Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andre Kurniawan

NPM : 1306412810

RESUME ETIKA : MENGENAL KONTRAK KONSTRUKSI BAB 1 - 3


Setiap jenis konstruksi yang ada di sekitar kita membutuhkan suatu perikatan tertulis antara
pengguna jasa dan penyedia jasa (konsultan perencana, pelaksana pekerjaan, dan konsultan
pengawas). Bentuk perikatan tertulis ini disebut dengan Kontrak Konstruksi atau Perjanjian
Konstruksi. Dalam bahasa Inggris disebut Construction Contract atau Construction
Agreement. Kesepakatan dalam perikatan tertulis ini di Indonesia tidak serta merta berlaku dan
dijadikan pedoman, namun mengalami proses penyesuaian sesuai dengan periode periode
masa di Indonesia.
Perkembangan Industri Jasa Konstruksi dibagi ke dalam 6 periode besar yaitu :
a. Periode 1945 1950
Dalam periode ini industri dalam jasa kontruksi belum terlihat jelas disebabkan kondisi
nasional yang disibukkan oleh Belanda yang ingin merebut kembali Indonesia. Sampai
akhirnya pada 19 Desember 1949 Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dalam
bentuk negara serikat yaitu RIS (Republik Indonesia Serikat). Tahun 1950 leat
perundungan KMB, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, NKRI. Perusahaan
jasa konstruksi yang ada masih dikendalikan oleh perusahaan Belanda, sepert NV de
Hollandshe, Beton Maatschappij, dll. Adapun usaha dari pribumi namun masih
terolong kecil yaitu NV KAMID, Pemborong MZain, dan lain-lain.

b. Periode 1951 1959


Dalam Peridoe ini pada tahun 1951-1959 pemerintahan Indonesia yang menganut
kabinet parlementer belum dapat dikatakan stabil, sehingga berpengaruh dalam
kebijakan kontruksi. Ketidakstabilan itu disebabkan karena kabinet silih berganti
dalam hitungan bulan. Hal ini juga mengakibatkan perencanaan pembangunan yang
defenitif juga belum ada. Bentuk kontrak hanya mengacu pada ketentuan warisan
Belanda yaitu Syarat Syarat Umum Algemene Voorwarden (V41).

c. Periode 1960 1966

RESUME ETIKA : MENGENAL KONTRAK KONSTRUKSI BAB 1 - 3

Nama : Andre Kurniawan


NPM : 1306412810
Pada periode 1960-1966 presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli
1959 yang menyatakan berlakunya kembali UUD45 karena melihat gagalnya
konstituante. Pada periode ini pembangunan di komandoi oleh presiden sendiri. Pada
masa ini kecanggihan teknologi pembangunan meningkat dengan kontrak yang masih
sangat sederhana. Banyak perusahaan-perusahaan belanda yang dinasionalisasikan oleh
Indonesia. Pada periode ini belum ada persaingan antar perusahaan, karena belum ada
sistem tender ayng disebabkan pelaksana konstruksi ditunjuk langsung ileh presiden
karena beliau adalah sarjana teknik yang dapat menilai kualitas penyedia jasa
konstruksi. Umumnya, kontrak yang digunakan adalah cost plus fee dimana akan
mudah terdapat manipulasi data dan biaya dalam kontrak tersebut.
d. Periode 1967 1996
Pada periode ini pemerintah melakukan pembanguna terencana, yang dinamakan
REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang dibagi menjadi 5 bagian . Pada
masa ini dapat disebut sebagai awal kebangkitan Industri jasa konstruksi. Pada masa
ini, perusahaan hasil Nasionalisasi tersebut diubah statusnya menjadi Persero berbentuk
PT dengan sebutan BUMN. Tender mulai diberlakukan sehingga BUMN dipacu untuk
bersaing secara professional dan tidak bisa mengandalkan nama-nama besar dan peran
pemerintah. Sehingga dapat dikatakan pada masa ini bahwa konstruksi telah menjadi
mesin pertumbuhan. Namun pada masa ini kontrak-kontrak yang dihasilkan hanya
menggunakan standar pemerintah, kecuali sektor swasta yang menggunakan dana
pinjaman dari luar negri.
e. Periode 1997 2002
Pada periode 1997-2002 terjadi krisis moneter. Bidang konstruksi nasional mengalami
goncangan yang hebat sampai-sampai banyak proyek yang berhenti karena tidak
mampu menyelesaikan pendanaan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan PDB negatif
sebesar 13% dan industri pembangunan -36,46%. Kejadian ini menyebabkan sedikit
jasa konstruksi yang berani menaruh modalnya di Indonesia . Pada masa inni juga
timbul masalah terkait klaim konstruksi sehingga dibuat peraturan Undang-Undang No
18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi dengan 3 peratuarn pemerintah sebagai peraturan
pelaksanaannya, yaitu PP No 28, 29, dan 30 tahun 2000. Namun undang-undang
tersebut belum teruji kelayakannya.

RESUME ETIKA : MENGENAL KONTRAK KONSTRUKSI BAB 1 - 3

Nama : Andre Kurniawan


NPM : 1306412810

f. Periode 2003 2013


Industri Jasa konstruksi mulai bangkit kembali seiring pergantian pemerintahan. Mulai
terjadi persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan proyek karena dipengaruhi
lembaga asing. Mulai banyak sengketa-sengketa yang bermunculan dan diselesaikan
melalui arbitase (BANI). Kemampuan perusahaan jasa konstruksi nasional termasuk
BUMN semakin meningkat. Kekurangan dalam periode ini, UU no 18 tahun 1999 tidak
ditinjau demi memperbaiki kerurangannya dan belum semua jasa konstruksi
memahami undang-undang tersebut.

Di Indonesia terdapat 3 model kontak konstruksi, yaitu Versi Pemerintah, versi Swasta
Nasional, dan Versi Swasta Asing di mana dapat dibedakan dari jenis kontrak konstruksi yang
dijadikan pedoman.

Saat ini , kontrak konstruksi masih terus mengalami perbaikan. Namun fakta yang kita dapati
di lapangan bahwa posisi penyedia jasa konstruksi selalu lebih lemah dibandingkan dengan
posisi pengguna jasa. Belum ada peraturan baku yang dapat mengatur hak dan kewajiban para
pelaku industri sampai lahirnya Undang-Undang Nomor 18/1999 tentang Jasa Konstruksi.
Ketidakseimnbangan antara terbatasnya pekerjaan konstruksi dan banyaknya peyedia jasa
mengakibatkan posisi tawar penyedia jasa sangat lemah. Faktor KKN dan pengaturan tender
menjadikan wajah konstruksi di Indonesia menjadi buruk.

Kendala dalam kontrak konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut :


1.

Hal rancu, seperti kesalahan pemahaman kontrak. Kontrak yang satu diianggap seperti
jenis kontrak yang lain karena terdapat kerancuan.

2.

Kesalahpahaman, seperti salah mengartikan kontrak.

3.

Kesetaraan Kontrak, terdapat ketimpangan antara penyedia jasa dan pengguna di mana
kondisi penyedia jasa selalu lebih lemah.

4.

Isi kontrak kurang jelas, seperti tanggal memulai pekerjaan, jumlah hari kerja

RESUME ETIKA : MENGENAL KONTRAK KONSTRUKSI BAB 1 - 3

Nama : Andre Kurniawan


NPM : 1306412810
5.

Dokumen tidak lengkap

6.

Pengawasan tidak berjalan.

RESUME ETIKA : MENGENAL KONTRAK KONSTRUKSI BAB 1 - 3

Anda mungkin juga menyukai