu run off tiba
A. Dam Pengendali
A.2.Dam Pengendali Tipe Busur
Konstruksi bendung yang berbentuk lengkung
atau busur, pada lembah atau alur sungai,
sehingga areal di hulu bendung menjadi waduk
(reservoir) yang dapat menampung air dan sebagai
tempat pengendapan sedimen terangkut hasil erosi
dari daerah tangkapan (catchment).
Tujuan :
-Mengendapan sedimen terangkut
-Menampung air untuk pengairan
B. Dam Penahan
DAM PENAHAN : bendungan kecil yang lolos
air dengan konstruksi bronjong batu atau
trucuk bambu (kayu) yang dibuat pada alur
jurang dengan tinggi maksimum 4 m
Tujuan :
-Mengendalikan endapan dan aliran permukaan
dari daerah tangkapan air di bagian hulu.
-Meningkatkan permukaan air tanah di bagian hilir.
Tujuan :
-Memperbaiki lahan yang rusak akibat gerusan air
-Mencegah bertambahnya luasnya kerusakan lahan
-Mengendalikan erosi dan sedimen serta air dari atas
-Memperbaiki kondisi tata air daerah sekitarnya.
D. Drop Structure
D.1.Saluran Pembuangan Air (SPA)
SALURAN PEMBUANGAN AIR (SPA) adalah saluran
yang terletak/memotong teras ke arah lereng, yang
berfungsi untuk menampung kelebihan air hujan yang
tidak meresap ke dalam bidang olah teras, untuk dialirkan
ke tempat yang lebih rendah secara aman, pelan dan
tenang serta terkendali.
Tujuan :
Mengendalikan kecepatan aliran permukaan,
sehingga erosi jurang dapat dihindari
Mengurangi daya erosi aliran permukaan
D. Drop Structure
D.2. Saluran Drainase
SALURAN DRAINASE merupakan suatu bangunan
yang dibuat agar air hujan yang jatuh dan menjadi
aliran permukaan dapat ditampung dan dialirkan atau
dibuang secepatnya ke tempat yang lebih aman.
Tujuan :
Membuang/mengalirkan air secepatnya ke tempat
yang aman
Mengurangi penyebab timbulnya erosi saluran
D. Drop Structure
D.3.Bangunan Terjunan Air
BANGUNAN TERJUNAN AIR : bangunan
terjunan yang dibuat pada tiap jarak tertentu
pada SPA (tergantung kemiringan lereng) yang
dibuat dari batu, beton, kayu, atau bambu.
Tujuan :
Mengendalikan kecepatan aliran
permukaan, sehingga erosi jurang dapat
dihindari
Mengurangi daya erosi aliran permukaan
E. Rorak/Teras Saluran
PARIT BUNTU (rorak) merupakan suatu teknik
konservasi tanah dan air berupa lubang-lubang buntu
yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah, serta
menampung sedimen-sedimen dari bidang olah.
Tujuan :
-meningkatkan jumlah persediaan air tanah,
-menahan tanah yang tererosi (sedimen) dari
bidang olah,
-mengendalikan sedimen yang terkumpul ke
bidang olah,
-dikombinasikan dengan mulsa vertikal untuk
memperoleh kompos.
F. Terrace
F.1. Teras Gulud
TERAS GULUD
-Bangunan konservasi tanah berupa guludan
tanah dan selokan/saluran air.
-Bagian atas guludan besar terdapat satu atau
beberapa guludan kecil yang dibuat sejajar
kontur, di mana bidang olah tidak diubah dari
kelerengan permukaan tanah asli.
-Dilengkapi dengan saluran pembuangan air
(SPA) dan bangunan terjunan tegak lurus kontur.
Tujuan :
menahan laju erosi dan endapan ke lereng bawah
F. Terrace
F2. Teras Kredit
TERAS KREDIT merupakan bangunan
konservasi tanah berupa guludan tanah atau
batu sejajar kontur, di mana bidang olah tidak
diubah dari kelerengan tanah asli. Teras ini
merupakan gabungan antara saluran dan
guludan.
Tujuan :
memperbesar daya tampung air dan endapan,
sehingga lama kelamaan akan terbentuk teras
yang lebih sempurna (teras bangku).
F. Terrace
F.3. Teras Individu
TERAS INDIVIDU merupakan bangunan
konservasi tanah berupa teras yang dibuat hanya
pada tempat-tempat yang akan ditanami tanaman
pokok. Teras ini dibuat sejajar kontur dan
membiarkan bagian lainnya tetap seperti keadaan
semula, yang biasanya ditanami tanaman penutup
tanah.
Tujuan :
mengendalikan erosi permukaan yang terjadi
akibat penanaman tanaman pokok.
F. Terrace
F.4.Teras Batu (Stone Walls Terrace)
TERAS BATU yaitu teras dengan menggunakan
batu untuk membuat dinding dengan jarak yang
sesuai di sepanjang garis kontur pada lahan
miring
Tujuan :
-Memanfaatkan batu batu yang ada di permukaan
lahan agar dapat dimanfaatkan sebagai bidang olah
-Mengurangi kehilangan tanah dan air, serta untuk
menangkap tanah yang meluncur dari bagian atas
sehingga bertahap dapat terbentuk teras bangku
F. Terrace
F.5. Teras Bangku
TERAS BANGKU : Serangkaian dataran yang
dibangun sepanjang kontur pada interval yang
sesuai. Bangunan ini dilengkapi dengan saluran
SPA dan ditanami rumput untuk penguat teras.
Teras bangku ada yang miring keluar, kedalam
dan datar.
Tujuan :
-Menyerap al. permukaan & mengendalikan erosi
-Sebagai bidang olah pada lahan miring
F. Level Terrace
F.6. Teras Datar/Teras Sawah
TERAS DATAR adalah bangunan konservasi
tanah berupa tanggul tanah sejajar kontur,
dengan kelerengan lahan tidak lebih dari 3%
dilengkapi saluran diatas dan dibawah tanggul
Tujuan :
Mengurangi terjadinya erosi permukaan dan
memperbaiki pengaliran air dan pembasahan
tanah
10
Tujuan :
-Mengurangi laju erosi yang disebabkan
oleh arus sungai
-Memantapkan tebing sungai dari gerusan
air sungai
11
Tujuan :
-Mencegah luapan air di sekitar dataran
banjir
-Mempercepat aliran air dengan
memperpendek jarak alur sungai
Tujuan :
-mengalirakan air limpasan ke tempat yang aman
-Mengurangi timbulnya erosi jalan
12
Tujuan :
-Mengurangi bahaya longsoran yang disebabkan
oleh pemotongan lereng jalan, pengelupasan
luar tanah urugan
-Mengurangi kecuraman lereng pada tepi jalan.
Tujuan :
-Meresapkan air hujan kedalam tanah
-Mengurangi air limpasan dan drainase
-Mencegah genangan air dan amblesan tanah
-Mempertahankan muka air tanah
-Menahan terjadi instrusi air laut
-Mengurangi konsentrasi pencemaran air
13
Tujuan :
-Tempat persediaan air di musim kemarau
-Mengendalikan limpasan
-Keperluan pertanian, peternakan, dan rumah
tangga
14
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
Judul
Lembar Pengesahan
Data Isi
Daftar Awal
Data Umum
Kebutuhan Bahan
Kebutuhan Alat
Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Biaya
Gambar Rancangan
Peta Situasi
Peta Lokasi
A. Judul
Judul yang diusulkan menurut :
-Permasalahan lapangan
-Kebutuhan prioritas (top down)
-Partisipatif masyarakat (buttom up)
-Disesuaikan dana yang tersedia
-Melibatkan semua unsur
(Pemerintah, Masyarakat, dan
Swasta)
-Realitis, Logis, Wajar (tidak diadaadakan hanya semata-mata proyek)
15
B. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan melibatkan seluruh
Tim yang terkait terutama
(SUNLAISAH):
1. SUN (Penyusun) : perancang yang
mengusulkan untuk diadakan suatu
kegiatan dalam keproyekan
2. LAI (Penilai) : memberikan penilaian
layak atau tidak untuk didanai dan
diteruskan pelaksanaannya
3. SAH (Pengesah) : memberi
pengesahan dan bertanggungjawab
atas berlangsungnya suatu
C. Daftar Isi
Daftar Isi sebagai kerangka kerja suatu
proposal usulan kegiatan keproyekan, berisi
tentang :
-Judul
-Lembar Sunlaisah
-Kata Pengantar
-Pendahuluan
-Maksud dan Tujuan
-Metodologi
-Rancangan Kegiatan
-Daftar Pustaka
16
D. Data awal
Data awal merupakan data yang
dihimpun pada saat orientasi sebelum
pelaksanaan keproyekan dimulai :
-Data Sekunder (Biofisik, Sosek, dan
Iklim)
-Koordinasi dengan aparat setempat
dan petugas lapangan yang akan terlibat
-Data aksesibilitas untuk mencapai ke
lokasi, mudah tidaknya ditempuh dan
dengan alat transportasi apa saja
-Data persiapan bahan dan peralatan
termasuk peta kerja dan gubuk kerja
E. Data Umum
Data Umum yang terkait dengan bangunan
KTA, antara lain :
-BIOFISIK (Bentuk lahan, Batuan
singkapan,Topografi, Catcment area, dll)
-TANAH (Jenis tanah, Solum, Permeabilitas,
Drainase, Infiltrasi, Warna, Tekstur, Struktur,
Batuan, Bahan organik, dll)
-VEGETASI (Jenis penutupan lahan, dll)
-IKLIM (Curah hujan, Suhu, Evaporasi, dll)
-HIDROLOGI (Debit, Sedimen, Suspensi, dll)
-SOSEK (Kondisi masyarakat, Tingkat adaptif
dan inovatif masyarakat, dll)
17
F. Kebutuhan Bahan
Kebutuhan bahan (sesuatu yang
biasanya habis pakai) antara lain :
1. Bahan KANTOR : kertas A4 sampai
A0 untuk peta, tinta, ploter, disket,
CD Rom, alat tulis kantor (ATK), dll
2. Bahan LAPANGAN : bambu, kayu,
batu, semen, pasir, bata merah,
kricak,
3. Bahan pengamatan : pias ARR, pias
AWLR, blanko pengamatan, dll
4. Bahan lainnya : yang tidak termasuk
diatas misalnya minyak pelumas
untuk merawat AWLR, dll
G. Kebutuhan Alat
Kebutuhan alat (sesuatu yang tidak
habis dipakai), antara lain :
Alat Survai Lokasi : Palu geologi,
Abney level/Clinometer, Theodolit,
Meteran, Bor tanah, pH Stik, dll
Alat Kerja : Cangkul, Linggis,
Skop, dan perlatan tukang lainnya
Alat Monitoring : Ombrometer &
ARR (curah hujan), AWLR (debit),
Pelskal (TMA), Termometer, dll
18
H. Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan Tenaga, meliputi :
1. Tenaga Supervisi : Penanggung jawab,
Perencana, Penilai, dan Pemberi dana, dll
2. Tenaga Ahli : Peneliti, Surveyor, Penyuluh
Spesialis, Pelaksana keproyekan, dll
3. Tenaga Lapangan : Teknisi, Penyuluh lapangan,
Pengamat lapangan, dll
4. Tenaga Kasar : Mandor, Tukang, Petani, dll
5. Tenaga Administrasi : Pimpro, Bendahara,
Sekretaris Proyek, dll.
I. Kebutuhan Biaya
Kebutuhan biaya yang diperlukan meliputi
:
1. Biaya Bahan dan Peralatan
2. Biaya Sarana dan Prasarana
3. Biaya Tenaga Kerja
4. Biaya Teknis (kegiatan keproyekan)
5. Biaya Adminstrasi (non teknis)
6. Biaya Transportasi
7. Biaya Lain-lain
19
J. Gambar Rancangan
Gambar rancangan berisi tentang :
1. Prespektif gambar teknis tampilan dari
sisi samping, depan dan atas.
2. Memenuhi persyaratan teknis yang
telah ditentukan tergantung jenis
bangunan KTA sipil teknis yang
dikehendaki.
3. Kebutuhan bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk membangun.
4. Prakiraan umur daya pakai suatu
bangunan KTA.
K. Peta Situasi
Peta Situasi berupa :
1. Gambaran umum lokasi secara biofisik,
kondisi iklim dan sosekbud masyarakat
2. Peta pendukung lapangan antara lain :
Peta administrasi, peta dasar
(topografi), dll
3. Peta teknis lapangan : Peta tanah, Peta
geologi, Peta penggunaan lahan, dll
4. Peta kerja : peta rancangan, peta
lokasi, dll
20
L. Peta Lokasi
Peta lokasi/Keadaan lokasi :
1. Gambaran umum lokasi tempat bangunan
konservasi tanah dan air (KTA) yang akan
dibangun sesuai dengan rancangan dalam
bentuk deskripsi lokasi.
2. Peta dalam bentuk catchment area bisa
berupa DAS, Sub DAS, Mikro DAS, Mini
cachment dll.
3. Site/tempat bangunan KTA akan dibangun
setelah dilakukan survai orentasi dan
pengumpulan data lapangan.
21
Monitoring/Pengamatan :
1. Rutin Sepanjang Tahun : pengamatan IKLIM
(hujan, angin, evaporasi, infiltrasi dll),
pengamatan HIDROLOGI (debit sungai,
sedimentasi, suspensi,)
2.
3.
22
Evaluasi/Penilaian Proyek :
1. SEBELUM pelaksanaan : memprediksi apakah
proyek yang sudah direncanakan layak diteruskan
atau tidak dengan memperhatikan faktor teknis
maupun non teknis.
2.
3.
23
24
25
26