JUDUL PROGRAM
INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL
SINGKONG INDONESIA
JUDUL EKSPRESIF, SESUAI
DENGAN MASALAH YANG
DISOLUSIKAN
BIDANG KEGIATAN :
TIDAK
MEMBUAT
PKM-GT
PENAFSARAN GANDA
Diusulkan oleh :
(1111305007)
(1211305020)
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2015
Angkatan 2011
Angkatan 2012
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-AI
( v ) PKM-GT
:
:
:
:
JUMLAH
ANGGOTA
e. Alamat
Rumah dan No Tel/HP
(MINUS
KETUA)
f. Alamat
email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Tel/HP
TANGGAL PADA SAAT PENGESAHAN
:
:
: 1 orang
:
:
:
Jimbaran, 19 Maret 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Industri ITS
PENGUMPULAN AKHIR WAJIB
DITANDATANGANI DAN DI
STEMPEL
(
NIP.
Dosen Pendamping
PENGUMPULAN AKHIR WAJIB
DITANDATANGANI
(
NIP.
(
NIP.
DAFTAR ISI
WAJIB ADA
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Ringkasan
i
ii
iii
iv
iv
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
1
1
1
1
GAGASAN
Poly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis Singkong
Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung Terigu
Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif Dunia
Konsep Pertanian Organik
Konsep Dana Modal Community Development
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
1
1
2
2
2
3
3
4
5
6
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Teknik Implementasi Gagasan
Prediksi Keberhasilan Gagasan
6
6
7
7
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
8
9
10
DAFTAR TABEL
JIKA ADA
Tabel 1 Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol
2
Tabel 2 Strategi peningkatan nilai jual singkong Indonesia
4
Tabel 3 Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community development petani
singkong
5
Tabel 4 Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik di Indonesi
5
JIKA ADA
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1 Distribusi singkong antara petani dengan tengkulak
Gambar 2 Strategi distribusi singkong
10
10
WAJIB ADA
RINGKASAN BUKAN ASBTRAK
MAKSIMAL 1 HALAMAN
RINGKASAN
Indonesia merupakan lima besar Negara penghasil singkong terbesar di dunia. Kapasitas
produksi singkong nasional pada tahun 2009 mencapai 22,4 Juta ton. Tingkat produksi singkong
rata-rata di Indonesia mencapai 11,43 ton/hektar (BAPPENAS, 2009). Namun, masih belum
banyak yang mengetahui jika Indonesia merupakan lima besar produsen singkong terbesar di
dunia (FAO, 2009). Kapasitas produksi singkong yang besar ini belum mampu meningkatkan
kesejahteraan petani. Hal ini ditunjukan dengan rendahnya harga jual singkong hingga mencapai
175 rupiah perkilogram.
LATAR dunia
BELAKANG
Keadaan pasar yang terus berkembang menjadikan permintaan
akan produk organik
mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah semakin banyaknya
limbah industri yang mencemari lingkungan. Terjadinya peralihan perilaku menjadi green
consumers (konsumen produk hijau, bebas bahan kimia) menjadikan sebuah segmentasi baru
yang potensial untuk pemasaran produk organik.
Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep untuk meningkatkan nilai jual produk singkong
Indonesia. Konsep tersebut ditunjang oleh beberapa teori yaitu penerapan perbaikan distribusi
logistik singkong, community development berbasis pertanian organik, penerapan teknologi lokal
karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan TUJUAN,
kebijakan LANDASAN
pemerintah yang
menunjang
TEORI
keberlangsungan program, marketing kepada potential green
consumers,PENULISAN
dan pencitraan potensi
DAN METODA
singkong Indonesia melalui sektor pariwisata. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari
beberapa permasalahan yang terjadi pada petani singkong di Indonesia, yang dikombinasi
dengan solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa rendahnya harga jual singkong salah satunya
disebabkan pembelian murah yang dilakukan oleh tengkulak akibat hutang dan ketidak mengertinya petani akan kondisi pasar. Untuk meningkatkan nilai jual singkong, maka dilakukan strategi
penguatan internal petani selaku produsen serta pengembangan eksternal yang meliputi aspek
pencitraan dan pemasaran. Strategi internal yang dilakukan pertama adalah melakukan
community development terhadap petani singkong dengan tujuan membentuk suatu komunitas
atau badan usaha yang mampu mengolah secara mandiri hasil singkong serta memasarkanya.
PEMBAHASAN
Pengembangan tersebut difasilitasi oleh lembaga pemerintah LSM serta kalangan akademisi dan
KESIMPULAN
didukung oleh dana CSR perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan mengajarkan pembuatan
REKOMENDASI
PolyLactic Acid (PLA), budidaya MOCAF (Modified Cassava Fluor) dan pelatihan pembuatan
Bio-Ethanol singkong. Peningkatan kualitas singkong dilakukan dengan menerapkan pertanian
organik secara menyeluruh. Pelaksanaan community development tersebut menjadikan alur
distribusi tidak lagi melewati tengkulak dan langsung dipasarkan secara langsung oleh
komunitas/badan usaha yang beranggotakan petani. Pasar luar negeri menjadi tujuan utama
dengan karakteristik produk yang diminati oleh green consumers dunia.
memiliki potensi besar untuk dijadikan PLA berwujud plastik kemasan atau perabot, seperti
jerigen, peralatan makan, dan tas belanja.
Setiap 5 kilogram singkong dapat diolah menjadi 1 kilogram PLA yang bernilai ekonomis
$ 3,97. Jika produksi rata-rata singkong perhektar adalah 11,43 ton, maka dalam setiap hektar
mampu menghasilkan PLA sebanyak 2.268 kilogram dan bernilai ekonomis $ 9,003.96 atau Rp.
81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-). Pembuatan PLA ini yang nantinya akan
diajarkan kepada komunitas petani singkong dengan harapan akan mengakselerasi peningkatan
kesejahteraan petani anggotanya.
Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung Terigu
MOCAF (Modified Cassava Fluor) merupakan tepung inovatif berbahan dasar singkong
yang menyerupai dan mampu diolah selayaknya tepung terigu. MOCAF merupakan hasl
penemuan Dr. Ahmad Subagyo dari Fakultas teknologi Pertanian Universitas Jember. Saat ini
perkembangan teknologi MOCAF ini terpusat di Trenggalek, Jawa Timur. MOCAF berasal dari
modifikasi sel singkong yang 100% mampu mensubtitusi tepung terigu sebagai bahan makanan
kering, serta kurang lebih 50% untuk bahan makanan basah. Nilai ekonomis ini setara dengan
perkembangan Sentra Pertanian Agirbisnis Terpadu (SPAT) dengan produk bakpao telo dan
beragam jenis olahan telo lainya.
Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif Dunia
Produk olahan lain berupa chip singkong untuk berbagai keperluan dalam negeri dan luar
negeri. Satu ton singkong dapat diolah menjadi 300 kilogram chip
singkong yang
memiliki
nilai
PENOMERAN
TABEL
DIATAS,
jual Rp 2.350,- perkilogram chip. Artinya untuk setiap hektar denganURUT
kapasitas
11,43
ton
mampu
BERDASARKAN
menghasilkan penjualan sebesar Rp 8.058.150,-. Chip singkong ini
dapat
diolah menjadi
BioKEMUNCULAN,
DITULIS
ethanol maupun diekspor langsung ke luar negeri seperti China. ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)
Tabel 1. Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol
Jenis Tumbuhan
Produksi Minyak
Ekivalen Energi
(Liter per Ha)
(kWh per Ha)
Manihot esculenta (singkong)
1.020
6.600
(Sumber : Purwanto, 2010
4.
5.
6.
7.
untuk peternakan. Sebenarnya jika terdapat keunggulan lokal yang dikembangkan maka akan
menjadi lebih sustainable. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip dasar dari community development
yang menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya local. Selain itu penyaluranya masih
terbatas kepada mitra perusahaan. Hal ini tidak didasarkan atas potensi pengembangan daerah
kedepan, serta tingkat kebutuhan masyarakat untuk dikembangkan.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya
terobosan untuk meningkatkan nilai jual singkong dapat dilakukan melalui strategi sebagai
berikut :
Tabel 2. Strategi pengingkatan nilai jual singkong Indonesia
Aspek
Strategi
Integrated Community Development petani singkong
Indonesia dengan stakeholder terkait
Penerapan pertanian organik singkong di Indonesia
Perbaikan distribusi hasil pertanian singkong Indonesia
Penguatan Internal
Penerapan teknologi hasil karya anak bangsa untuk
peningkatan kesejahteraan, seperti PLA dan MOCAF
Penerapan kebijakan pemerintah yang menunjang program
internal
Pengembangan
Pembidikan segmentasi green consumer dengan fokus
Eksternal
produk yang beragam
(sumber : hasil analisis, 2010)
Strategi ini merupakan solusi yang mampu menjawab permasalahan yang terjadi. Strategi
ini mengulangi persoalan pembelian singkong murah oleh tengkulak, menjadikan hasil pertanian
singkong bernilai tinggi untuk para konsumen hijau dunia, mampu menjadi ajang aktualisasi
prestasi dan penemuan anak bangsa melalui teknologi yang dihasilkan serta mampu menjadi
suatu gerakan terpola dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :
Tabel 3. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community development petani singkong
Pelaksana
Sumber dana
Lembaga khusus
pengembangan keunggulan
lokal dibawah Pemerintah
daerah
Penggunaan pertanian
organik secara menyeluruh
dalam lahan singkong yang
akan dikembangkan
Pelaksana
Sumber dana
Pengajuan usulan
community development
sebagai program CSR
perusahaan yang
berkelanjutan (peluang
besar mendapatkan 3% dari
total keuntungan
perusahaan sesuai UU No.
27 tahun 2008 tentang
program CSR perusahaan)
Kalangan akademisi
(mahasiswa/Perguruan
Tinggi)
Dinas Pariwisata
APBN
Untuk pengembangan pertanian organik sebagai dasar peningkatan nilai jual singkong, berkut ini
merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pertanian organik singkong :
No.
1
2
3
4
5
6
No.
Lembaga
Peranan
menjawab demand green consumers di dunia.
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2010)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh masyarakat sebagai awal
pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat
Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi keseluruhan program community
development yang akan dilaksanakan
Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana CSR
(Corporate Social responsibility) sebagai modal awal pengembangan
Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) bakal menjadi lebih baik jika
dilakukan community development
Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara jelas, termasuk
pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah satu pihak
Melakukan Pemetaan daerah potensial pengembangan dalam daerah yang dituju
Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama
Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan professional
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Annual Report PT. Bakrie Sumatra Plantation, Tbk. Sumatera Utara : Bakrie
Sumatra Plantation
/ VANCOUVER
STYLE
Anonim. 2009. AnnualDAFTAR
Report PTPUSTAKA
Astra AgroHARVARD
Lestari Tbk.
http://www.astra-agro.co.id/
CONTOH PKM
GT INI MENGGUNAKAN
HARVARD STYLE
Anonim. 2010. Community
Development
dalam Paradigma Pembangunan
Berkelanjutan.
Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD)
Anonim. 2010. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. Jakarta : BAPPENAS
Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi Singkong Indonesia tahun 2006-2009. www.bps.go.id
diakses tanggal 19 Februari 2010.
BATAN.
2009.
Pengukuhan
Profesor
Riset.
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum_prof_riset.html diakses tanggal
18 Februari 2010.
Departemen
Pertanian.
2008.
Prospek
pertanian
organik
di
Indonesia.
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/ diakses tanggal 18 Februari 2010
Purwanto. 2007. Peningkatan Produktvitas Singkong dengan Teknologi Mukibat Sebagai sumber
bahan baku Bio-Ethanol. Yogyakarta : UGM
Ryan, Bill. 2006. Green Consumer, a growing market for many local business. University of
Wisconsin : USA
Tetanel, Yauri. 2008. Globalisasi dan Nasib Pertanian Indonesia, Seminar Nasional Kedaulatan
Pangan Fateta UGM 23 Agustus 2008. Yogyakarta : Fateta UGM
Yahya,
Kresnayana.
2009.
Saatnya
Bank
danai
sektor
pertanian,
http://enciety.com/blog/2009/12/30/kresnayana-yahya-saatnya-bank-danai-sektorpertanian/ diakses tanggal 18 Februari 2010.
Judul
Kategori
Tahun
Judul
Kategori
Tahun
Penyelenggara
Tingkat
Anggota
Nama
:
NRP
:
Jurusan / Fakultas
:
Tempat, tanggal lahir
:
Institut
:
HP
:
Alamat
:
Email
:
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No.
1
Judul
Kategori
Tahun
Judul
Kategori
Tahun
Penyelenggara
Tingkat
PENOMERAN GAMBAR
DIBAWAH, URUT
BERDASARKAN
KEMUNCULAN, DITULIS
ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)